TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Umum
dan pengembangan suatu daerah serta akan membuka hubungan sosial, ekonomi
dan budaya antar daerah. Sedangkan pengertian jaringan adalah suatu kesatuan
dari beberapa sistem yang diciptakan untuk memenuhi suatu bentuk keterkaitan
antara suatu variabel lainnya dalam tatanan yang terstruktur. Dari kedua
pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa jaringan jalan adalah suatu
sosial, ekonomi dan budaya antar daerah. Untuk memenuhi pergerakan manusia
atau pergerakan barang dari satu tempat ke tempat lain maka diperlukan jaringan
yang arus pergerakannya dapat dikatakan berada dalam keadaan seimbang jika
setiap pelaku perjalanan tidak dapat lagi mencari rute yang lebih baik untuk
mencapai zona tujuannya karena mereka telah bergerak pada rute terbaik yang
18
2.1.2 Model Analisa Pemilihan Rute
yang dipakai dalam pembebanan lalu lintas sangat bergantung pada salah satu
Dua unsur yang ekstrim dan kontroversial ini mengakibatkan adanya 4 (empat)
jalan, apakah ruas jalannya macet atau tidak, maka seluruh pemakai jalan
singkat, dan ongkosnya murah, sekalipun ruas jalan tersebut macet. Disini
unsur stokastik juga tidak ada sama sekali karena seluruh pemakai jalan
19
hanya dipengaruhi oleh bagaimana meminimalkan jarak, waktu dan ongkos.
Akibatnya ruas jalan yang lainnya (alternative) menjadi sepi. Hanya tiga
• Jarak minimal
• Waktu minimal
• Ongkos minimal
Model ini sesuai dengan hukum wardrop dalam pembebanan arus lalu
lintas pada suatu ruas dalam jaringan jalan yang menghubungkan suatu zona
(V/C ratio tingkat kemacetan) yaitu, apabila suatu ruas jalan sudah macet,
pemilih jalan akan memilih ruas jalan yang tingkat kemacetannya rendah
termurah, sehingga terjadi keseimbangan antara ruas jalan yang pertama dan
(kemungkinan) suatu rute jalan yang akan dipilih si pengguna jalan dapat
20
P(k)= . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..(2.1)
dan variabel random yang sulit untuk diukur seperti variable pemandangan
21
4. Model penggunaan Stokastik
fungsi biaya yang dipengaruhi kepadatan lalu-lintas pada suatu ruas jalan.
Setiap ruas jalan memiliki peluang yang sama untuk dipilih pengguna ruas
murah.
Arus lalu lintas pada suatu ruas jalan dalam suatu jaringan dapat
deskripsi sistem jaringan dan pemodelan pemilihan rute. Prosedur pemilihan rute
bertujuan memodel perilaku pelaku pergerakan dalam memilih rute yang menurut
mereka merupakan rute terbaiknya. Dengan kata lain, dalam proses pemilihan
rute, pergerakan antara dua zona (yang didapat dari sebaran pergerakan) untuk
moda tertentu (yang didapat dari tahap sebaran pergerakan) untuk moda tetentu
(yang didapat dari pemilihan moda) dibebankan ke rute tertentu yang terdiri ruas
kepada berbagai rute yang paling sering digunakan oleh seseorang yang bergerak
dari zona asal ke zona tujuan. Keluaran tahapan ini adalah informasi arus lalu
lintas pada setiap ruas jalan, termasuk biaya (waktu) antar zonanya.
