Anda di halaman 1dari 14

EXECUTIVE SUMMARY

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL


PROSES HIDRASI KATALITK KAPASITAS 450.000 TON/TAHUN

Oleh :
AHMAD NUR IMAN 21030110130102
POLTAK T.M. SAMOSIR 21030110130112

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
EXECUTIVE SUMMARY

TUGAS PERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL


JUDUL TUGAS PROSES HIDRASI KATALITK
KAPASITAS PRODUKSI 450.000 TON/TAHUN

I. STRATEGI PERANCANGAN

Industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan


intermediate maupun bahan jadi adalah salah satu jenis industri yang
berkembang pesat. Salah satu bagian dalam industri ini adalah
industri kimia, baik yang memproduksi bahan baku kimia hulu
maupun hasil olahannya. Seiring dengan perkembangan zaman,
kebutuhan akan bahan-bahan kimia semakin besar sehingga
pembangunan industri kimia perlu untuk ditumbuhkembangkan.
Salah satu bahan kimia yang banyak digunakan adalah etilen
glikol. Monoetilen glikol (MEG) atau sering disebut etilen glikol
(EG) merupakan salah satu bahan kimia yang mempunyai nilai
ekonomi yang cukup tinggi. Secara komersial, etilen glikol di
Indonesia digunakan sebagai bahan baku industri polyester sebesar
97,34% sedangkan sisanya sebesar 2,66% digunakan sebagai
bahan baku tambahan pada pembuatan cat, cairan rem, solven,
alkyn resin, tinta cetak, tinta ballpoint, foam stabilizer, kosmetika
dan bahan anti beku..
Latar Belakang Saat ini permintaan etilen glikol sebagai bahan baku polyester
meningkat. Menurut data dari BPS 2010 impor etilen glikol selama
lima tahun terakhir mengalami peningkatan. Kapasitas produksi
etilen glikol di Indonesia sebesar 200.000 ton/tahun. Sementara
kebutuhan etilen glikol untuk industri sebesar 500.000 ton/tahun.
Karena tidak tercukupinya kebutuhan etilen glikol dalam negeri,
Indonesia masih mengimpor etilen glikol dengan volume yang
cenderung meningkat.
Dari pertimbangan di atas, maka pabrik etilen glikol layak
didirikan di Indonesia dengan alasan sebagai berikut :
1. Kebutuhan etilen glikol untuk polyester sebesar 97,34% dari
total kebutuhan etilen glikol lainnya.
2. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
3. Menghemat devisa negara.
4. Membuka lapangan kerja baru sehingga menurunkan tingkat
pengangguran.
5. Membuka peluang bagi pengembangan-pengembangan
industri dengan bahan baku etilen glikol.
(Badan Pusat Statistik, Semarang, 2010)

Dalam pemilihan kapasitas rancangan pabrik etilen glikol ada


beberapa pertimbangan, yaitu :

Kebutuhan impor etilenoksida di Indonesia tahun 2020 mencapai


531.280 ton/tahun. Dari alasan tersebut maka ditetapkan rancangan
Kapasitas kapasitas pabrik sebesar 450.000 ton/tahun untuk mengurangi
Produksi besarnya impor etilen glikol, kapasitas yang dirancang mendekati dari
kebutuhan impor dikarenakan selain tingginya konsumsi etilen glikol
sebagai bahan baku industry polyester, alasan pemilihan kapasitas
didasari oleh kapasitas pabrik yang didirikan harus berada diatas
kapasitas minimal.

