Anda di halaman 1dari 8

KAJIAN RESIKO PIPA GAS TRANSMISI PT PERTAMINA STUDI

KASUS SIMPANG KM32-PALEMBANG

FADLAN WIBOWO

Jurusan Teknik Sipil,Fakultas Teknik


Universitas Sriwijaya

ABSTRAK
Risiko adalah probabilitas dari suatu peritiwa yang bisa menyebabkan kerugian atau kegagalan atau potensi gagal.
Sedangkan secara umum risiko adalah karakteristik dan kelompok yang akan menimbulkan potensi kerugian.Untuk
pendistribusian nya menggunakan jaringan pipa(pipeline). Pipa merupakan teknologi dalam mengalirkan fluida seperti
minyak, gas atau air dalam jumlah yang sangat besar dan jarak yang jauh melalui laut dan daerah tertentu. Pipeline
merupakan sarana transportasi diam yang berfungsi untuk mendistribusikan fluida baik dalam bentuk liquid maupun
gas.Pada Penelitian ini menggunakan metode scoring system dari W Kent Muhlbeur yang diambil dari buku nya yaitu
Pipeline Risk Assesment. Scoring sistem adalah memberikan skor pada indek indek yang menimbulkan risiko pada jaringan
pipa. Adapun indeks yang dinilai adalah kesalahan pihak ketiga, kesalahan operasi, kesalahan desain dan indeks korosi.
Setelah pemberian skor indeks maka dilakukan pemetaan dengan metode matrik 4x4 sehingga jaringan pipa bisa dibedakan
menjadi high risk, medium risk dan low risk.Dari hasil penelitian sepanjang 22 km yang di mulai dari tugu
timbangan,Inderalaya maka di dapat skor akhir indeks untuk section 1 sampai section 6 berturut turut ialah section 178,45;
193,45; 196,45; 182,45; 200,45;181,45. Kemudian setelah dilakukan pemetaan section yang di kategorikan high risk adalah
section 1. Dari hasil ini perlu dilakukan perhatian khusus dan perbaikan pada section 1 dengan cara integrity
verification.controlling dan perbaikan rutin berkala.

1. PENDAHULUAN system yang dikembangkan oleh W kent


Pipa merupakan teknologi dalam mengalirkan Muhlbeur.
fluida seperti minyak, gas atau air dalam jumlah Tujuan akhir dari penelitian ini ialah mendapatkan
yang sangat besar dan jarak yang jauh melalui laut daerah daerah yang berada pada zona high risk
dan daerah tertentu. Pipeline merupakan sarana serta memprediksi risiko pada pipeline
transportasi diam yang berfungsi untuk
mendistribusikan fluida baik dalam bentuk liquid 2. METODOLOGI
maupun gas. Sementara itu, risiko didefinisikan Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
sebagai kombinasi antara kemungkinan terjadinya yang dikembangkan W kent Muhlbeur.
kegagalan (probability of failure) dan konsekuensi Tahap Untuk memulai scoring system adalah :
terjadinya kegagalan (muhammad,2007). Karena 1. Implementasi yang dilakuka sesuai buku W
medan yang di lalui saluran pipa sangat beragam, kent Muhlbeur yaitu Pipiline Risk Assesment.
mulai dari laut dataran rendah, lembah, dan Penilaian risiko yang digunakan ialah model
didalam tanah maka dalam pengoperasiannya akan indeks (pemberian skor). Pada formula
banyak di temukan berbagai macam masalah tersebut terdapat indeks dan leak impact
seperti korosi (corrosion) maupun retak atau factor.Pada akhir perhitungan akan dibuat
terputus. Keretakan merupakan persoalan yang pemetaan dengan matrik 4x4 didapat dari
harus diperhatikan karena akibat yang ditimbulkan perbandingan seluruh indeks dan leak impact
yaitu ledakan dan kebocoran yang bisa factor
mempengaruhi kehidupan sosial dan kerugian 2. Penelaahan data
yang sangat besar. Hopkins P,Andrew palmer and Data yang diperlukan adalah data umum pipa,
associates dalam makalah tentang pipeline data konstruksi, operasi dan pemeliharaan.
integrity review (2005) mengemukakan bahwa Ada juga data yang dilakukan dengan survey
pipa gas transmisi gas bumi memiliki catatan dan interview. Setelah data di kumpulkan
safety yang baik. maka dilakukan sectioning. Untuk penentuan
Kemungkinan kegagalan atau risiko kegagalan sectioning menggunakan metode Dynamic
bisa terjadi kapan saja walaupun pipa telah di segmentation approach dengan mengambil
desain sebaik mungkin. Untuk mengurangi risiko segmentasi tingkat aktifitas di atas tanah
kerusakan ataupun kebocoran perlu di lakukan (activity level).
evaluasi secara berkala. Karena kita tahu 3. Pemberian skor indek dan faktor dampak
kebocoran pipa gas sangat rentan berubah menjadi kebocoran (LIF)
kebakaran atau ledakan. Pemiliharaab yang baik Masing masing indeks dari empat indeks tadi
pun sangat berpengaruh unutk menekan tingkat di berikan skor sesuai kondisi dan data yang
risiko didapat. Pada perhitungan yang dilakukan
Banyak metode yang digunakan untuk menghitung banyak indeks yang diberi nilai 0 karena
risiko salah satu yang saya gunakan adalah scoring keterbatasan data. Pemberian skor sesuai

