Anda di halaman 1dari 6

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian (survei) Penelitian analitik yang menyangkut
bagaimana faktor resiko dipelajari dengan menggunakan retrospective. Dengan kata lain, efek
(penyakit atau status kesehatan) diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor resiko
diidentifikasi ada atau terjadinya pada waktu yang lalu (Notoatmojo, 2010). Studi kasus
kontrol dilakukan dengan mengidentifikasi kelompok kasus dan kelompok kontrol, kemudian
secara retrospektif diteliti faktor-faktor resiko yang mungkin dapat menerangkan apakah
kasus dan kontrol dapat terkena paparan atau tidak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
besar resiko asupan protein, pendapatan keluarga, status imunisasi dan penyakit infeksi (ISPA
dan diare) terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kecamatan Kubu
Kabupaten Kubu Raya.

B. Waktu dan Tempat


Penelitian ini akan dilaksanakan di Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya pada
bulan Januari- Februari 2018.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Notoatmojo,2010). Populasi target dalam penelitian ini adalah semua anak balita usia 24-59
bulan di Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya, sedangkan populasi terjangkau adalah
semua anak balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kubu.
a. Kelompok total

Kelompok total adalah merupakan gabungan antara kelompok kasus dan


kelompok kontrol. Dalam penelitian ini kelompok total adalah balita usia 24-59 bulan
yang memiliki status gizi normal dengan indeks Z-Score TB/U -2SD s/d +2SD dan
balita usia 24-59 bulan dengan status gizi pendek dengan indeks Z-Score TB/U ≤-
2SD.
b. Kelompok Kasus
Kelompok kasus merupakan kelompok subjek penelitian yang
memiliki suatu penyakit (Riyanto, 2011). Kelompok kasus dalam penelitian ini
adalah balita usia 24-59 bulan dengan status gizi pendek dengan indeks Z-Score
TB/U ≤-2SD.
c. Kelompok kontrol
Kelompok kontrol merupakan kelompok subjek penelitian yang tidak
memiliki penyakit. Kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah balita usia 24-
59 bulan yang memiliki status gizi normal dengan indeks Z-Score TB/U -2SD s/d
+2SD.
2. Sampel
Sampel adalah subjek yang menjadi target penelitian secara langsung yang merupakan bagian
dari populasi, sehingga diharapkan sampel dapat mewakili populasi penelitian (Riyanto,
2011). Adapun beberapa kriteria inklusi dan ekslusi dalam penelitian ini adalah subjek yang
memenuhi kriteria inklusi akan dijadikan sampel dan subjek yang memenuhi kriteria ekslusi
akan dikeluarkan dari sampel.
a. Kriteria inklusi kasus dan kriteria inklusi kontrol sampel penelitian
1. Balita tinggal di daerah Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya
2. Bersedia untuk menjadi responden
3. Anak telah melakukan pengukuran TB
4. Anak memiliki KMS dan rutin ke Posyandu (Minimal 1 bulan sekali)
5. Balita yang didiagnosis stunting oleh puskesmas kubu dari bulan November
2017-Desember 2017.
6. Ibu yang memiliki pendidikan minimal SMA

b. Kriteria ekslusi kasus dan kriteria ekslusi kontrol sampel penelitian


Ibu yang tidak memiliki waktu untuk diobservasi rumahnya.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling. Subjek
kasus dalam penelitian ini adalah balita yang mengalami stunting/pendek. Subjek kontrol dalam
penelitian ini menggunakan teknik matching, yaitu pemilihan subjek kontrol berdasarkan faktor
yang dikendalikan. Faktor yang dikendalikan dalam penelitian ini adalah jarak terhadap akses
pangan dan pelayanan dasar yaitu sejauh < 6 km dari Pasar Tradisional Kubu dan Puskesmas
Kubu. Jadi setiap balita stunting dan tinggal di rumah yang berjarak <6 km dari Pasar Tradisional
Kubu dan Puskesmas Kubu akan dipasangkan dengan anak yang tidak stunting dan tinggal di
rumah yang berjarak <6 km dari Pasar Tradisional Kubu dan Puskesmas Kubu.
Berikut gambaran pengambilan sampel penelitian :
Populasi Sampel
Faktor risiko (+)

Faktor risiko (-)


Retrospektif Efek (+) =
kasus

Matching
Faktor risiko (+)
Efek (-) =
Faktor risiko (-) Retrospektif kontrol

Teknik Pengambilan Besar Sampel Desain Studi Case Control

Teknik total sampling adalah mengambil seluruh sampel yang memenuhi kriteria inklusi dalam
penelitian ini. Pada kelompok kontrol menggunakan teknik matching dengan variabel yang
dikontrol adalah jarak akses pangan dan akses pelayanan dasar. Teknik matching meruapakan
teknik yang tidak memerlukan subyek penelitian banyak, sehingga perbandingan kasus kontrol
adalah 1 : 1 sudah dapat memenuhi besaran sampel yang diperlukan.

D. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer pada penelitian ini adalah data tinggi badan, asupan protein, pendapatan
keluarga, status imunisasi, dan penyakit infeksi (ISPA dan diare).
2. Data Sekunder
Data sekunder pada penelitian ini adalah profil balita usia 24-59 bulan meliputi
nama,jenis kelamin, bulan dan tahun lahir serta profil orang tua.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar food recall, serta kuisioner.
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pengambilan Data Stunting
Instrumen dalam pengambilan status gizi dalam penelitian ini yaitu software World
Health Organization AnthroPlus, Anthropometric Calculator. Hasil perhitungan dinyatakan
dalam indikator TB/U dan IMT/U
2. Instrumen Pengambilan Data Tinggi Badan
Alat ukur tinggi badan untuk anak yang sudah dapat berdiri disamakan seperti alat
ukur tinggi badan orang dewasa (Whitney dan Rolfes, 2008). Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan microtoise dengan ketepatan 0,1 cm untuk melakukan pengumpulan data
terkait tinggi badan.
3. Instrumen Pengambilan Data Protein
Pengambilan data untuk asupan makanan menggunakan lembar record. Lembar
record ini berisi semua makanan yang dimakan dan minuman yang dikonsumsi termaksud
makanan ringan (Gibson, 2005). Selain lembar record untuk ibu, anak akan diberikan lembar
recall. Hal ini dilakukan untuk melihat asupan anak ketika disekolah.
4. Instrumen Pengukuran Riwayat Ispa Dan Diare
Instrumen yang digunakan adalah kuisioner penelitian Faktor – Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Stunting pada anak balita usia 24-59 bulan di Kecamatan Kubu Kabupaten
Kubu Raya.
5. Instrumen Pengambilan Data
Kuesioner Penelitian Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting
pada anak balita usia 24-59 bulan di Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya.

I. Pengolahan Data
Data penelitian diolah menggunakan komputer, berikut langkah-langkahnya :
1. Entry data
Entry data merupakan proses memasukan data dari hasil food recall dan kuisioner ke dalam
komputer
untuk dilakukan pengolahan data.
2. Cleaning
Cleaning meruapakan tahap pemeriksaan data yang telah dimasukan sebelumnya. Langkah ini
bertujuan agar tidak ada kesalahan data sehingga tidak terjadi kekeliruan pada saat
pengolahan data.
3. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode tertentu demi memudahkan pengolahan data.
Dalam penelitian ini tidak ada kode yang digunakan karena data berbentuk numerik.

H. Analisis Data
Analisis data merupakan pengolahan data untuk mengetahui hasil dari penelitian yang dilakukan.
1. Univariat
Analisis data dengan univariat guna melihat distribusi frekuensi dan rata - rata pada setiap
variabel penelitian. Variabel endogen adalah stunting, variabel intervenning adalah asupan
energi, protein, lemak dan riwayat penyakit infeksi dan variabel eksogen adalah pola asuh,
pendapatan rumah tangga, pendidikan ibu, pengetahuan ibu dan jumlah anak. Uji Mann
Whitney atau Uji U digunakan untuk melihat perbedaan rata – rata antara kelompok kasus
dan kelompok kontrol. Sehingga, dapat diketahui apakah ada perbedaan rata – rata asupan
protein, penyakit infeksi, pola asuh, pendapatan keluarga, pendidikan ibu, pengetahuan ibu,
dan jumlah anak antara kelompok kasus dan kelompok kontrol.
2. Bivariat dan Multivariat
a) Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan antar dua variabel
(Hastono, 2007). Dalam penelitian ini menggunakan Uji Mann Whitney atau Uji U. Uji U
digunakan untuk melihat perbedaan rata – rata antara kelompok kasus dan kelompok kontrol,
sehingga diketahui apakah ada perbdedaan atau tidak ada perbedaan rata – rata baik rata – rata
asupan protein, penyakit infeksi, pendapatan keluarga, status imunisasi.
b) Multivariat
Penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS). etode ini merupakan
metode pendekatan persamaan struktural (structural equation modeling). PLS merupakan
metode analisis yang dapat mejelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel tidak langsung
(prediction) (Latan dan Ghozali, 2012b). PLS memiliki tujuan untuk memprediksi. Sehingga,
dalam sistemnya PLS juga dapat mengaplikasikan uji regresi. Artinya, PLS juga dapat
melakukan analisis multivariat. Dalam penelitian ini, terdapat tiga bentuk variabel yaitu
variabel eksogen merupakan variabel yang mempengaruhi. Kemudian, variabel endogen
merupakan variabel yang di pengaruhi serta variabel intervenning merupakan variabel
perantara antara variabel eksogen dan endogen. Kekuatan hubungan mereka dinyatakan
dalam r square yang mana artinya jika nilai r square memiliki nilai > 0,5 maka hubungan
dikatakan kuat dan jika < 0,5 maka dikatakan lemah. Pada analisis menggunakan PLS ini,
terdapat dua model evaluasi, yaitu evaluasi outer model dan inner model. Outer model
dirancang untuk mengevaluasi atau melihat apakah ada hubungan antara indikator dengan
variabel latennya. Sedangkan inner model dilakukan untuk mengevaluasi atau melihat apakah
ada hubungan antara variabel laten eksogen dengan variabel laten endogen dan variabel laten
intervenning.
Evaluasi outer model dikatakan valid jika nilai cronbach’s alpha > 0,7. Sedangkan
untuk evaluasi inner model dikatakan berhubungan antara variabel eksogen, endogen dan
intervenning jika nilai t statistics atau t test > t table (1,96). Sehingga jika suatu variabel
eksogen memiliki nilai r square > 0,5 dan t test > 1,97 maka variabel tersebut memiliki peran
yang kuat atau besar dan memiliki hubungan terhadap variabel intervenning dan endogen.
Hasil evaluasi outer model dan inner model akan menghasilkan sebuah kerangka perhitungan.
Kerangka tersebut terdiri dari bentuk lingkaran, persegi panjang dan anak panah. Lingkaran
mewakili variabel laten baik variabel eksogen, endogen, dan intervenning. Sedangkan persegi
panjang mewakili indikator atau manifest setiap masing masing variabel latennya.
Tanda arah anak panah menunjukan jika arah panah dimulai dari variabel laten
menuju indikator maka dinamakan indikator formatif. Indikator formatif adalah indikator
yang menggambarkan atau mendefinisikan atau menjelaskan karakteristik dari variabel
latennya. Sedangkan jika anak panah berasal dari indikator menuju variabel latennya maka
dinamakan indikator refleksi. Indikator refleksi merupakan indikator yang bersifat manifestasi
terhadap variabel latennya. Tanda anak panah yang digunakan dalam penelitian ini adalah
indikator formatif. Selain melihat hubungan langsung antara variabel, pada penelitian ini,
peneliti juga akan melihat hubungan tidak langsung antara variabel eksogen terhadap variabel
endogen dengan melalui variabel intervenning. Maka dari itu, dalam penelitian ini juga
menggunakan analisis Sobel test dengan Aorian Version. Sobel test merupakan tes yang
dilakukan denganmemasukan nilai t test hasil hubungan antara variabel eksogen terhadap
variabel intervenning dan hasil dari variabel intervenning terhadap variabel endogen. Hasil t
test dinyatakan berhubungan jika nilai t test lebih besar dari nilai t table (1,96).

Intervenning

Eksogen Endogen

Bagan Alur Sobel Test

I. Penyajian Data
Penyajian data disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan tekstular. Dengan penyajian yang tepat
maka hasil akan lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai