Anda di halaman 1dari 12

BAB 2

UANG

2.1 Pengertian Uang


Uang adalah akibat dari suatu kesulitan masyarakat dalam melakukan tukar
menukar di masa lalu. Kendala utama dalam melakukan pertukaran adalah sulit
untuk memperoleh barang dan jasa yang di inginkan sesuai dengan jenis barang
dan jasa pada saat yang di butuhkan. Masalah seperti ini pada saat perekonomian
dalam suatu wilayah masih menggunakan sistem bener untuk memperoleh barang
maupun jasa.
Beberapa kendala yang sering di alami sistem barter dalam melakukan
pertukan anatara lain seperti berikut :
 Sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya yang sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan;
 Sulit untuk menentukan nilai barang yang akan di tukarkan terhadap
barang yang di inginkan;
 Sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya dengan jasa
yang dimiliki atau sebaliknya;
 Sulit untuk menemukan kebutuhan yang mau di tukarkan pada saat yang
cepat sesuai dengan keinginan. Artinya untuk memperoleh barang yang di
inginkan memerlukan waktu yang terkadang relatif lama.
Pengertian uang secara luas adalah sesuatu yang dapat diterima sacara umum
sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat untuk
melakukan pembelian barang dan jasa.
Dengan adanya uang, maka banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh antara
lain:
 Mempermudah untuk memperoleh dan memilih barang dan jasa yang
diinginkan secara tepat;
 Mempermudah dalam menentukan nilai dari barang dan jasa;
 Memperlancar proses perdagangan secara luas;
 Digunakan sebagai tempat menimbun kekayaan.
2.2 Kriteria Uang
Sesuatu yang dapat dikatakan sebagai uang harus memenuhi beberapa syarat
tertentu. Hal itu bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat menerima sesuatu
yang dianggap uang tersebut. Adapun kriteria atau syarat yang harus dipenuhi
supaya sesuatu dapat dianggap sebagai uang, antara lain:
1. Memiliki jaminan.
Pemerintah negara tertentu harus menjamin setiap uang yang
diterbitkan. Jaminan dari pemerintah membuat masyarakat luas memiliki
kepercayaan untuk menggunakan uang dalam berbagai keperluan. Terlebih
uang logam sudah dijamin oleh nilai yang terkandung di dalam uang
tersebut. Maka dari itu, uang yang memerlukan jaminan pemerintah adalah
uang kartal kertas. Jenis uang kartal kertas ini digunakan hanya
berdasarkan keperayaan (fiat money).
2. Disukai umum.
Hal ini berarti bahwa uang harus dapat diterima secara umum
dalam penggunaannya, misalnya sebagai alat tukar, penimbun kekayaan,
atau sebagai standar pencicilan utang. Oleh karena itu, fungsi uang tidak
hanya sebagai alat tukar, namun juga sebagai alat untuk menimbun
kekayaan atau sebagai standar pencicilan utang.
3. Nilai uang yang stabil.
Nilai uang harus memiliki kestabilan dan ketetapan serta
diusahakan fluktuasi sekecil mungkin. Karena jika nilai uang sering
mengalami ketidakstabilan, maka uang tersebut akan sulit dipercaya oleh
masyarakat yang menggunakannya.
4. Mudah disimpan.
Uang harus mudah disimpan di berbagai tempat termasuk di
tempat yang kecil walaupun dalam jumlah yang besar. Hal itu
menunjukkan bahwa uang harus memiliki fleksibilitas, misalkan bentuk
fisik yang tidak terlalu besar, mudah dilipat dan terdapat nominal mulai
dari yang kecil sampai nominal yang besar.
5. Mudah dibawa.
Uang harus mudah dibawa kemanapun atau dengan kata lain uang
mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau dari tangan ke
tangan lain dengan fisik kecil dn nominal besar. Sebaiknya uang dibuat
dengan bentuk yang mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari. Oleh
karena itu, fisik uang seharusnya jangan terlalu besar dan dibuat seringan