ISSN : 2355-374X 726 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan


Vol. 3, No. 1, Maret 2015
Wibowo,F.: Kajian Resiko Pipa Gas Transmisi Pt Pertamina Studi Kasus Simpang Km 32-palembang

ketentuan dan petunjuk pada buku pipeline Tabel 2 Hasil skor indeks kerusakan akibat
risk assesment. pihak ketiga
4. Penjumlahan skor indeks dan LIF
Setelah pemberian skor indeks sesuai section Section Minimum Dept of Cover Skor
yang telah ditentukan .maka setip indeks di (Letak kedalaman pipa)
Dari data form survey
jumlah kan dengan nilai akhir maksimal 400
didapatkan nilai kedalaman
untuk indeks dan nilai 10 untuk faktor pipa pada section 1 adalah
dampak kebocoran 150 cm atau sama dengan
5. Pemetaan matrik 4x4 1 59,05 in ( 1 inc = 2,54 cm). 19
Setelah nilai akhir skor indeks dan nilai Sistem penilaian ialah nilai
dampak kebocoran didapat maka dilakukan kedalaman pipa dalam inci
pemetaan dengan matrik 4x4 sehingga bisa di dibagi tiga (d/3) ; 59,05”/3 =
bagi menjadi 3 kategori yaitu high risk, 19. Skornya adalah 19
medium risk, dan low risk. Sumbu x untuk Pada section ini kedalaman
pipa adalah 150 cm = 59,05”.
indeks skor dan sumbu y untuk leak impact 2 19
Sehingga penilaiannya adalah
factor 59,05/3 = 19
Kedalaman pipa di section ini
3. HASIL DAN PEMBAHASAN adalah 150 cm = 59,05”.
3 19
Sehingga penilaiannya adalah
Untuk mempermudah pemahaman, maka analisa 59,05/3 = 19
pun dilakukan berurutan sebagaimana urutan Pada section ini kedalaman
penyajian data. Setelah didapat nilai akhir indeks pipa juga sama yaitu 150 cm
4 19
dan dampak kebocoran maka dibuatlah analisa = 59,05”. Dan penilaian
pemetaaan tingkat risiko dengan menggunakan skornya 59,05”/3 = 19
Pada section ini kedalaman
model matriks 4x4 sehingga kita bisa mengetahui
pipa juga sama yaitu 150 cm
daerah mana yang berisiko tinggi 5 19
= 59,05”. Dan penilaian
skornya 59,05”/3 = 19
Data Pipa dan Sectioning Pada section ini kedalaman
pipa juga sama yaitu 150 cm
Produk : Natural Gas (metana) 6 19
= 59,05”. Dan penilaian
Kode desain : ASME B31.8 skornya 59,05”/3 = 19
Tipe pipa : Seamless pipe
Material : API 5L grade B
Ukuran (OD) : 8 inci Tabel 3 activity level
Tahun dibangun : 2013
Umur Pipa : 13 tahun Activity Level
Proteksi katodik : Impressed Current Sect (Tingkat aktifitas di sekitar pipa) Skor
(ICCP) berdasarkan survey dan
Tipe coating : Varnish coating pengamatan di lapangan,
Kondisi : Jalur pipa tertanam kepadatan penduduk sangat tinggi 0
(buried) titik 0 di mulai dari daerah
Land movement : 0-0,2 1 timbangan.jalur pipa tidak jauh
Design pressure : 1960 psi dari Perumahan penduduk yang
MAOP : 1570 psi terdapat lebih dari 46 bangunan
rumah, maka section 1 di
kategorikan high dan diberi skor 0
Metode sectioning yang digunakan adalah
Pada section ini merupakan daerah
metode Dynamic segmentation approach yang cukup padat, kondisi jarak 8
dengan mengambil segmentasi tingkat antara perumahan cukup jauh
aktifitas di atas tanah(activity level) untuk 2 jumlah perumahan < 46 bangunan
membagi panjang 22 km. Pembagian dapat di sepanjang2,6 km, oleh karena itu
lihat pada tabel berikut : dikategorika kelas medium maka
Tabel 1 Hasil sectioning jalur pipa diberikan skor 8
Section Jarak section ini jalur pipa cukup jauh 15
1 0-1 km dari jalan raya dan jumlah
2 1-3,6km bangunan perumahan sedikit atau
3
3 3,6- 5,5 km jarang . kebanyakan daerah jalur
4 5,5-6,0 km pipa di sawah maka di kategorikan
5 6,0-17,2 km low risk. Di berikan skor 15
6 17,2-22 km Perumahan penduduk jarang tetapi 0
4 pada section ini melewati pabrik
kimia. Maka di asumsikan kondisi

