Anda di halaman 1dari 31

PEMROGRAMAN KOMPUTER

 Definisi :

FORTRAN merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level

language) yang berorientasi kepada suatu masalah tertentu, khususnya masalah yang berkaitan

dengan bidang matematika dan teknik. FORTRAN merupakan bahasa tingkat tinggi tertua dan

yang pertama. Sebelum hadir FORTRAN, bila seseorang akan memprogram komputer, maka ia

harrus menggunakan bahasa mesin yang rumit.

 Sejarah :

Pada tahun 1950, seorang ahli dari pabrik komputer IBM (International Bussiness

Machine) bernama John Backus berhasil mengmbangkan suatu bahasa computer yang mudah

dipakai, bahkan oleh orang yang awam computer sekalipun. Bahasa itu disebutnya FORTRAN

(Formula Translation). Bahasa ini cukup mudah dipahami dan efektif untuk digunakan.

Sehingga, bukan hal yang aneh apabila dengan cepat, bahasa ini berkembang di masyarakat.

Bahasa FORTRAN ditujukan terutama sebagai aplikasi di bidang sains dan teknik. Namun saat

ini, bahasa FORTRAN harus bersaing dengan bahasa-bahasa pemrograman lain secara

kompetitif.

Menggunakan bahasa FORTRAN tidak terlalu sulit, karena para ahli telah menyusun

kamus dalam FORTRAN untuk menterjemahkan bahasa FORTRAN ke dalam bahasa mesin.

Nama lain kamus ini adalah ”Compiler”. Tentang generasi- generasi bahasa FORTRAN sampai
sejauh ini dikenal FORTRAN, FORTRAN II, FORTRAN III, dan FORTRAN IV. Keistimewaan

ada pada FORTRAN IV karena ditunjang oleh kemajuan dalam hal perangkat keras yang

berkembang pada masa itu. Bahasa FORTRAN memang cukup ampuh menangani permasalah

dan pemenuhan kebutuhan di bidang bisnis dan sains.

FORTRAN untuk pertama kalinya digunakan pada tahun 1954 oleh Programmer

Research Group IBM pada komputer IBM 704. Tidak membutuhkan waktu lama untuk

pengembangan bahasa FORTRAN sampai pada edisi yang paling akhir yaitu FORTRAN 77 dan

Waterloo FORTRAN.

 Mengapa dengan FORTRAN ?

Formula translation adalah bahasa pemrograman komputer tingkat tinggi yang langsung

berorientasi pada permasalahan teknik, dan umum dipakai oleh para insinyur teknik sejak

1950an sampai sekarang.Banyak kode program hidraulik yang ditulis dengan FORTRAN

dan dapat kita dapatkan bebas di internet.Sehingga akan lebih memudahkan kita untuk

belajar sendiri tentang Komputasi Hidraulika.

 Kelebihan dan Kelemahan FORTRAN

Kelebihan Bahasa Pemrograman FORTRAN adalah sebagai berikut :

1. FORTRAN bisa menangani ekspresi matemática dan logika yang kompleks. Pernyataanya

cukup pendek dan sederhana.

2. Program FORTRAN yang dikembangkan pada satu tipe komputer bisa dengan mudah

dimodifikasi agar bisa bekerja pada tipe yang lain.


Kekurangan Bahasa Pemrograman FORTRAN adalah sebagai berikut :

1. FORTRAN tidak menangani operasi input dan output pada peralatan penyimpanan

seefisien bahasa lain yang levelnya lebih tinggi

2. Memiliki keterbatasan untuk mengekspresikan dan memproses data nonnumerik

3. Tidak bisa dibaca atau dipahami semudah bahasa level tinggi yang terdapat beberapa

hal yang menjadikan bahasa pemrograman Fortran lebih unggul dibandingkan

dengan bahasa pemrograman lain yaitu,

a) proses eksekusi / kompilasi program yang cukup cepat.

b) metode penulisan program sangat fleksibel, setiap bagian blok program dapat ditulis secara

tidak berurutan.

c) mendukung teknik kompilasi secara menyeluruh (all compilation), maksudnya misalkan

kita memiliki 5 buah file Fortran yang saling berhubungan maka semua file tersebut dapat

langsung dikompilasi semua dalam satu perintah dengan bantuan makefile yang kita buat,

bagian ini akan dijelaskan pada bab yang akan datang.

d) memilki kompilator (compiler) yang cukup banyak berkembang.

