Jtptunimus GDL Wihartinig 5290 3 Bab2 PDF
Jtptunimus GDL Wihartinig 5290 3 Bab2 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepatuhan
1. Pengertian
2007).
dalam manajemen perawatan diri dan kerja sama antara pasien dan petugas
2007).
secara teratur dan lengkap tanpa terputus selama minimal 6 bulan sampai
Penderita dikatakan lalai jika tidak datang lebih dari 3 hari sampai 2
bulan dari tanggal perjanjian dan dikatakan Droup Out jika lebih dari 2 bulan
atau gejala penyakit saat dinyatakan sakit dan harus menjalani pengobatan
sekian lama.
pengobatan 1-2 bulan atau lebih lama keluhan akan segera berkurang atau
hilang sama sekali penderita akan merasa sembuh dan malas untuk
d. Pengobatan yang lama merupakan beban dilihat dari segi biaya yang harus
dikeluarkan.
e. Efek samping obat walaupun ringan tetap akan memberikan rasa tidak
teratur dan memakai obat secara teratur, penderita tidak berobat secara teratur
(defaulting), penderita sama sekali tidak patuh dalam pengobatan yaitu putus
Pada keadaan ini penderita tidak hanya berobat secara teratur sesuai
batas waktu yang ditetapkan melainkan juga patuh memakai obat secara
sama sekali.
adalah:
a. Faktor komunikasi
b. Pengetahuan
c. Fasilitas kesehatan
Motivasi atau sikap yang paling kuat adalah dalam diri individu
2) Keyakinan
akan memiliki jiwa yang tabah dan tidak mudah putus asa serta dapat
14
kuat akan lebih tabah terhadap anjuran dan larangan kalau tahu
akibatnya.
b. Dukungan keluarga
dekat dan tidak dapat dipisahkan. Penderita akan merasa senang dan
c. Dukungan sosial
terhadap ketidaktaatan.
yang positif bagi pasien yang telah mampu berapdatasi dengan program
pengobatanya.
juga faktor yang perlu dievaluasi untuk menentukan tingkat kepatuhan dan
kepatuhan minum obat (adherence) juga sering menjadi masalah yang harus
dipikirkan sejak awal pengobatan. Minum obat yang tidak rutin terbukti telah
1. Pengertian
langsung terhadap penderita tuberculosis paru pada saat minum obat setiap
16
2000).
2. Tujuan
OAT.
3. Persyaratan PMO
kesehatan maupun penderita selain itu harus disegani dan dihormati oleh
perawat, pekarya senitarian, juru imunisasi dan lain-lain. Bila tidak ada
kesehatan, guru, anggota PPTI, PKK atau tokoh masyarakat lainnya atau
5. Tugas PMO
adalah:
mengetahui kegagalan).
mengetahui kesembuhan).
tahap intensif dan lanjutan, pentingnya berobat secara teratur karena itu
pengobatan perlu diawasi, efek samping obat dan tindakan yang harus
dilakukan bila terjadi efek samping tersebut, cara penularan dan pencegahan
C. Tuberculosis Paru
1. Pengertian
oleh microbakterium tuberculosis kuman batang aerobik dan tahan asam ini
microbakteri patogen, tetapi hanya strain bovin dan manusia yang patogenik
ditandai oleh pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi dan oleh
ini biasanya menyerang diparu tetapi dapat menyerang organ lain seperti
2. Manifestasi Klinis
(Amin, 1989). Ada beberapa gejala TB Paru harus diwaspadai adalah jika
mengeluarkan keringat dingin saat tidur malam meskipun udara sedang tidak
Gejala lain yang perlu diperhatikan adalah ada perasaan lelah terus
menerus padahal sedang tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat, hilang
selera makan yang tanpa diketahui penyebabnya serta berat badan berkurang
darah (Sibusea, 1992). Gejala penyakit TB Paru lainnya bisa pula diketahui
dengan ada rasa sakit yang muncul dibagian dada dan jika penyakit TB Paru
semakin parah maka ketika terjadi batuk akan mengeluarkan darah (Nuraini,
2006).
3. Cara Penularan
terbentuk karena penderita batuk atau bersin. (Robbins, 1999). Setiap kali
bebas selama 1-2 jam, bahkan dapat bertahan berhari-hari sampai berbulan-
bulan tergantung pada ada tidaknya sinar ultra violet, ventilasi yang baik dan
kelembapan partikel ini kemudian menempel pada jalan nafas atau paru
(Danusantoso, 2000).
20
yang mengarah pada TB aktif maka disebut BTA Negatif, BTA Negatif yang
Positif dalam jangka 2 tahun bila tidak diobati (Depkes RI, 2000).
penularan jika terjadi keadaan tubuhnya lemah, orang yang kurang gizi,
kurang protein, kurang darah, dan kurang beristirahat. Mudah tertular juga
yang paling berisiko terpajan kebasil adalah mereka yang tinggal berdekatan
4. Diagnosa Tuberculosis
spesemen SPS (Sewaktu, Pagi, Sewaktu) BTA positif bila hanya satu
spesemen yang positif perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut Rontgen dada
atau pemeriksaan dahak SPS ulang. Kalau hasil Rontgen dada mendukung
bila tidak ada perubahan ulangi pemeriksaan dahak SPS. Kalau hasil SPS
positif didiagnosa sebagai penderita TB BTA positif dan bila hasil SPS tetap
BTA negatif Rontgen positif bila hasil Rontgen tidak mendukung TB maka
reaction (PCR), yakni teknik analisis DNA maupun RNA. Keunggulan PCR
adalah daya lacak tinggi. Sehingga secara teoritis adanya satu basil TB dalam
lebih cepat, sekitar 5 jam, dibandingkan dengan kultur dahak. PCR dapat
cepat dibandingkan cara konvensional. Selain itu PCR dapat digunakan untuk
2005).
22
T ersan g k a p en d erita T B C
(S u sp ek T B P aru )
P erik sa D ah ak S ew ak tu , P ag i, S ew ak tu (S P S )
T id ak ad a A da
H asil m en d u k u n g H asil tid ak
p erb aik an p erb aik an
TBC m en d u k u n g
TBC
U lan g i p erik sa d ah ak S P S
H asil H asil R o n tg en
m en d u k u n g n eg atif
TBC
B u k an T B C
TB BTA
P en y ak it lain
N eg atif
R o n tg en
P o sistif
Skema 2.1
5. Pencegahan Tuberculosis
tuberculosis dengan obat anti microbal merupakan sarana yang efektif untuk
Wilson, 1990).
golongan masyarakat yang mempunyai resiko tinggi (Rom & Garay, 2004).
a. Memberi imunisasi pada bayi-bayi yang baru lahir dengan BCG, dan
tuberculin negatif.
sapu tangan bila batuk serta tidak meludah atau mengeluarkan dahak di
sembarang tempat dan menyediakan tempat ludah yang diberi lisol atau
24
menenangkan pikiran.
a. Tujuan Pengobatan
1) Isoniasid (H)
2) Rifampisin (R)
3) Pirasinamid (Z)
4) Streptomisin (S)
gr/hari.
5) Etambutol (E)
c. Prinsip Pengobatan
intensif dan tahap lanjutan. Pada tahap awal atau intensif penderita
secara tepat penderita menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu
mendapat obat dalam jangka waktu yang lebih lama dan jenis obat lebih
sampai selesai satu paket untuk satu penderita dalam satu masa
pengobatan.
efek samping oleh karena itu pemantauan efek samping sangat penting
Tabel 2.1
Efek samping ringan dari OAT
Tabel 2.2
Efek samping berat dari OAT
f. Hasil Pengobatan
1) Sembuh
2) Meninggal
4) Gagal
akhir pengobatan.
3) Pengawas minum obat yaitu orang yang dikenal dan dipercaya baik
pengobatan.
dapat berjalan.
obat ini
31
D. Kerangka Teori
E. Kerangka Konsep
F. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
Kabupaten Pekalongan.
G. Hipotesis
Minum Obat dengan Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita TB Paru di