KELAS : 3TA01
NPM : 12315047
MANAJEMEN PELABUHAN
Adalah suatu lembaga negara atau wilayah/kota, publik atau swasta, yang
bertanggung jawab atas tugas-tugas pembangunan, administrasi, dan jika diperlukan
termasuk operasi fasilitas pelabuhan.
Tujuan :
Peran Pemerintah
Wewenang pemerintah :
Peran Paralel :
Keselamatan kapal
Keselamatan lalu lintas dan lingkungan
Bantuan navigasi
Pendidikan dan pelatihan kemaritiman
Search and rescue
Eksekusi kebijakan kepelabuhan nasional
Fungsi Pelabuhan :
Prasarana penyewaan.
Mengatur kegiatan dan operasi ekonomi.
Perencanaan untuk pengembangan masa depan.
Pengelola pelabuhan pada pemasaran dan promosi.
Sebagai operasi pelayanan kelautan.
Penyuplai untuk penanganan muatan dan fasilitas penumpukan.
Sebagai penyedia fasilitas tambahan.
1. Landlord Port
Suatu sistem pengelolaan pelabuhan dimana pengelola pebuhan (port authority)
hanya menguasai dan memiliki infrastrukur, seperti : alur prlayaran, kolam pelabuhan,
dermaga, public utility serta keseluruhan area pelabuhan. Sedangkan suprastruktur,
seperti : gudang/fasilitas penumpukan, banguan,jalan lingkungan dan peralatan
bongkar muat serta semua kegiatan operasional dan pelayanan terhadap kapal dan
barang di selenggarakn oleh operator swasta berdasarkan perjanjian konsesi, atau
perjanjian persewaan jangka panjang dengan pihak pengelola pelabuhan. Di beberapa
pelabuhan tertentu sarana dan pelayanan terhadap kapal seperti pemanduan dan
penundaan, diselenggarakan sendiri oleh pengelola pelabuhan. Demikian juga
keamanan dan ketertiban umum dalam areal pelabuhan juga menjadi tanggung jawab
pengelola pelabuhan. Pengelola pelabuhan ini merupakan perpanjangan dari
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. sebagian besar negara
maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Eropa Barat dan Australia menerapkan sistem
Landlord Port.
2. Tool Port
Sistem Pengelolaan Pelabuhan dimana semua infrastrukut maupun suprastruktur
pelabuhan dan peralatan bongkar muat dimiliki oleh pengelola pelabuhan untuk
disewakan kepada pihak swasta, sedangkan kegiatan operasional bongkar muat kapal
diselenggarakan oleh pihak swasta baik sebagai stevedoring company maupun sebagai
perusahaan pelayaran atau agen pelayaran. Hampir semua pelabuhan yang relatif kecil
dinegara-negara berkembang termasuk Indonesia menerapkan sistem TOOL PORT
ini. Kondisi semacam ini terjadi karena pihak swasta masih lemah untuk berinvestasi
dalam kegiatan kepelabuhan atau karena skala kegiatan dan voume arus barang masih
terlalu rendah.
3. Operating Port
Sistem pengelolaan pelabuhan dimana semua fasilitas (infrastuktur dan suprastukur)
pelabuhan serta peraltan bongkar muat, dan semua kegiatan operasional, dimiliki dan
diselenggarakan oleh pengelola pelabuhan sendiri atau disebut Service Port. Contoh
yang sangat berhasil menerapkan dan mengembangkan sistem Operating Port ini
adalah Singapura dan Felixstowe (Inggris) dan beberapa pelabuhan lainnya di Inggris.
Sistem Pengelolaan
Kelebihan Kekurangan
Pelabuhan
1. Landlord Port Dana investasi yang Tidak dapat
harus disediakan oleh diaplikasikan pada
Penyelenggara penyelenggara negara yang belum
pelabuhan membatasi pelabuhan tidak besar. berkembang, para
fungsinya pada tidak terjadi monopoli investor tidak tertarik
penyediaan lahan, dalam penyediaan untuk menanamkan
perairan dan fasilitas pelayanan jasa modalnya.
pokok, sedangkan pihak kepelabuhan.
swasta dapat menyewa
fasilitas pokok tersebut
dan membangun
terminal serta
mengoperasikan.
2. Tool Port Memberikan Karena banyak pihak
kesempatan yang yang terlibat akan sulit
Penyelenggara seluas-luasnya kepada mengendalikan tingkat
pelabuhan menyediakan banyak pihak untuk kinerja pelabuhan.
semua fasilitas dan terlibat dalam
peralatan pelabuhan penyediaan jasa
sedangkan kepelabuhan.
pengoperasiannya
dilakukan oleh swasta
atas dasar sewa dengan
tarif yang telah
ditentukan.
3. Operating Port Pengendalian kinerja Bersifat monopoli
pelabuhan lebih mudah dalam penyediaan jasa
Penyedia semua fasilitas karena tidak banyak kepelabuhan, sehingga
dan operasi oleh pihak yang terlihat kinerja pelabuhan sulit
penyelenggra pelabuhan. dalam dipacu ( tidak ada
penyelenggaraan jasa kompetisi).
pelabuhan. Peluang
investor/swasta
terbatas untuk terlibat
dalam penyediaan
jasa.
Stakesholders dalam Bisnis Kepelabuhan
Proses Privatisasi
Dilakukan melalui salah satu atau kombinasi 2 pendekatan berikut :
1. Pendekatan Top-Down : melakukan reformasi institusi/sistem pengelolaan pelabuhan
yang lebih memberikan peluang bagi pihak swasta dalam pengelolaan pelabuhan.
2. Pendekatan Bottom-Up : mentransfer penyediaan pelayanan atau fasilitas yang
ada/barukepada swasta.