BAB. I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.......................................................
.......................................................................................4
B. DASAR HUKUM ...........................................................
.......................................................................................5
C. TUJUAN ........................................................................
.......................................................................................5
D. PENGERTIAN ................................................................
.......................................................................................5
A. JENIS AUDIT.....................
B. ESSENSI AUDIT ...............
C. AKTIFITAS AUDIT .............
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk menilai kinerja pelayanan di Puskesmas dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
perlu dilakukan audit internal. Dengan adanya audit internal akan dapat diidentifikasi
kesenjangan kinerja yang menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan
baik pada sistem pelayanan maupun sistem manajemen.
Audit internal dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas/Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer dengan berdasarkan pada standar kinerja
dan standar akreditasi yang digunakan.
B. TUJUAN AUDIT
Pada dasarnya audit merupakan instrumen bagi manajemen untuk membantu mencapai visi,
misi dan tujuan organisasi dengan cara mendapatkan data dan informasi faktual dan
signifikan berupa data, hasil analisa, penilaian, rekomendasi auditor sebagai dasar
pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan atau perubahan.
C. PENGERTIAN
Pengertian Audit
D. Manfaat audit
Untuk memastikan bahwa standar keselamatan pasien dan juga standar mutu
rumah-sakit senantiasa di-penuhi, di-evaluasi dan di-perbaiki, maka rumah-
sakit perlu melakukan audit internal manajemen mutu
A. JENIS AUDIT
Berdasarkan ruang lingkup maka audit dapat terdiri dari audit manajerial,
audit keuangan dan audit klinik. Sedangkan berdasarkan pelaksana audit
(auditor) maka audit dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Audit eksternal: dilakukan oleh auditor eksternal dari pihak eksternal atau
institusi independen. Di Indonesia audit eksternal untuk rumah-sakit sudah
dilakukan oleh berbagai pihak seperti oleh: Audit pemenuhan standar
perijinan mendirikan atau standar operasional oleh Depkes/Dinkes, Audit
Akreditasi oleh KARS, Audit sistem manajemen mutu oleh lembaga
sertifikasi ISO 9000, Audit keuangan oleh akuntan publik, Audit pelayanan
prima oleh Menpan, Audit pengelolaan limbah oleh Bapelda/Bapeldada,
Audit pelaksanaan PMKK (peningkatan manajemen kinerja klinik) oleh
Depkes/Dinkes dan sebagainya.
B. ESSENSI AUDIT
Untuk mencapai tujuan dan memperoleh manfaat tersebut, maka audit perlu
dilaksanakan dengan pendekatan sebagai berikut:
Proses interaktif
Menghasilkan laporan
C. AKTIFITAS AUDIT
Telaah dokumen
Observasi
Mewawancarai auditee
Menganalisis data
BAB.III.
Internal Audit
1.Desain Study
Studi ini merupakan studi kuantitatif dengan jenis Cross sectional. Adapun studi kualitatif
dilakukan untuk menggali lebih dalam priorotas masalah yang ada serta memperoleh
informasi lainnya guna pemecahan masalah, setelah studi kuantitatif dilakukan.
2.Populasi
Tahap II: Tahap pengumpulan data dengan menggunakan instrument panduan audit yang
disusun berdasarkan standar tertentu (misalnya standar akreditasi, standar/pedoman
program, standar pelayanan minimal, standar/indikator kinerja) untuk mengukur tingkat
kesesuaian terhadap standar tersebut.
Tahap III : Tahap analisis data audit, perumusan masalah, prioritas masalah, dan rencana
tindak lanjut audit.
PELAPORAN
Lokasi
Aktifitas
Klausul
Rekomendasi
Tindak lanjut
Mempelajari laporan