ISSN : 2355-374X 727 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan


Vol. 3, No. 1, Maret 2015
Wibowo,F.: Kajian Resiko Pipa Gas Transmisi Pt Pertamina Studi Kasus Simpang Km 32-palembang

terburuk untuk pabrik tersebut ditunjukan dengan terlihatnya


maka di berikan skor 0 (high risk) patok dan disertai rambu yang
Jalur pipa pada section ini mengindikasikan dan
melewati rawa dan sawah dan 15 menerangkan jalur pipa. Kategori
tidak ada bangunan penduduk di good berarti 3 poin
5
sekitar nya. Sehingga di Termasuk kategori good karena
2 3
kategorikan low risk diberikan adanya rambu yang jelas
skor 15 3 Di section ini masuk kategori good 3
Bangunan penduduk sangat padat Sama seperti section 1, 2, dan 3.
pada section ini Dan dekat dengan 0 4 Pada section 4 ini juga termasuk 3
6 jalan raya bangunan > 46 kategori good
bangunan sepanjang4,3 km Section ini jalur pipa tidak terlalu
sehingga di beri skor 0 (high risk) jelas dan tutupi tumbuhan
Aboveground Facilities 5 dibeberapa tempat sehingga di 1
Sect Skor
(Sarana diatas jalur pipa) kategorikan below average dan
Berdasarkan survey dan 1 diberi skor 1
1 pengamatan hanya terdapat tanda Termasuk kategori good karena
rambu-rambu bahaya (1 poin) , 6 adanya rambu yang jelas seperti 3
Pada section ini terdapat rambu- 8 section 1 diberi skor 3
rambu (1poin), adanya parit (3 Sect Patroli Frequency
2 Skor
poin), dan banyak terdapat (frekuensi patrol)
pepohonan 4 poin 1 Frekuensi patrol dinilai terhadap
Di daerah section ini tidak terdapat 4 2 seluruh jalur pipa dikarenakan
rambu karena mengarah ke sawah. 3 program patrol ini berlaku untuk
3
Terdapat rambu bahaya (1 poin) 4 semua pipa dan dilakukan kurang 4
dan parit (3 poin) 5 dari empat kali sebulan. Sehingga
Pada section ini terdapat rambu- 5 6 setiap section skornya sama yaitu 4
4 rambu ( 1 poin), terdapat poin
perpohonan (4 poin)
Terdapat parit( 3 poin) 10
5
,perpohonan (4 poin) dan parit (3) Tabel 4 Total indeks kerusakan akibat
Fasiitas yang ada hanya rambu 4 pihak ketiga
6
bahaya (1 poin) dan parit (3 poin)
One Call System Section Skor Indeks kerusakan akibat Total
Sect Skor
(Sistem panggilan darurat/terpusat) pihak ketiga
1 Untuk Sistem panggilan darurat 1 19+0+1+15+3+3+4 45
2 dinilai sepanjang jalur pipa karena 2 19+8+8+15+3+3+4 60
3 setiap tempat dilalui oleh 3 19+15+4+15+3+3+4 63
4 masyarakat selalu ada 4 19+0+5+15+3+3+4 49
5 keterangan/pemberitahuan yang 5 19+15+10+15+3+1+4 67
15
mencantumkan nomor telepon
6 19+0+4+15+3+3+4 48
darurat dan rambu rambu
6 peringatan Data ini dapat dilihat di
foto survey, jika ada one call
system maka skor dinilai 15 Indeks Desain
Public Education Program
Sect (Pengetahuan masyarakat tentang Skor
jalur keberadaan pipa) Tabel 5 Hasil skor indeks desain
1 Dari data quisoner dan survey, Sect Safety Factor Skor
2 Sama halnya dengan one call 1 Dihitung menggunakan rumus
3 system, bagian ini juga dinilai pada 2 perbandingan antara tekanan
4 keseluruhan jalur pipa karena 3 desain dan MAOP. Dengan rumus
5 program dari perusahaan berlaku 4 {(desain pressure/MAOP)-1}x35 . 8,69
disepanjang jalur yang terdapat 5 Berdasarkan data maka skor
3 (1960/1570)-1 x 35= 8,69
aktifitas masyarakat. Program yang 6
dilakukan ialah pemberitahuan Desain pressure dan MAOP
6 melalui surat (2), dan, fasilitas berlaku sepanjang jalur pipa ini
pemberitahuan atau iklan /rambu karena merupakan penilaian desain
bahaya (1). Sehingga totalnya yang berkaitan dengan material
adalah 3 poin. dan produk. Sehingga section
2,3,4,5 dan 6 memiliki skor yang
sama
Right of Way Condition
Sect Skor Sect Fatigue skor
(Kondisi jalur pipa)
Daerah ini termasuk kategori good 1 Sistem penilaian pada fatigue
1 3 2 dibutuhkan setidaknya dua data 0
karena jalur pipa jelas yang

ISSN : 2355-374X 728 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan


Vol. 3, No. 1, Maret 2015
Wibowo,F.: Kajian Resiko Pipa Gas Transmisi Pt Pertamina Studi Kasus Simpang Km 32-palembang

3 yaitu %MAOP dan lifetime cycles. 4 studi atau penelitian dan evaluasi
4 Dikarenakan data tidak ada maka 5 terhadap kondisi pipa sebagaimana
5 skor yang diberikan 0 untuk semua 6 data dari form survey menunjukkan
6 section. bahwa dilakukan monitoring kondisi
pipa.Karena ini diberi skor 4 poin

-Potensi terjadinya MAOP


Se Surge Potential Skor Kemungkinan terjadinya MAOP tidak
ct (Potensi terjadinya sentakan) mungkin terjadi karena jalur pipa pasti
1 Kemungkinan terjadinya sentakan didesain memiliki safe valve atau 4+8+3
2 tidak mungkin karena di beberapa batas. Tpi indeks ini tidak di dukung +2+0
3 titik pada jalur pipa terdekat terdapat data yang valid. Oleh karena itu diberi = 17
4 safety valve yang dapat mencegah 10 skor 8 poin
5 hal tersebut. Sehingga penilaiannya
masuk kategori impossible dengan -Sistem keamanan
6
poin 10 Berdasarkan hasil form interview
Hal di atas berlaku juga untuk semua dilakukan pengecekan rutin ,kontrol
jalur pipa. Maka skornya 10 dan observasi jalur pipa sebagaimana
Untuk setiap section data pada pada frekuensi patrol..
Sehingga diberi skor 3 poin.
Se Integrity Verivication Skor
ct (verifikasi keberlanjutan pipa) -Pemilihan material
1 Pemilihan material telah dilakukan
2 Untuk menghitung integrity dengan memilih pipa API 5L-grade B
3 verification dibutuhkan data yaitu yang memang digunakan khusus untuk
tes pressure atau hydrostatic test dan 0 pipa berdasarkan standar internasional
4
MAOP. Karena data tidak ada maka seperti API. Skor maksimum diberikan
5
skor yang diberikan adalah 0 untuk 2 poin
6
seluruh jalur pipa
Se Land Movement Skor -Pengecekan
ct (Pergeseran tanah) Tidak ada data yang valid di dapat dari
1 Pergerakan tanah bisa menyebabkan survey dan interview,kondisi ini
peluang terjadi nya kerusakan pada diberikan skor 0
2
3 pipa.alat yang digunakan untuk 0
mendeteksi pergerakan tanah antara Indeks ini diberlakukan untuk seluruh
4
lain inclinometer dan section karena tinjauan yang sama
5
6 extensometerkarena data pergesaran
tanah tidak di dapat untuk sepanjang
22 km maka diberikan skor 0 Sect Konstruksi Skor
1 Data yang didapat pada bagian 2+2
2 konstruksi ini hanya segi material (2), +2+2
3 dan pelapisan (2).back filling(2), =8
Tabel 6 Total skor indeks desain pengelasan (2) Material yaitu adanya
4
5 verifikasi performa
Sect Skor Indeks Desain Total
1 8,69 + 0 + 10 + 0 + 0 = 18,69 18,69 6
2 8,69 + 0 + 10 + 0 + 0 = 18,69 18,69 Sect Operasi Skor
3 8,69 + 0 + 10 + 0 + 0 = 18,69 18,69 1 -Operasi
4 8,69 + 0 + 10 + 0 + 0 = 18,69 18,69 2 Karena memiliki SOP (standar
3 operasional prosedur) yang jelas untuk
4 pengerjaan nya maka di berikan skor
5 maksimum 7 poin
Indeks Kesalahan Operasi
6
-SCADA (Supervisor control and data
acquisition) 7+3+2
Pada indeks ini berlaku untuk seluruh section, Jalur pipa dapat di control operasinya + 2+ 5
itu artinya semua section memiliki skor yang dengan sistem instrument terpusat + 10 =
sama. Hal ini dikarenakan penilaian bersifat umum (SCADA). Sehingga operator dapat 29
terhadap kesalahan operasi. mengetahui kondisi operasi tanpa harus
survey lapangan. Oleh karena itu
diberikan skor 3 poin.
Tabel 7 Hasil skor indeks kesalahan operasi
-Drug testing
Sect Desain Skor Berdasarkaninterview operator selalu
dilakukan tes obat-obatan/candu secara
1 -Identifikasi bahaya
Identifikasi bahaya dilakukan dengan rutin, maka diberikan skor 2 poin
2
3 melakukan pengecekan rutin berkala,
-Program keselamatan

