Anda di halaman 1dari 2

Halo pembaca setia WartaOne!

Kali ini ada kabar yang sangat membanggakan dari salah


satu teman kita, Amal Farasabil yang duduk di kelas XI MIPA 3. Amal mengikuti Pekan
Olahraga Nasional, salah satu ajang olahraga paling bergengsi di Indonesia dan ia sebagai
perwakilan kontingen provinsi Kepulauan Riau berhasil menyumbangkan 1 medali
perunggu dalam cabang Aeromodelling. Nah, gimana sih perjalanan yang dilalui hingga ia
bisa mendapat prestasi yang begitu membanggakan? Simak hasil wawancara tim WartaOne
berikut ini.

Amal, begitu teman-teman memanggilnya. Seorang remaja laki-laki yang berperawakan


tinggi besar tersebut dengan semangat menceritakan perjalanannya dari awal mengenal
aeromodelling hingga bisa menyumbangkan medali di ajang bergengsi. Amal mengaku
bahwa ia terjun ke dunia aeromodelling sejak kelas 2 SMP dan bergabung dengan
Tanjungpinang Aeromodelling Club. ”Saya awalnya tertarik mengikuti klub ini karena sesuai
dengan cita-cita saya dan saya memang menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan
pesawat” ungkapnya.

Berawal dari klub ini pula lah, anak kedua dari tiga bersaudara ini meniti prestasinya
melalui berbagai macam perlombaan. Perlombaan pertama yang ia ikuti yaitu Liga Free
Light di Bandung pada tahun 2014 dan mendapatkan juara 3 pada cabang lomba F1H
pelajar putra. ”Nah dari sinilah saya di percayai untuk di latih dan mengikuti PRA-PON yaitu
babak kualifikasi untuk mengikuti PON dan alhamdulillah pada babak kualifikasi PON saya
mendapatkan tiket mengikuti PON XIX 2016 di Jawa Barat” tambahnya.

Persiapan yang dilakukan pun tidak setengah-setengah. Amal mengaku bahwa ia dan tim
nya pernah beberapa kali datang ke Singapura untuk berlatih bersama klub aeromodelling
Kota Singa tersebut. “Disana kami belajar bagaimana cara mengendalikan pesawat model
dengan baik dan benar sekaligus try out untuk menambah jam terbang” imbuhnya.

Pertandingan Aeromodelling berlangsung selama 10 hari dan venue nya berada di


Kabupaten Bandung tepatnya di Lanud Sulaiman. Pada cabor Aeromodelling ini terbagi
menjadi 8 cabang lomba dan pada setiap cabang lomba aspek penilaiannya pun berbeda-
beda.

1. OHLG (chuck glaider) penilaiannya yaitu terbang dengan waktu sempurna selama 60
detik

2. F1H (glaider) penilaiannya yaitu terbang dengan waktu sempurna selama 3 menit.

3. F1A (glaider) penilaiannya sama dengan F1H

4. Pylon Race (rc plane) yaitu balap dengan memutari 2 tiang (seperti balap mobil nascar)
sebanyak 10 kali putaran dan pemenangnya yaitu yang memiliki waktu tercepat dalam
10 putaran.
5. F3J (rc plane) , di berikan waktu 10 menit untuk terbang dan yang memiliki waktu
terbang terlama selama 10 menit dengan ketepatan pesawat dalam mendarat.

6. F2A (control line) yaitu penilaiannya dengan waktu terbang tercepat dalam 10 putaran.

7. F2C (control line) yaitu penilaiannya dengan waktu terbang tercepat dalam 100 putaran.

8. F2D/combat(control line) yaitu terbang dan bertempur di udara dengan cara memotong
pita yang terikat di pesawat musuh

“Pada kesempatan ini saya berpartisipasi dalam cabang OHLG dan dwilomba (F2A+F2C).
Persiapan yang saya lakukan sudah pasti berlatih terus menerus, berdo’a, dan yang paling
penting adalah restu dari kedua orang tua dan juga orang-orang terdekat saya.
Alhamdulillah pengorbanan saya membuahkan hasil, saya mendapat medali perunggu pada
cabang dwilomba.”

Amal mengaku bahwa ia mendapatkan banyak sekali pelajaran selama mengikuti berbagai
kompetisi. Ia berharap, dengan berpartisipasi dalam berbagai macam perlombaan akan
menambah wawasannya mengenai seluk beluk pesawat yang akan sangat membantu dalam
meraih cita-citanya sebagai seorang pilot.

”Pesan saya untuk teman-teman SMAN 1 Bintan, terus eksplor dan temukan passion serta
minat dan bakat kalian. Terus kembangkan dan terus belajar”

Nah, bagaimana teman-teman? Hebat kan prestasi teman kita yang satu ini? Semoga
menjadi motivasi bagi kita semua ya!

(RSWHY)

Anda mungkin juga menyukai