 Sebelum menyusun pemograman, langkahlangkah berikut sangat penting untuk

dilakukan :

a. Perumusan masalah.

b.Penyusunan algoritma.

c. Penyusunan diagram alir (flow chart).

d. Pengkodean program (source code).


a. Perumusan Masalah :

Perumusan masalah merupakan proses untuk mendeskripsikan masalah serta penjabaran

masalah tersebut dalam bentuk yang lebih spesifik, yakni menentukan bagian-bagian yang

masuk dalam kategori input, proses dan output.

Contoh sederhana berikut memperlihatkan permusan masalah dimaksud.

Perhitungan volume balok ditentukan dengan persamaan V=l*p*t. Dari rumusan tersebut

terlihat bahwa data masukan adalah lebar, panjang dan tinggi. Penyelesaian persamaan

V=l*p*t merupakan proses dan output adalah volume balok.

b. Algoritma :

Algoritma merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyele-saikan masalah

dalam butir a di atas. Langkah-langkah ini harus sistematis dan terstruktur sedemikian

sehingga penyelesaian masalah diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. Algoritma masalah

dalam butir “a” di atas dapat ditulis sebagai berukut :

1. Mulai.

2. Baca lebar, panjang dan tinggi balok.

3. Hitung V=l*p*t.

4. Tulis volume

5. Selesai.
c. Diagram Alir :

Diagram alir merupakan gambaran/notasi tentang alur (pola fikir) program komputer yang

akan dibuat yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah

langkah.Diagram alir memegang peranan penting baik dalam menyusun program komputer

maupun pada saat pengecekan ulang jika program komputer mempunyai kesalahan.

Contoh: mulai

Baca : lebar,

panjang, tinggi

V= l*p*t

Tulis : volume

selesai

Gambar berikut adalah symbol flowchart atau diagram alir yang sering digunakan :
Setelah kita membuat flow chart atau diagram alir maka kita dapat memrogram apa yang

kita inginkan sesuai dengan alur atau jlan pikiran yang telah kita buat seperti di algoritma.

 Struktur Program Fortran :

Dibagi menjadi 5 bagian kolom dan tiap baris di dalam program dapat berisi :

1. Metacommand atau kompiler direktive yang bersifat optional.

2. Komentar,yaitu berupa tulisan bebas dari keterangan sebuah program.Berfungsi


sebagai dokumentasi program.

3. Statement,yaitu merupakan sekumpulan perintah dasar dari program.

Suatu statement dapat dibentuk dari elemen-elemen :

1. Konstanta 5. Verb

2. Operator 6. Unit Specifier

3. Ungkapan 7. Format Specifier

4. Nama

Konstanta :

Numerik yang terdiri dari :

Konstanta Integer (Numerik Bilangan Bulat) 2 byte berkisar antara -32767 sampai 32767 dan
yang 4 byte berkisar antara -2147483647 sampai 2147483647. Kontanta Real ketepatan
tunggal (Pecahan), mempunyai batasan : 8.43E-37 sampai dengan 3.37E+38 Positif -
3.37E+38 sampai dengan -8.43E-37 Negatif Konstanta Real Ketepatan ganda (Pecahan),
mempunyai batasan : 4.19D-307 sampai dengan 1.67D+308 Positif -1.67D+308 sampai
dengan -4.19D-307 Negatif Konstanta Karakter (String) yang ditulis dalam tanda Petik.
Konstanta Logika (Nilai Logika) .TRUE. .FALSE.
Operator :

