Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
(Skripsi)
OLEH
ABSTRAK
Oleh:
ABSTRACT
By:
OLEH
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
kedua dari dua bersaudara, dari Bapak H. Istiarto dan Ibu Hj. Holda. Pendidikan
tahun 2009, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di SMA Negeri1
organisasi Forum Studi Islam (FSI) FK Unila sebagai anggota pada tahun 2012-
2013.
MOTO
dihidupku.
SANWACANA
Anak SD Negeri 1 Pringsewu Selatan” adalah salah satu syarat untuk memperoleh
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas
Lampung;
2. Dr. dr. Muhartono, S.Ked., M. Kes., Sp. PA., selaku Dekan Fakultas
4. dr. Dian Isti Angraini, M.P.H., selaku Pembimbing Kedua atas kesediaan
7. Seluruh staf pengajar dan karyawan FK Unila atas ilmu, waktu, dan
9. Kepala Sekolah dan seluruh guru dan staf SD Negeri 1 Pringsewu Selatan
penelitian ini;
11. Teristimewa kepada kedua orangtuaku, H. Istiarto dan (Alm) Hj. Holda
yang tak pernah berhenti memberikan kasih sayang, do’a, motivasi dan
dukungannya. Terima kasih Papa dan Mama atas cinta yang tidak terbatas
oleh apapun, yang selalu menjadi panutan dalam segala hal, semoga Allah
12. Teruntuk Bapak Drs. Trino, MM. dan Ibu Wahyuni, yang tidak pernah
13. Teruntuk keluarga besarku Hendri Okto Riansyah, Hanny Febiola Arlova,
14. Teruntuk teman, sahabat, orang yang terkasih Fanny, Adit, Jundi, Galur,
15. Sahabat Stupor, Abet, Asoly, Amri, Duta, Eki, Hari, Galih, Kautsar, Leon,
Mayang, Mbung, Nana, Rio, Septyne, Sefira, Talyta, dan Rana, atas
16. Teman-teman sejawat Fakultas Kedokteran angkatan 2012 yang dari awal
17. Sahabat tersayang Sofia Latifah Rici, atas semangat, motivasi, canda tawa
serta setiap tangisan kita lewati bersama di sini. Terimakasih karna selalu
ada disampingku dalam keadaan sulit. Semoga apa yang kita cita-citakan
18. Taufiq Arif Rahman, terimakasih atas do’a, kasih sayang, waktu,
membuatku menjadi seseorang yang lebih kuat juga lebih sabar dan juga
baik;
Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 10 Tabulasi Silang Antara Umur Anak Dengan Status Gizi Pada
Anak SD Negeri 1 Pringsewu Selatan.............................................. 44
Tabel 11 Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin Anak Dengan Status Gizi
Pada Anak SD Negeri 1 Pringsewu Selatan..................................... 45
Halaman
PENDAHULUAN
Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan
anak. Pemenuhan gizi merupakan suatu hal yang krusial, dikarenakan gizi
Gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat
gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas bahwa gizi
Menurut Supariasa, dkk (2002) status gizi dapat didefinisikan sebagai ekspresi
dan penggunaan zat-zat gizi, yang dibedakan antara status gizi buruk, kurang,
Status gizi diartikan sebagai keadaan gizi seseorang yang diukur atau dinilai
pada satu waktu. Penilaian atau pengukuran terhadap status gizi dapat
status gizi adalah secara antropometri yaitu penilaian status gizi berdasarkan
berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak dibawah kulit.
Penilaian status gizi ini bertujuan untuk menentukan klasifikasi status gizi.
anak kurus sebesar 11,2 %. Dengan 4,0 % sangat kurus dan 7,2% kurus.
Sedangkan prevalensi anak gemuk sebesar 18,8 % yang terdiri anak gemuk
70 % dari kebutuhan energi setiap harinya, oleh karena itu sangat diperlukan
dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya berupa asupan makanan, pola
asuh orang tua dan kebiasaan di tempat tinggal anak (Kemenkes, 2013).
Status gizi sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah
Sehingga akan timbul perbedaan status gizi antara laki-laki dan perempuan.
status gizi anak pun juga semakin baik (Djola, 2012; Saputri, 2010).
4
antara karaktersitik individu yang meliputi tingkat pendidikan ibu, umur, jenis
kelamin, pekerjaan ayah dan pendapatan keluarga terhadap status gizi anak.
memiliki tingkat pendidikan orang tua yang bervariasi, hal tersebut dapat
mempengaruhi status gizi anak. Oleh sebab itu penulis ingin meneliti apakah
ibu, pekerjaan ayah dan pendapatan keluarga dengan status gizi anak di SD
kelamin anak, tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ayah dan pendapatan keluarga
Selatan.
5
Pringsewu Selatan.
a. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada orang tua agar
b. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan referensi bagi individu dan
ilmu pengetahuan.
6
c. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gizi
Keadaan gizi adalah keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan
penyerapan gizi dan penggunaan zat gizi tersebut atau keadaan fisiologi
akibat dari tersedianya zat gizi dalam sel tubuh (Supariasa, 2002).
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel
tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik
Penilaian status gizi dibagi menjadi 2 yaitu penilaian status gizi secara
a. Secara langsung
(Supariasa, 2002).
1. Antropometri
proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam
a. Umur
b. Berat Badan
meluas.
keterampilan pengukur.
pengisiannya.
11
(Supariasa, 2002).
beberapa persyaratan:
kilogram.
c. Tinggi Badan
e. Lingkar Kepala
(Supariasa, 2002).
f. Lingkar Dada
otot dan lemak pada dinding dada. Lingkar dada ini dapat
(Supariasa, 2002).
masyarakat umum.
lain:
penimbangan.
2002).
dibawa.
turun.
melakukannya.
kurus).
17
dipertimbangkan.
kelompok balita.
d. IMT/U
b. Persentil
adalah:
antara lain: darah, urin, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu:
(Supariasa, 2002).
secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi
(Supariasa, 2002).
2. Statistik Vital
(Supariasa, 2002).
3. Faktor ekologi
Tabel 1
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks
Indeks Kategori Status Ambang Batas (Z-
Gizi Score)
Berat Badan Menurut Umur (BB/U) Gizi Buruk < -3 SD
Anak Umur 0-60 Bulan Gizi Kurang -3 SD s.d < -2 SD
Gizi Baik -2 SD s.d 2 SD
Gizi Lebih >2 SD
Panjang Badan Menurut Umur Sangat Pendek < -3 SD
(PB/U) atau Tinggi Badan Menurut Pendek -3 SD s.d < -2 SD
Umur (TB/U) Anak Umur 0-60 Normal -2 SD s.d 2 SD
Bulan Tinggi >2 SD
23
tingkat sel dalam jumlah cukup dan dalam kombinasi yang tepat yang
status gizi anak dibagi menjadi dua faktor yaitu : faktor langsung dan
dan pola konsumsi dalam rumah tangga, perawatan ibu dan anak,
(Merryana, 2013).
2010).
2.3 Sosiodemografis
a. Umur
orang dewasa, terutama pada wanita hamil dan menyusui, tidak jarang
berikut:
anak.
- Segera setelah anak dapat bergerak sendiri tanpa bantuan orang lain, dia
Kebutuhan energi golongan umur 10 -13 tahun relatif lebih besar daripada
b. Jenis Kelamin
membutuhkan lebih banyak zat gizi seperti energi dan protein lebih banyak
dari pada wanita. Jenis kelamin merupakan faktor internal seseorang yang
antara anak laki-laki dan perempuan berbeda. Pada laki-laki 11% dari
berat badan adalah merupakan jaringan subkutan dan pada wanita 18%
massa otot dan tulang. Pada anak laki-laki peningkatan lemak subkutan
cepat dari pada laki-laki dan akan menurun pada usia 25 tahun
(Rahmawati, 2009).
gizi anak lebih baik. Selain itu, orang tua yang memiliki tingkat
Anak-anak yang memiliki ibu yang latar belakang pendidikan yang tinggi
akan mendapatkan kesempatan hidup serta tumbuh lebih baik. Hal ini
d. Pekerjaan Ayah
e. Tingkat Pendapatan
makanan yang tergantung pada dasar dan variasi musim. Secara garis
Semakin tinggi pendapatan suatu keluarga maka akan semakin tinggi pula
Penelitian yang dilakukan oleh Revan (2014), tentang faktor – faktor yang
hasil bahwa ada hubungan antara pendapatan orang tua (p-value= 0,001), pola
orang tua (p-value= 0,002), dengan status gizi anak. Tidak terdapat hubungan
antara umur (p-value= 0,073) dan jenis kelamin (p-value= 0,143) dengan
Penyebab
Asupan Penyakit infeksi
langsung
Karakteristik:
- Umur
- Jenis kelamin Status gizi
- Pendidikan Ibu
- Pekerjaan ayah
- Pendapatan keluarga
2.7 Hipotesis
1. Ada hubungan antara umur dengan status gizi pada anak SD Negeri 1
Pringsewu Selatan.
2. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan status gizi pada anak SD
3. Ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi pada anak
4. Ada hubungan antara pekerjaan ayah dengan status gizi pada anak SD
5. Ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi pada anak
METODE PENELITIAN
pendekatan cross- sectional yaitu penelitian yang dilakukan satu kali, dalam
satu waktu yang digunakan untuk menilai suatu hubungan antara variabel
Penelitian ini dilaksanakan sejak November 2015 – Mei tahun 2016 dan
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan atau totalitas obyek yang diteliti yang ciri-
cirinya akan diduga atau ditaksir. Populasi dalam penelitian ini adalah
3.3.2 Sampel
n=
( )
Keterangan:
N = Besar populasi
n = Besar sampel
n=
( , )
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 204 orang. Untuk
Tabel 2
Proporsi Sampel Berdasarkan Jumlah Siswa/Siswi SD Negeri 1
Pringsewu
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
melakukan penelitian.
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Pada lembar tersebut juga disiapkan
kolom untuk mencatat hasil pengukuran tinggi badan dan panjang radius.
sentimeter (cm).
kilogram.
Tabel 3
Definisi Operasional
(Dinas Sosial
Tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
Kabupaten
Pringsewu)
Data penelitian didapatkan berupa data primer yang diperoleh dari lembar
data tentang umur siswa, jenis kelamin siswa. Data berat badan dan tinggi
diperoleh dari data sekolah berupa jumlah keseluruhan siswa dari kelas I –
VI, pekerjaan ayah, tingkat pendidikan ibu, dan pendapatan keluarga dalam
satu bulan.
sekunder yang mencangkup berat badan, tinggi badan, umur, jenis kelamin
status gizi yang meliputi pengkuran berat badan dan tinggi badan, sebagai
berikut:
diangka nol.
1. Tempelkan dengan paku mikrotoa pada dinding yang lurus dan datar
yang diukur.
responden.
39
Persiapan Penelitian
Analisis data
Data diolah secara manual dan selanjutya disajikan dengan bentuk tabel
3. Tabulasi yaitu data yang terkumpul dibuat dalam bentuk tabel dan grafik.
Analisis ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada
data yang dikumpulkan dan apakah data optimal untuk analisis lebih
lanjut.
jenis kelamin, tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Sebagian besar anak SD memiliki status gizi normal, yaitu sebanyak 153
orang (68%).
2. Sebagian besar anak SD pada penelitian ini berumur 6-9 tahun, yaitu
(77,3%).
7. Tidak ada hubungan antara umur dengan status gizi pada anak SD Negeri
1 Pringsewu Selatan.
8. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin anak dengan status gizi pada
9. Ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi pada anak
10. Ada hubungan antara jenis pekerjaan ayah dengan status gizi pada anak
11. Ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan status gizi pada anak SD
5.2 Saran
sebagai berikut :
status gizi pada anak dengan cara pemberian penyuluhan tentang status
mungkin dengan jumlah sampel yang lebih besar ataupun dengan meneliti
Agresta, 2005. Pemenuhan Kebutuhan Energi dan Protein yang Bersumber Dari
Makanan Jajanan. Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara.
Amatseir, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Arisman, 2009. Gizi Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi/2nd 64-67.
Available from: http://lib.ui.ac.id/file=digital/126590-s.
Djola, R., 2012. Hubungan Antara Tingkat Pendapatan Keluarga dan Pola Asuh
dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Bongkudai Kecamatan Modayag
Barat. Tesis. Manado : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas am
Ratulangi. Available From : http://fkm.unsrat.ac.id/wp-
content/upload/2012/10/Rolavensi-Djola.pdf.
Khomsan, A., 2004. Perananan Pangan dan Gizi Untuk Kualitas Hidup. Jakarta:
PT. Gramedia
Saputri, A., 2010. Hubungan Antara Tekanan Darah Dengan Status Gizi
Berdasarkan CDC 2000 Pada Anak Usia 6-13 Tahun SD Negeri 060900
Medan Johor Tahun 2010. FK UISU MEDAN, Medan 2010.
Unicef. 1998. The State of The World’s Children. Oxford University Press. New
York