Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang turut

aktif membantu pemerintah dalam upaya mensejahterakan masyarakat. Di

Indonesia koperasi diatur dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 17

tahun 2012 tentang koperasi. Menurut Undang-undang ini, yang dijelaskan dalam

BAB I Pasal I koperasi adalah :

“Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan


atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya
sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan
nilai dan prinsip Koperasi.

Dalam upaya mensejahterakan masyarakat, koperasi berperan untuk

menyediakan berbagai jenis pasilitas yang dibutuhkan oleh mkasyarakat. Pasilitas

tersebut disediakan baik dalam bentuk uang, jasa maupun barang. Pasilitas yang

disediakan oleh koperasi pada umumnya memiliki beban bunga yang cukup

ringan, sehingga tidak memberatkan para anggota yang melakukan pinjaman ke

koperasi, karena dalam koperasi kesejahteraan anggota lebih diutamakan. Hal ini

sesuai dengan tujuan koperasi yang terdapat dalam Undang-Undang Koperasi di

pasal 4.
“Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan mensejahterakan masyarakat pada umumnya, sekaligus
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional
yang demokratis dan berkeadilan.”

Untuk meringankan beban anggota koperasi dalam memenuhi kebutuhannya,

koperasi menyediakan berbagai jenis jasa dengan sistem pembayaran yang

beragam yang dapat disesuaiakan dengan kemampuan para anggota koperasinya,

salah satunya adalah sistem pembayaran dengan cara kredit. ketika pembayaran

dilakukan dengan sistem kredit maka koperasi tidak segera menerima uang kas

tapi akan menimbulkan piutang usaha. Pada praktiknya penjualan dengan sistem

kredit akan memiliki risiko tak tertagih (bad debt) yang cukup tinggi. Namun

walaupun begitu, aktivitas kredit ini turut menyumbangkan pendapatan bunga

terbesar daripada aktivitas operasional koperasi lainnya.

Melihat keberadaannya yang cukup penting bagi masyarakat, maka aktivitas

operasional koperasi harus tetap dijaga, agar koperai-koperasi yang ada tidak

mengalami penutupan akibat fasifnya kegiatan operasional koperaasi tersebut.

Namun sangat disayangkan, pada tahun 2016 koperasi yang ada di Kota Bandung

mengalami pembubaran besar-besaran.

Pada tahun 2016 KOMPAS.COM Kota Bandung mendapat penghargaan

Natamukti Nindya sebagai kota dengan perkembangan usaha kecil dan menengah

(UKM) terbaik se-Indonesia menurut penilaian Indonesia Council for Small

Business (ICSB) dan Kementerian Koperasi dan UKM. Penghargaan itu


diserahkan langsung kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Hotel Harris

Sunset Road, Bali, Selasa (29/11/2016) Diunduh 30/10/2017

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah pusat membubarkan 1.737

dari 2.565 koperasi yang ada di Kota Bandung. Menurut Kepala Dinas Koperasi

Usaha Kecil Menengah (KUKM) Kota Bandung, Priana Wirasaputra, ribuan

koperasi itu dibubarkan karena tak aktif menjalankan usahanya. "Koperasi itu

dibubarkan karena tak aktif dan tak jelas aktivitasnya, jadi hanya papan nama

doang," ujar Priana kepada wartawan dalam acara Bandung Menjawab, Kamis

(8/5). http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/06/08/or8d3a415-

ribuan-koperasi-di-bandung-dibubarkan-karena-tidak-aktif Diunduh 30.10.17

BANDUNG, (PRFM) – Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

(KUKM) Kota Bandung siap membubarkan sekira 1.737 koperasi. Pembubaran

ini merupakan perintah dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah. Kepala Dinas KUKM Kota Bandung, Priana Wira Saputra

mengatakan, koperasi berbadan hukum di Bandung tercatat ada sekitar 2.565

koperasi. Dalam surat keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah, disebutkan ada 1.737 koperasi siap dibubarkan dinas KUKM. Jadi,

total koperasi di Kota Bandung ada sekitar 828 koperasi tersisa.

http://prfmnews.com/berita.php?detail=1737-koperasi-di-bandung-segera-

dibubarkan. Diunduh 30/10/2017

Permasalahan-permasalahan tersebut dapat dihindari dengan adanya suatu

pengendalian internal yang memadai sehingga efektivitas penagihan piutang akan


tercapai. Dengan demikian diharapkan kegiatan operasional perusahaan tetap

berjalan dengan lancar dan terus berjalan sesuai dengan perencanaan sehingga

tidak ada lagi pembubaran akibat fasifnya suatu lembaga koperasi. COSO

(2013:6) dalam framework terbarunya menyatakan mengenai tujuan-tujuan

pengendalian internal sebagai berikut :

“The Framework provides for three categories of objective, which allow

organization to focu on differing aspects of internal control :

1. Operations Objectives-These pertain to effectiveness and efficiency of the

entity’s operating, including operational and financial performance

goals, and safeguarding assets against loss.

