Tentir SK 12 Ikgk 4 Part 1
Tentir SK 12 Ikgk 4 Part 1
Asam asetil salisilat yang diletakkan di tempat yang melukai mukosa mulut
Medikasi kavitas gigi yang mengandung fenol ‒ Luka bakar listrik anak-anak menggigit kabel listrik.
menyebabkan ulser iatrogenik. ‒ Menelan makanan dan minuman panas luka bakar pada
Agen etsa gigi ada hubungannya dengan terbakarnya palatum atau ventral lidah.
hidrogenperoksida(H2O2) yang digunakan untuk ‒ Kontak zat berbahaya dan tajam secara langsung pada
bleaching juga terbakarnya mukosa. mukosa baik sebagai tindakan terapi atau tidak sengaja.
f. Suhu panas memakan makanan yang sangat panas ‒ Obat kumur atau produk perawatan mulut lain dengan kadar
terbakarnya palatum dan ventral lidah. tinggi alkohol, hidrogen peroksida, atau fenol yang
h. Terapi radiasi Ulkus yang terbentuk karena radiasi akan berkonsentrasi tinggi seperti perak nitrat, fenol, atau asam
tetap ada selama perawatan radiasi. Jika ulkus dijaga dengan sulfat dan harus digunakan dengan hati-hati.
Hal ini berhubungan dengan adhesi molecule expression Diagnosis akan didapatkan melalui identifikasi:
(integrin) yang tidak tepat dan/atau reseptor matriks ‒ Penggunaan agen kausatif
Pada granuloma traumatik, luka jaringan dan inflamasi meluas ‒ Pemeriksaan klinis.
a. Pemeriksaan Radiografi
‒ Teknik pengambilan gambar yang paling informatif
pada kepala dan leher adalah radiografi konvensional,
CT-scan, MRI dan ultrasound.
b. Histopatologi
Nilai dan Batas
‒ Biopsi andalan buat diagnosis
‒ Pada beberapa kondisi ketika biopsi tidak membantu
biopsi tetap dapat berguna untuk mengeksklusi
kemungkinan lainnya.
Pemeriksaan khusus
o Radiografi atau teknik imaging lainnya,
Biopsi insisional (pengambilan sebagian lesi)
digunakan untuk mendeterminasi diagnosis sebelum
perawatan.
Biopsi eksisional (pengambilan seluruh lesi seperti
mucocele) digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis
klinis.
c. Mikrobiologi
‒ Kunci pemeriksaan mikrobiologi adalah kultur
Biopsi organisme berpus spesimen ini harus dikirim untuk
‒ Biopsi adalah pengambilan dan pemeriksaan dikultur dan dideterminasi sensitivitas antibiotiknya dari
sebagian atau seluruh lesi. mikroba penyebab.
‒ Terdapat beberapa teknik biopsi. Teknik yang paling ‒ Infeksi seperti osteomyelitis, selulitis, parotitis akut,
penting adalah biopsi bedah. mikosis sistemik (yang biasa disalah artikan sebagai
‒ Satu-satunya kontraindikasi yang penting adalah tumor) atau infeksi parah lainnya perlu diidentifikasi
biopsi insisional pada tumor kelenjar parotid jika perawatan antimicrobial yang tepat akan diberikan.
bisa menjadi rekuren pada insisi luka.. ‒ Smear dapat menunjukkan perubahan nuklear pada
infeksi herpes di sel epitel hasilnya hampir secepat
jika mengirimkan swab untuk deteksi virus
menggunakan ELISA.
- Biopsi Bedah
Menginterpretasi pemeriksaan khusus dan membuat diagnosis
serta rencana perawatan
‒ Jika sebuah hasil bertentangan dengan informasi lainnya
perhitungkan kemungkinan variasi normal, mungkin
juga dengan variasi umur atau diurnal (harian), dan
pertimbangkan kemungkinan hasil false-positive dan
false-negative.
b. Pergerakan menghentak-hentakan bibir dan otot Riwayat cedera yang berhubungan dengan kejang beserta
pengunyahan perawatanya
c. Diorientasi Pasien yang mengkonsumsi obat-obatan antikonvulsan
d. Amnesia dapat mengontrol gejala kejang penggunaan
e. Hilangnya kesadaran antikonvulsan tidak berimplikasi pada perawatan dental rutin
f. Halusinasi (AMAAAAN) make sure tubuh si pasien emg respon
g. kelainan olfaktory atau gustatory (rasa) obat antikonvulsannya kalo ga respon harus konsultasi
klinis sebelum memulai perawatan dental.
