Anda di halaman 1dari 1

Siti Afiyatus Sholihah 15034260180

Lampu Bakteri Fluorescens


Sudah banyak teknologi buatan manusia untuk menciptakan peralatan atau mesin
yang meminimalisir penggunaan energi, misalnya AC low watt, kulkas hemat listrik, lampu
hemat energi, dan peralatan listrik yang lain dengan desain sedemikian rupa untuk
mengurangi penggunaan daya listriknya. Walaupun peralatan tersebut dinilai hemat energi
tetap saja apabila digunakan terus menerus akan menghabiskan cukup banyak daya listrik
per bulannya. Sebagian besar alat tersebut hanya mengurangi beberapa persen dari
penggunaan daya normalnya dan umumnya inovasi tersebut juga digunakan untuk menarik
minat konsumen.
Sangat penting untuk diciptakannya energi baru yang ramah lingkungan sekaligus
mudah untuk digunakan. Seperti halnya ikan-ikan di perairan laut dalam yang sangat
minimal terkenal sinar matahari, ikan tersebut menggunakan cara unik untuk tetap bertahan
hidup dan mencari mangsa, salah satunya anglerfish, memiliki bentukan seperti “lampu”
yang menggantung kebawah dai atas kepalanya. Ikan-kecil akan datang dan mengerumuni
cahaya dari “lampu” tersebut kemudian secara cepat akan dimangsa oleh anglerfish.
Cahaya dari “lampu” anglerfish tersebut dihasilkan oleh bakteri fluorescens yang dapat
berpendar dari dalam “lampu” tersebut. Konsep tersebut dapat diadopsi untuk menciptakan
lampu ruangan dari bakteri fluorescens yang dapat berpendar tanpa menggunakan energi
listrik.
Lampu dari bakteri fluorescens dapat dibuat dengan mengisolasi bakteri yang ada
pada bentukan “lampu” anglerfish. Setelah diisolasi, bekteri tersebut diidentifikasi lebih
lanjut untuk mengetahui nutrisi yang tepat untuk pertumbuhan bakteri dan suhu yang tepat
agar bakteri tersebut tetap hidup namun tidak berkembangbiak secara berlebihan.
Selanjutnya bakteri yang telah di identifikasi tersebut di letakan pada tabung kaca yang
cukup besar dengan medium nutrisi yang cukup untuk beberapa waktu, tabung yang
digunakan harus cukup besar sehingga cahaya yang dihasilkan cukup untuk menerangi satu
ruangan. Tabung tersebut kemudian diletakan di tengah ruangan atau sebagai sekat ruang
sehingga selain berfungsi sebagai lampu juga dapat digunakan sebagai furniture. Tabung
kaca tersebut akan menghasilkan cahaya dari bakteri fluorescens baik pada siang ataupun
malam hari dengan tanpa menggunakan energi listrik.
Adanya lampu dari bakteri fluorescens tersebut akan sangat membantu untuk
mengurangi penggunaan energi karena lampu ini hanya membutuhkan nutrisi untuk bakteri
agar tetap hidup sehingga penggunaan listrik untuk lampu rumah dapat dikurangi.

Anda mungkin juga menyukai