Lokasi pabrik merupakan salah satu faktor penting dalam


proses pendirian sebuah industri. Beberapa pertimbangan yang
dijadikan dasar penentuan letak pabrik antara lain adalah letak pabrik
dengan sumber bahan baku maupun bahan penunjang, transportasi,
tenaga kerja, letak pabrik dengan pasar, kondisi sosial politik dan
kemungkinan pengembangan di masa yang akan datang.
Pabrik etilen glikol direncanakan akan didirikan di Kawasan
Industri Cilegon, tepatnya di Krakatau Industrial Estate Cilegon
(KIEC), Jalan Raya Anyer, Cilegon, Banten. Pemilihan ini
dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan baik secara teknis
maupun ekonomis, berdasarkan pertimbangan :

1.1.1.1. Penyediaan Bahan Baku


Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan
Pemilihan lokasi
produksi suatu pabrik sehingga penyediaan bahan baku sangat
pabrik diprioritaskan. Bahan baku etilen oksida direncanakan
diperoleh impor melalui jalur laut dari Shell Eastern
Petrochemicals Complex (SEPC) yang terletak di Singapura
dari PT Prima Ethycolindo yang berada di Merak , sedangkan
air proses diperoleh dari air sungai yang sebelumnya telah
diproses di unit utilitas agar spesifikasinya sesuai.. Dengan
letak antara pabrik dengan pelabuhan yang ada di Cilegon
dekat, maka diharapkan penyediaan bahan baku dapat
tercukupi dengan lancar.

1.1.1.2. Letak Pabrik Dengan Daerah Pemasaran


Pabrik etilen glikol terutama ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri. Karena sebagian besar industri di
Indonesia masih terpusat di pulau Jawa, maka pasar potensial
adalah pulau Jawa. Pabrik yang memanfaatkan produk etilen
glikol sebagai bahan bakunya kebanyakan berada di Provinsi
Banten dan Jawa Barat, sedangkan dalam sebagian kecil
lainnya DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

1.1.1.3. Sarana Tranportasi


Cilegon berada dalam jalur transportasi Merak-Jakarta, yang
merupakan pintu gerbang pulau Jawa dari Sumatera. Kawasan
Industri KIEC ini juga telah memiliki fasilitas jalan kelas satu,
dengan demikian transportasi darat dari sumber bahan baku,
dan pasar tidak lagi menjadi masalah. Untuk sarana transportasi
laut, KIEC memiliki pelabuhan yang dapat disandari kapal
berukuran 100.000 DWT. Posisi kawasan industri yang
strategis juga akan memudahkan transportasi laut, baik untuk
kebutuhan pengiriman antar pulau maupun untuk ekspor.

1.1.1.4. Tenaga Kerja


Pulau Jawa, khususnya provinsi Banten merupakan daerah
dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi sehingga
penyediaan tenaga kerja, baik tenaga kerja terlatih maupun
kasar tidak akan menjadi masalah. Selain itu penyediaan tenaga
ahli juga akan lebih mudah karena berdekatan dengan ibukota
negara.

1.1.1.5. Utilitas
Kebutuhan sarana penunjang seperti listrik dapat dipenuhi
dengan adanya transmisi dari PLN unit Suralaya sebesar 3000
MW dan dengan cadangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) yang dimiliki oleh Grup Krakatau Steel, sedangkan air
dapat diperoleh dari Water Treatment Plant pihak pengelola
KIEC, sebesar 2000 liter/detik.Selain dapat pula diperoleh dari
sumber air tanah.

KIEC Web Site(http://www.kiec.com/)


Secara komersial, etilen glikol di Indonesia digunakan sebagai bahan
baku industri polyester ( tekstil ) sebesar 97,34%. Sedangkan sisanya
sebesar 2,66% digunakan sebagai bahan baku tambahan pada
pembuatan cat, cairan rem, solven, alkil resin, tinta cetak, tinta
ballpoint, foam stabilizer , kosmetik, dan bahan anti beku. Ada
beberapa proses pembuatan etilen glikol, yaitu (Mc Ketta dan
Cunningham,1984) :
1. Proses Du Pont Fomaldehid
Dalam proses ini formaldehid direaksikan dengan karbon monoksida
dan air untuk membentuk asam glikolat untuk selanjutnya
diesterifikasi dengan menggunakan metanol, etanol atau propanol dan
produk alkil glikolat dihidrogenasi dalam fase uap menggunakan
katalis kromat menghasilkan monoetilen glikol dan alkohol (Mc Ketta
dan Cunningham,1984).
H+
CO + CH2O HOOCCH2OH
HOOCCH2OH CH3OOCCH2OH + H2O
CH3OOCCH2OH + H2 Cr2O3 HOCH2CH2OH + CH3OH

2. Proses Hidrolisis Etilen Oksida


a. Proses Katalitik
Merupakan proses pembuatan monoetilen glikol dengan
mereaksikan air dan etilen oksida dalam reaktor adiabatik katalitik.
Pemilihan Proses Pada proses katalitik ini digunakan katalis untuk memperbesar
selektivitas terhadap monoetilen glikol sekaligus mengurangi jumlah
ekses air yang ditambahkan sehingga akan mengurangi kebutuhan
energi dalam proses pemisahan antara monoetilen glikol dengan air
yang tidak bereaksi (Mc Ketta dan Cunningham,1984).
b. Proses non Katalitik
Merupakan proses hidrolisis etilen oksida dengan air yang akan
membentuk monoetilen glikol dengan hasil samping berupa dietilen
glikol dan trietilen glikol.
3. Proses Karbonasi
Etilen glikol dapat diproduksi dengan mereaksikan etilen oksida
dengan karbondioksida membentuk etilen karbonat yang selanjutnya
dihidrolisis menjadi etilen glikol. Unit oksidasi etilen dengan proses
langsung menghasilkan etilen oksida yang kemudian diabsorbsi oleh
suatu larutan absorben sebelum memasuki unit karbonasiKeuntungan
yang paling signifikan pada proses ini yaitu konversi etilen oksida
menjadi etilen glikol yang hampir sempurna dimana hanya sekitar 1%
dihasilkan dietilen glikol dan senyawa glikol lain ( Kirk dan Othmer,
1990 ).
BAHAN BAKU UTAMA
Jenis Etilen, Oksigen
1. Etilen Oksida
Wujud : cairan
Warna : jernih (tidak berwarna)
Bau : tidak berbau
Rasa : manis
Komposisi
Etilen oksida : minimal 99,97% berat
Air : maksimal 0,1% berat
Spesifikasi
2. Air Proses

Wujud : cair
Warna : jernih (tidak berwarna)
Titik didih : 100 oC (1 atm)
Densitas : 1 gr/ml
pH :7–8
Kesadahan : maksimal 70 ppm

Etilen Oksida : 13.837,48 kg/jam


Kebutuhan
Air : 10.577,64 kg/jam

Asal Bahan baku etilen oksida direncanakan diperoleh impor melalui


jalur laut dari Shell Eastern Petrochemicals Complex (SEPC) yang
terletak di Singapura dari PT Prima Ethycolindo yang berada di Merak
, sedangkan air proses diperoleh dari air sungai yang sebelumnya telah
diproses di unit utilitas agar spesifikasinya sesuai.. Dengan letak antara
pabrik dengan pelabuhan yang ada di Cilegon dekat, maka diharapkan
penyediaan bahan baku dapat tercukupi dengan lancar.

PRODUK
Jenis EtilenOksida

Spesifikasi Produk Utama


 Etilen Glikol
Wujud : cair
Warna : jernih (tidak berwarna)
Bau : tidak berbau
Titik didih : 197 – 197,6 oC
Kemurnian : minimal 99,84% berat
Impuritas : maksimal 0,08% berat air
Maksimal 0,08% berat dietilen glikol
Produk Samping
 Dietilen Glikol
Wujud : cair
Warna : jernih (tidak berwarna)
Bau : sedikit berbau
Titik didih : 244,8 – 245,8 oC
Kemurnian : minimal 95% berat
Impuritas : maksimal 0,3% berat trietilen glikol
Maksimal 0,2% berat etilen glikol
 Trietilen Glikol
Wujud : cair
Warna : jernih (tidak berwarna)
Bau : sedikit berbau
Titik didih : 288 – 288,5 oC
Kemurnian : minimal 99,5% berat
Impuritas : maksimal 0,5% berat dietilen glikol

Laju produksi EG : 56.818,18 kg/jam


DEG : 935,64 kg/jam
TEG : 369,96 kg/jam
Daerah Industri glikol seperti Monoetilen Glikol, Dietilen Glikol,
Trietilen Glikol, Polietilen Glikol, Ethanolamine, Polietilen Oksida
pemasaran
(Polyox), Nonionic surfaktan serta akrilonitril yang berada di daerah
pulau Jawa, khususnya Cilegondan Cikarang
II. DIAGRAM ALIR PROSES DAN PENERACAAN
2.1 Gambar Flowsheet, instrument,kondisi operasidanpeneracaan.
(Terlampir)
III. PERALATAN PROSES DAN UTILITAS
3.1 Spesifikasi Alat Utama
3.1.1 Tangki
Kode : TP – 02
Fungsi : menyimpan bahan baku EO
Jumlah : 3 buah
Tipe : silinder tegak, flat bottom,
torispherical roof
Bahan : carbon steel SA 283 Grade D
Kapasitas tangki : 133939,08 ft3
Diameter tangki : 120 ft
Tinggi tangki : 48 ft
Fase penyimpanan : cair
Waktu penyimpanan : 30 hari
Tekanan operasi : 2,2 atm
Suhu operasi : 300C
Tebal shell tiap course : 11/8 in, 9/8 in, 1 in, ¾ in, ½ in, 3/8
in
Tebal head : 1,29 in
Tinggi head : 20,53 ft

3.1.2 Pompa
Kode : P-02 dan P-03
Fungsi : Mengalirkan bahan baku H20 dan
EO dari tangki penyimpanan (T-
102) menuju reaktor
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 109,831 gal/min
Ukuran pipa :
 D nominal : 6 in
 ID : 6,065 in
 OD : 6,625 in
 Luas area : 0,2007 ft2
 Sch number : 40

Daya pompa : 2 HP
Daya motor : 3 HP

3.1.3 Reaktor
Kode : R-01
Fungsi : tempat terjadinya reaksi hidrasi
etilen Oksida menjadi etilen glikol
Jenis : Fixed Bed katalitik (adibatic non
isotermal)
Kondisi operasi : suhu = 45 ºC - 100 ºC
Tekanan = 5 atm
Bahan konstrukdi :Carbon Steel SA 283 Grade C
Berat katalis : 18.548,05 kg
Dimensi Reaktor : -tinggi = 38,214 ft
-diameter = 1,766 m = 5,79 ft
-volume = 934,33 cuft
-ts = 0,3125 in
-th = 0,4375 in
-tebal isolator = 0,35 ft

3.1.4 EVAPORATOR
Fungsi : menyerap air untuk memurnikan
etilen glikol
Bentuk : silinder tegak
Bahan konstruksi : stainless steel Fp (faktor isian) :
155 digunakan cincin rasching
keramik 1 in.
Luas penampang menara :385,18 m2
Diameter stripper (D) : 22,15 m
Tinggi tahapan teoritis (HETP) : 2,5 m
Jumlah tahapan teoritis :2
Tinggi stripper :5m
Tekanan desain : 1,79 bar
Jari-jari kolom (R) : 11,1 m
Tebal dinding kolom : 20 mm

3.1.5 Kolom Distilasi 01


Fungsi : Memisahkan etilen glikol
dari dietilen glikol dan
trietilen glikol
Jenis : kolom distilasi tray tower
Bahan : Carbon steel SA – 283
Grade C
Jenis head : torispherical dished head
Tekanan : 1 atm
Jumlah tray : 6 tray
Lokasi umpan : di antara tray ke 5 dan 6 dari
atas
 Puncak kolom
Temperatur : 470,65 K
Luas penampang : 11,28 m2
Diameter : 3,79 m
Tebal shell : 0,25 in
Tebal head : 0,25 in
Tinggi head : 0,71 m

 Dasar kolom
Temperatur : 542,05 K
Luas penampang : 28,82 m2
Diameter : 6,06 m
Tebal shell : 0,5 in
Tebal head : 0,25 in
Tinggi head : 1,36 m
Tinggi kolom : 7,86 m
3.1.6 Kolom Distilasi 02
Fungsi :Memisahkan dietilen glikol dari trietilen
glikol
Jenis : kolom distilasi tray tower
Bahan : Carbon steel SA – 283 Grade C
Jenis head : torispherical dished head
Tekanan : 1 atm
Jumlah tray : 19 tray
Lokasi umpan : di antara tray ke 10 dan 11 dari atas
 Puncak kolom
Temperatur : 518,21 K
Luas penampang : 0,128 m2
Diameter : 0,4 m
Tebal shell : 0,25 in
Tebal head : 0,25 in
Tinggi head : 0,058 m
 Dasar kolom
Temperatur : 542,05 K
Luas penampang : 2,17 m2
Diameter : 1,66 m
Tebal shell : 0,25 in
Tebal head : 0,25 in
Tinggi head : 0,34 m
Tinggi kolom : 13,5 m

3.1.7 Tangki Penyimpanan Etilen Glikol


Bahan konstruksi : stainless steel 18Cr/8Ni unstabilised
(304)
Bentuk : silinder vertical dengan alas dan
tutup torispherical
Jenis sambungan : single-weld butt joint with bonding
strips
Kebutuhan perancangan : 5 hari
Tekanan : 1 atm
Temperatur : 30 ºC (303,15 K)
Laju alir massa : 57.098,925 kg/jam
Volume bahan dalam tangki : 6155,112 m3
Volume tangki, VT : 7.386,14 m3
Diameter tangki (D) : 19 m
Tinggi silinder (H) : 33,5 m
Tinggi tutup torispherical (Hh) : 4,75 m
Tinggi tangki (HT) : 33,5 m
P desain : 0,486 N/mm2
Tebal Dinding Tangki : 2,125 in
Tebal dinding head (tutup tangki): 3,125 in

3.1.8 Tangki Penyimpanan Dietilen Glikol


Bahan konstruksi : stainless steel 18Cr/8Ni
unstabilised (304)
Bentuk : silinder vertical dengan alas dan
tutup torispherical
Jenis sambungan : single-weld butt joint with bonding
strips
Kebutuhan perancangan : 5 hari
Tekanan : 1 atm
Temperatur : 30 ºC (303,15 K)
Laju alir massa : 975,934 kg/jam
Volume bahan dalam tangki : 104,75 m3
Volume tangki, VT : 125,70 m3
Diameter tangki (D) : 4,93 m
Tinggi silinder (H) : 6,165 m
Tinggi tutup torispherical (Hh) : 1,23 m
Tinggi tangki (HT) : 8,625 m
P desain : 0,2136 N/mm2
Tebal Dinding Tangki : 1,04 in
Tebal dinding head (tutup tangki) : 1,09 in
3.1.9 Tangki Penyimpanan Trietilen Glikol

Bahan konstruksi : stainless steel 18Cr/8Ni


unstabilised (304)
Bentuk : silinder vertical dengan alas dan
tutup torispherical
Jenis sambungan : single-weld butt joint with bonding
strips
Kebutuhan perancangan : 5 hari
Tekanan : 1 atm
Temperatur : 30 ºC (303,15 K)
Laju alir massa : 372,696 kg/jam
Volume bahan dalam tangki : 40,66 m3
Volume tangki, VT : 48,79 m3
Diameter tangki (D) : 3,39m
Tinggi silinder (H) : 4,2375 m
Tinggi tutup torispherical (Hh) : 0,8475 m
Tinggi tangki (HT) : 7,18 m
P desain : 0,1956 N/mm2
Tebal Dinding Tangki : 0,91 in
Tebal dinding head (tutup tangki) : 1 in

Anda mungkin juga menyukai