Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SAMBIREJO
Jln. T.Amir Hamzah 154 Sambirejo Kecamatan Binjai
Email : pusk.sambirejo.langkat@gmail.com FB : PuskesmasSambirejo

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI
NOMOR : / /AK/IX/P-SR/ /2017
TENTANG

PENANGANAN KASUS KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN, KEJADIAN POTENSIAL


CEDERA, KEJADIAN TIDAK CEDERA DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA
DI PUSKESMAS SAMBIREJO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS SAMBIREJO,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien tenaga klinis wajib berperan aktif dalam pelaksanaannya;
b. bahwa untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, tenaga klinis
perlu melakukan identifikasi, dokumentasi dan pelaporan kasus
Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera,Kejadian Tidak
Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Sambirejo tentang Keharusan Melakukan
Identifikasi, Dokumentasi dan Pelaporan Kasus Kejadian Tidak
Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera,Kejadian Tidak Diharapkan dan
Kejadian Nyaris Cedera;
Mengingat : 1. UU No 25 Tahun 2009, tentang Pelayanan Publik Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 nomor 112;
2. UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Lembaran Negara Repulik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 75 Tahun 2014, tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 46 Tahun 2015, tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 43 Tahun 2016, tentang Standar
Pelayanan Minimal;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SAMBIREJO TENTANG
PENANGANAN KASUS KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,
KEJADIAN POTENSIAL CEDERA,KEJADIAN TIDAK CEDERA
DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA.
Kesatu : Semua petugas di Puskesmas Sambirejo apabila menemukan kasus
Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera,Kejadian Tidak
Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan identifikasi.
Kedua : Semua petugas di Puskesmas Kecamatan Sambirejo apabila
menemukan kasus Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial
Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera wajib
melakukan dokumentasi dan membuat laporan.
Ketiga : Laporan yang dimaksud dalam diktum Kedua dilaporkan secara lisan
kepada dokter penanggung jawab layanan pada saat kejadian
dimaksudkan untuk pencegahan cedera atau pemberian pertolongan
sesegera mungkin.
Keempat : Laporan yang dimaksud dalam diktum kedua harus dibuat tertulis
dengan menggunakan formulir yang tersedia di sekretariat Tim
Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien paling
lambat 2x24 jam.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Sambirejo
Pada Tanggal 2017

KEPALA PUSKESMAS SAMBIREJO

ARLINA PRIHHESTI
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS
NOMOR : / /AK/IX/P-SR/ /2017
Tentang Penanganan Kasus Kejadian Tidak
Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera,
Kejadian Tidak Cedera Dan Kejadian Nyaris
Cedera

PENANGANAN KASUS KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN, KEJADIAN POTENSIAL


CEDERA, KEJADIAN TIDAK CEDERA DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA

A. PENDAHULUAN

Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih
aman yang meliputi asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusny tidak diambil.
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang
tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat
dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan,Kejadian Potensi Cedera, Kejadian
Tidak Cedera Dan Kejadian Nyaris Cedera.
B. TEMA
Penanganan KTD,KPC,KTC,dan KNC akan meningkatkan mutu layanan medis.
C. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien dipuskesmas
2. Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD,KPC,KTC,dan KNC di puskesmas
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
KTD,KPC,KTC,dan KNC di puskesmas dan terlaksananya kegiatan audit medis.
D. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas pembantu
3. Poskesdes
4. Posyandu
E. BENTUK KEGIATAN
Penanganan terhadap terjadinya kasus KTD,KPC,KTC,dan KNC adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi kasus
2. Pelaporan kepada Tim Mutu Puskesmas
3. Analisis kasus oleh Tim Mutu Puskesmas
4. Penyusunan rencana perbaikan oleh Tim Mutu Puskesmas
5. Implementasi/pelaksanaan perbaikan pada Mutu Layanan Klinis oleh semua tenaga klinis di
Puskesmas
6. Pencegahan terulangnya kembali kasus yang sama oleh semua tenaga klinis di Puskesmas.
F. PENUTUP
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penanganan
KTD,KPC,KTC,dan KNC di Puskesmas Sambirejo.
Ditetapkan di Sambirejo
Pada Tanggal 2017

KEPALA PUSKESMAS SAMBIREJO

ARLINA PRIHHESTI

Anda mungkin juga menyukai