Anda di halaman 1dari 12

Analisis SWOT pada Perusahaan PT.

Prudential Life Assurance

TUGAS INDIVIDU

Oleh :

Nama : Zainul Arifuddin


NIM : 17.1.10.034
Mata Kuliah : Manajemen Strategik
Dosen Pengampu : Dr. H. M. Naim Musafik, MH. M. Pd.

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS ISLAM KADIRI
KEDIRI
2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu

sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan pribadi sampai jasa sebagai

suatu produk (Rambat Lupiyoadi:2013). Sebenarnya banyak pakar

mengemukakan mengenai apa itu jasa, seperti yang dikemukakan oleh Kotler

(2004) dalam Rambat Lupianto (2013) mendefinisikan jasa adalah setiap tindakan

dan kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain, pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi

jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak.

Banyak sekali contoh dari usaha jasa itu sendiri seperti jasa reparasi, salon,

rumah sakit, sekolah dan juga transportasi. Namun penulis tertarik untuk

membahas jasa pada perusahaan asuransi jiwa, mengingat pangsa pasar asuransi

jiwa sangatlah luas, mulai dari bayi hingga dewasa. Dari banyaknya perusahaan

asuransi jiwa, penulis memilih untuk membahas asuransi jiwa Prudential.

Dikarenakan Prudential adalah perusahaan asuransi jiwa yang memimpin pasar di

Indonesia untuk saat ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana analisis SWOT dari Prudential ?

2. Bagaimana strategi yang di terapkan oleh Prudential terhadap SWOT yang

telah diketahui?

2
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui analisis SWOT dari Prudential

2. Untuk mengetahui strategi yang di terapkan oleh Prudential terhadap SWOT

yang telah diketahui

1.4 Profil Perusahaan

1.4.1 Sejarah Perusahaan

Didirikan pada tahun 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential

Indonesia) merupakan bagian dari Prudential plc, sebuah grup perusahaan jasa

keuangan terkemuka di Inggris. Sebagai bagian dari Grup yang berpengalaman

lebih dari 168 tahun di industri asuransi jiwa, Prudential Indonesia memiliki

komitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

Prudential Indonesia memiliki izin usaha di bidang asuransi jiwa patungan

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Indonesia Nomor:

241/KMK.017/1995 tanggal 1 Juni 1995 juncto Surat Menteri Keuangan Nomor:

S.191/MK.6/2001 tanggal 6 Maret 2001 juncto Surat Menteri Keuangan Nomor

S.614/MK.6/2001 tanggal 23 Oktober 2001 juncto Surat Menteri Keuangan

Nomor S-9077/BL/2008 tanggal 19 Desember 2008. Perusahaan juga memiliki

izin usaha Unit Syariah berdasarkan surat Menteri Keuangan Nomor KEP

167/KM.10/2007 yang dikeluarkan pada tanggal 20 Agustus 2007.

Sejak peluncuran produk asuransi terkait investasi (unit link) pertamanya

di tahun 1999, Prudential Indonesia telah menjadi pemimpin pasar untuk kategori

produk tersebut di Indonesia. Prudential Indonesia menyediakan berbagai produk

dan layanan yang dirancang untuk memenuhi dan melengkapi setiap kebutuhan

3
keuangan para nasabahnya di Indonesia. Prudential Indonesia juga telah

mendirikan unit bisnis Syariah sejak tahun 2007 dan dipercaya sebagai pemimpin

pasar asuransi jiwa syariah di Indonesia sejak pendiriannya.

Sampai dengan 31 Desember 2016, Prudential Indonesia memiliki kantor

pusat di Jakarta dan kantor pemasaran di Medan, Surabaya, Bandung, Denpasar,

Batam dan Semarang. Prudential Indonesia melayani lebih dari 2,4 juta nasabah

melalui lebih dari 260.000 tenaga pemasar berlisensi di 393 Kantor Pemasaran

Mandiri (KPM) di seluruh Nusantara termasuk Jakarta, Surabaya, Medan,

Bandung, Yogyakarta, Batam dan Bali.

Beberapa pencapaian bisnis kunci sampai 31 Desember 2016: Total pendapatan

premi: Rp 26,5 triliun , Total kontribusi dana tabarru: Rp 2,2 triliun , Total aset:

Rp 64,2 triliun , Total dana kelolaan: Rp 54,4 triliun , Total klaim dibayarkan: Rp

9,9 triliun , Risk-Based Capital (RBC): 1.061%. Di atas ketentuan Pemerintah

sebesar 120%.

