Anda di halaman 1dari 12

ETIKA PERGAULAN DALAM KAMPUS DAN DAMPAK

SOSIALNYA

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika dan Komunikasi Efektif)

Disusun Oleh:

Nama : Sayidil Tohari

NIM : 03031281722061

Dosen Pengampu : Ir. Rosdiana Muin, MT.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT. atas limpahan
rahmat, taufik dan inayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya.

Penyusunan makalah ini tidak akan mungkin terwujud tanpa bantuan dan
dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ir. Rosdiana Muin, MT. yang telah
membimbing dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah yang dibuat ini jauh dari sempurna
maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran yang dapat
membantu dan membangun untuk memperbaiki makalah ini di masa yang akan
datang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun


penyusun. Terima kasih.

Indralaya, Januari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................1
Bab II Pembahasan................................................................................................3
Bab III Kesimpulan dan Saran..............................................................................9
Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki anak bangsa yang


cerdas dan berpendidikan tinggi. Sayangnya, banyak orang yang
berpendidikan tinggi tetapi tidak memiliki moral yang baik. Misalnya kasus
korupsi yang sedang marak terjadi di negara kita. Dengan maraknya kasus
korupsi yang terjadi, Indonesia mengalami banyak kerugian.
Generasi muda Indonesia tidak hanya harus memiliki intelektual yang
tinggi tetapi harus memiliki moral yang baik. Mahasiswa merupakan generasi
muda Indonesia yang nantinya diharapkan dapat mengubah kondisi Indonesia
menjadi lebih baik. Oleh karena itu, mahasiswa perlu mempelajari dan
menerapkan etika pergaulan yang baik.
Di beberapa perguruan tinggi terkenal, mereka menampung siswa-siswa
unggulan dari berbagai daerah. Siswa dari berbagai daerah tertentu
mempunyai latar belakang yang berbeda baik dari segi ekonomi, budaya,
tingkah laku, politik dan agama. Latar belakang yang berbeda tersebut akan
memberikan lingkungan pergaulan yang lebih majemuk, bergantung seberapa
besar toleransi dan kenyamanan kita terhadap hal-hal tersebut. Bagi mereka
yang mempunyai toleransi yang besar, mungkin tidak ada masalah.
Sebagai seorang mahasiswa yang sekarang telah memasuki suatu fase
kehidupan menjadi manusia dewasa, tentulah harus mempunyai prinsip hidup
yang jelas. Dengan demikian, mahasiswa banyak menghabiskan waktu di
kampus. Oleh karena itu, kampus memiliki peranan yang sangat penting
dalam membentuk moral dan tingkah laku mahasiswa yang akan
memengaruhi etika. Etika itu sendiri sebagai ilmu melanjutkan
kecenderungan kita dalam kehidupan bermasyarakat.
Memang setiap orang memiliki kebebasan untuk melakukan hal sesuka
hatinya tapi perlu diingat bahwa dalam menjalani hidup, kita tidak hanya
hidup seorang diri, kita hidup berdampingan dengan orang lain di mana kita
pun secara tidak langsung berkewajiban menjaga perasaan orang, dan
membuat orang lain menjadi nyaman dengan tingkah laku kita. Hal semacam
inilah yang dinamakan etika bergaul.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah etika pergaulan itu?


2. Bagaimana etika dalam berperilaku sebagai mahasiswa?
3. Bagaimana korelasi antara pergaulan di dalam kampus dengan kesuksesan
mahasiswa di masa mendatang?
4. Bagaimana korelasi antara etika pergaulan mahasiswa di dalam kampus
dengan dampak sosialnya di masyarakat?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui maksud dari etika pergaulan.


2. Mengetahui etika dalam berperilaku mahasiswa.
3. Mengetahui korelasi antara pergaulan di dalam kampus dengan kesuksesan
mahasiswa masa depan.
4. Mengetahui korelasi antara etika pergaulan mahasiswa di dalam kampus
dengan dampak sosialnya di masyarakat.

1.4 Manfaat

1. Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan etika pergaulan dalam


kehidupan sehari-hari baik di dalam maupun luar kampus.
2. Mahasiswa diharapkan dapat memperhatikan pergaulannya yang dapat
mempengaruhi masa depannya.
3. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui mana yang baik maupun buruk
dalam hidupmya.