2. Reporting Objectives-These pertain to internal and external financial and

non-financial reporting and may encompass reliability, timeliness,

transparency,or other terms as set forth by regulators, standard setters,

or the entity’s policies.

3. Compliance Objectives-These pertain to adherence to laws and

regulation to which the entity is subject.

Sistem pengelolaan piutang yang efektif akan mempengaruhi keberhasilan

suatu perusahaan, jika pengelolaan piutang tidak tertagih tidak berjalan dengan

efektif yaitu lemahnya kebijakan pengumpulan dan prosedur penagihan piutang

maka akan menimbulkan risiko piutang tak tertagih (bad debt) yang tinggi.

Tabel 1.1

Penelitian Terdahulu
No Nama Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
1 Mira 2015 Pengaruh Pengendalian internal
Silvia H Pengendalian Intern piutang memiliki
Piutang Terhadap hubungan yang kuat
Efektivitas dengfan efrktivitas
Penagihan Piutang ( penagihan piutang,
Studi Kasus di PT semakin baik
Bersama Zatta pengendalian internal
Mulya piutang maka efektivitas
penagihan piutang akan
meningkat.

2 Aziza 2015 Peranan Usaha. Pengendalian


Andini Pengendalian internal piutang usaha
Putri Internal Piutang memiliki peranan yang
Usaha Dalam signifikan dalam
Menunjang menunjang efektivitas
Efektivitas penagihan piutang usaha
Penagihan Piutang di PT X, semakin
memadai pengendalian
internal piutang usaha
maka efektivitas
penagihan piutang usaha
akan semakin efektif.
3 Munawaro 2011 Peranan Peran pengendalian
Pengendalian internal dalam menunjang
h Internal dalam efektifitas kredit tidak
Menunjang dapat diabaikan. Hal ini
Efektivitas Sistem didukung oleh hasil
Pemberian Kredit jawaban kuesioner yang
Usaha Kecil dan berhubungan dengan
Menengah (Studi peran pengendalian
Kasus di Koperasi internal dalam menunjang
Pegawai BRI efektivitas pemberian
Cabang Kediri)” kredit sebesar 93,65%.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Pengendalian Terhadap Efektivitas Penagihan

Piutang Pada Koperasi (Studi Kasus di Koperasi RS Sartika Asih)”.

1.2 I dentifikasi Masalah

Adapun masalah yang akan diteliti dapat diidentifaksi sebagai berikut

seberapa besar pengaruh pengendalian internalpiutang yang diterapkan

perusahaan dapat berjalan efektiv dalam penagihan piutang.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini ialah untuk memahami bagaimana peranan

pengendalian internal dalam menunjang efektivitas penagihan piutang.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakan penelit ian ini adalah untuk :

1. Untuk mengetahui bagaimana kualitas pengendalian internal

terhadap efektivitas penagihan piutang di koperasi

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengendalian internal

terhadap efektivitas penagihan piutang di koperasi

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk skripsi ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi :


1. Bagi penulis

Untuk memperoleh gambaran secara langsung bagaimana teori-teori

pengendalian internal terhadap efektivitas Penaagihan piutang diterapkan

dalam praktek dunia usaha sehingga dapat menambah pengetahuan

penulis

2. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh gambaran tentang pentingnya

peranan pengendalian internal terhadap efektivitas penagihan piutang

dalam menjalankan kegiatan organisasi dan membantu perusahaan dalam

mencapai tujuan

3. Bagi peneliti yang akan datang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi

dan bahan masukan bagi peneliti lain yang berniat untuk meneliti kembali

mengenaai pengaruh pengendalian internal terhadap efektivitas Penagihan

piutang

1.5 Waktu dan Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data dan menjawab masalah yang sedang diteliti, penulis

mengadakan pengelitian pada Koperasi RS Sartika Asih yang beralamatkan di . Jl.

Moch Toha No 369, Ciseuruh Regol kota Bandung. Dengan waktu penelitian

dilaksanakan dari bulan 30 Oktober 2017 sampai dengan selesai.

Anda mungkin juga menyukai