22
Dengan mengasumsikan setiap pengguna jalan memilih rute yang
waktu dibandingkan dengan jarak dan biaya), maka adanya pengguna ruas yang
lain mungkin disebabkan oleh perbedaan persepsi pribadi tentang biaya atau
menghindari kemacetan.
saat kita melakukan perjalanan. Beberapanya adalah waktu tempuh, jarak biaya
(bahan bakar dan lainnya), kemacetan dan antrian, jenis manuver yang
dibutuhkan, jenis jalan raya (jalan tol, arteri), pemandangan, kelengkapan rambu
semua faktor sehingga harus digunakan beberapa asumsi atau pendekatan. Salah
faktor utama dalam pemilihan rute, yaitu pergerakan, dan nilai waktu biaya
pemilihan rute dimungkinkan penggunaan bobot yang berbeda bagi faktor waktu
dalam kedua faktor tersebut. Menurut (Ofyar, 2000), terdapat bukti kuat yang
23
Model pemilihan rute dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor
berasal dari zona asal ke zona tujuan akan memilih rute yang persis sama,
jelas dan tidak tepat mengenai kondisi lalu lintas pada saat itu.
b. Peningkatan biaya karena adanya kemacetan pada suatu ruas jalan yang
mungkin arus yang didapat pada saat survey yang dilakukan untuk setiap ruas
jalan dalam jaringan jalan tersebut. Analisis pemilihan rute tersebut terdiri dari
1. Alasan pemakai jalan memilih suatu rute dibandingkan dengan rute lainnya
tempuh terpendek, rute dengan waktu tempuh tersingkat, atau mungkin juga
kombinasi keduanya.
4. Kemacetan dan ciri fisik ruas jalan membatasi jumlah arus lalu – lintas
di jalan tersebut.
24
Di lain hal waktu tempuh dan jarak sesungguhnya dalam kejadian
sehari – hari di lapangan sering dijumpai tidak selalu sebanding, ini disebabkan
oleh adanya jarak yang panjang, waktu tempuhnya cepat, tetapi ada pula jarak
terletak pada kondisi ruas jalan atau rute yang dilewati seperti, ruas jalannya padat
25
2.1.4 Faktor penentu pemilihan rute
(misalnya bus dan kereta api mempunyai rute yang tetap). Dalam kasus ini
pemilihan moda dan rute dilakukan bersama - sama. Untuk kenderaan pribadi,
2. Nilai waktu, Nilai waktu adalah sejumlah uang yang disediakan seseorang
26
3. Biaya perjalanan, Biaya perjalanan dapat dinyatakan dalam bentuk uang,
waktu tempuh, jarak atau gabungan ketiganya yang biasa disebut biaya
sepanjang rute tertentu adalah jumlah dari biaya setiap ruas jalan yang
dilalui.
mencapai suatu tempat dari tempat tertentu. Lintasan minimum yang dimaksud
dapat dicari dengan menggunakan graf. Graf yang digunakan adalah graf yang
berbobot, yaitu graf yang setiap sisinya diberikan suatu nilai atau bobot. Dalam
kasus ini, bobot yang dimaksud berupa jarak dan waktu kemacetan terjadi.
a) Lintasan terpendek antara dua buah simpul tertentu (a pair shortetst path).
b) Lintasan terpendek antara semua pasangan simpul (all pairs shortest path).
c) Lintasan terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain (single-
d) Lintasan terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul
Dan strategi umum untuk mencari lintasan terpendek dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Periksa semua sisi yang langsung bersisian dengan simpul a. Pilih sisi yang
bobotnya terkecil. Sisi ini menjadi lintasan terpendek pertama, sebut saja
L(1).
27
2. Tentukan lintasan terpendek kedua dengan cara berikut:
I. Hitung d(i) = panjang L(1) + bobot sisi dari simpul akhir L(1) ke
II. Pilih d(i) yang terkecil Bandingkan d(i) dengan bobot sisi (a, i).
Jika bobot sisi (a,i) lebih kecil daripada d(i), maka L(2)=L(1) U
dari daerah asal menuju daerah tujuan (William R. Mc Shane). Untuk mengetahui
berupa waktu yang dibutuhkan untuk menjalani suatu ruas jalan, kecepatan
2.2.2 Tundaan
Tundaan (delay) adalah waktu yang hilang akibat gangguan terhadap arus
dalam arus itu sendiri, misalnya terdapatnya volume lau lintas yang
b. Fixed Delay
Pada bagian ini terdapat tundaan yang disebabkan oleh adanya pengaturan
alat lalu lintas, seperti : Traffic Light, rambu stop dan sistem arus lalu lintas jalan
misalnya perubahan arus jalan dari dua arah menjadi satu arah.
bergerak (running speed) dan kecepatan rata-rata kenderaan yang dihitung dari
jarak tempuh dibagi dengan waktu tempuh (journey speed), jadi termasuk waktu
kenderaan berhenti.
waktu tempuh kenderaan yang diperoleh adalah kecepatan seketika (spot speed).
Pengukuran spot speed dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain :
1. Manual count, manual count adalah pencatatan waktu tempuh dari kenderan
kenderaan, dan stop wath diamatikan tepat saat roda kederaan tersebut
pandangan kearah tegak lurus jalan. Pengamatan disatu ujung potong jalan
3. Radar meter, radar meter bekerja menurut prinsip Doppler, yang mana
diantara dua radio transmisi target ddan radio pemantul. Peralatan mengukur
4. Pemotretan, dalam metode ini kamera foto mengambil gambar pada interval
digunakan di lapangan.
pada arus lalu-lintas dengan mengikuti salah satu dari kondisi operasi
sebagai berikut:
30
• Pengemudi berusaha membuat kendaraan contoh mengambang pada
kendaraan contoh.
arus kendaraan.
terhambat oleh kondisi lalu-lintas yang disurvey. Pada cara ini dapat
Tata cara survei dari metode ini adalah menentukan titik awal dan titik
terakir dari rute yang disurvei dan diidentifikasi terlebih dahulu untuk
juga perlu diidentifikasi yang dapat dipakai sebagai titik kontrol. Stop Watch
di sepanjang rute sesuai dengan pikiran kriteria operasi yang diambil. Ketika
kendaraan berhenti atau terpaksa bergerak lambat, karena kondisi yang ada, maka
stop watch kedua digunakan untuk mencatat waktu hambatan yang dialami.
kerja lapangan. Pada akhir rute, stop watch dihentikan dan waktu total perjalanan
Dianjurkan untuk melakukan survei sebanyak 6 kali perjalanan untuk tiap arah.
Apabila jumlah tersebut tidak dapat dicapai, di dalam praktek dapat dilaksanakan
K= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(2.2)
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(2.3)
(menit)
Setelah didapat kecepatan rata – rata maka untuk mendapatkan waktu perjalanan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(2.4)
dimana :
32
2.5 Pengenalan Algoritma Pencarian Rute
adalah rute atau jarak yang paling minimum (terkecil) sehingga efisiensi waktu
dapat terpenuhi.
yang dibuat secara jelas dan sistematis berdasarkan urutan yang logis (logika)
algoritma yang menentukan bagaimana memilih rute optimal antara asal dan
Algoritma Bellman-Ford.
Algoritma yang akan dicoba dalam tugas akhir ini adalah algoritma Floyd-
pada jaringan jalan yang tidak rumit (Chamero, 2006). Pada beberapa kasus
terjadi pada saat memilih keputusan) tidak memberikan solusi yang terbaik, maka
dalam hal ini digunakan algoritma Floyd-Warshall. Prinsip dari algoritma ini
adalah “jika solusi total optimal, maka bagian solusi sampai suatu tahap
33
(misalnya tahap ke-i) juga optimal”, yang mempunyai pengertian bahwa selain
diperolehnya suatu rute terpendek dari simpul awal ke simpul akhir, juga akan
memandang solusi yang akan diperoleh sebagai suatu keputusan yang saling
terkait. Artinya solusi-solusi tersebut dibentuk dari solusi yang berasal dari tahap
sebelumnya dan ada kemungkinan solusi lebih dari satu. Algoritma ini
pasangan titik, dan juga sekaligus untuk semua pasangan titik. Implementasi
yang isinya ialah bobot/jarak sisi yang menghubungkan tiap pasangan titik,
yang dipegang oleh pemrograman dinamis adalah prinsip optimalitas, yaitu jika
solusi total optimal, maka bagian solusi yang akan dicapai sampai ke tahap
tujuan. Maka pada tugas akhir ini data yang dipakai untuk proses perhitungan
34
pemograman dinamis adalah data panjang jalan rute dan waktu perjalanan rata –
1. Persoalan dibagi atas beberapa tahap, yang setiap tahapnya hanya akan
4. Jarak ataupun waktu tempuh pada suatu tahap akan meningkat secara teratur
5. Jarak ataupun waktu tempuh yang ada pada suatu tahap tergantung dari jarak
ataupun waktu tempuh tahapan yang telah berjalan pada tahap itu sendiri.
yang dilakukan bisa jadi ada dua macam, yaitu pendekatan maju (forward) dan
mundur (backward), dan perlu untuk diketahui pula bahwa solusi yang dihasilkan
35
dari kedua pendekatan itu adalah tidak sama. Solusi dari program dinamis bisa
titik – titik sistem jaringan. Pada umumya metode Networking dipakai untuk
jaringan internet, jaringan telepon dan untuk mencari rute terpendek jaringan
jalan. Tujuan akhir penggunaan metode Networking pada tugas akhir ini adalah
untuk mencari rute terpendek dari seluruh simpul – simpul yang akan diuji.
Diketahui bahwa kota asal adalah node 1 dan kota tujuan adalah node 7, dimana
waktu tempuh tiap rute untuk menuju node 7 seperti pada gambar 2.1. Maka
Networking.
2
16 detik 25 detik 5
36
1. Mencari rute terpendek dari node 1, dimana perhitungannya adalah sebagai
berikut :
16 menit 2
1
35 menit 4
9 menit
3
sebagai berikut :
16 menit 2
1 35 menit
4
9 menit 15 menit
22 menit
3
6
37
3. Mencari rute terpendek dari node 1, 2 dan 3, dimana perhitungannya adalah
sebagai berikut :
16 menit 2 25 menit
5
1 35 menit 12 menit
4
9 menit 15 menit
22 menit
3
6
sebagai berikut :
16 menit 2 25 menit
5
1 35 menit 14 menit
4
9 menit 15 menit 19 menit 7
22 menit 17 menit
3
6
38
5. Mencari rute terpendek dari node 2, 4 dan 6, dimana perhitungannya adalah
sebagai berikut :
16 menit 2 25 menit
5
1 35 menit 14 menit
4
9 menit 15 menit 19 menit 7
sebagai berikut :
16 menit 2
5
1 35 menit 14 menit 8 menit
4
9 menit 15 menir 19 menit 7
22 menit 14 menit
3
6
Maka dari hasil analisa perhitungan metode Networking diperoleh rute terpendek
39
2.5.4 Analisis Algoritma Floyd-Warshall
memandang solusi yang akan diperoleh sebagai suatu keputusan yang saling
terkait. Artinya solusi – solusi tersebut dibentuk dari solusi yang berasal dari
graf untuk setiap sisi dari semua simpul. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya
antara dua simpul, hingga perkiraan tersebut diketahui sebagai nilai optimal.
Tujuan akhir penggunaan fungsi ini adalah untuk mencari jalur terpendek dari
setiap simpul – simpul yang telah diuji. Maka contoh perhitungan algoritma
Diketahui bahwa kota asal adalah kota A dan kota tujuan adalah kota F, dimana
jarak tiap rute untuk menuju kota F adalah sebagai berikut : A – B = 600 m,
600 M
B
A 800 M
400 M
250 M
1 00 M
D
350 M
F
1 50 M
700 M
C
E
Gambar 2.2 Rute jalan dari kota A ke kota F
40
Maka proses perhitungan pemograman dinamis Algoritma Floyd-Warshall adalah
sebagai berikut :
simpul – simpul yang saling keterkaitan dimana perhitungannya dapat kita lihat
sebagai berikut :
Maka diperoleh rutr terpendek yaitu rute A – D – F.dengan panjang 750 meter.