Aritmatika : ** Pangkat level 1

* Kali level 2

/ Bagi level 2

+ Penjumlahan level 3

- Pengurangan level 3

Hubungan :

.LT. Lebih Kecil dari

.LE. Lebih kecil sama dengan dari

.EQ. Sama dengan

.NE. Tidak sama dengan

.GT. Lebih besar dari

.GE. Lebih besar sama dengan dari

Logika :
.NOT. Tidak atau Bukan

.AND. Dan

.OR. Atau
Ungkapan :
Ungkapan Aritmatika dengan operasi didalam tanda kurung didahulukan, kemudian
pangkat, kali, bagi, jumlah, kurang. Ungkapan Karakter tidak boleh menggunakan operator
aritmatik, tapi dapat berbentuk konstanta karakter atau nama variabel. Ungkapan hubungan
adalah membandingkan niali dari dua numeric atau karakter.

Nama : dapat berupa variabel, larik(array), fungsi, atau rutin.

Dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Maksimum panjangnya 1320 karakter tapi hanya 6 karakter pertama yang dibaca.
2. Karakter pertama harus berupa huruf.
3. Tidak boleh ada spasi atau blank.

3. Tidak boleh mengandung karakter khusus.

Nama Variabel ada 5 tipe :


1. Variabel Integer untuk menyimpan nilai numerik bulat. Bila tidak didefinisikan, maka
harus ditunjukkan oleh nama variable yang diawali dengan huruf I, J, K, L, M atau N
besarnya memori 2 byte atau 4 byte default-nya 4 byte.
2. Variabel Real ketepatan Tunggal menyimpan nilai pecahan 4 byte. Bila tidak didefinisikan
maka harus diawali huruf I,J,K,L,M,N.
3. Variabel real ketepatan Ganda menyimpan pecahan 8 byte. Harus diawali dengan huruf
selain I,J,K,L,M,N.
4. Variabel Karakter menyimpan variabel karakter 4 byte. Kalau tidak didefinisikan dapat
menampung 4 karakter. Diawali huruf apa saja boleh juga I,J,K,L,M,N.
5. Variabel Logika menyimpan nilai logika .TRUE. .FALSE. Diawali dengan huruf apa saja
boleh juga I, J, K, L, M, N.
Nama Larik ( Array ) :
Digunakan untuk menyimpan beberapa nilai dalam satu nama larik. Pada Fortran dapat
berdimensi satu, dua, tiga sampai tujuh. Bila tidak didefinisikan maka harus diawali dengan
huruf I, J, K, L, M, N.

Nama Fungsi :
Digunakan untuk mendapatkan suatu nilai dari fungsi tersebut. Dengan fungsi, nilai data
dapat dikirimkan ke fungsi dan fungsi akan memberikan hasil yang diminta. Dalam Fortran
digolongkan menjadi 3 macam, yaitu :

1. Fungsi Eksternal yang dibuat sendiri oleh pembuat program dalam bentuk unit program
yang terpisah tetapi masih dalam satu program.
2. Fungsi Statement dedefinisikan tidak dalam bentuk unit program yang terpisah, tetapi dalam
statement tunggal.
3. Fungsi Hakiki atau Fungsi pustaka yang sudah disediakan oleh fortran.

Verb adalah kata kerja perintah yang terdapat dalam statement. Hampir semua statement
Fortran mempunyai verb, kecuali assignment statement. Contoh WRITE, CALL

Unit Specifier dapat berupa :


1. * atau 0 menunjukkan unit alat untuk Keyboard atau layar.
2. Ungkapan Integer, yaitu nilai integer selain nilai 0 menunjukkan unit alat yang dipergunakan
adalah file eksternal (printer atau file disk). Statement OPEN menunjukkan nama dari
filenya. Nama file sebagai berikut :
- LPT1: atau PRN (printer yang pertama).

- CON: menunjukkan alat Console.

- LPT2: (Printer kedua).

