Bab Iv Metode Penelitian
Bab Iv Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian (survei) Penelitian analitik yang menyangkut
bagaimana faktor resiko dipelajari dengan menggunakan retrospective. Dengan kata lain, efek
(penyakit atau status kesehatan) diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor resiko
diidentifikasi ada atau terjadinya pada waktu yang lalu (Notoatmojo, 2010). Studi kasus
kontrol dilakukan dengan mengidentifikasi kelompok kasus dan kelompok kontrol, kemudian
secara retrospektif diteliti faktor-faktor resiko yang mungkin dapat menerangkan apakah
kasus dan kontrol dapat terkena paparan atau tidak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
besar resiko asupan protein, pendapatan keluarga, status imunisasi dan penyakit infeksi (ISPA
dan diare) terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kecamatan Kubu
Kabupaten Kubu Raya.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling. Subjek
kasus dalam penelitian ini adalah balita yang mengalami stunting/pendek. Subjek kontrol dalam
penelitian ini menggunakan teknik matching, yaitu pemilihan subjek kontrol berdasarkan faktor
yang dikendalikan. Faktor yang dikendalikan dalam penelitian ini adalah jarak terhadap akses
pangan dan pelayanan dasar yaitu sejauh < 6 km dari Pasar Tradisional Kubu dan Puskesmas
Kubu. Jadi setiap balita stunting dan tinggal di rumah yang berjarak <6 km dari Pasar Tradisional
Kubu dan Puskesmas Kubu akan dipasangkan dengan anak yang tidak stunting dan tinggal di
rumah yang berjarak <6 km dari Pasar Tradisional Kubu dan Puskesmas Kubu.
Berikut gambaran pengambilan sampel penelitian :
Populasi Sampel
Faktor risiko (+)
Matching
Faktor risiko (+)
Efek (-) =
Faktor risiko (-) Retrospektif kontrol
Teknik total sampling adalah mengambil seluruh sampel yang memenuhi kriteria inklusi dalam
penelitian ini. Pada kelompok kontrol menggunakan teknik matching dengan variabel yang
dikontrol adalah jarak akses pangan dan akses pelayanan dasar. Teknik matching meruapakan
teknik yang tidak memerlukan subyek penelitian banyak, sehingga perbandingan kasus kontrol
adalah 1 : 1 sudah dapat memenuhi besaran sampel yang diperlukan.
D. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer pada penelitian ini adalah data tinggi badan, asupan protein, pendapatan
keluarga, status imunisasi, dan penyakit infeksi (ISPA dan diare).
2. Data Sekunder
Data sekunder pada penelitian ini adalah profil balita usia 24-59 bulan meliputi
nama,jenis kelamin, bulan dan tahun lahir serta profil orang tua.
I. Pengolahan Data
Data penelitian diolah menggunakan komputer, berikut langkah-langkahnya :
1. Entry data
Entry data merupakan proses memasukan data dari hasil food recall dan kuisioner ke dalam
komputer
untuk dilakukan pengolahan data.
2. Cleaning
Cleaning meruapakan tahap pemeriksaan data yang telah dimasukan sebelumnya. Langkah ini
bertujuan agar tidak ada kesalahan data sehingga tidak terjadi kekeliruan pada saat
pengolahan data.
3. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode tertentu demi memudahkan pengolahan data.
Dalam penelitian ini tidak ada kode yang digunakan karena data berbentuk numerik.
H. Analisis Data
Analisis data merupakan pengolahan data untuk mengetahui hasil dari penelitian yang dilakukan.
1. Univariat
Analisis data dengan univariat guna melihat distribusi frekuensi dan rata - rata pada setiap
variabel penelitian. Variabel endogen adalah stunting, variabel intervenning adalah asupan
energi, protein, lemak dan riwayat penyakit infeksi dan variabel eksogen adalah pola asuh,
pendapatan rumah tangga, pendidikan ibu, pengetahuan ibu dan jumlah anak. Uji Mann
Whitney atau Uji U digunakan untuk melihat perbedaan rata – rata antara kelompok kasus
dan kelompok kontrol. Sehingga, dapat diketahui apakah ada perbedaan rata – rata asupan
protein, penyakit infeksi, pola asuh, pendapatan keluarga, pendidikan ibu, pengetahuan ibu,
dan jumlah anak antara kelompok kasus dan kelompok kontrol.
2. Bivariat dan Multivariat
a) Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan antar dua variabel
(Hastono, 2007). Dalam penelitian ini menggunakan Uji Mann Whitney atau Uji U. Uji U
digunakan untuk melihat perbedaan rata – rata antara kelompok kasus dan kelompok kontrol,
sehingga diketahui apakah ada perbdedaan atau tidak ada perbedaan rata – rata baik rata – rata
asupan protein, penyakit infeksi, pendapatan keluarga, status imunisasi.
b) Multivariat
Penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS). etode ini merupakan
metode pendekatan persamaan struktural (structural equation modeling). PLS merupakan
metode analisis yang dapat mejelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel tidak langsung
(prediction) (Latan dan Ghozali, 2012b). PLS memiliki tujuan untuk memprediksi. Sehingga,
dalam sistemnya PLS juga dapat mengaplikasikan uji regresi. Artinya, PLS juga dapat
melakukan analisis multivariat. Dalam penelitian ini, terdapat tiga bentuk variabel yaitu
variabel eksogen merupakan variabel yang mempengaruhi. Kemudian, variabel endogen
merupakan variabel yang di pengaruhi serta variabel intervenning merupakan variabel
perantara antara variabel eksogen dan endogen. Kekuatan hubungan mereka dinyatakan
dalam r square yang mana artinya jika nilai r square memiliki nilai > 0,5 maka hubungan
dikatakan kuat dan jika < 0,5 maka dikatakan lemah. Pada analisis menggunakan PLS ini,
terdapat dua model evaluasi, yaitu evaluasi outer model dan inner model. Outer model
dirancang untuk mengevaluasi atau melihat apakah ada hubungan antara indikator dengan
variabel latennya. Sedangkan inner model dilakukan untuk mengevaluasi atau melihat apakah
ada hubungan antara variabel laten eksogen dengan variabel laten endogen dan variabel laten
intervenning.
Evaluasi outer model dikatakan valid jika nilai cronbach’s alpha > 0,7. Sedangkan
untuk evaluasi inner model dikatakan berhubungan antara variabel eksogen, endogen dan
intervenning jika nilai t statistics atau t test > t table (1,96). Sehingga jika suatu variabel
eksogen memiliki nilai r square > 0,5 dan t test > 1,97 maka variabel tersebut memiliki peran
yang kuat atau besar dan memiliki hubungan terhadap variabel intervenning dan endogen.
Hasil evaluasi outer model dan inner model akan menghasilkan sebuah kerangka perhitungan.
Kerangka tersebut terdiri dari bentuk lingkaran, persegi panjang dan anak panah. Lingkaran
mewakili variabel laten baik variabel eksogen, endogen, dan intervenning. Sedangkan persegi
panjang mewakili indikator atau manifest setiap masing masing variabel latennya.
Tanda arah anak panah menunjukan jika arah panah dimulai dari variabel laten
menuju indikator maka dinamakan indikator formatif. Indikator formatif adalah indikator
yang menggambarkan atau mendefinisikan atau menjelaskan karakteristik dari variabel
latennya. Sedangkan jika anak panah berasal dari indikator menuju variabel latennya maka
dinamakan indikator refleksi. Indikator refleksi merupakan indikator yang bersifat manifestasi
terhadap variabel latennya. Tanda anak panah yang digunakan dalam penelitian ini adalah
indikator formatif. Selain melihat hubungan langsung antara variabel, pada penelitian ini,
peneliti juga akan melihat hubungan tidak langsung antara variabel eksogen terhadap variabel
endogen dengan melalui variabel intervenning. Maka dari itu, dalam penelitian ini juga
menggunakan analisis Sobel test dengan Aorian Version. Sobel test merupakan tes yang
dilakukan denganmemasukan nilai t test hasil hubungan antara variabel eksogen terhadap
variabel intervenning dan hasil dari variabel intervenning terhadap variabel endogen. Hasil t
test dinyatakan berhubungan jika nilai t test lebih besar dari nilai t table (1,96).
Intervenning
Eksogen Endogen
I. Penyajian Data
Penyajian data disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan tekstular. Dengan penyajian yang tepat
maka hasil akan lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti.