Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sila Aji Restu

NIM : R0214094
Kelas :B

Alat Berat Pertambangan

1. Excavator
FUNGSI : menggali dan Loading material (tanah, batu bara, mineral) ke dalam vessel
dump truck

2. Dozer
FUNGSI : Mendorong dan merapikan material (tanah, batu bara, mineral)

3. Heavy Dump Truck


FUNGSI : mengangkut material (tanah, batu bara, mineral)
4. Articulated Dump Truck
FUNGSI : mengangkut material (tanah, batu bara, mineral) di jalan yang
bergelombang/tidak rata

5. Wheel Loader
FUNGSI : loading material (tanah, batu bara, mineral) ke dalam dump truck

6. Blasthole Drilling Machine


FUNGSI : mengebor tanah/batuan untuk membuat lubang ledak(blasthole)
7. Trailer/Dump Truck
FUNGSI : hauling material (tanah, batu bara, mineral) ke stockpile atau port

8. Motor Grader
FUNGSI : grading/meratakan jalan

9. Compactor
FUNGSI : memadatkan jalan
10. Bucket Wheel Excavator
Bucket-wheel excavator (BWE) adalah alat berat yang digunakan pada surface
mining, dengan fungsi utama sebagai mesin penggali terus menerus (continuous
digging machine) dalam skala besar pada penambangan terbuka.

11. Dragline
Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat angkut.
misalnya truk atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan tempat galian.

12. Belt Conveyor


Conveyor Belt merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan tanah, pasir,
kerikil batuan pecah beton.
Kecelakaan alat berat mengandung tiga unsur yaitu :
a. Perilaku para operator alat berat yang tidak aman
b. Intruksi prosedur penggunaan alat berat
c. Kondisi linkungan yang tidak aman.

1. Perilaku para operator alat berat yang tidak aman


Dalam dunia industry pertambagan, kecelakaan alat berat sangat rentan terjdi di
karenakan perilaku operator yang tidak aman pada saat pengoperasian alat, hal ini
merupakan kondisi di mana para operator di bawa kendali dari mereka pada saat
operasional. Beberapa penelitian menemukan bahwa dari segi tejadinya kecelakaan
kerja alat berat terkait tindakan yang tidak aman adalah:
a. Mengebut (ugal-ugalan), hal ini terjadi pada saat mengopersikan alat yang di
akibatkan oleh target pencapaiyan perusahaan. 85 % peneliatian mengatakan
bahwa sala satu faktor utama kecelakaan alat berat dalam industri pertambangan
mengacu pada tindakan para operator yang tidak aman yakni mengebut di
sebabkan oleh manajemen target pencapaian produksi.
b. Pada saat mundur, hal ini mengacu pada Kepercayaan diri pengemudi yang
berlebih (overconfidence) dan kurangnya kehati-hatian, khususnya bagi
pengemudi berpengalaman. Dan kedua dalah Manajemen waktu kerja yang tidak
tepat sehingga menyebabkan pengemudi tergesa-gesa sewaktu harus
memundurkan kendaraan
c. Kesalahan pada pijakan trasmisi, hal ini terjadi di karenakan operator kehilangan
kendali pada saat operasioanal yang berlebihan sehingga meyebabkan hilangnya
konsentrasi untuk penekan pedal gas dan rem. Dan kedua adalah operator alat
yang kurang pelatihan untuk menhadapi situasi tersebut
d. Pengoperan perseneling di pendakian, hal ini terjadi ketika alat berat di
manuferkan untuk mendaki dengan beban material yang berat sehingga memberi
efek tekanan pada operator untuk memindahkan perseneling dan terlambatnya
memasukan perseneling menurut fungsi dan kemampuan dari perseneling tersebut
yang telah di anjurkan karena emosional dan kehilangan konsentrasi.

2. Intruksi prosedur penggunaan alat berat


Merupakan suatu aturan yang di berlakukan di mana mengacu pada pedoman dan
uturan yang diberikan kepada operator alat berat untuk di lakaukan dan di terapkan
pada saat dan sebelum pengoperasian alat. Hal hal yang paling umum di berlakukan
adalah:
a. Pengecekan alat
Salah satu faktor penyebab kecelakaan kerja adalah kurang ketelitian sebelum
mengoperasikan alat pertambangan, walaupu sebelum terjun langsung ke
lapangan biasanya karyawan diberikan pemahaman tentang arti pentingnya
keselamtan kerja tetapi manusia sering lupa dan inilah yang kemudian menjadi
pemicu terjadinya kecelakaan kerja. Hal yang sering terlewatkan seperti : lupa
mengecek ketersediaan pelumas di alat tersebut, mengoprasikan alat yang bukan
peruntukannya, serta menyalahi prosedur penggunaan alat yang bersangkutan.
Seringnya pekerja tambang mengabaikan factor keselamatan membuat faktro
manusia berpengaruh besar dalam kecelakaan kerja secara umum di dunia
pertambangan
b. Perawatan alat
Alat berat merupakan barang modal. Tugas alat berat tesebut berskala besar, dan
seringkali di tempat-tempat yang berat pula. Pengadaan dan perawatannya di
wajibkan untuk di perhatiakan untuk mendukung kelansungan penggunaan alat
tersebut.Terutama dalam pemeliharaan dan perawatan spare part .Alat berat
apapun jenis dan modelnya memerlukan penggatian spare part. Tanpa dukungan
spare part yang memadai akan mempengaruhi tingkat siap pakai alat berat dari
spesifikasi kecelakan pengoperasian alat berat
c. Penggunaan APD
Kecelakaan kerja yang tinggi akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar
bagi perusahaan dan tenaga kerja. Untuk menurunkan angka kecelakaan kerja
perlu adanya upaya penanggulangan berupa pemakaian alat pelindung diri agar
risiko kecelakaan kerja yang ada tidak meningkat menjadi kecelakaan kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemakaian alat
pelindung diri dengan risiko kecelakaan kerja dalam pelaksanaan operasional
khususnya pada operasioal alat berat.

Sumber : KonsultanK3.com

Anda mungkin juga menyukai