Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah mengenai Perjuangan mengembalikan irian barat.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah Perjuangan mengembalikan irian
barat. ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
Daftar isi
Irian Barat merupakan wilayah Indonesia yang terletak dibagian paling timur.
Dengan kekayaan alamnya seperti bahan-bahan industri yang sangat dibutuhkan oleh
Negara-negara di Eropa. Diantara Negara-negara itu adalah Belanda. Belanda
menguasai Irian Barat sebenarnya sudah sejak tahun 1828. Namun, penguasaan secar
hukum sesungguhnya baru dimulai pada tahun 1898. Ketika itu, parlemen Belanda
menyetujui untuk menderikan pemerintahan di Irian Barat.
Pada tahun 1939 – 1945 berlangsung perang dunia II. Perang Pasifik
merupakan bagian dari perang dunia II. Berlangsungnya perang Pasifik mengubah
posisi belanda di Irian Barat. Kedudukan belanda digantikan oleh jepang. Jepang mulai
menguasai Irian Barat tanggal 19 april 1942. Selama perang Dunia II jepang berkuasa
di Irian Barat. Namun, akhir perang dunia II ditandai dengan kekalahan pihak Jepang
dan kemenangan di pihak sekutu. Kemenangan sekutu memberi peluang kepada
belanda untuk menjajah kembali Indonesia terutama Irian Barat. Maka dari itulah
pemerintah Indonesia melakukan upaya pembebasan Irian Barat.
B. Tujuan
1. untuk mengetahui upaya-upaya dalam pembebasan Irian barat
2. untuk mengetahui latar belakang terjadinya Konfrontasi bersenjata (militer)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Upaya Pengembalian Irian Barat
Hasil keputusan KMB dapat dikatakan sebagai puncak perjuangan bangsa
Indonesia melawan Belanda. Belanda tidak mengindahkan hasil-hasil KMB. Karena
sampai akhir taun 1950 sebagai batas penyerahan atas Irian Barat.
Untuk mengatasi masalah Irian Bara, Indonesia menempuh berbagai cara untuk
mengembalikan Irian Barat sebagai berikut.
2. Diplomasi PBB
Kabinet Ali Sastroamidjojo I berhasil membawa masalah Irian Barat ke forum
PBB, namun tidak membuahkan hasil. Kabinet Burhanuddin melanjutkan usaha
kabinet yang digantikannya dengan membawa masalah Irian Barat kesidang majelis
umum PBB.
Pihak Belanda menanggapi usaha Indonesia dengan meyakinkan sidang PBB
bahwa masalah Irian barat adalah masalah bilateral antara Indonesia dan Belanda.
Tentunya pernyataan belanda ini tidak diterima oleh Indonesia, sehingga pada masa
kabinet Ali Sastroamidjojo I seluruh persetujuan KMB dibatalkan.
Pada tahun 1956, Belanda tetap bersikeras ingin menguasai Irian Barat. Oleh
karena itu, Indonesia berusaha menghadapi sikap belanda secara konfrontatif melalui
bidang militer dan ekonomi.
Dalam bidang ekonomi, pemerintah Indonesia mengirimkan misi yang
dipimpin Anak Agung Gede Agung untuk merundingkan masalah financial ekonomi
belanda di jenewa pada tanggal 7 januari 1956. Akan tetapi,
Pada tahapan persiapan dan infiltrasi telah terjadi insiden pertempuran di Laut Aru
pada tanggal 15 Januari 1962.Pada waktu itu kapal RI motor terpedo boat Macan Tutul
yang sedang patroli diserang oleh Belanda.Terjadilah pertempuran akan tetapi kapal RI
Macan Tutul terbakar dan tenggelam.Dalam insiden ini meniggalah Komodor Yos
Sudarso dan Kapten Laut Wiratno.
Komando mandala untuk membebaskan irian barat merencanakan 3 tahap :
1. fase infiltrasi
Fase ini berlangsung pada akhir tahun 1962. Cara yang ditempuh adalah dengan
menyebar 10 kompi ke sekitar sasaran tertentu. Cara ini bertujuan untuk menguasai
dan menciptakan daerah bebas, serta mengikutsertakan rakyat Irian Barat dalam
perjuangan fisik.
2. fase eksploitasi
Fase ini berlangsung pada awal tahun 1963. langkah yang ditempuh adalah
serangan terbuka dengan lawan dan menduduki semua pos pertahanan yang
penting.
3. fase konsolidasi
Fase ini berlangsung pada awal tahun 1964. Didalam fase ini diusahakan
menegakan kekuasaan republic Indonesia secara mutlak di seluruh Irian Barat.
3. Rencana Bunker
Melihat pasukan Indonesia itu, Belanda mulai khawatir dan kewalahan. Dunia
Internasional mangetahui dan mulai khawatir Amerika serikat mulai menekan Belanda
agar mau beruding. Ellswoth Bunker, seorang diplomat AS ditunjuk sebagai penengah.
Bunker selanjutnya mengusulka pokok-pokok penyelesaian masalah Irian Barat secara
damai. Pokok-pokok usulan Bunker itu,antara lain berisi sebagai berikut.
a. pemerintah Irian Barat harus diserahkan kepada Republik Indonesia
b. Pemberian hak bagi rakyat Irian Barat untuk menetukan pendapat tentang
kedudukan Irian Barat.
c. pelaksanaan penyerahan Irian Barat akan selesai dalam waktu 2 tahun.
d. untuk menghindari terjadinya bentrokan fisik antara kekuatan-kekuatan Indonesia
dengan Blanda, diadakan masa peralihan dibawah pemerintahan PBB yang
lamanya satu tahun, waktu ini dipakai untuk memulangkan seluruh militer dan
pegawai belanda.
Pokok tersebt dikenal dengan Rencana Bunker.Berdasarkan Rencana tersebut maka
pada tanggal 15 Agustus 1962 tercapailah persetujuan antara indonesia dan belanda
yang dikenal dengan Persetujuan New York
Adapun isi Perjanjian New York, antara lain:
a. Belanda harus sudah menyerahkan Irian Barat kepada UNTEA selambat-
selambatnya 1 Oktober 1962.Bendera Belanda diganti dengan bendera PBB
b. Pasukan Yang sudah ada di Irian Barat tetap tinggal di Irian Barat dan
dibawah kekuasaan UNTEA
c. Angkatan perang Belanda berangsur-angsur ditarik dan dikembalikan ke
negeri Belanda.
d. Bendera Indonesia malai berkibar di Irian Barat disamping bendera PBB
sejak tanggal 31 Desember 1962
e. Pemerintah RI akan menerima pemerintahan Irian Barat dari UNTEA
selambat-lambatnya tanggal 1 Mei 1963.
Pada tanggal 1 mei 1963 PBB menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.
Penyerahan Itu dengan syarat pemerintah Indonesia mengadakan pungutan pendapat
rakyat. Dengan damikian, Berakhiralah kekuasaan Belanda di Indonesia.Dan kemudian
Irian Barat diganti menjadi menjadi Irian Jaya dan bergabung dengan Republik
Indonesia.
A. Kesimpulan
- Dari uraian Bab II (pembahasan) dapat disimpulkan :
Perjuangan pembebasan Irian Barat berlangsung cukup lama yakni sejak KMB
(1948) sampai dengan penentuan pendapat rakayat (Pepera1962).
Perjuangan secara politik dilakukan melalui perundingan secara langsung
dengan Belanda, diplomasi lewat PBB, gerakan pemogokan, dan nasionalisasi
perusahaan milik Belanda di Indonesia.
Konfrontasi secara militer, dicetuskan melalui rapat umum di Yogyakarta.
dalam rapat umum tsb presiden Sukarno menggelorakan Trikora (Tri Komando
Rakyat).
Pelaksanaan operasi militer dipimpin oleh Komando Mandala.
Titik terang perjuangan pembebasan Irian Barat itu setelah ada Rencana Bunker
dan perjanjian New York Pada tanggal 15 Agustus 1962.
Perjuangan pembebasan Irian Barat ditandai dengan adanya UNTEA dan
pelaksanaan pepera.
B. Saran
Diharapkan berbagai Negara mengakui adanya hak atau kepunyaan dari Negara lain
bukan untuk mengambilnya.
Daftar Pustaka