Anda di halaman 1dari 51

MODUL BENGKAK PADA WAJAH

KELOMPOK IX

COSTAE VE12A
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
YULIANA MUTIARA KASIH
RESTY YULIANITA NURMAN
DWI AYU INDASWARY NHB
CLARA UTAMI MITA TUMANAN
EKA RAHMAWATI
YUSMIATI
SRI WAHYUNI
FENNI ELFRIDA
RISKA
DESI ANDRIANI
SUNARDI
METU ZALAC MANIMBU
Skenario
Seorang anak laki-laki, 12 tahun datang ke Puskesmas
dengan bengkak pada wajah dan perut. Keadaan ini
sejak 3 minggu yang lalu dan saat ini semakin
bertambah. Tidak ada demam Dan tanda-tanda infeksi
lain.

Kata Kunci
Laki-laki, 12 tahun

Bengkak pada wajah & perut

Gejala sejak 3 minggu lalu

Tidak ada demam & tanda infeksi


Pertanyaan
Fisiologi pembentukan Mekanisme
Anatomi dan urin, faktor-faktor yg regulasi hormon
histologi organ mempengaruhi GFR,
prinsip hukum ADH dan
terkait? starling? Aldosteron?

Hubungan umur
Biokimia urin Penyakit-penyakit dgn
dan jenis gejala udem pada
dan kompensasi
kelamin pada wajah dan perut? Serta
ginjal? etiologinya?
skenario?

Mengapa udem
Langkah-langkah
Patomekanisme hanya pada
diagnosis pada
udem? wajah dan
skenario?
perut?

Diagnosis Pencegahan
banding
berdasarkan penyakit
skenario? secara umum?
Anatomi Sistem Urinarius
Sistem Urinarius :

Ginjal

Ureter

Vesica Urinaria

Uretra
TRAKTUS URINARIUS
Ginjal
Berbentuk seperti
kacang polong

Terletak di spasium
retroperitoneum

Meluas dari atas ke


bawah: VT 12 – VL 3
Vaskularisasi Ginjal
Ureter
Saluran penghubung
antara ginjal dan
vesica urinaria,
panjangnya 25 cm

Pada laki-laki,ureter
menyilang di bawah
ductus deferens, di
atas vesiculaseminalis

Pada perempuan,
ureter masuk vesica
urinaria melalui
bagian bawah liga-
mentum pada uterus
Vesica
Urinaria
Tempat
penampungan urin
secara temporer

Terletak di rongga
pelvis anterior

Memiliki musculus
detrussor yang
berkontraksi ketika
mengeluarkan urin
Vaskularisasi Vesica Urinaria
A. vesicales • cabang A. iliaca
superior et interna
inferior

A. obturator

• pada wanita: A.
A.glutea inferior uterina dan A. vagina
Uretra Pria
 Saluran yang melewatkan urin dari vesica urinaria
ke luar tubuh
 Panjang: 18 – 20 cm
 Meluas dari orificium urethra interna hingga
orificium urethra externa fossa naviculare penis
 Dibagi 3 bagian: pars prostatica, pars
membranacea, pars spongiosa
 Uretra mendapat pendarahan dari prostat dan
penis

Uretra Wanita
• Panjang 4 cm, diameter 6 mm
• Dari orificium urethra interna turun
sampai orificium urethra externa
 Tubulus uriniferus
◦ Nefron >>> unit struktural
dan fungsional ginjal
 Korpuskulum renalis
 Kapsula Bowman
 Glomerulus
 Tubulus kontortus proksimal
 Ansa Henle
 Tubulus kontortus distal
◦ Ductus colligentes
Korpuskula renalis t. Kontortus proksimal
Ansa henle

TUBULUS DUCTUS DUCTUS


COLLIGENS HENLE TIPIS HENLE TIPIS

PARS PARS TUBULUS


DESCENDENS ASCENDENS COLLIGENS
Tubulus Kontortus distal
PROSES
PEMBENTUKAN URIN
Filterabilitas beberapa bahan
berdasarkan BM
Bahan BM Filterabilitas
Air 18 1,0
Natrium 23 1,0
Glukosa 180 1,0
Inulin 5.500 1,0
Mioglobin 17.000 0,75
Albumin 69.000 0,005
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
GFR

1.

2.
Regulasi GFR
HUKUM STARLING
HUKUM STARLING DIPENGARUHI
OLEH:

Tekanan yg mendorong Tekanan yg melawan


filtrasi filtrasi
Tekanan hidrostatik di kapsula
bowman

Tekanan onkotik protein plasma dlm


Tekanan hidrostatik kapiler glomerulus

di kapiler glomerulus
Tekanan hidrostatik kapiler glomerulus
(±55mmHg) » kekutan kontraksi
jantung & tahanan di dlm aa.aferen &
aa.eferen (derajat konstriksi & dilatasi
Tekanan onkotik dlm Tekananatau diameter
onkotik proteinpemb.darah)
plasma (±15mmHg)
» konsentrasi plasma dlm kapiler glomerulus
kapsula bowman (krn
Tekanan hidrostatik dlm kapsula
hampir tdk ada bowman (±30mmHg) » keadaan ureter
protein, πKB=0
MEKANISME REGULASI
HORMON ADH DAN
ALDOSTERON
ADH

Vol. ECF Osmolaritas ECF

Merangsang Osmoreseptor Hipothalamus

Hipofisis

Pelepasan ADH

Aliran Darah Ke Medulla Ginjal Permeabilitas Air

Konsentrasi Urin

Urin
Aldosteron

Reabsorbsi Garam & Air Di Tubulus Proksimal

Darah Ke Ginjal 

TD 

Kompensasi
Angiotensinogen

Renin
Aparatus Juxtaglomerulus

Angiotensin I (ACE)

Angiotensin II

 GFR

 Osmotik Kapiler Glomerulus

 TD
- BIOKIMIA URINE
- SISTEM BUFFER
- KOMPENSASI GINJAL
An organic Component
Sistem Buffer
 Sistem tercampur dengan asam yang
lemah (HB) yang mengkonjugasi basa (B-)
atau basa yg lemah yang mengkonjugasi
asam
 Perubahan jangka pendek pada organisme
yg hidup ternetralkan.
 Sistem buffer utama pd urine melibatkan
ammonium (NH4+) dan ammonia (NH3
ASIDOSIS & ALKALOSIS METABOLIK
Kompensasi Ginjal
Terdapat 3 mekanisme untuk mengkontrol
konsentrasi Ion Hidrogen pada cairan
ekstraselular:
1. Sekresi dari Ion Hidrogen
2. Reabsorpsi dari ion-ion Bikarbonat
3. Produksi dari ion-ion Bikarbonat yg
baru
Ginjal mengkontrol keseimbangan asam/basa
pada urine
Hubungan umur dan jenis kelamin
terhadap gejala
 Untuk hubungan umur dan jenis kelamin
tidak dapat dijelaskan secara pasti karena
belum ada sumber yang jelas.Yang ada
hanya data epidemiologi bahwa sindrom
nefrotik, GNAPS, dan kwarsiorkor sering
terjadi pada usia anak-anak dan untuk
jenis kelamin semua berpotensi.
Penyakit yang dapat menyebabkan
bengkak pada wajah dan perut.
Gagal ginjal akut

Glomerulonefritis akut

Kwarsiokor

Sirosis hepatis

Gagal jantung kongestif ( CHF )

Sindrome nefrotik
Patofisiologi Edema
Gangguan permeabilitas glomerulus

Tekanan onkotik
Konsentrasi plasma menurun menurun

Volume intravaskular
menurun Cairan
merembes dari
intravaskular ke
Retensi Na dan air intertisial

Volume intertisial
meningkat

Edema
WAJAH PERUT

 Karena wajah tersusun atas  Cavum abdomen memiliki


jaringan-jaringan longgar rongga yang luas dan jaringan
yang berada di abdomen
yang dimana cairan bersifat elastis sehingga cairan
intertitial mudah untuk mudah masuk dan tertampung
mengisi ruang tersebut. di dalamnya.