mungkin.
6. Tidak mudah rusak.
Uang hendaknya tidak mudah rusak dalam berbagai kondisi, baik
robek maupun luntur terutama kondisi fisiknya karena frekuensi
pemindahan uang dari satu tangan ke tangan lainnya sangat besar. Hal
yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah kualitas fisik uang yang harus
benar-benar dijaga dan terjamin kualitasnya sehingga uang dapat
digunakan untuk waktu yang relatif lama atau jangka panjang.
7. Mudah dibagi.
Uang mudah dibagi ke dalam satuan unit tertentu dengan berbagai
nominal yang ada supaya transaksi berjalan lancar, mulai dari nominal
yang kecil hingga nominal yang besar sekalipun. Selain agra mudah
dibagi, uang juga harus mudah dalam pembulatannya dengan kelipatan
tertentu, terutama dalam nilai bulat. Oleh karena itu, uang harus dibuat
dalam nominal yang beragam supaya mudah dibagi.
8. Suplai harus elastis.
Uang yang beredar di masyarakat haruslah mencukupi untuk
kelancaran dalam kebutuhan perdagangan dan usaha. Jumlah uang yang
tersedia hendaknya sesuai dengan kondisi usaha atau perekonomian suatu
wilayah. Dalam dunia usaha, jika terjadi kekurangan ataupun jumlah uang
berlebih akan berakibat kurang baik. Maka dari itu, jumlah uang harus
disesuaikan dengan kondisi yang ada. Artinya apabila terjadi kekurangan
atau kelebihan jumlah uang, sebaiknya dapat diatasi dengan cepat
sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat dalamm berbagai hal
yang berhubungan dengan uang.
2.3 Fungsi Uang
Pada awalnya fungsi uang hanyalah sebagai alat guna memperlancar
pertukaran. Namun, seiring dengan perkembangan zaman fungsi uang pun sudah
beralih dari alat tukar ke fungsi yang lebih luas. Uang sekarang ini telah memiliki
berbagai fungsi sehingga benar-benar dapat memberikan banyak manfaat bagi
pengguna uang. Beragamnya fungsi uang berakibat penggunaan uang yang
semakin penting dan semakin dibutuhkan dalam berbagai kegiatan masyarakat
luas.
Fungsi-fungsi dari uang secara umum adalah sebagai berikut:
1. Alat tukar-menukar
Dalam hal ini uang digunakan sebagai alat untuk membeli atau
menjual suatu barang maupun jasa. Dengan kata lain, uang dapat
dilakukan untuk membayar terhadap barang yang akan dibeli atau diterima
sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa. Maksudnya penggunaan
uang sebagai alat tukar dapat dilakukan terhadap segala jenis barang dan
jasa yang ditawarkan.
2. Satuan hitung
Fungsi uang sebagai satuan hitung menunjukkan nilali dari barang
dan jasa yang dijual atau dibeli. Besar kecilnya nilai yang dijadikan
sebagai satuan hitung dalam menentukan harga barang dan jasa secara
mudah. Dengan adanya uang akan mempermudah keseragaman dalam
satuan hitung.
3. Penimbun kekayaan
Dengan menyimpan uang berarti kita menyimpan atau menimbun
kekayaan sejumlah uang yang disimpan, karena nilai uang tersebut tidak
akan berubah. Uang yang disimpan menjadi kekayaan dapat berupa uang
tunai atau uang yang disimpan di bank dalam bentuk rekening.
Menyimpan atau memegang uang tunai di samping sebagai penimbun
kekayaan juga memberikan manfaat lainnya. Memegang uang tunai
biasanya memiliki beberapa tujuan seperti untuk memudahkan melakukan
transaksi, berjaga-jaga atau melakukan spekulasi. Kemudian dengan
menyimpan uang di bank justru akan menambah kekayaan karena akan
memperoleh uang jasa berupa bunga.
4. Standar pencicilan uang
Dengan adanya uang akan mempermudah menentukan standar
pencicilan utang piutang secara tepat dan cepat, baik secara tunai maupun
angsuran. Begitu pula dengan adanya uang, secara mudah dapat ditentukan
berapa besar nilai utang piutang yang harus diterima tau dibayar sekarang
atau di masa yang akan datang.

2.4 Jenis-Jenis Uang


Uang terbagi dalam beberapa jenis. Pembagian ini didasarkan kepada
berbagai maksud dan tujuan penggunaannya sesuai dengan keperluan berbagai
pihak yang membutuhkan. Jenis-jenis uang berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman baik perkembangan nilai instrinsiknya, nominalnya maupun
fungsi uang itu sendiri. Adapun jenis-jenis uang adalah:
1. Berdasarkan Bahan
Jika dilihat dari bahan untuk membuat uang, maka jenis uang
terdiri dari dua macam yaitu :
 Uang logam, merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari
logam, baik dari alumunium, kupronikel, bronze, emas, perak, atau
perunggu dan bahan lainnya.
 Uang Kertas, merupakan uang yang bahannya terbuat dari kertas
atau bahan lainnya. Uang dari kertas biasanya dalam nominal yang
besar sehingga mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari. Uang
jenis ini terbuat dari kertas yang berkualitas tinggi, yaitu tahan
terhadap air, tidak mudah robek atau luntur.
2. Berdasarkan nilai
Jenis uang ini dilihat dari nilai yang terkandung pada uang
tersebut, apakah nilai instriksiknya (bahan uang) atau nilai nominalnya
(nilai yang tertera dalam uang tersebut). Uang jenis ini dibagi menjadi dua
yaitu:
 Bernilai penuh (full bodied money) merupakan uang yang nilai
instriksiknya sama dengan nilai nominalnya, sebagai contoh uang
logam dimana nilai bahan untuk membuat uang tersebut sama
dengan nilai nominal uang yang tertulis.
 Tidak bernilai penuh ( representatif full bodied money) merupakan
uang yang instriksiknya lebih kecil daripada nilai nominalnya.
Contohnya adalah uang kertas. Uang jenis ini sering disebut uang
bertanda atau token money. Kadangkala nilai instrinsiknya jauh
lebih rendah dari nilai nominal yang terkandung di dalamnya.
3. Berdasarkan lembaga
Berdasarkan lembaga maksudnya adalah badan atau lembaga yang
menerbitkan atau mengeluarkan uang. Jenis uang yang diterbitkan
berdasarkan lembaga terdiri dari
 Uang kartal, uang yang diterbitkan oleh Bank Sentral baik uang
logam maupun uang kertas.
 Uang giral, uang yang diterbitkan oleh Bank Umum seperti cek,
bilyet giro, traveller cheque, dan credit card.
Perbedaan dari kedua uang ini adalah
 Uang kartal berlaku dan digunakan di seluruh lapisan masyarakat,
sedangkan uang giral hanya digunakan untuk masyarakat kalangan
tertentu saja.
 Nominal dalam uang kartal sudah tertera dan terbatas sedangkan
dalam uang giral nominalnya harus ditulis terlebih dahulu dan
nominalnya tidak terbatas.
 Uang kartal dijamin oleh pemerintah, sedangkan uang giral hanya
dijamin oleh bank yang mengeluarkan saja.
4. Berdasarkan Kawasan
Uang jenis ini dilihat dari daerah atau wilayah berlakunya suatu
uang. Artinya bisa saja suatu jenis mata uang hanya berlaku di satu
wilayah tertentu dan tidak berlaku di daerah lainnya atau berlaku di
seluruh wilayah. Jenis uang berdasarkan kawasan adalah sebagai berikut:
 Uang lokal, merupakan uang yang berlaku di negara
tertentu,seperti rupiah di Indonesia dan Ringgit di Malaysia;
 Uang Regional, merupakan uang yang berlaku di kawasan tertentu
yang lebih luas dari uang lokal seperti untuk benua Eropa berlaku
mata uang tunggal Eropa, yaitu EURO;
 Uang Internasional, merupakan uang yang berlaku antar negara
seperti US Dollar dan menjadi standar pembayaran internasional.

2.5 Sejarah Jenis-Jenis Uang di Indonesia


Perkembangan jenis mata uang yang beredar di Indonesia setelah
kemerdekaan 1945 beragam. Hal ini tentu tidak terlepas dari kondisi dan situasi
yang penuh gejolak pasca kemerdekaan tersebut. Namun, Pada Desember 1951,
De Javasche Bank dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia (BI) sebagai bank
sentral. Sesuai dengan tanggal berlakunya Undang-Undang Pokok Bank Indonesia
tahun 1953, maka tanggal 1 Juli 1953 diperingati sebagai hari lahir Bank
Indonesia di mana Bank Indonesia menggantikan De Javasche Bank dan bertindak
sebagai bank sentral. Di saat yang sama, Bank Indonesia juga merilis uang rupiah
yang berlaku sebagai alat pembayaran. Terdapat dua macam uang rupiah yang
berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Republik Indonesia, yaitu
uang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia (Kementerian
Keuangan) dan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Pemerintah RI menerbitkan
uang kertas dan logam pecahan di bawah Rp 5, sedangkan Bank Indonesia
menerbitkan uang kertas dalam pecahan Rp 5 ke atas.
Di tahun 1952 hingga 1953, Bank Indonesia mulai merilis uang kertas baru,
mulai dari 1 Rupiah hingga 100 Rupiah. Ini menandai periode baru dalam sejarah
Rupiah di mana penerbitan dan peredaran uang kertas Rupiah kini menjadi tugas
Bank Indonesia. Sedangkan uang koin masih ditangani oleh Pemerintah secara
terpisah.
Barulah pada masa Orde Baru, Bank Indonesia diberi wewenang untuk
mencetak dan menerbitkan uang, baik dalam bentuk koin ataupun kertas, serta
mengatur peredarannya. Uang inilah yang terus berkembang menjadi alat
pembayaran yang diterima hingga kini. Asal nama Rupiah sendiri berasal dari
rupee (India) dan rupia (Mongolia) yang berarti perak.
Kemudian diperkuat lagi dengan keluarnya Undang-Undang pokok perbankan
Nomor 13 Tahun 1968 yang menetapkan satuan hitung Uang Indonesia adalah
Rupiah dan disingkat Rp.
Adapun jenis-jenis mata uang sebelum keluarnya peraturan dan undang-
undang di atas adalah sebagai berikut.
 ORI
ORI atau Uang Republik Indonesia yang berlaku hanya di pulau
Jawa saja, di samping ada mata uang lainnya. Proses peredaran ORI ke
seluruh pelosok negeri bukan tanpa halangan. Faktor perhubungan dan
masalah keamanan yang menjadi faktor utama sulitnya pendistribusian
mata uang ini ke masyarakat. Apalagi, sebagian wilayah Indonesia masih
berada di bawah kedudukan Belanda.
Kedua hal ini menyebabkan pemerintah Indonesia kesulitan untuk
menyatukan Indonesia sebagai satu kesatuan moneter. Bahkan, mulai
tahun 1947 pemerintah terpaksa memberikan otoritas kepada daerah-
daerah tertentu untuk mengeluarkan uangnya sendiri yang disebut Oeang
Republik Indonesia Daerah (ORIDA)
Ada beberapa ragam seri ORI lain yang diproduksi yakni ORI II,
III, IV dan ORI Baru. ORI II diterbitkan di Yogyakarta pada 1 Januari
1947. Sedangkan ORI III diterbitkan di kota yang sama pada 26 Juli 1947.
Sementara ORI Baru terbit pada peringatan Hari Kemerdekaan tahun
1949. Sayang, keberadaan ORI tidak bertahan lama. Penggunaan ORI
terpaksa berhenti pada Seri ORI Baru. Setelahnya, saat Indonesia menjadi
Republik Indonesia Serikat (RIS), mata uang RIS resmi diberlakukan pada
1 Januari 1950 menggantikan Seri ORI Baru.
 URIDAB
URIDAB, yaitu Uang Republik Indonesia hanya di Daerah Banten
 URIPS
URIPS, yaitu Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatera yang
berlaku di sebagian pulau Sumatera. Hal ini disebabkan ada beberapa mata
uang yang berlaku di Sumatera.
 URITA
URITA, yaitu Uang Republik Indonesia Tapanuli yang berlaku di
Daerah Tapanuli saja.
 URIPSU
URIPSU, yaitu Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatera Utara
yang berlaku di provinsi Sumatera Utara.
 URIBA
URIBA, yaitu Uang Republik Indonesia baru Aceh yang berlaku di
daerah Aceh.
 UDMP
UDMP, yaitu Uang Dewan Mandat Pertahanan daerah Palembang
yang berlaku di Palembang.
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT RajaGrafindo 2012.


http://bisnis.liputan6.com/read/3145147/dari-ori-hingga-rupiah-ini-sejarah-uang-
nkri
UANG

Resume
Untuk memenuhi Tugas
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

oleh
Diana Septin Hariyanti (160422608385)
Serly Calista Asiali (170422620614)
Syntia Cipta Ningrum (170422620692)
Sofiela Dwi Sutari (170422620526)
Wahyu Jatiningrum (170422620664)
Windi Cindiana (170422620668)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI

Anda mungkin juga menyukai