Ketika pasien teridentifikasi epilepsy dokter gigi harus multiforme, atau bahkan SJS.
mempelajari sebanyak mungkin tentang riwayat kejang, Fenitoin, carbamazepine, dan asam valproic dapat
termasuk menyebabkan supresi sum-sum tulang, leukopenia,
o tipe kejang, trombositopenia, yang memicu pada infeksi mikrobial,
o usia onset, penyembuhan yang terhambat, perdarahan pada gingiva dan
o penyebab jika diketahui, perdarahan postoperatif.
o obat-obatan yang dikonsumsi, Asam valproic menurunkan agregasi platelet yang
o frekuensi berkunjung ke dokter, perdarahan spontan dan petekie.
o kualitas kontrol kejang, Aspirin dan NSAID sebaiknya tidak diberikan kepada pasien
o frekuensi kejang, yang sedang mengonsumsi asam valproic dapat
memperparah penurunan agregasi platelet yang
menyebabkan perdarahan.
Managemen kejang
Dokter gigi dan seluruh staf perlu mengantisipasi dan bersiap dengan:
‒ Mengetahui riwayat pasien
‒ Jadwalkan kunjungan pasien pada jam-jam dimana pasien telah
mengkonsumi obat antikonvulsannya
‒ Gunakan mouth prop pada sblm perawatan bukan pada saat
udah kejang
‒ Lepaskan gigi tiruan
‒ Diskusikan dengan pasien pentingnya menjelaskan atau
menyebutkan jika dirasakan aura telah muncul
‒ Dokter gigi perlu berhati-hati dengan iritabilitas karena sering kali
menjadi gejala epilepsy
o Premonitory stage
0,5 – 2 mg lorazepam sublingual
‒ Pernapasan pasien harus dimaintain
diazepam 2 – 10 mg intravena
‒ Grand mal seizure umumnya tidak bertahan lebih dari
‒ Jika pasien kejang pada dental chair menjaga pasien dan
beberapa menit selanjutnya pasien dapat tertidur
mencegah trauma atau injury yang mungkin terjadi pada
dengan lelap Tetap pertahankan jalur napas pasien,
pasien.
berikan oksigen, dan menyediakan mouth suction
‒ Jangan memindahkan pasien ke lantai singkirkan
Alternatifnya, tempatkan pasien pada posisi menyamping.
instrument dan instrument tray serta menempatkan pasien pada
‒ Jika pasien tidak sadar dalam beberapa menit, kejang
posisi supine.
mungkin saja berhubungan dengan low serum glucose
admintrasi glukosa mungkin dibutuhkan
‒ Tidak ada perawatan dental lebih lanjut yang dapat o SSJ
diberikan setelah kejang tonik klonik generalized selain
pemeriksan cedera terkait seperti laserasi dan fraktur. Pertimbangan rencana perawatan
‒ Jika terdapat avulsi atau fraktur pada gigi lacak lokasi dari Prosedur oral hygiene yang optimal karena beberapa medikasi dapat
gigi atau fragmen tersebut menyebabkan gingival overgrowth
‒ Jika terjadi status epilepticus atau gejala kejang berulang o Kontrol yang lebih sering
o 4 – 8 mg Lorazepam (0,05 – 0m5 mg/kg) intravena. o Jika gingival overgrowth signifikan, reduksi bedah
Lorazepam lebih disarankan karena tahan lama mungkin diperlukan
o 10 mg diazepam o DHE
o oksigen Kehilangan gigi harus digantikan sebiasa mungkin untuk mencegah
o jika kejang bertahan hingga lebih dari 15 menit, aktifkan lidah terperangkap pada area edentulous.
emergency medical service (EMS), ulangi dosis o Lebih diutamakan penggunaans protesa yang fixed
lorazepam, dan administrasikan fosphenyntoin. o Jika memungkinkan pertimbangan material metal untuk
mencegah kemungkinan fraktur
Manifestasi dan komplikasi oral
Komplikasi yang sering terjadi:
gingival overgrowth berhubungan dengan medikasi phenytoin.
Daerah yang paling sering terkena adalah permukaan labial gingiva
maksilla dan mandibular
gigi yang fraktur
laserasi lidah dan bekas luka pada bibir
komplikasi yang jarang terjadi:
o stomatitis
o erythema multiforme
Tatalaksana Epilepsi
Terapi Non-farmakologis
‒ Perawatan epilepsi secara non-farmakologis dapat dengan
mengeliminasi faktor penyebab terjadinya epilepsy, misal
stress, konsumsi alcohol atau kopi, dan lain-lain.
Terapi Farmakologis
Sedangkan obat-obat yang dapat meningkatkan aktivitas antikonvulsan
Terapi farmakologis dengan penggunaan obat-obatan anti konvulsan
diantaranya sebagai berikut :
seperti di bawah ini:
Obat-obat yang kontraindikasi pada penderita epilepsy: Manajemen medis pada penderita epilepsi dilakukan dengan terapi obat
jangka panjang.
Lini pertama pengobatan epilepsi: Oleh karena itu, terapi satu obat dan peningkatan dosis
o fenitoin (Dilantin), bertahap direkomendasikan. Terapi kombinasi seringkali
o carbamazepine (Tegretol), dan diperlukan sebagai kontrol serangan.
o asam valproic, Pada pasien dengan serangan yang belum dapat dikontrol
o dan lain-lain. terapi VNS (Vagus nerve stimulation) sebelum prosedur bedah
Cara kerja obat otak. pkknya alatnya kyk alat pacu denyut jantung
o meningkatkan ambang rangsang dari neuron motoris pada Alat VNS digunakan dengan kombinasi medikasi antiepileptik.
korteks,
o menekan perpindahan elektris cerebral yang abnormal,
Farmakologi keseluruhan
dan
1. Kortikosteroid
o membatasi penyebaran eksitasi abnormal.
Efek fisiologis
Fenitoin dan carbamazepine efisien untuk memblok kanal
‒ Meningkatkan pemecahan protein (dapat memicu
sodium atau kalsium pada neuron motoris.
sakit maag, dapat menipiskan jaringan ikat sehingga
Efek samping fenitoin: anemia, ataksia, gingival overgrowth,
menjadi perforasi lambung)
perubahan kosmetik (kulit wajah kasar, hirsutism, jerawat),
‒ Meningkatkan kadar glukosa dalam darah (terkait
lethargy, ruam kulit, dan gangguan gastrointestinal.
dengan penyakit Diabetes Mellitus)
Lini kedua:
‒ Menimbulkan retensi natrium dan air (Hipertensi,
o Fenobarbital menginduksi enzim mikrosomal yang
Moon Face, dan serangan Jantung)
membantu metabolisme obat yang sedang dikonsumsi.
Efek antiinflamasi
Efek samping medikasi antiseizure drowsiness, sedasi,
Memiliki efek terhadap semua gejala inflamasi termasuk
ataksia, peningkatan BB, ketidakseimbangan kognitif, dan reaksi
penghambatan respon antigenik makrofag dan leukosit,
hipersensitivitas.
penghambatan permeabilitas pembuluh darah melalui penurunan
Efek samping obat akan muncul bila obat diberikan secara cepat
pelepasan histamin dan menghambat kerja kinin.
atau dengan dosis tinggi.
Efek imunologik
Menurunkan limfosit, monosit, eosinofil dan basofil tetapi Penggunaan dalam bidang kedokteran gigi
meningkatkan eusinofil dalam darah. o Oral ulserasi
Terhadap pertumbuhan ‒ Kortikosteroid topikal pada keadaan : denture-induce
Diberikan jangka lama pada anak penghambatan pertumbuhan, ulser, traumatic ulser, aphtous stomatitis, erosive lichen
yang disebabkan adanya hambatan sekresi hormon pertumbuhan, planus, erythema multiforme, pemphigus, desquamative
menurunnya proliferasi sel di epifisis dan menghambat aktivitas gingivitis, georgraphic tongue, dan angular cheilitis.
osteoblas di tulang. ‒ Jenis kortikosteroid yang dipakai: triamsinolon,
Penggolongan kortikosteroid: hidrokortison, betametason.
o Glukokortikoid sintesisnya dikontrol oleh ACTH.
Kortisol merupakan kortikosteroid alamiah yang paling
poten
o Mineralokortikoid yang utama adalah aldostron, 11-
deoksikortikoteron mempunyai aktivitas
mineralokortikoid dan glukokortikoid yang merupakan
precursor aldosteron. Sintesis berbagai hormon kelamin
seperti androgen, estrogen dan progresteron.