ISSN : 2355-374X 729 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan


Vol. 3, No. 1, Maret 2015
Wibowo,F.: Kajian Resiko Pipa Gas Transmisi Pt Pertamina Studi Kasus Simpang Km 32-palembang

Perusahaan memiliki program fair (2) dan inspeksi korosi termasuk


keselamatan seperti fair(2). Skor untuk coating adalah
pemberitahuan/kampanye serta (3+3+2+2)x5/12= 50/12= 4,16
palatihan meningkatkan kamampuan 2 Karena kondisi lingkungan sama 13,16
pekerja. Sehingga diberi skor 2 poin maka skor yang di berikan sama
seperti pembahasan section
-Survey 3 Karena kondisi lingkungan sama 13,16
Beberapa survey telah dilakukan maka skor yang di berikan sama
berdasarkan data indeks sebelumnya seperti pembahasan section 1,2
sebagaimana tercantum dalam form 4 Karena kondisi lingkungan sama 13,16
survey. Maka diberikan skor 5 poin. maka skor yang di berikan sama
seperti pembahasan section 1,2,3
-Pelatihan 5 Karena kondisi lingkungan sama 13,16
Karena PGN adalah perusahaan yang maka skor yang di berikan sama
profesional ,pasti pelatihan terutama seperti pembahasan section 1,2,3,4
untuk operator baru. Sehingga 6 Karena kondisi lingkungan sama 13,16
diberikan 10 poin. Data didapat dari maka skor yang di berikan sama
interview seperti pembahasan section 1,2,3,4,5
sect Internal corrosion
-Pencegahan kesalahan mekanik 1 -Produk korosi
Karena tidak ada data yang 2 Untuk menghitung produk korosi
mendukung maka diberikan skor 0 3 dibutuhkan data process stream
Sect Pemeliharaan Skor properties. Karena data di dapat maka
4
1 kriteria penilaian pada pemeliharaan 5 di beri skor 0
2 dilihat dari adanya dokumentasi hasil -proteksi internal 9
6
3 pemeliharaan yang telah dilakukan, 15 Proteksi internal
4 serta prosedur pemiliharaan jelas dan Berfungis untuk mengantisipasi
5 standar. Sehingga diberi nilai 15 poin. produk korosi internal. Pada pipa
6 terdapat inhibitor injection(4) dan
internal coating (5) maka total skor 9
Karena produk yang di alirkan sama
Tabel 8 Total skor indeks kesalahan operasi pastinya dan proteksi yang digunakan
Sect Skor Indeks Kesalahan Operasi Total juga sama sepanjang jalur pipa maka
1 skor 9 untuk setiap section
2 17 + 8 + 29 + 15 69 sect Buried metal corrosion Skor
3 Korosi pada logam yang tertanam
4
1
2 -Pada data di awal bab perhitungan
3 diterangkan bahwa proteksi katodik
Indeks korosi yang digunakan ialah ICCP 8 + 9.16
4
5 (impresses curent cathodic + 3 + 3
protection). Berdasarkan data CP = 23.16
Tabel 9 indeks korosi reading kriteria ICCP memenuhi
sect Atmospheric corrosion Skor syarat maka diberi skor 8
(korosi atmosfer)
Sarana -Kondisi pelapisan
Korosiatmosfer secara umum Coating yg digunakan adalah varnish
perubahan material pipa dari hasil coating maka penilaian coating
interaksi dengan atmosfer. Karena termasuk kategori good
kondisi pipa pada penelitian ini (3),pelaksannan coating di beri skor
adalah tertanam (burried) maka good(3), koresi adanya cacat kategori
penilaian untuk koroi atmosfer fair (2) dan inspeksi korosi termasuk
bernilai 5 poin 5 + 4+ fair(2). Skor untuk coating adalah
1 -Tipe 4,16 6 (3+3+2+2) x 10/12= 110/12= 9,16
Jalur pipa kebanyakan berada di =13.16
daerah rawa , sawah dan dibawah
tanah .jadi kemungkinan terjadi -Korosivitas tanah
korosi pada lingkungan tesebut saja Tidak ada data maka skor 0
kondisi lingkungan diberi poin 4
-coating -Usia pipa
Penilaian coating mengacu pada Data pipa menunjukkan bahwa pipa
tabel. Coating yang digunakan adalah penyalur ini dibangun pada tahun
varnish coating maka penilaian 2013. Untuk itu pipa diberi skor 3
coating termasuk kategori good
(3),pelaksannan coating di beri skor -Aliran arus ke yang lain
good(3), koresi adanya cacat kategori Karena tidak ada data yang