1.5 Metode Penyusunan


Penyusun menggunakan sumber-sumber yang terdapat di internet yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Etika Pergaulan
2.1.1 Pengertian Etika Pergaulan
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah
"Ethos", yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).
Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan
istilah dari bahasa Latin, yaitu "Mos" dan dalam bentuk jamaknya
"Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang
dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari
hal-hal tindakan yang buruk.
Pergaulan adalah interaksi antarindividu dalam mengenal
lingkungan sosialnya, bisa bersifat luas yakni oergaulan dengan banyak
orang atau sering bergaul dengan orang lain. Pergaulan yang sehat
adalah pergaulan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian
yang sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan
yang berlaku.
Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam
pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar
norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat,
hukum, dan lain-lain.

2.1.2 Faktor-faktor Pergaulan


1. Faktor Umur
Faktor umur menentukan bentuk hubungan sosialisasi pelaku.
Usia anak-anak berbeda dengan usia remaja, usia dewasa, usia
orang tua, usia lanjut, dan sebagainya. Dapat dikatakan baik,
apabila bentuk pergaulan dilakukan oleh dan untuk umur sebaya.

2. Faktor Pekerjaan
Faktor pekerjaan berpengaruh juga terhadap bentuk pergaulan.
Perilaku pergaulan antara orang-orang kantor akan berbeda dengan
orang-orang di lapangan, pekerja pabrik, pekerja bangunan, pekerja
di terminal, dan sebagainya.
3. Faktor Keterikatan
Faktor keterikatan misalnya, pelaku organisasi sosial,
organisasi partai politik, peserta didik tentu cara bergaulnya juga
akan berbeda.
4. Faktor Lingkungan
Pergaulan dalam lingkungan masyarakat yang macam
pendidikan, kegiatan, status sosialnya sangat berbeda-beda dan
heterogen memerlukan penyesusaian yang sangat ekstra hati-hati.

2.1.3 Prinsip-Prinsip Pergaulan


1. Kebenaran (truth)
Kebenaran yang mutlak hanya dapat dibuktikan dengan
keyakinan. Kebenaran harus dibuktikan kepada masyarakat agar
masyarakat yakin akan kebenaran tersebut.
2. Prinsip Kebaikan (goodness)
Kebaikan diartikan sebagai sifat yang menimbulkan pujian.
Prinsip kebaikan yang diterima umum, misalnya saling
menghormati, saling berbuat baik, saling mengasihi, sayang sesama
manusia. Prinsip kebaikan bersifat universal.
3. Prinsip Keindahan (beauty)
Prinsip ini meyakini bahwa kehidupan manusia sesungguhnya
merupakan keindahan. Prinsip ini tercermin dari adanya rasa kasih
sayang antarsesama, kedamaian, ketentraman, saling tenggang rasa,
kerjasama, suasana yang kondusif, berpenampilan menarik, dan
lain-lain.

4. Prinsip Kebebasan (liberty)


Secara umum, kebebasan dapat diartikan bahwasetiap orang
berhak menentukan pilihan apa yang terbaik untuk dirinya. Setiap
orang bebas melakukan atau tidak melakukan sesuatu sesuai
pilihannya dengan tidak melanggar kebebasan umum.
5. Prinsip Persamaan (equality)
Meskipun manusia terdiri dari berbagai Ras, etnis, sikap dan
pola pikir yang beragam, semua perbedaan tersebut bukanlah
alasan untuk memperlakukan manusia secara tidak adil. Etika yang
dilandasi prinsip persamaan menghapuskan perilaku diskriminatif.
6. Prinsip Keadilan (justice)
Secara umum, keadilan dapat diartikan bahwa setiap orang
menerima apa yang seharusnya diterima. Prinsip keadilan ialah
kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap
orang apa yang mestinya diterima.
2.2 Etika dalam Berperilaku Mahasiswa
2.2.1 Pola Pergaulan Sehat
1. Instropeksi Diri
Sikap introspeksi penting sekali artinya, tanpa sikap ini kita
bisa salah kapra, dan salah paham dalam menjalankan mekanisme
pergaulan. Bagaimana kita menyadari kekurangan diri sendiri,
berterus terang terhadap kelemahan kita, dan mencoba mengubah
sikap itu sebaik mungkin agar perjalanan tetap harmonis. Biasanya
kadar orang dalam menatap dirinya, punya kecenderungan
berlainan. Ada yang menganggap dirinya sudah benar, dan orang
lain selalu salah.
2. Saling Memahami
Sesudah saling mengoreksi diri sendiri, antara sesama harus
saling memahami. Betapa sukarnya memahami orang lain, terlebih
lagi memahami diri sendiri. Itulah sebabnya sebelum kita
memahami orang lain, ada baiknya memahami diri sendiri. Dengan
demikian penilaian penilaian kita terhadap orang lain akan objektif
dan utuh. Bila anda ingin punya banyak sahabat, keahlian anda
dalam memahami itulah yang pegang peranan.
3. Berjiwa Besar
Kita harus berjiwa besar dalam mengakui kelemahan kita,
lebih-lebih demi kepentingan orang banyak. Kita punya kelemahan
dan kelebihan yang berbeda serta tidak ada diantara kita yang
sempurna.
4. Saling Mengisi
Setelah kita mengetahui kelemahan tadi, kita harus punya
inisiatif untuk saling mengisi. Saling tukar dan saling menerima.
Sehingga segala kelemahan dan kemampuan kita benar-benar
berarti dalam kehidupan bergaul ini.

2.2.2 Perilaku Mahasiswa dalam Kampus


1. Mengetahui, memahami dan melaksanakan peraturan-peraturan
yang berlaku di lingkungan kampus dan berusaha tidak melanggar.
2. Berpakaian dan bersepatu rapi di lingkungan kampus.
3. Berperilaku dan bertutur kata yang sopan, baik di dalam kelas dan
di luar kelas yang mencerminkan perilaku sebagai mahasiswa dan
dijiwai oleh nilainilai agama / kepercayaan yang dianut.
4. Memberi contoh yang baik dalam berperilaku kepada adik tingkat,
teman setingkat dan kakak tingkat.
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah.
6. Saling menghormati dan menghargai terhadap sesama mahasiswa.
7. Tidak berperilaku asusila atau tidak bermoral.
8. Bersedia menerima sanksi yang ditetapkan atas pelanggaran
terhadap peraturan yang berlaku sebagai bagian dari pendidikan
disiplin.

2.3 Korelasi antara Pergaulan di Dalam Kampus dengan Kesuksesan Mahasiswa


di Masa Mendatang

Untuk menjadi mahasiswa yang berhasil di masa yang akan datang,


mahasiswa dituntut tidak hanya pintar dalam bidang akademik saja, tetapi
juga harus baik dalam pergaulan di dalam kampusnya. Karena di masa depan
saat mahasiswa mulai memasuki dunia kerja mereka dituntut juga harus
mempunyai softskills.

Pusat Layanan Karir Terpadu (PLKT) Disnakertransduk Provinsi Jawa


Timur telah mengadakan identifikasi 10 dari 40 faktor kualifikasi kunci
kompetensi kerja yang bersifat soft skill, yaitu jujur, tanggung jawab,
komunikatif, kemauan belajar, teamwork, trust, aktif, loyal, ulet, adaftif.
Sedangkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) ada dalam urutan nomor 17.

