Askep BBLR Fiks
Askep BBLR Fiks
TINJAUAN TEORI
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama bayi : By.Ny.S
Tanggal dirawat : 19 Januari 2018
Jenis kelamin : Lai-laki
Alamat : Maduretno, Buluspesanntren
Tanggal lahir/usia : 19 Januari 2018
Nomor RM : 369957
Diagnose medic : P.spt BBLER
Tanggal pengkajian : 23 Januari 2018
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan Utama
Pada pengkajian tanggal 23 Januari 2018, Berat bayi lahir (BBL) 800
gram dengan AFGAR SCORE 5-7-8
b. Riwayat ibu
34 tahun 2 1 0
Nilai APGAR
Angka penilaian 1 5 10
0 1 2 Menit Menit Menit
Bunyi Tidak Lambat Diatas 100 1 2 2
jantung ada (<100)
Pernafasan Tidak Tidak Menangis 1 1 1
ada teratur
Tonus otot Lemas Sedikit Pergerakan 1 1 2
fleksi aktif
Reflek Tidak Menyeringai Menangis 1 1 1
ada kuat
Warna Biru Badan Seluruh 1 2 2
pucat merah badan
extermitas merah
biru
Jumlah 5 7 8
g. Riwayat social
1) Genogram
By
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
: Tinggal Serumah
: Klien
2) Budaya
Ibu mengatakan tidak menganut adat kebudayaan apapun.
3) Suku : Jawa
4) Agama : Islam
5) Bahasa : Jawa dan Indonesia
6) Perencanaan makanan bayi : PASI dan bubur halus
7) Masalah social : Kehidupan keluarga hidup cukup.
8) Hubungan orang tua dengan bayi
Ibu Tingkah laku Ayah
Menyentuh -
Memeluk -
Berbicara -
Berkunjung -
Memanggil nama -
Kontak mata -
BB = 800 Gram
Umur bayi : 3 hari
Kebutuhan cairan :
= 100 x BB
= 100 x 800 gr
=
Pengkajian Fungsi Gordon
6) Wajah
a. Bentuk wajah simetris
b. Warna kulit merah
c. Tidak ada bibir sumbing
d. Bibir Mengalami distorsi, Palatum terbelah
7) Abdomen
a. Inspeksi : Terpasang infus umbilikal, tampak datar.
b. Auskultasi : Bising usus 7x/menit
c. Palpasi : Abdomen teraba lunak
d. Perkusi :-
8) Thoraks / dada
a. Paru-paru
Inspeksi : Terlihat retraksi dada
Palpasi : Pergerakan dada simetris
Perkusi :-
Auskultasi : terdengar suara seperti mengorok. Terdengar bising
usus 11 x/menit
b. Jantung
Bunyi jantung normal / s1>s2 reguler
Frekuensi : 42x
Denyut nadi
Nadi perifer Keras Lemah Tidak ada
Brakial kanan >< kiri - -
Femoral >< kiri - -
c. Ekstermitas
a. Gerakan bebas
b. Ekstermitas atas : tidak terpasang infus, pergerakanaktif
namun lemah, tidak ada lesi maupun jejas
c. Ekstermitas bawah: tidak terpasang infus, pergerakan
ekstremitas aktif namun lemah, akral dingin
d. Warna kulit merah muda ,
e. Panggul : Normal
f. Umbilicus : Tali pusat Masih basah, tampak layu, terdapat 2
arteri 1 vena dan terpasang Infus via Umbilikal
g. Genetalia : Laki-laki normal, Tidak ada kelainan kongenital
h. Anus : Paten
i. Spina : Normal, tidak ada kelainan
j. Kulit
Warna : Merah pucat
Tanda lahir : Tidak ada
Turgor kulit : elastis < 2 detik
Lanugo :-
d. Suhu
a. Lingkungan
Inkubator (bayi dalam penghangat incubator)
Air temperature 32,2oC, skin temperature 31,6oC dan Set
temperature 32,0oC
b. Suhu : 36,0o C
l. Data Tambahan (Pemeriksaan Diagnostik)
Hasil lab tanggal 19-01-2018
KIMIA KLINIK
Gula Darah Sewaktu 9 mg/Dl 80 - 110
PENGKAJIAN FOKUS
Data Subyektif Data Obyektif
- o Bibir Mengalami distorsi, Palatum
terbelah
o TTV :
Respirasi: 60 x/menit ( tidak
teratur)
DJ : 144 x/menit
(teratur)
Suhu : 36,0o C
o Bayi terpasang Orogastric Tube (
OGT ) pada mulut
o Antropome
BB : 800 gram,
PB: 31 cm,
LK: 13 cm, LD: 7 cm,
LL: 3 cm,
LP: 5 cm
o Lubang hidung: Ada dan kedua
lubang hidung mengalami distorsi
o Tali pusat Masih basah, tampak layu,
terdapat 2 arteri 1 vena dan terpasang
Infus via Umbilikal
o Nutrisi diberikan melalui Sonde
berupa ASI ±5cc/3 jam dan
Parenteral D 10% 11cc/jam.