- COM: atau COM1: atau COM2 untuk Port Komunikasi.


- Nama file di Disk.

contoh : OPEN(1,File='LPT1:')

Format Specifier :
Digunakan untuk menunjukkan format yang akan dipergunakan oleh data input ataupun
output.

Statement :

1. Statement yang terolah (Executable Statement) yaitu : statement yang menyebabkan suatu
operasi dilakukan. Contoh : ASSIGN, CALL, CONTINUE, DO, ELSE, ELSEIF, AND,
ENDIF, GOTO, IF, PAUSE, RETURN, STOP, BACKSPACE, CLOSE, ENDFILE, OPEN,
READ, REWIND dan WRITE.
2. Statement tak terolah (Non-Executable Statement) yaitu : statement yang tidak melakukan
operasi. Contoh : FORMAT, DATA, PARAMETER, COMMON, DIMENSION,
QUIVALENCE, EXTERNAL, IMPLICIT, INTRINSIC, SAVE dan TYPE , PROGRAM,
FUNCTION SUBROUTINE.

STATEMEN FORMAT
Bentuk umum:
<label statement> FORMAT <format-spec>

Kegunaan:

Statement FORMAT digunakan untuk mengedit data pada alat-alat I/O,yaitu mengatur
letak, tipe dan panjang dari data yang akan dimasukkan lewat alat input atau yang akan
ditampilkan ke alat output.

Penjelasan:
 <label statement> menunjukkan label dari statement FORMAT yang akan digunakan
oleh statement READ atau statement WRITE.
 <format-spec> adalah format specification, merupakan bentuk yang menyediakan
informasi terhadap letak, tipe dan panjang dari
data. Format specification ini harus ditulis dalam tanda kurung. Isi dari format
specification ini yaitu edit descriptor.

Statement FORMAT bebas diletakkan dimana saja didalam program, tetapi yang baik adalah
bila ada beberapa statement FORMAT, dapat anda kumpulkan sementara menjadi satu dan
diletakkan diujung bawah atau ujung atas program, sehingga mudah mencarinya.

Edit descriptor menunjukkan informasi mengenai letak tipe dan panjang dari masing-masing data
yang akan dimasukkan lewat alat input atau yang akan ditampilkan di alat output.

CARRIAGE CONTROL
Karakter pertama dari setiap data yang ditampilkan di layar maupun diprinter tidak turun
ditampilkan atau dicetak. Bila karakter carriage control berupa karakter:

 Blank atau spasi, mempunyai efek ganti baris baru,tetapi tidak memberikan spasi.
 0, berarti memberi spasi satu baris dari baris sebelumnya.
 1, berarti akan mencetak di halaman baru ( tidak berlaku di layar, hanya di printer).
 +, berarti tidak ganti baris, tetapi overprinting (menumpangi penampilan
sebelumnya di baris yang sama).

FORMAT SPECIFICATION BERULANG

Selain repeatable edit descriptor dapat diulang dengan sejumlah perulangan tertentu,
format specification juga dapat di ulang, dengan bentuk umum:

<r> <format specification>

Penjelasan:
<r> merupakan jumlah pengulangannya.
Maksimum jumlah pengulangan untuk format specification adalah 3

Level.

1. Level pertama pada format specification adalah :


2('BASIC') Yang sama dengan: 'BASIC BASIC'

2. Level kedua pada format specification adalah:


3. 2('COBOL',2('BASIC') Yang sama dengan:2('COBOL BASIC BASIC')
4. atau 'COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC'
5. Level ketiga pada format specification adalah:
5(3X,'FORTRAN',2X,2('COBOL',2('BASIC')),/) Yang sama dengan :
5(3X,'FORTRAN',2X,'COBOL BASIC BASIC COBOl BASIC BASIC',/) atau :
5('FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC

BASIC',/) Sehingga bila program ini dijalankan,akan didapat hasil sbb:

FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC

FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC

FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC

FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC

FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC

STATEMENT DATA DAN STATEMENT PARAMETER

Untuk memasukkan suatu data ke suatu variabel atau larik atau elemen dari suatu larik
dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Dengan statement pengerjaan


Contoh A = 5.25

Maka variabel A akan berisi nilai 5.25.