41
2.5.5 Pengenalan Algoritma Djikstra
jarak terpendek (shortest path problem) untuk sebuah graf berarah (directed
Misalnya, bila vertices dari sebuah graf melambangkan kota-kota dan bobot sisi
Dijkstra dapat digunakan untuk menemukan jarak terpendek antara dua kota.
sederhana dan lempang (straightforward). Sesuai dengan arti greedy yang secara
harafiah berarti tamak atau rakus ; namun tidak dalam konteks negatif , algoritma
greedy ini hanya memikirkan solusi terbaik yang akan diambil pada setiap
bisa didapatkan saat ini (take what you can get now!), dan keputusan yang telah
Input algoritma ini adalah sebuah graf berarah yang berbobot (weighted
directed graph) G dan sebuah sumber vertex s dalam G dan V adalah himpunan
semua vertices dalam graph G (Pu Jian, 2004). Setiap sisi dari graf ini adalah
42
Algoritma Djikstra merupakan algoritma pencarian rute tradisional dengan
mencari node dengan fungsi F terkecil. Proses ini diulang-ulang terus hingga
tujuan dicapai.
memandang solusi yang akan diperoleh sebagai suatu keputusan yang saling
terkait. Artinya solusi-solusi tersebut dibentuk dari solusi yang berasal dari tahap
greedy, yaitu salah satu bentuk algoritma populer dalam pemecahan persoalan
yang terkait dengan masalah optimasi. Sesuai dengan artinya yang secara harafiah
berarti tamak atau rakus namun tidak dalam konteks negatif, algoritma greedy ini
hanya memikirkan solusi terbaik yang akan diambil pada setiap langkah tanpa
perbedaan kedua algoritma ini yaitu algoritma Floyd – Warshall adalah suatu
dari tahap sebelumnya dan ada kemungkinan solusi tersebut lebih dari satu.
pemecahan hanya memikirkan solusi terbaik yang akan diambil pada setiap
43
2.6 Pengenalan GIS ( Geographic Information System )
(Aronoff, 1989). Selain itu Aronoff juga menjelaskan bahwa SIG adalah sistem
karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG
Kelebihan GIS antara lain adalah dapat memperbaharui dengan cepat data spasial
baik berupa peta maupun data statistik yang cepat berubah dan kadaluwarsa
lebih akurat.
pilihan yang tepat terhadap alternatif rencana yang didukung oleh peta, data dan
44
Saat ini software – software GIS yang sudah dikembangkan dan banyak
digunakan antara lain : Map Info, Arc Info, dan Arc View.
terbatas mengingat keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan dana dan data
terampil yang menguasai perangkat GIS baik sebagai analisator maupun operator
memperbaharui peta dan data serta peningkatan sumber daya manusia, perangkat
lunak dan keras. Keterbatasan peta, data dan informasi akan berkaitan terhadap
baik kurangnya peta, data maupun informasi yang akurat dan sesuai dengan
format yang dipakai dalam GIS. Selain masih terbatasnya peta-peta digital yang
ada.
2.6.2. Teori GIS dan Praktek GIS dalam Sistem Jaringan Jalan
GIS merupakan suatu perangkat lunak (software) yang memakai basis data untuk
mencapai jaringan transportasi efektif dan efisien maka setiap perencana harus
menganalisa setiap persimpangan yang ada pada jaringan jalan yang diamati.
45
GIS sangat berperan dalam perencanaan jaringan jalan, disebabkan aplikasi GIS
dapat mengolah data menjadi suatu landasan perencanaan dan merupakan suatu
dapat memproses data yang diperoleh dari daerah jaringan jalan yang diamati dan
kondisi lingkungan terhadap permukaan bumi sesuai dengan lokasi yang ditinjau.
2. Sistem informasi GIS juga dapat mendefenisikan titik - titik yang didapat dari
alat GPS untuk dapat menggambarkan peta lokasi sehingga akan didapat
3. Sistem informasi GIS juga dapat menawarkan suatu model jaringan jalan
melalui proses mendefenisikan data kondisi geografis dan bentuk peta lokasi
yang efektif.