Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN BTA

No dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

UPTD
dr. Viermont Pakaya
Puskesmas Nip. 19780214 2011011 002
Bunta

Pengertian Pemeriksaan sputum BTA.

Tujuan  Sebagai acuan Untuk menemukan adanya bakteri tahan asam dalam
dahak penderita,
 Sebagai acuan untuk melakukan pemeriksaan mikroskopis hasil
tahan asam (BTA) antara lain mycobacterium tuberculosis,
mycobacterium non tuberculosis dan mycobacterium leprae.
Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan darah harus berdasarkan S.O.P yang tersedia.

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditas


Puskesmas
Prosedur Persiapan Alat :
1. Kaca obyek yang bersih tidak berminyak dan tidak bergores.
2. Lampu spritus.
3. Pensil kaca.
4. Rak pewarna.
5. Rak pengering.
Reagen :Larutan Ziehl neelsen.
Cara Pembuatan :
1. Kaca obyek diberi nomor kode/nomor pasien/nama pasien pada sisi
kanan kacaobyek;
2. Pilih bagian dahak yang kental, warna kuning kehijauan, ada`perkejuan,
adapus atau darah. Ambil sedikit bagian tersebut dengan memakai
sengkelit/ose yang sebelumnya dibakar dahulu sampai pijar. Kemudian
didinginkan;
3. Ratakan diatas kaca obyek dengan ukuran ± 2 – 3 cm, apusan dahak
jangan terlampau tebal atau terlampau tipis. Keringkan pada suhu kamar;
4. Ose sebelum dibakar dicelupkan dulu kedalam botol yang berisi
campuran alkohol 70% dan pasir dengan perbandingan 2 : 1 dengan
tujuan untuk melepaskan partikel yang melekat pada ose (untuk
mencegah terjadinya percikan atau aerosol pada waktu ose dibakar yang
dapat menularkan kuman tubercoluse);
5. Kemudian rekatkan/fiksasi dengan cara melakukan di atas lidah api
dengan cepat sebanyak 3 kali selama 3 – 5 detik. Setelah itu sediaan
langsung diwarnai dengan pewarnaan Ziehl Neelsen;

6. Pewarnaan Ziehl Neelsen :


a) Letakkan sediaan di atas rak pewarna. Kemudian tuang larutan
Carbol Fuchsin sampai menutupi seluruh sediaan,
b) Panasi sediaan secara hati-hati diatas api selama 3 menit sampai
keluar uap, tetapi jangan sampai mendidih atau kering. Kemudian api
digeser dan sediaan didiamkan selama 5 menit,
c) Cuci dengan aquadest yang mengalir sampai zat warna yang bebas
terbuang,
d) Tuang HCl alkohol 3% sampai warna merah dari fuchsin hilang,
e) Bilas dengan air mengalir,
f) Tuangkan larutan Methylen blue 0,1% sampai menutupi seluruh
permukaan dan tunggu 10 – 20 detik,
g) Bilas dengan air mengalir,
h) Keringkan di rak pengering (jangan dibawah sinar matahari
langsung),
i) Bacapada mikroskop dengan perbesaran 100x,
j) Catathasilnya.

Interpretasi Hasil :
Positif : BTA akan terlihat berwarna merah terang dengan latar belakang biru
tanpa ada kotoran dan pewarnaan.

Pembacaan Hasil :
Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dilakukan dengan menggunakan
skala IUATLD sebagai berikut :
1. Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negatif.
2. Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman
yang ditemukan.
3. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang, disebut + atau (1+).
4. Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut + + atau (2+).
5. Ditemukan > 10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut + + + atau (3+).

Catatan :
Bila ditemukan 1 – 3 BTA dalam 100 lapang pandang perlu dicatat
karenaPenulisan gradasi hasil bacaan penting untuk menunjukkan keparahan
penyakit dan tingkat penularan penderita tersebut.

 PoliUmum
Unit  Laboratorium
Terkait  Apotik
 Kasir

Anda mungkin juga menyukai