Contoh :

A(1) = 7.15

A(2) = 8.00

A(3) = 5.55

Maka larik A untuk elemen pertama berisi nilai 7.15, elemen kedua berisi nilai 8.00 dan
elemen ketiga berisi nilai 5.55.

2. Dengan statement READ

Contoh:

READ (*,10)

10 FORMAT (F5.2)

3. Dengan statement DATA.

Bila data yang akan dimasukkan ke suatu variabel atau larik jumlahnya cukup banyak dan
sifatnya konstan, maka akan lebih baik bila digunakan statement DATA.

4. Dengan statement PARAMETER.

Banyak digunakan untuk memasukkan data konstan yang tidak begitu banyak.
STATEMENT DATA

Bentuk umum:

DATA<nlist>/<clist>/[[,]<nlist>/<clist>/]...

Penjelasan:

 Statement DATA merupakan nonexecutable statemen dan harus diletakkan setelah


statement spesifikasi bila statement spesifikasi digunakan.
 <nlist> merupakan satu atau kumpulan dari nama variabel, larik atau elemen larik.
 <clist> merupakan satu atau kumpulan dari konstanta Jumlah konstanta untuk masing-
masing <clist> harus sama dengan jumlah dari nama variabel atau elemen larik untuk
masing-masing <nlist>.

MEMASUKKAN DATA KE VARIABEL


Data yang berbentuk konstanta yang akan dimasukkan ke suatu variabel harus
mempunyai tipe yang sama dengan variabelnya. Konstanta numerik harus dengan variable
numerik,konstanta karakter harus dengan variabel karakter, konstanta logika harus dengan
variabel logika. Ada beberapa cara untuk memasukkan data ke variabel dengan statement
DATA, sebagai berikut ini.

1. Satu nama variabel dihubungkan dengan satu konstanta


2. Kumpulan variabel dihubungkan dengan kumpulan konstanta

3. Sejumlah variabel dihubungkan dengan sebuah konstanta dengan

factor Pengulang.

MEMASUKKAN DATA KE LARIK


Seperti halnya data yang dimasukkan ke variabel, nilai data konstanta harus
mempunyai tipe yang sama dengan lariknya dan nama larik harus sudah disebutkan dengan
statement DIMENSION atau dengan statement type. Caranya:
1. Satu elemen larik dihubungkan dengan satu konstanta

2. Kumpulan elemen larik dihubungkan dengan kumpulan konstanta

3. Satu nama larik dihubungkan dengan kumpulan konstanta (DIMENSION, IMPLICIT


DAN TYPE)

STATEMENT DIMENSION

Bentuk umum:
DIMENSION<array>)[,<array>(<dim>]...

Kegunaan:

Mendefinisikan bahwa suatu nama yang dibentuk oleh pembuat program merupakan suatu
larik serta sekaligus menentukan jumlah dari elemen-elemennya.

Penjelasan:

<array> adalah nama dari suatu larik yang didefinisikan

<dim> adalah deklarasi dimensi yang menunjukan jumlah elemen dari larik Suatu larik
maksimum dapat berdimensi sampai 7 buah dimensi & ukuran maksimum seluruh larik adalah
64 K atau 65536 byte. Kesalahan yang dideteksi oleh compiler menunjukan bahwa ukuran larik
melebihi batas 64 kilo byte. Deklarasi dimensi dari suatu larik yang menunjukan jumlah elemen
dari larik juga merupakan batas atas dari suatu dimensi dengan batas bawahnya adalah nol.

