Pengertian
Bebat adalah penutupan area tubuh yang terluka. Pembebatan mempunyai peran penting dalam
membantu mengurangi bengkak, kontaminasi oleh mikroorganisme dan membantu mengurangi
ketegangan jaringan luka.
Tujuan
Tujuan
Tujuan pembalutan meliputi satu atau lebih hal-hal berikut:
1. Menahan sesuatu seperti:
a. menahan penutup luka
b. menahan pita traksi kulit
c. menahan bidai
d. menahan bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan geseran (sebagai "splint")
e. menahan rambut kepala di tempat
2. Memberikan tekanan, seperti terhadap :
a. kecenderungan timbulnya perdarahan atau hematom
b. adanya ruang mati (dead space)
c. Melindungi bagian tubuh yang cedera.
d. Memberikan "support" terhadap bagian tubuh yang cedera.
Manfaat bebat :
1. Menopang suatu luka, misal tulang yang patah.
2. Mengimobilisasi luka, misal bahu yang keseleo.
3. Memberikan tekanan, misal pada ekstremitas inferior dapat meningkatkan laju darah vena.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Prinsip
1. Balutan harus rapat rapi jangan terialu erat karena dapat mengganggu sirkulasi.
2. Jangan terialu kendor sehingga mudah bergeser atau lepas.
3. Ujung-ujung jari dibiarkan terbuka untuk merigetahui adanya gangguan sirkulasi.
4. Bila ada keluhan balutan terialu erat hendaknya sedikit dilonggarkan tapi tetap rapat,
kemudian evaluasi keadaan sirkulasi.
Pemilihan lebar bebat dan penentuan jumlah lapisan bebat yang tepat sangat mempengaruhi
besarnya daya tekan bebat terhadap luka.
Prosedur
1. Persiapan alat
a. Sarung tangan (Steril bila perlu)
b. Mitela adalah pembalutan berbentuk segitiga
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Pembalut mitela dilipat dari salah satu sisi sehingga berbentuk pita dan
masing-masing ujung lancip
Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat
diikat
Diusahakan agar balutan tidak mudah kendur dengan cara sebelum diikat
saling menarik
Kedua ujungnya diikatkan secukupnya
Berdasarkan besar bagian tubuh yang akan dibalut, maka dipilih pembalut
pita dengan ukuran lebar yang sesuai
Balutan pita biasanya terdiri atas beberapa lapis, dimulai dari salah satu
ujung yang diletakkan dari proksimal ke distal menutup sepanjang bagian
tubuh yang akan dibalut, kemudian dari distal ke proksimal didebatkan
dengan arah bebatan saling menyilang dan tumpang tindih antara bebatan
yang satu dengan bebatan berikutnya.
Kemudian ujung yang dalam ditarik dan diikat dengan ujung yang lain.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Biasanya dijual dalam bahan yang steril dan baru dibuka pada saat pemakaian
1) Putaran spiral
Digunakan untuk membebat bagian tubuh yang mempunyai lingkaran
sama, misal : lengan atas, kaki
Putaran dibuat dengan sudut kecil 300 dan setiap putaran menutup 2/3
lebar bandage dari putaran sebelumnya
2) Putaran sirkuler
Biasanya digunakan untuk mengakhiri pembebatan, juga untuk
menutup bagian tubuh yang berbentuk silinder/tabung misalnya pada
bagian proksimal jari kelima. Biasanya tidak digunakan untuk
menutup daerah luka karena menimbulkan ketidaknyamanan
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Sumber
Poltekkes Kemenkes Maluku. 2011. Penuntun Praktikum Keterampilan Kritis III. Jakarta :
Salemba Medika.
https://www.slideshare.net/PutriMartina/bebat-n-bidai
https://www.scribd.com/document/242049380/TEKNIK-BALUT-BIDAI-docx
https://www.scribd.com/doc/211426697/Bebat-Bidai-Evakuasi-Dan-Tandu\
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Disusun oleh:
Mala Julianan
Nurdiana Usman
Nurmayanti
Ria Novitasari
Vita Mery
2018