ISSN : 2355-374X 730 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan


Vol. 3, No. 1, Maret 2015
Wibowo,F.: Kajian Resiko Pipa Gas Transmisi Pt Pertamina Studi Kasus Simpang Km 32-palembang

mendukung maka diberi skor 0 poin Population density


Tingkat populasi dapat di lihat pada tabel
-Gangguan arus AC 2.5. section 1 di kategorikan kelas 3 maka
Karena tidak ada data yang skor 3 poin
mendukung maka skor diberikan 0 2 Vapor skill bernilai sama
poin 6/2=3
Population density
-Korosi mekanik Section 2 termasuk kategori kelas 2
Penilaian korosi mekanik 3 Vapor skill bernilai sama
menggunakan tabel inveronment- 6/1=6
%MAOP. Nilai inveronment =skor Population density
produk korosi + skor korosivitas Section 2 termasuk kategori kelas 1
tanah = 0+0=0. 4 Vapor skill bernilai sama
6/1=6
%MAOP =(pressure operasi Population density
tertinggi/MAOP) x 100% Section 2 termasuk kategori kelas 1
=(1960/1570) x 100% = 12,48%. Jika 5 Vapor skill bernilai sama
dilihat pada tabel 2.3 mechanical 6/1=6
corrosion maka didapat skor 3 poin. Population density
Section 2 termasuk kategori kelas 1
-Tes leads 6 Vapor skill bernilai sama
Karena data tidak ada maka skor 0 6/4=1,
Population density 5
-Survey polarisasi terdekat Section 2 termasuk kategori kelas 4
Karena data tidak tersedia maka skor
0

-inspeksi internal
Karena tidak ada data yang tersedia Sect Nilai LIF total
skor di berikan 0 Produk bahaya/faktor dispersi
1 7/2 3,5
Skor ini berlaku untuk semua section 2 7/3 2,33
3 7/6 1,16
Tabel 11 Total skor akhir indeks korosi 4 7/6 1,16
Sect Skor Indeks Korosi Total 5 7/6 1.16
1 6 7/1,5 4,66
2
3
4 13,6 + 9 + 23,16 = 45,76 Hasil Skor Risk Assesment
5
6
Tabel 12 Total skor akhir index
Kompon Total Skor
B. Faktor Dampak Kebocoran ( Leak impact en Sect 1 Sect 2 Sect 3 Sect Sect Sect
4 5 6
factor)
Third 45 60 63 49 67 48
party
Tabel.10 index faktor dampak kebocoran damage
Sect Product Hazard skor index
(produk bahaya) Indeks 45,76 45,76 45,76 45,7 45,7 45,7
1 -Bahaya akut corrosio 6 6 6
2 Produk gas yang melewati adalah metana 4 + 0 n
3 berdasarkan tabel penilaian produk + 1 + Indeks 18,69 18,69 18,69 18,6 18,6 18,6
4 metana memiliki skor bahaya terbakar 2=7 design 9 9 9
5 (4),bereaksi (0) dan bahaya racun (1) Indeks 69 69 69 69 69` 69
6 -Bahaya kronik incorrec
Berdasarkan tabel kecepatan pelepasan t
produk metana memiliki nilai RQ operatio
5000Lbs = 2 poin n
Total 178,4 193,4 196,45 182, 200, 181,
sect Dispersion Factor 5 5` 45 45 45
(faktor dispersi) Leak 3,5 2,33 1,16 1,16 1,16 4,66
Skor vapor skill/skor tingkat populasi impact
1 Vapor skill factor
Penilaian ini dapat di lihat di data umum.
Maka nilai vapor skill 6 6/3= 2

ISSN : 2355-374X 731 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan


Vol. 3, No. 1, Maret 2015
Wibowo,F.:
ibowo,F.: Kajian Resiko Pipa Gas Transmisi Pt Pertamina Studi Kasus Simpang Km 32-palembang
32

Setelah dilakukan scoring system kita


mendapatkan nilai total indeks yang berbeda untuk
setiap section dan setiap indeks. Hasil indeks index corrosion,index design,index
kesalahan pihak ketiga (third party damage index) incorrect operation
.Ini menunjukan kondisi pihak ketiga yang berbeda
beda. Pada indeks korosi memiliki nilai skor yang
sama ini dikarenakan secara umum kondisi korosi 70
60
nya sama. Untuk korosi atmosfer karena kebanyakan 50
melewati lingkungan yang sama dan untuk koro korosi 40
internal produk yang di lewati atau di alirkan oleh 30
20
pipa juga sama yaitu metana. 10
Untuk index Sementara itu untuk indeks 0
design dan kesalahan operasi pun memiliki nilai index index design index
akhir skor yang sama di karenakan dilihat dari corrosion incorrect
perbandingan tekanan desain dan MAOP ((tekanan operation
maksimum). Karena tekanan desain dan MAOP
sama maka skor nya pun sama. Pada kedua indeks
ini di temukan banyak indeks yang di beri nilai Gambar 2 Diagram perbandingan index
0(nol) poin yang berarti diberi nilai resiko tertinggi. korosi,desain,dan kesalahan operasi
Ini sangat memperngaruhi penilaian sehingga
ketidaklengkapan
kapan data meningkatkan nilai risiko
yang didapat. Dapat kita lihat pada indeks korosi memiliki
Selain dilakukan penilaian index, Penilaian nilai skor yang sama ini dikarenakan secara umum
juga diberikan pada faktor kebocoran pipa (leak kondisi korosi nya sama. Untuk korosi atmosfer
impact factor). Pada penilaian ini terdiri dari 2 karena kebanyakan melewati lingkungan
lingkunga yang sama
bagian yaitu penilaian produk bahaya dan faktor dan untuk korosi internal produk yang di lewati atau
dispersi. Pada produk bahaya memiliki skor sama di alirkan oleh pipa juga sama yaitu metana. Untuk
dikarenakan penilaian dilakukan pada produk yang skor akhir index adalah hasil penjumlahan semua
dialirkan yaitu gas metana (CH4) sedangkan untuk komponen index. Hasil akhir dapat dilihat pada tabel
faktor dispersi nilai bergantung pada kondisi tingkat dan diagram batang dibawah ini
populasi. Nilai akhir didapat dari pembagian antara
produk bahaya dengann faktor dispersi, Semakin tabel skor akhir index
Sectio 1 2 3 4 5 6
besar nilai LIF menunjukkan bahwa tingkat resiko
ning
akan semakin besar berbeda dengan penilaian sistem Total 178,4 193,4 196,4 182,4 200, 181,4
index. 5 5` 5 5 45 5
Untuk total skor index dapat dilihat pada
tabel di atas daerah yang berisiko tinggi yaitu
section 1. Karena sistem penilai
penilaian skor ialah
semakin besar nilai maka tingkat keamanan semakin Skor
kor akhir index
tinggi , begitu juga sebaliknya jika nilai atau skor
rendah maka tingkat keamanan nya akan rendah atau 205
dengan kata lain berisiko tinggi
200

third party damage index 195


190
185
70 180
60 175
50
40 170
30 165
20 Sect 1 Sect 2 Sect 3 Sect 4 Sect 5 Sect 6
10
0 Gambar 3 Diagram batang skor akhir index
sect 1 sect 2 sect 3 sect 4 sect 5 sect 6

Gambar .1 Diagram skor akhir kesalahan pihak


ketiga

ISSN : 2355-374X 732 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan


Vol. 3, No. 1, Maret 2015
Wibowo,F.: Kajian Resiko Pipa Gas Transmisi Pt Pertamina Studi Kasus Simpang Km 32-palembang

Pemetaan Tingkat Risiko SARAN

1. Perlu dilakukan mitigasi dan pencegahan


untuk section 6 yang masuk dalam kategori
high risk untuk menekan tingkat risiko
menjadi lebih rendah. Section 1 memang
masuk ke kategori medium risk tetapi
mendekati high risk maka pencegahan juga
harus dilakukan.

2. Harus dilakukan program inspeksi dengan


interval kurang dari 6 bulan. Bisa saka 3
bulan sekali

DAFTAR PUSTAKA

Goodland, robert. 2005. Oil and Gas Pipelines:


Social and Environmental Impact
Gambar 4.4 Pemetaan Risiko berdasarkan matrik Assessment. Virginia
4x4
Muhlbeur, W.Kent.2004. Pipeline Risk
Dari hasil pemetaan tingkat risiko dengan matriks
Management Manual : Ideas, Technique,
4x4 menerangkan bahwa pada section 6 masuk
and Resources. Burlington USA: Gulf
kategori high risk dengan nilai indeks 181,45 dan
profesional Publishing
skor LIF 4,66.karena itu section 6 harus diberikan
pemeliharaan lebih karena activity level di atas atau Bariyah, Mariana. 2012. Tesis: Analisa Risko Pipa
disekitar jalur pipa sangat tinggi dan bisa Gas Onshore di Sumatera. Depok:
menimbulkan bahaya dan kerugian yang besar. Universitas Indonesia
Kemudian untuk section 1 dengan skor 178,45 dan
skor LIF 3,5 masuk kategori medium risk tetapi juga Sam, Alimudin. 2010. Analisa Kecepatan Korosi
dekat dengan high risk sehingga perlu juga di Pipa Galvanis Pada Tanah dengan
lakukan mitigasi atau usaha pencegahan. Tingkat Kehalusan Yang Berbeda.Palu:
Dengan metode matriks ini tingkat risiko dapat Universitas Tadolaku
dipetakan dengan mudah sehingga bisa ditentukan
program pemeliharaan dan strategi inspeksi yang Fauzan , Ahmad. 2007. Analisis Resiko Offshore
tepat untuk masing masing kategori dan section Pipeline dengan Menggunakan Metode
sehingga pemeliharaan dapat di lakukan dengan RBI. Surabaya: ITS
efektif dan efisien baik dari dari segi biaya ataupun
tenaga sesuai dengan tingkat risiko masing masing. _____________2007 ASME B31.8 (Code for
Pressure Piping): Gas Transmission and
4. KESIMPULAN DAN SARAN distribution Piping system. New
York:ASME International
5.1 Kesimpulan
Dari survey penelitian dan penilaian risiko _____________2011. Pipeline Risk Assessment
dapat di ambil kesimpulan yaitu : Pipa 20’’ Jalur Bawah Tanah Tanjung
1. Skor akhir tiap section yaitu section Balikpapan. Jakarta: titis sampurna
1(178,45) , 2(193,45) , 3(196,45) , 4(182,45)
, 5(200,45) ,6(181,45). Sedangkan skor untuk
faktor dampak kebocoran (LIF) berturut turut
dari setiap section 3,5; 2,33; 1,16 ; 1,16
;1,16 dan 4,66. Dari matriks 4x4 bisa dilihat
section 6 masuk ke kategori high risk dengan
skor indek 181,45 dan LIF 4,66 . Kemudian
untuk section 1 dengan skor 178,45 dan skor
LIF 3,5 masuk kategori medium risk tetapi
mendekati high risk berdasarkan matrik 4x4
2. Aktifitas di atas tanah atau disekitar jalur
pipa , kondisi lingkungan pipa berpengaruh
penting dalam risiko kerusakan pipa
3. Harus dilakukan pemeliharaan dan evaluasi
paling tidak 1 bulan sekali untuk
memperkecil risiko

ISSN : 2355-374X 733 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan


Vol. 3, No. 1, Maret 2015

Anda mungkin juga menyukai