Suatu deklarasi dimensi dapat berupa:

1. Suatu konstanta integer positif tidak bertanda. Bila deklarasi dimensi berupa nilai integer
positif, maka larik yang bersangkutan mempunyai elemen dengan batas atas yang sudah pasti,
yang ditunjukkan oleh deklarasi dimensi tersebut.
2. Suatu argument numerik integer. Bila suatu deklarasi dimensi berupa argument numeric
integer,maka jumlah elemen dari larik tersebut tidak pasti,tergantung dari nilai argument
numerik integer bersangkutan. Untuk kasus semacam ini, larik disebut dengan istilah larik
yang ukurannya dapat berubah (adjustable size array). Adjustable size array ini hanya dapat
digunakan pada subroutine.

3. Suatu asterik (*)

Jika deklarasi dimensi adalah asterik (*),maka lariknya disebut dengan assumed-sizedarray
(larik dengan ukuran asumsi), yang berarti batas atas dari elemen larik tidak ditentukan, tetapi
diasumsikan. Assumed sized array juga digunakan di subroutine.

STATEMENT INPUT/OUTPUT

1. READ
Dipergunakan untuk membaca data dari suatu media input.

BU:

READ(I, L) var1, var2,…

Dengan:

I : Nomor alat input, yaitu nomor yang menyatakan suatu alat input, misal: keyboard,
disk dll.

L : label FORMAT

Var1, var2 : Nama varabel yang datanay dibaca.

Contoh

READ (*,11)A,B,I

11 FORMAT (2F10.2,I5)
Keterangan:

Harga-harga A, B , I dibaca memlalui alat input yang bertanda * (standar input) biasanya
keyboard, dengan tata letaknya sesuai FORMAT yang berlabel 11 yaitu:

A dengan FORMAT F10.2

B dengan FORNAT F10.2

I dengan FORMAT I5

1. WRITE
Dipergunakan untuk menuliskan isi suatu variabel pada suatu media output.

BU:

WRITE(I,L) var1, var2 …

Dengan:

I : Nomor alat output, yaitu nomor yang menyatakan suatu alat output, misal monitor,
printer,disk

L : Label FORMAT

Var1, var2 : Nama variabel yang datany dituliskan.

Contoh:

WRITE (*,10) A,B,C

10 FORMAT(3F20.8)
Keterangan:

Harga-harga A,B,C dituliskan pada alat aoutput yang bertanda * ( standar output) biasnya
monitor (console). Dengan tata letaknya sesuai FORMAT.

2. FORMAT
Dipergunakan untuk menentukan tata letak suatu data masukan pada media input maupun
data keluaran pada media output. Ada tiga jenis format untuk menyatakan data numeris yatiu:
tipe I, tipe F dan tipe E.

a. Format Tipe I
Tipe I dipakai untuk membaca atau menuliskan data INTEGER.

BU : nIw

Keterangan:

n = Cacah format I

w = Banyak kolom yang dipakai oleh data.

Contoh:

READ(*,100) IDATA, IHASIL

100 FORMAT(I5,I5)
Atau

100 FORMAT(2I5)

b. Format Tipe F
Tipe F dipakai untuk membaa atau menuliskan data-data REAL.

BU: nFw.d
Keterangan:

n = cacah format F

w = banyak kolom yang dipakai oleh data

d = cacah digit di belakang titik desimal.

Contoh:

READ(*,100) X1, X2

100 FORMAT(F4.2,F4.2)
Atau

100 FORMAT(2F4.2)
c. Format Tipe E
Tipe E dipakai untuk membaca atau menuliskan data-data REAL dengan cara
EXPONENT.

BU: nEw.d

Keterangan:

n = cacah format E

w = banyak kolom yang dipakai oleh data

d = cacah digit di belakang titik desimal.

Contoh:

READ(*,100) X1, X2

100FORMAT(E4.2,E4.2)
Atau

100FORMAT(2E4.2)
d. Format Tipe X
Tipe X ini bukan untuk membaca atau menulis, melainkan hanya untuk memberitahu
banyak ruang kosong (spasi) antar data-data yang dibaca atau ditulis.

