Laporan Biokim Gmelin
Laporan Biokim Gmelin
1. Uji gmelin
Uji gmelin adalah sebuah tes empedu dalam cairan tubuh. Uji gmelin juga
merupakan tes keberadaan konjugat bilirubin dalam cairan tubuh berdasarkan konversi
bilirubin untuk warna – warni senyawa dengan penambahan asam nitrat.
2. Pigmen empedu
3. Cairan empedu
Empedu adalah cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau kekuningan,
yang disekresikan oleh hepatosit hati pada sebagian besar vertebrata. Empedu dihasilkan
secara terus-menerus oleh hati, akan tetapi ditampung dalam sebuah alat penampungan
yaitu kantung empedu diantara waktu makan. Bila makanan masuk ke duodenum,
lepasnya kolesistokinin akan merangsang kontraksi kantung empedu dan keluarnya
empedu akan dihimpun ke dalam duodenum (Panil, 2004).
Kandungan empedu merupakan organ berbentuk buah pir kecil yang terletak
diperut sebelah kanan, dan tersembunyi di bawah hati. Kandung empedunya menyimpan
cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Selama makan, kandung empedu akan
berkontraksi (menciut) sehingga mengeluarkan sedikit cairan empedu yang berwarna hijau
kecoklatan ke dalam usus halus. Cairan empedu berguna dalam penyerapan lemak dan
beberapa vitamin seperti vitamin A, D, E dan K. Empedu merupakan campuran dari asam
empedu, protein, garam-garam kalsium, pigmen dan unsur lemak yang disebut kolesterol.
Sebagian dari empedu yang memasuki usus halus akan diteruskan dan dikeluarkan melalui
feses (Anonim, 2012).
Cairan empedu merupakan cairan jernih, berwarna kuning agak kental dan
mempunyai rasa pahit. Selama 24 jam dihasilkan cairan empedu sebanyak 500 mL sampai
700 mL dan mempunyai pH antara 6,9 sampai 7,7. Kontraksi dan pengenduran kandung
empedu diatur oleh hormon kolesistokinin yang dibentuk dalam sel usus, terutama protein
dan lemak. Cairan empedu mengandung zat-zat anorganik, yaitu HCO3-, Cl-, Na+ dan
K+ serta zat-zat organik, yaitu asam-asam empedu, bilirubin dan kolesterol (Poedjiadi,
2009).
Empedu terdiri dari garam-garam empedu, elektrolit, pigmen empedu (misalnya
bilirubin), kolesterol dan lemak. Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh
tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta
membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Garam empedu menyebabkan
meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga
membantu menyerapnya dari usus. Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah
merah dirubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam
empedu. Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga
disekresi dalam empedu (Anonim, 2012).
Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian adalah sekresi
dari pencernaan. Garam-garam empedu termasuk ke dalam kelompok garam natrium dan
kalium dari asam empedu yang berkonjugasi dengan glisin atau taurin suatu
derifat/turunan darisistin. Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan
kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya
dari usus. Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dirubah menjadi
bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu. Berbagai protein
yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam
empedu (Hardjasasmita, 1992).
Asam-asam empedu membantu emulsifikasi lipid yang dimakan, suatu proses
yang memudahkan pencernaan enzimatik dan absorbsi lemak diet. Asam-asam deoksikolat
dan litokolat adalah asam-asam empedu sekunder yang disintesis dalam usus lewat
kerjanya enzim-enzim bakteri pada asam-asam empedu primer. Hanya sebagian asam-
asam empedu primer yang terdapat dalam usus diubah menjadi asam empedu
sekunder (Hardjasasmita, 1992).
Fungsi cairan empedu adalah untuk mencerna makanan di dalam usus, terutama
lemak. Cairan empedu dari hati ini sebagian disalurkan langsung ke usus dan
bercampurdengan makanan yang akan dicerna. Sementara sebagian cairan lagi masuk ke
kantung empedu. Disini sebagian air akan diserap/dibuang, sehingga cairannya akan lebih
pekat. Cairan empedu yang pekat ini lebih efektif untuk mencerna makananan
dibandingkan yang langsung dari hati tadi (Anonim, 2012).
BAB II
Tes gmelin
Tujuan : Untuk mengetahui adanya pigmen empedu .
Dasar : Penambahan asam nitrat pada pigmen empedu akan menghasilkan senyawa
hasil oksidasi yang berwarna.
Bahan : 1. Cairan empedu encer ( 1: 5 )
2. Larutan asam nirat pekat
Cara kerja :
Aquades - 3 mL
Hasil:
Warna larutan
Aquades - 3 mL
Hasil praktikum
Kesimpulan
Dari hasil praktikum di atas, didapatkan hasil pada tabung I warna larutan yang terjadi
adalah ungu pekat lalu berubah jadi warna hijau lalu berubah lagi jadi warna orange hal ini
berarti bahwa cairan empedu mengandung pigmen empedu yakni dimana pigmen empedu
yang utama adalah biliverdin yang berwarna hijau dan bilirubin yang berwarna jingga atau
kuning coklat. Oksidasi pigmen-pigmen empedu oleh oksidator kuat seperti HNO3, akan
menghasilkan turunan senyawa yang berwarna misalnya:
Mesobiliverdin : hijau - biru
Mesobilirubin : kuning
Mesobilisianin : biru - ungu atau violet
Sedangkan pada tabung II yakni yang berisi aquades tidak mengandung pigmen
empedu.