Prinsip terapi:
o Dosis: harus sesuai dilakukan prinsip trial-eror dosis harus
disesuaikan untuk setiap penyakit, keadaan penderitanya serta
lama pemberian. Dosis besar tunggal pada umumnya aman.
o Jangka lama + dosis besar efek sampingnya meningkat, dapat
terjadi efek letal potensial penghentian tiba-tiba dapat
menimbulkan insufisiensi kelenjar adrenal (harus bertahap)
o Terapi kausal maupun kuratif hanya untuk keadaan insufisiensi 2. Anastesi Topikal
‒ Digunakan langsung pada membran mukosa mulut atau Tersedia dalam bentuk spray mengandung 10% lidokain dan
kulit. dalam bentuk gel mengandung lidokain 50 mg/g11
‒ Bentuk sediaan diantaranya krim, ointment, solution,
3. Obat Kumur Antiseptik
powder atau spray.
‒ Antiseptik adalah zat yang digunakan untuk mencegah
‒ Anestesi topikal dapat menghilangkan sensasi ujung saraf
infeksi.
aferen, selain itu juga digunakan untuk gatal, dan
‒ Antiseptik biasanya ditujukan untuk membasmi atau
pencabutan gigi anterior.
menghambat pertumbuhan kuman di permukaan jaringan.
‒ Anestesi topikal juga dipakai untuk mengurangi rasa
‒ Mekanisme kerja antiseptik adalah dengan membunuh
sakit karena insersi jarum suntik.
kuman dengan mengganggu metabolisme kuman atau
a. Benzokain
melalui denaturasi protein kuman.
‒ Merupakan derivat prokainsukar larut dalam air dan
‒ Antiseptik juga menurunkan tegangan permukaan dinding
tidak diabsorpsi secara sistemik.
sel kuman yang mengakibatkan sel membengkak dan lisis
‒ Karena toksisitasnya rendah benzokain digunakan
(disintegrasi/melarut).
untuk anestesi permukaan yang luas dalam rongga
‒ Obat kumur lebih ditujukan unutk meningkatkan
mulut.
kesehatan gigi dan mulut dan tetap diperlukan sikat gigi
‒ Benzokain terdapat dalam berbagai bentuk sediaan,
dan flossing setiap harinya.
kadar 20% dalam bentuk gel, ointment, jeli, pasta
‒ Obat kumur antiseptik diperlukan untuk menjaga
dan larutan, hanya untuk penggunaan dalam rongga
keseimbangan flora normal dengan mengontrol dan
mulut.
mencegah penumpukan bakteri.
b. Tetrakain HCL
Merupakan derivat asam para-amino benzoat, dengan
a) Klorheksidin
toksisitas dan potensi kira-kira 10x prokain.
‒ Dapat menembus oral biofilm dan aktif melawan
c. Lidokain
gram-positif dan negatif termasuk beberapa jamur.
‒ Produk ini cukup aman dan tidak menimbulkan c) Triclosan
resistensi. Terutama digunakan untuk penyakit ‒ Merupakan bahan alami yang dikatakan tidak ada efek
periodontal dan sesudah operasi. samping tetapi akhir-akhir ini diragukan keamanannya.
‒ Pemakaian terlama bisa sampai 6 bulan. ‒ Indikasinya sama dengan obat kumur yang lain tetapi
‒ Klorheksidin 0,2% digunakan dua kali sehari, tidak sebaik obat kumur klorheksidin maupun minyak
dikumur sebanyak 15-20 ml selama 30 detik. esensial.
‒ Kekurangannya adalah memberi warna pada gigi dan ‒ Mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat
mukosa, ada rasa metal, meningkatkan pembentukan biosintesis lipid membran mikroba. Masih diperlukan
kalkulus dan iritasi mukosa. penelitian lebih lanjut untuk keamanan pemakaiannya
b) Minyak Esensial
‒ Mengandung timol, mentol dan eukaliptol dikatakan SELAMAT BELAJAR GEEEEEEEEEENG
dapat mengurangi plak dan gingivitis.
MAAF KALO ADA SALAH2
‒ Perlu campuran alkohol untuk mengaktifkan minyak
esensial yang dikandungnya sehingga indikasinya SEMOGA NILAI BAGUS2
terbatas.
‒ Pemakaian jangka panjang sampai 6 bulan menunjukkan IP IPK NAIK
hasil yang baik sama seperti klorheksidin.
WELCOME
‒ Dapat penetrasi ke dalam oral biofilm lebih cepat
daripada klorheksidin dan efektif dalam mengurangi HOLIDAAAAAAAAAAAAAAY
perdarahan interproksimal.
‒ Pemakaian adalah berkumur dua kali sehari.
‒ Adanya alkohol memberi rasa segar sehingga sering
digunakan melebihi ketentuannya dan dapat memberikan
efek negatif. tp gaboleh post operasi