Bisa dilihat dari identifikasi kualifikasi tersebut bahwa pergaulan di


dalam kampus juga sangat berperan penting dalam kompetensi kerja. Maka
dari itu, mulai dari awal masuk dalam dunia perkuliahan sangat dianjurkan
untuk menerapkan etika pergaulan. Seorang mahasiswa dapat dikatakan
sukses dalam bergaul apabila dia mampu berkomunikasi dengan baik, dapat
beradaptasi dalam segala lingkungan, dapat mempertahankan kepercayaan
diri terhadap orang lain, dapat bersikap jujur, bertanggung jawab dengan
semua tindakan yang telah dilakukannya, mau terus belajar dan aktif untuk
mencari informasi dan pengetahuan-pengetahuan yang baru, mampu
bekerjasama dengan orang lain dan ulet dalam setiap pekerjaan yang dia
lakukan. Apabila seorang mahasiswa mampu menerapkan hal-hal diatas,
dapat dikatakan mahasiswa tersebut sukses dalam bergaul dan dijamin akan
sukses dalam karirnya di masa yang akan datang. Karena perusahaan-
perusahaan besar membutuhkan seorang mahasiswa yang tidak hanya pintar
tapi juga mampu menjadi sosok leader. Percuma saja mahasiswa pintar akan
tetapi pergaulannya nol.
Etika pergaulan didalam kampus merupakan tolak ukur keberhasilan dan
kesuksesan mahasiswa di masa yang akan datang. Jadi, sebagai mahasiswa
merupakan suatu kewajiban bagi untuk menerapkan etika pergaulan dalam
kampus agar bisa menjadi seseorang yang sukses di masa yang akan datang.
2.4 Korelasi antara Etika Pergaulan Mahasiswa di Dalam Kapus dengan Dampak
Sosialnya di Masyarakat
Sebagai insan kampus, di mata masyarakat, pastilah seorang mahasiswa
mempunyai citra yang bagus, terpelajar dan hal-hal yang positif lainnya. Oleh
karena itu, sebagai mahasiswa haruslah kita menjaga citra baik yang sudah
dibangun dalam mindset masyarakat. Jangan sampai mahasiswa berbuat hal-
hal yang malah menjatuhkan citra mereka sendiri.
Dalam hal ini, lagi-lagi etika pergaulan dibutuhkan dalam bersosial
dengan masyarakat khususnya masyarakat yang ada di luar lingkungan
kampus. Contohnya saja sebagai mahasiswa yang beretika kita harus saling
membantu dan peka dengan keadaan sekitar, apa yang terjadi dalam
lingkungan masyarakat yang ada disekitar kita. Sebagai insan kampus yang
memiliki etika pergaulan yang baik, sebaiknya kita juga turut andil apabila
dalam sebuah lingkungan masyarakat terjadi suatu permasalahan. Bisa jadi
sumbangsih pemikiran kita bisa membantu memecahkan suatu permasalahan
tersebut. Di dalam kampus, kita juga dituntut untuk mampu menyelesaikan
persoalan-persoalan dan peka dengan keadaan di sekitar kampus. Contoh
lainnya yaitu sebagai mahasiswa haruslah bersikap adaptif sehingga mau di
manapun dia berada haruslah bisa menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan
baik, serta bisa bergaul dengan masyarakat yang ada di lingkungan tersebut.
Masih banyak lagi perbuatan yang menerapkan etika pergaulan di dalam
kampus ke dalam masyarakat yang berada di luar kampus.
Dengan kata lain, pergaulan yang ada di dalam kampus sangat
berdampak pada masyarakat. Apabila dalam kampus saja mahasiswa mampu
menerapkan etika pergaulan yang baik, pastilah dalam kehidupan sosial di
masyarakat di luar lingkungan kampuspun mahasiswa tersebut juga mampu
menerapkan etika pergaulan yang baik pula. Jangan sampai masyarakat
berubah pemikiran akibat para mahasiswa melakukan perbuatan-perbuatan
yang tidak bertanggung jawab seperti tawuran, demo yang tidak bertanggung
jawab dan menganggu masyarakat lainnya. Sangat disayangkan apabila
kepercayaan yang telah diberikan masyarakat kepada mahasiswa harus hilang
begitu saja akibat perbuatan-perbuatan yang tidak penting tersebut.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang
sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang
berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum, dan lain-lain. Pergaulan
seseorang ditentukan oleh beberapa faktor, yeti faktor umur, pekerjaan,
keterikatan, dan lingkungan.
Untuk menjadi mahasiswa yang berhasil di masa yang akan datang,
mahasiswa dituntut tidak hanya pintar dalam bidang akademik saja, tetapi
juga harus baik dalam pergaulan di dalam kampusnya. pergaulan yang ada di
dalam kampus sangat berdampak pada masyarakat. Apabila dalam kampus
saja mahasiswa mampu menerapkan etika pergaulan yang baik, pastilah
dalam kehidupan sosial di masyarakat di luar lingkungan kampuspun
mahasiswa tersebut juga mampu menerapkan etika pergaulan yang baik pula.

3.2 Saran
Etika pergaulan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan di
dalam maupun luar kampus. Kita harus menerapkan etika pergaulan agar kita
dapat diterima oleh orang-orang di sekitar kita. Bagaimanapun juga, manusia
adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
Memang secara fisik kita bisa terlihat dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
Namun secara psikologi, manusia satu sangat bergantung pada manusia lain.
Maka, kita harus menjaga sikap dan perilaku dalam pergaulan karena itu juga
akan menentukan masa depan seseorang.

DAFTAR PUSTAKA

Istisasdah, C. 2014. Etika Pergaulan dalam Kampus dan Dampak Sosialnya.


(Online): https://www.academia.edu/12709814/ETIKA_PERGAULAN_D
ALAM_KAMPUS_DAN_DAMPAK_SOSIALNYA. (Diakses pada
tanggal 24 Januari 2018).

K. Bertens. 1993. Etika. Jakarta : Gramedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai