Anda di halaman 1dari 6

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

GEMPABUMI MERUSAK DI INDONESIA PADA PUSAT VULKANOLOGI


DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI BERBASIS WEB

Kris Nur Akbar

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)


JL. Dipati Ukur No. 112-116, Bandung 40132
Email : theordinarycruz@gmail.com

ABSTRAK
Salah satu penerapan perangkat lunak yang dapat menampilkan informasi posisi letak
gempabumi merusak dan posko bencana secara visual baik data realtime maupun data history ialah
sebuah sistem informasi geografis gempabumi merusak yang memanfaatkan teknologi berbasis web.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi adalah satu unit dilingkungan Badan Geologi,
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral yang diberikan tugas melaksanakan perumusan
kebijaksanaan, standardisasi, bimbingan teknis dan evaluasi bidang vulkanologi dan mitigasi bencana
alam geologi. Belum adanya sistem yang dapat mengelola informasi kegempaan dan posko di Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ini menimbulkan informasi yang dimiliki satuan ini tidak
dapat diperoleh oleh masyarakat luas.
Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis menggunakan metode waterfall.
Metode pengembangan sistem ini merupakan urutan kegiatan/aktivitas yang dilakukan dalam
pengembangan sistem dimulai dari perumusan masalah, analisa kebutuhan, perancangan,
implementasi, uji sistem, penerapan dan pemeliharaan. Perancangan proses sistem informasi
geografis gempabumi merusak menggunakan usecase diagram, activity diagram, deployment diagram,
sequence diagram dan class diagram. Perancangan program menggunakan bahasa pemrograman
PHP dengan database MySQL dan menggunakan mapserver sebagai server. Sistem informasi
geografis yang dibangun menghasilkan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun
pihak internal dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana ini.
Dari hasi penelitian yang dilakukan dengan tujuan membangun sistem informasi geografis
gempabumi merusak, maka informasi mengenai bencana gempabumi merusak dan posko bencana
diharapkan dapat menambah informasi kepada masyarakat secara cepat dan akurat.

Kata kunci: Sistem, waterfall, informasi

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana semakin banyak kejadian gempabumi yang
Geologi adalah satu unit di lingkungan Badan tercatat, semakin mudah mempelajari aktivitas
Geologi Departemen Energi dan Sumberdaya kegempaan di suatu wilayah.
Mineral. Pada dunia Internasional, agency ini
lebih dikenal dengan sebutan Volcanological Gempabumi memiliki dampak yang sangat
Survey of Indonesia (VSI), dimana unit ini besar, contohnya yang terjadi pada tanggal 30
banyak sekali menangani data bencana geologi September 2009 yang lalu terjadi gempabumi
yang diakibatkan oleh faktor alami khususnya berkekuatan 7,6Mw dan pada kedalaman
gempabumi yang saat ini sering terjadi di 80km yang merusak Kota Padang dan menelan
Indonesia. Data gempa yang merusak ada korban kurang lebih 1100 jiwa. Selain
sejak tahun 1629 sampai dengan sekarang. menelan korban jiwa, gempa tersebut merusak
Semakin banyak informasi kejadian sebagian infrastruktur di Kota Padang. Dalam
gempabumi merusak di suatu wilayah, maka setiap terjadinya gempabumi dibutuhkan
akan dapat diketahui karakteristik kegempaaan posko-posko bencana dimana fungsinya untuk
wilayah tersebut, demikian juga apabila memberikan informasi mengenai gempabumi

Kris Nur Akbar 1


Jurnal TA/SKRIPSI
yang terjadi kepada masyarakat. Namun letak 1.3 Maksud dan Tujuan
dari posko-posko dan informasi yang terdapat Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah
pada posko tersebut seperti jumlah korban dan untuk membangun sistem informasi geografis
kerusakan bangunan sulit untuk diketahui oleh gempabumi merusak di Indonesia pada pusat
masyarakat umum secara pasti. Oleh karena vulkanologi dan mitigasi bencana geologi
itu diperlukannya informasi letak posko, berbasis web.
informasi korban jiwa dan informasi
kerusakan bangunan pasca gempa tersebut. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari
dibangunnya sistem informasi geografis
Data yang dimiliki haruslah data yang sudah gempabumi merusak di Indonesia pada pusat
mengalami pemutakhiran agar informasi yang vulkanologi dan mitigasi bencana geologi
didapat merupakan data terbaru. Namun hal ini berbasis web ini antara lain :
sangatlah sulit, karena tidak ada suatu sistem 1. Tersedianya informasi titik letak
pemutakhiran yang dapat membantu dalam gempabumi beserta data kegempaannya.
mempercepat pemutakhiran datanya. Belum 2. Tersedianya informasi titik letak posko-
adanya sistem informasi katalog gempabumi posko bencana pada daerah bencana
merusak yang sudah termasuk dengan media beserta informasi pada posko tersebut.
visualisasinya yaitu dengan menggunakan 3. Memudahkan dalam proses pemutakhiran
Sistem Informasi Geografis (SIG). Karena, data gempabumi dan posko bencana.
dengan bantuan media visualisasi yaitu berupa 4. Membuat peta sebagai media visual untuk
peta akan lebih menarik dan mudah dipahami membantu dalam memudahkan
oleh masyarakat dibandingkan dengan paparan penyampaian informasi.
data yang disajikan dalam bentuk tabel yang 5. Tersedianya informasi cara meminimalisir
hanya sebagian orang saja yang paham bencana.
sedangkan informasi ini diperuntukkan untuk
masyarakat umum. 1.4 Batasan Masalah
Adapun ruang lingkup yang akan dibahas akan
Gempabumi merupakan kejadian alam yang sangat luas, untuk itu diperlukan batasan
tidak dapat diprediksi oleh setiap orang masalah sebagai berikut:
ataupun para ilmuwan sekali pun, sehingga a. Data gempabumi yang diolah, yaitu
ketika terjadi gempa banyak masyarakat yang lokasi gempa, provinsi, koordinat pusat
tidak siap untuk menghadapi gempa tersebut gempa, waktu kejadian bencana,
dan menimbulkan banyak korban jiwa juga kedalaman gempa, magnitude gempa,
kerusakan infrastruktur. Oleh karena itu skala MMI, jumlah korban jiwa, jumlah
diperlukan informasi cara meminimalisasikan luka-luka, jumlah bangunan rusak
dampak dari bencana gempa bumi sangatlah b. Data posko bencana yang diolah, yaitu
penting untuk masyarakat. Oleh karena itu nama posko bencana, alamat posko
melihat berbagai permasalahan yang timbul bencana, koordinat posko, no. telepon,
seperti yang dipaparkan di atas maka informasi posko
diperlukan suatu sistem informasi geografis c. Proses yang terdapat dalam ini adalah
gempabumi dimana masalah-masalah tersebut pengolahan data gempabumi, pengolahan
dapat dipecahkan dengan baik dan seefisien data posko bencana, proses tampilan
mungkin. informasi yang dituangkan ke dalam peta,
proses pengolahan data yang berupa
1.2 Identifikasi Masalah prosedur tambah, hapus dan cari data.
Dari latarbelakang ditemukan beberapa d. Informasi yang akan dihasilkan perangkat
masalah yang dirumuskan dalam suatu lunak ini yaitu :
identifikasi masalah yaitu bagaimana 1. Data gempabumi merusak dari tahun
membangun prototipe sistem informasi 1629 hingga sekarang.
geografis gempabumi merusak di Indonesia 2. Data posko bencana.
pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana 3. Informasi cara meminimalisir
Geologi berbasis web. dampak bencana.

Kris Nur Akbar 2


Jurnal TA/SKRIPSI
e. Keluaran yang dihasilkan perangkat lunak a. Requirements definition
ini berupa informasi gempabumi merusak Requirements definition
dari tahun 1629 hingga sekarang dengan merupakan tahapan dimana semua
menggunakan peta dan juga paparan data kebutuhan dari berbagai elemen
gempabumi, informasi posko bencana. dikumpulkan dan dianalisis yang
f. Data gempa yang digunakan yaitu data nantinya akan didefinisikan
gempa yang berskala besar yaitu mulai kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
dari skala V ke atas. sistem yang akan dibangun.
g. Sistem ini berbasis WEB. b. System and software design
h. Dalam perangkat lunak ini ada dua jenis System and software design
user, yaitu : merupakan tahapan dimana mulai
1. Administrator : dibangun perancangan untuk sistem
Administrator memiliki tugas yaitu yang akan dibangun.
memiliki kewenangan untuk c. Implementation and unit testing
mengelola data pada perangkat lunak Implementation and unit testing
ini, seperti input, edit, hapus data dan merupakan tahapan dimana terdapat
laporan. Untuk administrator tahap penerjemahan data atau
direkomendasikan minimal pemecahan masalah dari suatu hal
pendidikan D3. Dapat menggunakan yang telah dirancang kedalam bentuk
perangkat lunak atau tools pada bahasa pemrograman komputer yang
komputer dengan baik. telah ditentukan.
2. Public User : d. Integration and system testing
Public user yaitu masyarakat umum. Integration and system testing
Untuk public user direkomendasikan merupakan tahap pengujian sistem.
minimal pendidikan SMP. Memiliki Testing dapat dilakukan 2 (dua) cara
pengalaman dalam menggunakan yaitu : pengujian white box dan black
komputer. Memahami dan box.
berpengalaman dalam menggunakan e. Operation and maintenance
internet browser termasuk fungsi- Operation and maintenance
fungsi didalamnya. merupakan tahap akhir dimana dapat
mengalami perbaikan maupun
2. MODEL, ANALISA, DESAIN, perubahan sesuai dengan permintaan
DAN IMPLEMENTASI user atau untuk pengembangan sistem
lebih lanjut.
2.1 Model f. Feed back
a. Tahap pengumpulan data Feed back merupakan proses
1. Studi Kepustakaan kembali atau mengulang ke proses
2. Observasi sebelumnya.
3. Wawancara
b. Dalam membangun sistem 2.2 Analisa
perangkat lunak ini digunakan A. Analisa Sistem
Analisis adalah penguraian dari suatu masalah
metode Waterfall (Gambar 1), atau objek yang akhirnya menghasilkan suatu
yang meliputi beberapa proses kesimpulan, hal ini dimaksudkan untuk
diantaranya : mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah-
masalah, kesempatan-kesempatan, hambatan-
hambatan yang terjadi dan kebutuhan-
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikannya.

B. Analisa Konsep SIG


Konsep Sistem Informasi Geografis (SIG)
Gambar 1 Waterfall
yang belum diterapkan pada sistem yang

Kris Nur Akbar 3


Jurnal TA/SKRIPSI
sedang berjalan di Pusat Vulkanologi dan 2. Activity Diagram
Mitigasi Bencana Geologi saat ini, sehingga public user si stem

informasi yang diberikan mengalami kesulitan menampilkan


tampilan public user

untuk dimengerti oleh masyarakat. Untuk itu memasukkan kata kunci


untuk pencarian data

konsep ini akan diterapkan pada sistem baru data tidak ditemukan

nantinya. Dimana konsep ini akan diterapkan


pencarian data

di menu tampilan utama untuk public user memilih data untuk


ditampilkan sukses

sehingga disamping terdapat media data gempa memproses


tampilan data

visualisasinya juga terdapat data yang data posko

menampilkan

berkaitan denga media visualnya tersebut. data

Gambar 3 Activity Diagram


C. Analisa Basis Data
Basis data adalah kumpulan informasi yang
disimpan di dalam komputer secara sistematik 3. Class Diagram
sehingga dapat diperiksa menggunakan <<Interface>> <<Interface>>
formModifikasiDataKota formModifikas iDataAdm inistrator
<<interface> > <<interface>> <<interface>>
formModifikasi DataPosko formModifikasi DataGempaformModifikasiDataPro vi nsi

suatu program komputer untuk memperoleh tam bah()


ubah()
cari()
tamba h()
gantiPass word()
cari()
tam bah()
ubah()
cari()
tamba h()
ubah()
cari()
tamba h()
ubah()
cari()
hapus() hapus () hapus() hapus () hapus ()

informasi dari basis data tersebut. Perangkat 1 1 1 1 1

lunak yang digunakan untuk mengelola dan <<controller>>


1
<<controller>>
1
<<controller>>
1
<<controller>>
1

memanggil kueri (query) basis data <<controller>>


1

dataKot aC ont roller


administ ratorContr oller

v alidas i( )
dataPoskoC ont roller

v alidas i( )
1
dataGempaController

v ali dasi()
dataProv ins iC ontroller

validas i( )

1 1

disebut sistem manajemen basis


v alidasi() 1

data (database management system, DBMS). <<Interf ac e>>


tampilanPerangk at Lunak
1
1
1
<<contr oll er>>
konek si
1

1
<<controller>>
loginController
cetak() 1

Sistem basis data dipelajari dalam ilmu


1 1 proses Logi n( )
cari() koneks i_db() 1
v alidasi()
1 1
11 1
1
1

informasi. <<i nterface>>


formL ogin

login()

* * *
* * *
<<ent ity >> <<entit y>> <<entit y>> * <<entit y>> <<ent ity >>

D. Analisa Kebutuhan Fungsional


<<entity>>
us er kota prov ins i pos ko det ail _gempa
<<entity >> gempa
id_admin id_provinsi id_provinsi adm_log no id_gempa no
us ername id_k ot a nama_prov ins i id_gempa id_gempa
wak tu id_provinsi
pas sword nama_k ota pos ko_nama kor ban_jiwa
kegiatan id_k ota
pas sword_security tambah() pos ko_alamat luk a_luka
us ername nama_k ota

Dalam kebutuhan fungsional dibutuhkan tambah()


gantiPassword()
cari()
hapus()
tambah()
ubah()
cari()
hapus()
ubah()
car i()
hapus ()
id_gempa
nama_posk o
id_admin
id_pr ov ins i
pos ko_lon
pos ko_lat
pos ko_nama_petugas
pos ko_t elp
pos ko_inf or masi
skala
tanggal
jam
lon
bangunan_rus ak
ket _t ambahan

tambah()
ubah()
id_kota lat

pendefinisian dan pemodelan dalam t am bah()


t am bah()
ubah()
cari()
hapus ()
kedalam an
magnitude

tambah()
car i()
hapus ()

cari( )

merancang perangkat lunak ini. hapus()

Gambar 4 Class Diagram


1. Usecase Diagram
Perangkat lunak yang dibuat akan 2.3 Desain
menangani 8 (delapan) fungsi utama, A. Desain Jaringan Semantik
seperti terlihat dalam usecase (Gambar Jaringan semantik menggambarkan
keterhubungan dari navigasi menu dari satu
2).
form ke form yang lain. Keterhubungan dari
modifikas i data provins i
navigasi pada setiap menu dari perangkat
<extend>
konfig urasi
<< e xtend >>
lunak gempabumi merusak antara lain sebagai
adm in istrator berikut:
tampil informasi gempa
Public Us er
1. Jaringan semantik untuk administrator
log in

(gambar 7):
<<extend>> << extend >>

m odi fikas i data gemp abum i

m odi fikas i data kota


modifikas i data posko

Gambar 2 Usecase Diagram

Gambar 5 Jaringan semantik administrator

Kris Nur Akbar 4


Jurnal TA/SKRIPSI
B. Desain Perancangan Halaman 6. Keyboard dan mouse
Berikut ini adalah gambar perancangan 7. Printer
halaman utama website (gambar 9) dan C. Implementasi Perangkat Lunak
halaman utama administrator (gambar 10). Kebutuhan perangkat lunak yang digunakan
untuk membangun sistem informasi geografis
gempabumi merusak adalah sebagai berikut:
1. Perangkat lunak (Software) server
- Sistem Operasi Windows Server 2003
- Basis Data Mysql ver 5.1.36
- Server MS4W Ver. 2.3.1
Gambar 6 Tampilan Halaman Utama Website
2. Perangkat lunak (software) client
- Sistem Operasi Windows XP, Vista
dan 7
- Web Browser

D. Implementasi Tampilan
Gambar 7 Tampilan Halaman Utama administrator
Program
1.4 Implementasi Untuk memperjelas bentuk dari implementasi
Implementasi sistem akan mengubah bentuk antarmuka, berikut tampilan-tampilan program
dari analisis maupun perancangan menjadi yang telah dibuat:
bentuk bahasa pemrograman. Setelah
implementasi maka akan dilakukan pengujian
terhadap sistem yang baru dan akan dilihat
kekurangan-kekurangan pada perangkat lunak
yang baru untuk pengembangan sistem
selanjutnya.

A. Implementasi Sistem
Implementasi merupakan kelanjutan dari Gambar 8 Tampilan Halaman Public User
kegiatan perancangan sistem dan dapat
dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan
sistem yang dirancang. Langkah-langkah dari
proses implementasi adalah urutan dari
kegiatan awal sampai kegiatan akhir yang
harus dilakukan dalam mewujudkan sistem
yang dirancang. Hasil dari tahapan
implementasi ini adalah suatu sistem
pengolahan data yang sudah dapat berjalan Gambar 9 Tampilan Halaman Administrator
dengan baik.
3. HASIL DAN DISKUSI
B. Implementasi Perangkat Keras Pengujian sistem dilakukan setelah
Perangkat Keras (Hardware) adalah implementasi sistem yang bertujuan untuk
komponen atau peraltan yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana sistem tersebut dapat
menunjang pembangunan sistem informasi memenuhi kebutuhan bagi pengguna sistem
geografis gempabumi merusak ini memiliki juga untuk menguji kemampuan sistem dalam
seperangkat komputer dengan spesifikasi mengolah data yang ada. Pengujian ini
sebagai berikut : diarahkan pada keterkaitan masing-masing
1. CPU Processor 2.8 Ghz komponen dalam sistem.
2. Hardisk freespace 512mb
3. RAM 1024 Mb 4. KESIMPULAN DAN SARAN
4. Monitor LCD 14” 4.1 Kesimpulan
5. Ethernet Card : LAN card 10/100Mbps

Kris Nur Akbar 5


Jurnal TA/SKRIPSI
Setelah melakukan analisis dan implementasi [1] Andrian Rakhmatsyah, Anita Fransiska
sistem yang dilanjutkan dengan pengujian Isabela, Adiwijaya, 2008, Implementasi
sistem, maka dari hasil implementasi dan Metode Optimal Search untuk Pencarian
pengujian tersebut dapat ditarik beberapa Jalur Terpendek Pada Sistem Informasi
kesimpulan sebagai berikut : Geografis (GIS), Prosiding Kongres
1. Pembuatan Sistem Informasi Geografis Nasional Sistem Informasi, Yogyakarta,
Gempabumi Merusak di Indonesia pada 437-440.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana [2] Dewi S, Rusydi Umar, Rochmat M,
Geologi Berbasis web telah terealisasi. 2007, Sistem Informasi Geografis Objek
2. Dengan Sistem Informasi Geografis Wisata Propinsi Kepulauan Bangka
Gempabumi Merusak di Indonesia pada Belitung Berbasis Web, Prosiding
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana SNATI, Yogyakarta, K-17.
Geologi Berbasis Web pemberian [3] La An. (2007), Sistem Informasi
informasi mengenai gempabumi, posko Geografi (SIG)/ Geographic Information
bencana dan informasi kesiapsiagaan dan System (GIS),
mitigasi dapat dilihat secara online. http://mbojo.wordpress.com/2007/04/08/
3. Dengan Sistem Informasi Geografis sistem-informasi-geografi-sig/, diakses
Gempabumi Merusak di Indonesia pada 16 Februari 2010.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana [4] Mayhoneys. (2008), Sistem Informasi
Geologi Berbasis Web tersedia peta Geografis,
sebagai media visualisasi lokasi http://www.ittelkom.ac.id/library/index.p
gempabumi dan poskobencana. hp?view=article&catid=25:industri&id=2
4. Dengan Sistem Informasi Geografis 23:sig&option=com_content&Itemid=15,
Gempabumi Merusak di Indonesia pada diakses 16 Februari 2010.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana [5] Prahasta, Eddy.(2009), Sistem Informasi
Geologi Berbasis Web masyarakat dapat Geografis Konsep-Konsep
mengetahui informasi mengenai Dasar(Perspektif Geodesi & Geomatika),
gempabumi dan posko bencananya. Informatika, Bandung,1-799.
[6] Supartoyo, Putranto E.T., Surono.
4.2 Saran (2006), Katalog Gempabumi Merusak di
Saran yang dapat dikemukakan berdasarkan Indonesia Tahun 1629 – 2006, Badan
kesimpulan diatas adalah sebagai berikut : Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
1. Perlu adanya informasi yang lebih Bencana Geologi, Bandung, 1-122.
lengkap yang dapat menunjang [7] Trihono Kadri, 2007, Sistem Informasi
perangkat lunak ini. Geografis dalam untuk Mereduksi
2. Pengimplementasian data perlu lebih Kerugian Akibat Banjir, Prosiding
detail lagi. SNATI, Yogyakarta, K-23.
3. Dalam melakukan pemeliharaan [8] Wahyu Tjatur S, Okkie Puspitorini, 2008,
perangkat lunak ini diharapkan dilakukan Design, Modeling and Data Preparation
secara berkala. For Supporting Frequency Management
4. Kompatibilitas visualisasi peta untuk In Master Plan Reform Using GIS: Case
lebih dikembangkan lagi agar pada saat Surabaya Barat, Prosiding Kongres
dijalankan oleh browser lain tidak Nasional Sistem Informasi, Yogyakarta,
mengalami error. 407-410.
5. Dalam pengembangan sistem informasi
geografis ini, diharapkan pengembang
dapat memperbaiki sistem dari
kekurangan-kekurangan yang ada pada
sistem ini, sehingga nantinya perangkat
lunak ini mampu menjawab
permasalahan yang ada.

5. DAFTAR PUSTAKA

Kris Nur Akbar 6


Jurnal TA/SKRIPSI

Anda mungkin juga menyukai