Sudah banyak teknologi buatan manusia untuk menciptakan peralatan atau mesin yang meminimalisir penggunaan energi, misalnya AC low watt, kulkas hemat listrik, lampu hemat energi, dan peralatan listrik yang lain dengan desain sedemikian rupa untuk mengurangi penggunaan daya listriknya. Walaupun peralatan tersebut dinilai hemat energi tetap saja apabila digunakan terus menerus akan menghabiskan cukup banyak daya listrik per bulannya. Sebagian besar alat tersebut hanya mengurangi beberapa persen dari penggunaan daya normalnya dan umumnya inovasi tersebut juga digunakan untuk menarik minat konsumen. Sangat penting untuk diciptakannya energi baru yang ramah lingkungan sekaligus mudah untuk digunakan. Seperti halnya ikan-ikan di perairan laut dalam yang sangat minimal terkenal sinar matahari, ikan tersebut menggunakan cara unik untuk tetap bertahan hidup dan mencari mangsa, salah satunya anglerfish, memiliki bentukan seperti “lampu” yang menggantung kebawah dai atas kepalanya. Ikan-kecil akan datang dan mengerumuni cahaya dari “lampu” tersebut kemudian secara cepat akan dimangsa oleh anglerfish. Cahaya dari “lampu” anglerfish tersebut dihasilkan oleh bakteri fluorescens yang dapat berpendar dari dalam “lampu” tersebut. Konsep tersebut dapat diadopsi untuk menciptakan lampu ruangan dari bakteri fluorescens yang dapat berpendar tanpa menggunakan energi listrik. Lampu dari bakteri fluorescens dapat dibuat dengan mengisolasi bakteri yang ada pada bentukan “lampu” anglerfish. Setelah diisolasi, bekteri tersebut diidentifikasi lebih lanjut untuk mengetahui nutrisi yang tepat untuk pertumbuhan bakteri dan suhu yang tepat agar bakteri tersebut tetap hidup namun tidak berkembangbiak secara berlebihan. Selanjutnya bakteri yang telah di identifikasi tersebut di letakan pada tabung kaca yang cukup besar dengan medium nutrisi yang cukup untuk beberapa waktu, tabung yang digunakan harus cukup besar sehingga cahaya yang dihasilkan cukup untuk menerangi satu ruangan. Tabung tersebut kemudian diletakan di tengah ruangan atau sebagai sekat ruang sehingga selain berfungsi sebagai lampu juga dapat digunakan sebagai furniture. Tabung kaca tersebut akan menghasilkan cahaya dari bakteri fluorescens baik pada siang ataupun malam hari dengan tanpa menggunakan energi listrik. Adanya lampu dari bakteri fluorescens tersebut akan sangat membantu untuk mengurangi penggunaan energi karena lampu ini hanya membutuhkan nutrisi untuk bakteri agar tetap hidup sehingga penggunaan listrik untuk lampu rumah dapat dikurangi.