Prudential memiliki symbol dan nama yang berasal dari Dewi Prudence

(Dewi Kebijaksanaan). Dewi Prudence merupakan ciri khas dan memiliki

keterkaitan yang kuat dengan Prudential sejak pendiriannya pada tahun 1848.

Sosok ini mewakili salah satu dari empat kebajikan utama dan mengandung arti

perilaku bijaksana. Dewi Prudence selalu tampil dengan panah, ular, dan cermin.

Anak panah melambangkan kemampuan seorang pemanah yang jitu dan penuh

perhitungan, ular melambangkan kearifan sedangkan cermin menggambarkan

seseorang yang mampu melihat dirinya apa adanya.

4
1.4.2 Visi dan Misi

1. Visi

Menjadi perusahaan Jasa Keuangan Ritel terbaik di Indonesia, melampaui

pengharapan para nasabah, tenaga pemasaran, staf dan pemegang saham dengan

memberikan pelayanan sempurna, produk berkualitas, tenaga pemasaran

profesional yang berkomitmen tinggi serta menghasilkan pendapatan investasi

yang menguntungkan.

2. Misi

Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Misi, PT Prudential Life

Assurance memiliki Empat Pilar, yaitu fondasi yang merupakan dasar berdiri dan

berkembangnya perusahaan serta yang membedakannya dengan perusahaan-

perusahaan lain. Berikut ini adalah Empat Pilar:

a. Semangat untuk selalu menjadi yang terbaik

Untuk memberikan yang terbaik dan memperbaiki kemampuan untuk

mendapatkan hasil yang terbaik pula.

b. Organisasi yang memberikan kesempatan belajar

Memberikan kesempatan kepada setiap orang di perusahaan untuk

mendapatkan pengetahuan, keahlian dan pengembangan pribadi melalui berbagi

training.

c. Bekerja sebagai suatu keluarga

Bekerja bergandengan tangan sebagai satu keluarga besar memperlakukan

satu sama lainnya dengan rasa hormat dan penuh kasih untuk menciptakan

suasana penuh pengertian.

5
d. Integritas dan Keuntungan yang merata bagi semua pihak yang terkait dengan

perusahaan

Komitmen untuk selalu memiliki integritas dalam setiap hal, menyediakan

pelayanan terbaik untuk nasabah, menghargai setiap orang dengan adil

berdasarkan nilai tambah bisnis, berkomunikasi dengan jelas dan memberikan

pendapatan penghasilan yang baik ke setiap orang (tanpa diskriminasi).

3. Kredo

Hanya dengan mendengarkan, kami dapat memahami apa yang dibutuhkan

masyarakat, dan hanya dengan memahami apa yang dibutuhkan masyarakat, kami

dapat memberikan produk dan tingkat pelayanan sesuai dengan yang diharapkan.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Analisis SWOT

1. Strength (Kekuatan)

a. Kinerja perusahaan sangat baik di tinjau dari laporan keuangan.

b. Kualitas & manfaat produk lengkap (melayani berbagai produk :

Tradisional, Unit Link : Konvensional maupun Syariah)

c. Dukungan Pelayanan Teknologi Informasi (SFA) bagi agen dan Pru

Smart (proses pengajuan dan tanda tangan menggunakan tablet).

d. Dukungan SDM yang memadai baik untuk staf kantor maupun kuantitas

agen.

e. Menjadi pemimpin pasar untuk kategori produk inovatif.

f. Memiliki 393 kantor keagenan yang tersebar di seluruh Indonesia

2. Weakness (Kelemahan)

a. Kualitas agen belum merata baik dari tingkat pendidikan maupun status.

b. Kurangnya kantor pemasaran.

c. Pelayanan proses administrasi diperlukan peningkatan.

3. Opportunity (Peluang)

a. Jumlah penduduk Indonesia yang besar.

b. Banyak masyarakat yang kurang memahami asuransi jiwa.

c. Timbulnya berbagai penyakit di Indonesia.

d. Mahalnya biaya rumah sakit.

e. Mahalnya biaya pendidikan.

7
4. Threath (Ancaman)

a. Persepsi negatif masyarakat terhadap asuransi di Indonesia.

b. Perusahaan pesaing baru yang terus bermunculan.

c. Munculnya produk – produk baru yang sejenis yang ditawarkan.

2.2 Strategi yang Diterapkan

1. Strength (Kekuatan)

a. Selalu memperbaiki kinerja keuangan perusahaan, sehingga konsumen

semakain yakin dengan perusahaan.

b. Melakukan inovasi dari produk inti, yang bisa menjangkau seluruh segmen.

c. Melakukan pengembangan-pengembangan di sektor teknologi informasi

dengan menambah berbagai aplikasi yang bermanfaat untuk agen dan nasabah.

d. Meningkatkan jumlah agen yang berkualitas

e. Selalu melakukan inovasi baru dari segi produk maupun kinerja perusahaan,

sehingga semakin meyakinkan masyarakat calon nasabah.

f. Menambah kantor pemasaran, saat ini di Kediri sudah ada 4 kantor

pemasaran, hal ini membuat calon nasabah semakin percaya dengan perusahaan.

2. Weakness (Kelemahan)

a. Memperketat seleksi masuk untuk menjadi agen dan memperbanyak

training untuk meningkatkan kualitas agen.

b. Menambah kantor pemasaran di daerah yang belum tersedia kantor

pemasaran.

8
c. Mempercepat proses administrasi seperti klaim dan administrasi lainnya,

agar nasabah semakin loyal.

3. Opportunity (Peluang)

a. Membuat berbagai macam produk yang bisa menjangkau semua segmen

pasar mulai dari kalangan kecil, menengah dan atas, serta meningkatkan jumlah

agen yang berkualitas.

b. Agen selalu di training untuk bisa memberikan pemahaman kepada

masyarakat yang sulit memahami asuransi jiwa.

c. Memiliki produk yang mengutamakan perlindungan untuk berbagai macam

penyakit kritis yang sering dialami masyarakat di Indonesia.

d. Memiliki produk perlindungan biaya rumah sakit mulai dari yang sesuai

batasan plafon, hingga produk yang mampu membayar sesuai tagihan rumah

sakit.

e. Memperbanyak porsi dana di investasi daripada proteksi, agar kedepan dana

tersebut bisa di gunakan untuk biaya pendidikan. Dengan penempatan dana yang

bermacam-macam, sesuai profil investasi calon nasabah.

4. Threath (Ancaman)

a. Perusahaan harus menunjukkan kinerja keungan perusahaan yang bagus,

sehingga masyarakat yakin dengan perusahaan. Pelayanan agen harus prima dan

menunjukan seorang agen yang profesional serta berkomitmen untuk melayani

nasabah.

b. Selalu berinovasi baik dari produk yang mampu di terima semua kalangan

masyarakat, maupun jumlah agen yang semakin banyak dan berkualitas.

9
c. Memberikan nilai tambah di setiap produk yang di tawarkan dan

meningkatkan pelayanan seperti kedekatan dengan nasabah sehingga nasabah

tetap yakin dan loyal.

2.3 Diskusi Hasil Analisis SWOT

Dari hasil analisis SWOT pada perusahaan asuransi jiwa Prudential, dapat

dipaparkan bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman pada

perusahaan serta bagaimana strategi perusahaan untuk menghadapinya. Dengan

mengetahui dimana posisi perusahaan sekarang, dan memiliki kekuatan apa, maka

bisa digunakan untuk menentukan strategi apa yang tepat untuk di lakukan.

Jika dilihat dari hasil analisis SWOT dengan menggunakan SWOT Matrix,

Prudential masuk pada kondisi Strength-Opportunities (SO), dari kondisi tersebut

maka strategi yang perlu dilakukan adalah menggunakan kekuatan internal untuk

meraih keuntungan dari peluang external.

10
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis SWOT telah diketahui posisi perusahaan saat ini, yang

mana mengarah pada kondisi Strength-Opportunities (SO), dari kondisi tersebut

maka strategi yang perlu dilakukan adalah menggunakan kekuatan internal untuk

meraih keuntungan dari peluang external

Strategi yang diterapkan oleh Prudential bisa dikatakan berhasil, waalupun

ketika perusahaan lain tidak melakukan inovasi baru, Prudential tetap berinovasi

agar semkain tidak terkejar oleh pesaing. Hal tersebut sangat efektif sehingga

sampai saat ini Prudential masih menjadi asuransi terbaik di Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Lupiyoadi, Rambat (2013), Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi,

Jakarta : Salemba Empat

Website:

https://www.prudential.co.id/id/our-company/about-prudential-indonesia diakses

pada tanggal 21 Desember 2017

http://keuangan.kontan.co.id/news/agen-prudential-mendominasi-agen-asuransi-

jiwa diakses pada tanggal 21 Desember 2017

http://ekonomi.kompas.com/read/2017/04/18/181815726/sepanjang.2016.prudenti

al.indonesia.bayar.klaim.rp.10.triliun diakses pada tanggal 21 Desember

2017

12

Anda mungkin juga menyukai