BU: nX dengan n: jumlah ruang kosong.

Contoh:

READ(*,100) PDAT,NILAI

100 FORMAT(F5.1,3X,I5)

e. Format Literal
Untuk menuliskan data literal langsung dari program ke media output.

BU: ‘ xxxxxxxxxx’

Contoh:

WRITE(*,100)

FORMAT(‘BELAJAR BAHASA FORTRAN’)


STATEMEN CONTROL

1. STATEMEN GO TO
Ada dua bentuk untuk statemen ini, yaitu:

- GO TO statemen tanpa syarat dan


- GO TO statemen dengan hitungan

a. GO TO tanpa syarat
Berfungsi memerintahkan proses untuk meloncat langsung ke statemen dengan label yang
ditunjuk.

Contoh:

100READ(*,10) A,B
C=A*B

GO TO 100

STOP

END

b. GO TO dengan hitungan
Statemen ini memberi perintah agar program loncat ke statemen dengan label nk apabila
harga var= k. Aturan-aturan untuk GO TO statemen dengan hitungan:

- n1,n2,..,nm dapat tidak urut dan dapat sama.


- Harga var harus lebih kecil atau sama dengan m dan var ¹ 0.
- Harga var harus telah ditentukan sebelum program tiba pada statemen ini.
- Steiap nomor statemen yang ada dalam program dapat dipergunakan dalam GO TO
statemen dengan hitungan. Kecuali nomor statemen untuk FORMAT.

Contoh:

READ(*,10)N

GO TO (100,200,300)N

100X=P*A
200X=P*B
300 X=p*D

STOP

END

2. STATEMEN IF
Statemen IF ada 2 jenis:

- Statemen IF hitungan
- Statemen IF nalar.

a. Statemen IF hitungan adalah untuk mengecek isi suatu variabel atau hasil suatu
pernyataan hitungan, yaitu apakah negatif, nol atau positif. Dan berdasarkan hasil cek
yang diperoleh, program diperintahkan loncat ke nomor statemen: n1, atau n2 atau n3.

BU : IF (pr) n1,n2,n3

Dimana:
pr : Pernyataan hitungan atau suatu variabel, boleh REAL atau INTEGER;

n1,n2,n3 : Nomor-nomor statemen yang akan dituju untuk digarap instruksinya.

Penjelasan:

- Kalau harga variabel, atau hasil pernyataan hitungan < 0 (negatif), program loncat ke n1.
Hitungan = 0 (nol) program loncat ke n2 dan kalau hitungan > 0 (positif) program loncat
ke n3.
- N1,n2,n3 dapat dua buiah sama, tetapi tidak dapat semua sama.
- Hirarki dan peraturan-peraturan lain berlaku juga pada ekspresi pr di dalam statemen IF.
Contoh:

READ(*,10) A,B,C

IF(B**2-4*C)100,200,300

100WRITE(*,110)
110FORMAT(‘AKAR IMAJINER’)
200 X=-B/(2.*A)

300 X1=(-B+SQRT(b**2-4*A*C))/(2.*A)

STOP

END
b. Statemen IF Nalar untuk membandingkan dua (atau lebih) variabel secara nalar, kalau
perbandingan nalar memberikan hasil “ya”, maka statemen I digarap, apabila tidak
dipenuhi maka program terus menggarap statemen di bawahnya.

BU: IF (ekspresi nalar) statemen)

Operator nalar yang dipakai:

.EQ. sama dengan

.NE. tidak sama dengan

.LT. lebih kecil dari

.LE. lebih kecil atau sama dengan

.GT. lebih besar

.GE. lebih besar atau sama dengan

.OR. atau

.AND. dan

.NOT. bukan

Contoh:

IF(A .LE. 10.0 .AND. A .GT. 5.0) GO TO 150

WRITE(*,100)

100 FORMAT(1X,’TIDAK LULUS’)


STOP

150 WRITE(*,200)
200 FORMAT(1X,’LULUS’)
STOP

END

3. STATEMEN DO
Berfungsi untuk memerintahkan komputer agar menjalankan suatu deretan, berulang-ulang
dengan cara tertentu.

BU : DO n var=m1,m2,m3

n : Nomor statemen dari suatu statemen yang merupakan batas akhir dari deretan yang
harus diproses berulang-ulang.

Var : Variabel integer/real yang harganya akan berubah-ubah dari suatu harga awal
m1 ke harga akhir m2 dengan besar langkah m3.

Pada FORTRAN IV kalang DO tidak dapat diakhir dengan kontrol statemen, untuk
mengatasi ini dapat dipakai statemen CONTINUE. Sednag pada FORTARN 77 dijinkan.

Contoh:

DO 100 I =1,25

X=I**3
WRITE(*,10)X

100IF (X .GT. 1000.0) GO TO 200


200CONTINUE
STOP

END

SUBPROGRAM

Subprogram ada 2 macam:

- subprogram FUNCTION
- subprogram SUBROUTINE
1. Subprogram FUNCTION
BU: FUNCTION nf(arg1,arg2…argm)

Sifat-sifat FUNCTION :

- bersifat otonom, sehingga nama-nama variabel di dalam subprogram boleh sama


dengan nama-anam variabel di dalam program pemanggil dengan tidak terjadi
kesalahan.
- Dipanggil langsung dengan namanya.
- Argumen-argumen hanya merupakan input, output keluar melalaui nama subprogram
FUNCTION.
- Boleh mempunyai lebih sari satu statemen RETURN, maupun juga statemen STOP.
- Argumen dapat berupa konstanta maupun variabel, real atau integer.

Contoh:
READ(*,10) A,B

C= TAMBAH(A,B)

WRITE(*,10)C

10 FORMAT(F8.2)
STOP

END

FUNCTION TAMBAH(X,Y)

TAMBAH=X+Y

RETURN

END

2. Subprogram SUBROUTINE
BU: SUBROUTINE ns(arg1, arg2…argm)

Sifat-sifat SUBROUTINE:

Hampir sama dengan FUNCTION, hanya berbeda pada pemanggilannya yaitu dengan
cara : CALL nama subroutine. Dan SUBROUTINE tidak dapat mengembalikan nilai
sebagaimana dengan FUNCTION .

Contoh:

READ(*,10) A,B

TAMBAH(A,B)

STOP
END

SUBROUTINE TAMBAH(X,Y)

Z= X+Y

WRITE(*,100)Z

100 FORMAT(F8.2)

RETURN

END

KESIMPULAN
 Program merupakan kumpulan instuksi atau perintah yang disusun sedemikian rupa sehingga
mempunyai urutan nalar yang tepat untuk menyelesaikan suatu persoalan.
 Fortran merupakan bahasa tingkat tinggi tertua dan yang pertama, program ini biasanya
berorientasi pada masalah yang berkaitan dengan bidang matematika dan teknik.
 Beberapa variabel yang sering dipakai dalam program fortran yaitu integer, real, character,
logical, dll
 Statement dalam program fortran yaitu statement write, statement read, statement if, statement
do, statement end, statement format, dll

Daftar Pustaka -

C., Antonius Rachmat, 2010, Algoritma dan pemrograman, Andi : Yogyakarta

Djojodihardjo, H., Sudarmo, M.S., 1985, Pengantar Pemrograman Dengan BahasaFortran IV,
Gramedia : Jakarta

Etter, D. M., 1986, Fortran 77 Terstruktur, Bina Aksara : Jakarta

http://ti-menengah.lab.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2010/02/bab1-RK.pdf
http://ti-menengah.lab.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2010/02/bab2-RK.pdf
http://ti-menengah.lab.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2010/02/bab3-RK.pdf
http://labkomputasiftiuajy.files.wordpress.com/2008/09/md-1-pengantar-program-matlab.pdf

Anda mungkin juga menyukai