Sementara pengeluaran cairan menuju ginjal tidak bisa secara


ekstra sehingga cairan yang menumpuk lebih banyak

EDEMA BERTAMBAH PARAH

Mengapa Udem terjadi pada


wajah dan perut?
Langkah-langkah menegakan
diagnosis berdasarkan skenario:
ANAMNESIS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
I

III
II
FISIK PENUNJANG
a. Apa keluhan utama ?
b. Anamnesis terpimpin:
-Sejak kapan? a. Urinalisis
a. Inspeksi : inspeksi pada
-Bagaimana terjadinya daerah pinggang, apakah b. Kimia darah
bengkak? terdapat pembengkakkan atau
-Bagaimana sifat
c. Radiologi
tidak?
bengkaknya? d. USG abdomen
-Apa faktor yang b.Palpasi : lakukan bimanual e. Biopsy ginjal
memperberat palpasi dengan memakai
kedua tangan
bengkak?
-Gejala yang c. Perkusi : pemeriksaan
menyertai? ketok ginjal pada sudut
c. Riwayat penyakit costovetebral
terdahulu?
d. Riwayat penyakit d. Auskultasi : pada daerah
keluarga? epigastrium atau abdomen
untuk mendengar suara bruit
e. Riwayat pengobatan
Diferential Diagnosis
Kata Kunci SN GNAPS malnutrisi
usia >5 tahun 3-7 tahun Anak-anak
2-5 thn (sering)
Jenis kelamin Lk>pr Lk>pr Lk<pr
Bengkak pada + + +
wajah dan perut
Durasi cepat 1-3 minggu lambat
Tidak ada +/- +/- +/-
demam
Tidak ada tanda +/- +/- +/-
infeksi
Sindroma Nefrotik
Definisi
Kumpulan gejala klinis yang disebabkan oleh kelainan atau injury pada glomerular,
terdiri dari udem, proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan hiperlipidemia.

Epidemiologi
Angka kejadian SN di Amerikan dan Inggris berkisar antara 2-7/100.000 anak
dibawah usia 18 thn pertahun.
Di RSCM, SN merupakan penyebab kunjungan terbesar di poliklinik nefrologi
antara tahun 1995-2000
Perbandingan laki-laki : perempuan = 2:1

Etiologi
1. SN primer : akibat kelainan pada glomerulus itu sendiri tanpa ada penyebab
lain(idiopatik)
2. SN sekunder : akibat suatu penyakit sistemik seperti penyakit metabolik atau
kongenital, infeksi, toksin dan alergen, atau neoplasma
Mekanisme Kompleks
Aktivasi
Faktor Soluble Deposit di imun di
komplemen
Antigen Ag-IgG GBM GBM (Ag,
(C3)
Complex IgG + C3)

↑Permeabilitas
Katabolisme ↑ Filtrasi
Proteinuria GBM Kerusakan
albumin ↑ protein
terhadap glomerulus
protein

Sintesis Tekanan
Hipoalbumi
albumin di osmotik
nemia
hati ↑ kapiler ↓

Cairan
EDEM intravaskuler
Hipovolemia RPF, GFR ↓
bergeser ke
A interstitial

Memperbaiki
CES Retensi Na
volume
Meningkat dan H2O
intravaskuler
Lanjutan..
Management :
1. Hypoalbuminemia : salt poor human albumin (plasbumin) 1 gr/kgBB.
2. Diuretic
3. Corticosteroid : spesific treatment

Komplikasi
1. Keseimbangan nitrogen (-)
2. Hiperlipidemia dan lipiduria
3. Hiperkoagulasi
4. Infeksi sekunder
5. Gangguan fungsi ginjal

Prognosis
Sebagian besar bisa sembuh
Perjalanan penyakit memburuk 5%
Glomerulonefritis Akut pasca
Streptococcus (GNAPS)
Definisi
Glomerulonefritis akut pasca streptococcus adalah suatu inflamasi dan
proliferasi sel glomerulus yang disebabkan ekanisme imunologis pasca
infeksi streptokoku beta hemolitikus grup A.

Epidemiologi
Di indonesia : tahun 1998 dilaporkan 170 orang
Pasien yang tersebar di beberapa RSUP
Perbandingan laki-laki : perempuan = 1,3:1
Terbanyak menyerang anak usia 6-8 th
Lanjutan..
ETIOLOGI
Streptococcus beta
hemoloikus grup A

Gejala
klinis 50% asimtomatik

Diawali dengan infeksi saluran napas


atas periode laten 10-21 hari

Hematuria, Hipertensi, Edema,


Oligouria

demam, malaise, anorexia sefalgia, lesu


(tidak spesifik)
Terbentuk Terbentuk
Antigen
antibodi kompleks
streptokokus
spesifik antigen-antibodi
masuk
Streptokokus di dalam darah
Bersirkulasi
Terperangk
Komplemen Aktivasi dan sampai
ap ke dalam
terfiksasi komplemen ke dalam
GBM
glomerulus
Proses
Membentuk Menarik fagosit dan Kerusakan
lesi dan PMN dan pelepasan endotel dan
peradangan trombosit enzim GBM
lisosom
HEMATURIA
Kebocoran
DAN kapiler
PROTEINURIA
Lanjutan..
Laboratorium Tatalaksana Prognosis
Penanganan pasien Perbaikan klinis
GFR adalah suportif dan
simtomatik
sempurna & urin
yang normal 
menurun prognosis baik
Diuretik (furosemid
2mg/kbBB)
Gangguan fungsi
Kenaikan Anti-hipertensi ginjal 1-30%
titer ASTO (hidralazin, nifedipin)
Menjadi kronik
Pembatasan cairan 5-10%
dan natrium
Penurunan
komplemen Antibiotik (benzatin Kematian 0-7%
C3 penisilin, eritromisin)
Malnutrisi
Definisi
Malnutrisi adalah status kondisi seorang yang kekurangan nutrisi
atau nutrisinya dibawah standar rata-rata

Etiologi
Intake nutrisi yang kurang

Infeksi berat dan lama

Kelainan struktur bawaan

Prematuritan dan penyakit pada masa neonatus

Pemberian ASI terlalu lama tanpa makanan tambahan

Gangguan metabolik

Tumor hypofisis

urbanisasi
↓ Energi Kekurangan
Kekurangan protein berbagai
intake protein macam asam
dalam amino dalam
tubuh tubuh

↓ Produksi
albumin
Tekanan
Hipoalbumin oleh hepar
osmotik
emia
kapiler ↓

Cairan
intravaskuler
bergeser ke EDEMA
interstitial
MALNUTRISI

MARASMIK-
KWARSIHORKOR MARASMUS
KWARSHIORKOR

KEKURANGAN
KEKURANGAN KEKURANGAN PROTEIN
KARBOHIDRAT
PROTEIN DAN KARBOHIDRAT
ATAU KALORI

wajah seperti orang


Anak gemuk, terlihat ada
tua, tidak terlihat Memberikan gabungan
atrofi pada bokong, ada
lemak dan otot gejala marasmus dan
edema pada punggung
dibawah kulit, rambut kwarshiorkor
kaki sampai seluruh
mudah patah dan
tubuh, dan pitting edema
kemerahan,sering
diare, pembesaran hati
Lanjutan..
Komplikasi
Anemia defisiensi besi

Gangguan hormon (kortisol, insulin, GH, TSH)

Prognosis
Kematian sekitar 55% pada malnutrisi berat
Any Questions ???

Anda mungkin juga menyukai