o Diit OGT ASI 7x 5cc/hari
o Terdapat suara nafas tambahan
berupa ronchi kering
o Terpasang Infus via Umbilikal
o Terdengar bising usus 11 x/menit
o Warna kulit merah muda
o Masih terdapat residu ±1cc saat
diberikan ASI melalui sonde
o Terlihat retraksi dada
1) Suhu : 36,0o C
2) RR : 144x/menit
3) Akral dingin dingin
4) Warna kulit tampak pucat
kemerahan
DS : -
DO : Resiko Infeksi Ketidak adekuatan system
1) Suhu : 36,0 C kekebalan tubuh dan
2) Bayi terpasang Orogastric tindakan invasif
Tube ( OGT ) pada mulut
3) Tali pusat masih basah,
tampak layu, terdapat 2
arteri 1 vena dan terpasang
Infus via Umbilikal sejak 19
Januari 2018 jam 16.00
4) Lubang hidung: Ada dan
kedua lubang hidung
mengalami distorsi
5) Terpasang Infus via
Umbilikal D5 % 6 tpm
sejak tanggal 19 Januari
2018 jam 16.00
6) Warna kulit tampak
kemerahan pucat
DS : -
ANALISA DATA
Prioritas Diagnosis Keperawatan
A. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Dx NOC NIC
1. Tidak efektifnya Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau tingkat
pola keperawatan pernapasan,
pernafasan. selama 3x24 jam, diharapkan kedalaman, dan
pasien kemudahan
mampu : bernafas.
1. Status Pernapasan: 2. Perhatikan pola
Kepatenan jalan napas. nafas klien.
2. Status Pernapasan: 3. Tentukan apakah
Ventilasi. klien dispneu
3. Status tanda-tanda vital. fisiologis atau
Dengan kriteria hasil : psikologis.
1.Menunjukkan pola 4. Berikan terapi
pernapasan yang oksigenasi (Atur
mendukung hasil gas peralatan oksigenasi,
darah dalam parameter monitor aliran
atau kisaran normal. oksigen, pertahankan
2.Pasien melaporkan posisi pasien).
bernafas dengan nyaman. 5. Monitor Tekanan
3.Mendemonstrasikan darah, nadi, suhu,
kemampuan untuk dan Respiration rate
melakukan pernapasan (pernafasan).
dengan pursed lip
(mengerutkan bibir) dan
pernapasan dapat
terkontrol.
4.Mengidentifikasi dan
menghindari faktor-faktor
spesifik yang dapat
memperburuk pola nafas.
Termoregulasi Setelah dilakukan tindakan 1. Ukur suhu setiap 2
tubuh tidak efektif. keperawatan selama 3x24 jam, gunakan
jam, diharapkan pasien termometer
mampu: elektronik di ketiak
Termoregulasi menjadi pada
efektif sesuai bayi di bawah usia 4
dengan perkembangan. minggu.
Dengan kriteria hasil: Rasional: memantau
1. Dapat mempertahankan apakah adanya
suhu tubuh dalam peningkatan atau
kisaran normal. penurunan suhu
2. Menjelaskan langkah- tubuh.
langkah yang diperlukan 2. Catat apakah ada
untuk mempertahankan tanda-tanda
suhu tubuh agar dalam hipertermi dan
batas normal. hipotermi.
3. Menjelaskan gejala Rasional: Hipertermi
hipotermia atau dengan
hipertermia peningkatan laju
metabolisme
kebutuhan oksigen
dan glukosa serta
kehilangan air dapat
terjadi bila suhu
lingkungan terlalu
tinggi.
3. Tingkatkan intake
cairan dan nutrisi.
Rasional: untuk
mencegah terjadinya
dehidrasi.
4. Lakukan tepid
sponge.
Rasional: dapat
menurunkan suhu
tubuh
bayi.
Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1.Kaji adanya
keperawatan fluktuasi suhu tubuh,
selama 3x24 jam diharapkan letargi, apnea, malas
pasien minum, gelisah
mampu: dan ikterus.
Terhindar dari resiko infeksi. Rasional: suhu tubuh
Dengan kriteria hasil: meningkat dan
1. Pengetahuan: Kontrol nadi cepat
infeksi mmerupakn awal
Indikador: terjadinya
a. Menerangkan cara-cara infeksi.
penyebaran. 2. Kaji riwayat ibu,
b. Menerangkan faktor- kondisi bayi selama
faktor yang kehamilan, dan
berkontribusi dengan epidemi infeksi
penyebaran. diruang
c. Menjelaskan tanda-tanda perawatan.
dan gejala. Rasional: mengetahui
d. Menjelaskan aktivitas adanya riwayat
yang dapat infeksi selama
meningkatkan resistensi kehamilan.
terhadap infeksi. 3 Ambil sampel
2. Status Nutrisi. darah.
Indikator: Rasional: untuk
a. Asupan nutrisi sampel pada
b. Asupan makanan dan pemeriksaan
cairan laboratorium seperti
c. Energi eritrosit, leukosit,
d. Masa tubuh diferensiasi, dan
e. Berat badan immunoglobulin.
4. Upayakan
3.Penyembuhan luka: Primer
pencegahan infeksi
a. Kulit utuh
dari
b. Berkurangnya drainase
lingkungan. Misalnya
purulen
: cuci tangan
c. Eritema disekitar kulit
sebelum dan sesudah
berkurang
memegang bayi.
d. Edema disekitar kulit
Rasional: untuk
berkurang
mencegah
e. Suhu kulit tidak
berpindahnya
meningkat
mikroorganisme dari
f. Luka tidak berbau
jari
tangan ke tubuh bayi.
IMPLEMENTASI
Tgl/jam No dx Implementasi Paraf
23/02/2018 1 Pantau tingkat pernapasan, kedalaman, dan
Jam kemudahan bernafas
08.00 - 08.30 WIB
1 Berikan terapi oksigenasi (Atur
08.30 - 09.00 WIB peralatan oksigenasi, monitor aliran
oksigen, pertahankan posisi pasie
09.00 - 09.20 WIB
2
Monitor Tekanan darah, nadi, suhu,
11.00 - 11.30 WIB
dan Respiration rate (pernafasan).
1
Perhatikan pola nafas klien
EVALUASI KEPERAWATAN
S:-
24-02-2018 II O : - S : 37 C
Jam 14.00 A : Masalah teratasi
WIB P : Optimalkan intervensi
1. Ukur suhu setiap 2 jam, gunakan
termometer elektronik di ketiak pada
bayi di bawah usia 4 minggu.
Rasional: memantau apakah adanya
peningkatan atau penurunan suhu
tubuh.
2. Catat apakah ada tanda-tanda
hipertermi dan hipotermi.
Rasional: Hipertermi dengan
peningkatan laju metabolisme
kebutuhan oksigen dan glukosa serta
kehilangan air dapat terjadi bila suhu
lingkungan terlalu tinggi.
3. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi.
Rasional: untuk mencegah terjadinya
dehidrasi.
4. Lakukan tepid sponge.
Rasional: dapat menurunkan suhu tubuh
bayi.
25-02-2018 S:
Jam 14.00 III O : - Masih minum ASI dan PASI 2 jam sekali sekitar 6 cc.
WIB - Berat badan sekarang : 800 gr
- Reflek hisap bagus
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
.Kaji adanya fluktuasi suhu tubuh,
letargi, apnea, malas minum, gelisah
dan ikterus.
Rasional: suhu tubuh meningkat dan
nadi cepat mmerupakn awal terjadinya
infeksi.
2. Kaji riwayat ibu, kondisi bayi selama
kehamilan, dan epidemi infeksi diruang
perawatan.
Rasional: mengetahui adanya riwayat
infeksi selama kehamilan.
3 Ambil sampel darah.
Rasional: untuk sampel pada
pemeriksaan laboratorium seperti
eritrosit, leukosit, diferensiasi, dan
immunoglobulin.
4. Upayakan pencegahan infeksi dari
lingkungan. Misalnya : cuci tangan
sebelum dan sesudah memegang bayi.
Rasional: untuk mencegah berpindahnya mikroorganisme
dari jari