Modul Pertemuan #15
Modul Pertemuan #15
Manajemen
Syariah
Produktivitas dan
Pengelolaan Organisasi dan
Pengendalian Efektif dalam
Syariah
15
Ekonomi Manajemen 31009 Jurdan Ali, ST. MM
Abstract Kompetensi
Metode peningkatan produktivitas Mampu menjelaskan perihal
tanggapan manajerial terhadap produktivitas organisasi dan
peruhanan, kualitas stabilitas, proses pengelolaan perubahan dan mampu
perubahan, system pengendalian menjelaskan perihal pengendalian
efektif, informasi dan pengendalian, efektif dalam syariah
revolusi computer dan system
informasi manajemen
2017 Manajemen Syariah
2 Jurdan Ali, ST. MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
Pengertian Produktivitas
Batasan produktivitas dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, tergantung pada
tujuan masing - masing organisasi, yang bergerak di bidang profit ataupun untuk customer
jatisfaction atau juga organisasi publik ataupun swasta. Pengertian produktivitas dapat
diartikan secara umum sebagai tingkat perbandingan antara hasil keluaran (output) dengan
memasukkan (input) Bernandin dan Russell(1993). John Soeprihanto berpendapat bahwa
produktivitas diartikan sebagai perbandingan antara hasil -- hasil yang dicapai dengan
keseluruhan sumber daya yang dipengaruhi atau perbandingan jumlah produksi (output)
dengan sumber daya yang digunakan (input) (Toni Setiawan, 2012: 148).
Pengukuran efesiensi adalah penentuan outcome dan penentuan jumlah sumber daya yang
dipakai untuk menghasilkan outcome dan penentuan jumlah sumber daya yang dipakai untuk
menghasilkan outcome tersebut. Di sektor swasta dan di banyak kasus sektor public, efesiensi
dan produktivitas dianggap sinonim. Selain efesiensi, produktivitas juga dikaitkan dengan
kualitas output yang diukur berdasarkan beberapa standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa Produktivitas sangat dipengaruhi oleh
faktor -- factor yaitu: 1. Knowledge;2. Skills;3. Abilities;4. Attitudes; dan5. Behaviors
Klingner dan Nanbaldian (1993) menyatakan bahwa produktivitas merupakan fungsi utama
perkalian dari usaha pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi, dengan
kemampuan pegawai (ability), yang diperoleh melalui latihan -- latihan. Produkivitas yang
meningkat berarti performansi yang baik akan menjadi feedbeck bagi usaha, atau motivasi
pekerjaan pada tahun berikutnya. Selain keterkaitan produktivitas dengan usaha dan
kemampuan sumber daya manusia, produktivitas juga memiliki hubungan keterkaitan dengan
efesiensi, efektivitas, dan kualitas (Toni Setiawan, 2012: 150).
Adapun fungsi -- fungsi kepegawaian yang utama adalah pengadaan alokasi, pengembangan,
dan hukuman dari sumber daya manusia pengembangan pegawai secara historis kurang
mendapat perhatian. Fungsi pengembangan pegawai memusatkan perhatian pada peningkatan
kemampuan dan motivasi dari para pegawai pemerintah untuk bekerja. Fungsi
pengembangan melengkapi fungsi pengadaan, yang menandakan usaha awal dari seorang
majikan untuk menyeleksi orang berdasarkan kemampuan dan faktor -- faktor lain yang akan
berpengaruh terhadap kinerja para pekerja selanjutnya.
Sentralisasi manajemen yang mendukung pelayanan, seperti mengetik, daftar gaji, dan
pembelian.
Desentralisasi yang terpilih atau reorganisasi ke dalam unit -- unit yang sama
Pemakaian yang meningkat mengenai ukuran -- ukuran kinerja dan standar -- standar kerja
untuk memonitor produktivitas
Penggunaan modal -- modal keputusan ekonomi rasionalis untuk menjadwalkan dan masalah
-- masalah konservasi energi lainnya.
Recycling projects
Adapun teknik memperbaiki produktivitas menurut (Wibowo, 2012: 116) menunjukan
adanya beberapa cara untuk memaperbaiki produktivitas yaitu industrial engineering
technique, economic analyze, dan behavioral techinique.
Pengembangan organisasi adalah proses yang terencana, dikelola, dan sistematis. Tujuannya
adalah mengubah sistem, budaya, dan perilaku organisasi dengan maksud memengaruhi
efektivitas organisasi.
Suatu proses membangkitkan gagasan secara terorganisir untuk menghindari evaluasi terlalu
dini karena apabila demikian, dapat menutup timbulnya gagasan yang baik.
Merupakan alat untuk menganalisis situasi yang perlu diubah. Hal ini memfasilitasi
perubahan dalam organisasi dengan meminimalkan usaha dengan gangguan.
Merupakan pendekatan partisipatif pada penemuan fakta, identifikasi masalah dan kekuatan,
membangkitkan gagasan, dan mengevalusai progress.
Setiap organisasi pada umumnya ingin memperbaiki kinerja dengan cara melakukan
perbaikan produktivitas, namun usaha tersebut tidak selalu berhasil. (Blecher. 1987: 14)
mengungkapkan adanya kesukaran dalam melaksanakan perbaikan produktivitas karena hal
-- hal berikut:
Faktor kesempatan dari para pegawai untuk bekerja dengan baik sering diabaikan
atau tidak mendapat perhatian yang serius. Para pekerja juga harus diberi harapan -- harapan
konerja yang masuk akal, tidak hanya kejelasan dari pada pertanyaan tujuan tetapi juga
fisibilitas tujuan secara keseluruhan.
Faktor lain yang berkaitan dengan produktivitas meliputi perhatian terhadap alat
pengaman dan kondisi kerja seperti sakit sehingga meninggalkan kerja, atau konpensasi dari
pekerja, tentu berarti biaya dari organisasi dalam jumlah uang yang besar, dan kondisi kerja
yang tidak nyaman jelas akan mempengaruhi kesempatan bagi pekerja untuk bekerja secara
lebih efesien dan efektif.
Faktor lainnya adalah yang berkaitan dengan sistem kepegawaian itu sendiri. Jika
suatu sistem terlampau kaku maka mungkin hanya sedikit kesempatan fleksibilitas dalam
tugas -- tugas kerja, mobilitas karir, dan implementasi rencana -- rencana insentif.
Pada level pimpinan instansi dan legislative produktivitas pegawai akan ditingkatkan
melalui pengalokasian upah dan kondisi kerja yang bersaing dengan para pemimpin yang
lain, melalui pemberian insentif -- insentif dan melalui penerimaan kebijaksanaan manajemen
sumber daya manusia yang adil. Para politisi daya yang memadai untuk mencapai tujuan --
tujuan yang fisibel, juga untuk menetapkan prioritas program.
Pada level departemen dan supervisor, faktor -- faktor yang mempengaruhi kinerja
pegawai termasuk perhatian pada metode -- metode seleksi, pelatihan on the job, kaitan
imbalan atau upah dengan kinerja, perlakuan yang adil terhadap pekerja, rancangan pekerjaan
yang menantang dan tangga karir yang menunjukan seorang pekerja bisa tumbuh bersama
majikan yang sama, melengkapi para pegawai dengan alat -- alat yang memadai bagi
perdagangannya, dan memberikan informasi kepada para pegawai sehingga mereka bisa
melakukan penyesuaian dalam kinerja yang juga akan mempengaruhi produktivitas.
QS 37 : 60-61 : Keberuntungan dan kemenangan adalah meraih surga Allah dan diperoleh
melalui usaha dan kerja keras.
QS 83 : 1-3 dan Hadits Rasul : menyatakan bahwa orang yang berbakti tidak berarti
menghalalkan semua cara, Tuhan memberikan ancaman terhadap perbuatan culas dan dzalim
Melalui ayat di atas, menunjukkan bahwa prinsip dasar manajemen syariah sangat
mendorong usaha dan cara yang baik sebuah organisasi untuk memenagnkan persaingan,
yaitu melalui produktivitas ayang tinggi. Perubahan yang terjadi di dunia bisnis telah
menciptakan persaingan dan ini harus diantisipasi dengan baik olehorganisasi Manajemen
syariah memandang penting produktivitas demi memenangkan persaingan dalam dunia
bisnis. Produktivitas dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas produk dan kinerja
organisasi Dalam usaha memenangkan persaingan, organisasi tetap ahrus mengedepankan
proses yang baik dalam rangka mencapai sebuah tujuan besar baik itu dunia maupun akhirat.
Seperti diungkapkan dalan landasan ayat berikut ini :
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya . Maka
berlomba-lombalah dalam membuat kebaikan. QS 37 : 60-61 “Sesungguhnya ini adalah
kemenangan besar. Untuk kemenangan itu hendalah berusaha orang-orang bekerja. Dari ayat
tersebut menjelaskan bahwa individu maupun organisasi harus memiliki tujuan jelas dan
saling berlomba dalam meraih kebaikan (kompetitif) Perenungan bahwa meski Islam
mengajak umatnya berlomba-lomba , berkompetisi menjadi yang terbaik, namun the ultimate
winning dari pencapaian adalah surga. QS 83 : 1-3 : “Kecelakaan besarlah bagi orang yang
curang yaitu yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka mninta dipenuhi.
2017 Manajemen Syariah
9 Jurdan Ali, ST. MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PENGENDALIAN
Pengendalian adalah suatu proses pemantauan prestasi dan pengambilan tindakan untuk
menjamin hasil yang diharapkan. Sedangkan Proses Pengendalian manajemen adalah pross
dimana manajer pada seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi
mengimplementasikan strategi yang di maksud. Proses pengendalian mengukur kemajuan
kearah tujuan dan memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat
pada waktunya untuk mengambil tindakan perbaikan.
Metoda pengendalian organisasi dewasa ini telah menjadi lebih cermat dan tidak lagi
mudah, sebagian diakibatkan oleh pengunaan computer dalam pengolahan data. Kita
menyadari bahwa pengendalian yang terlalu ketat akan merugikan baik bagi organisasi
maupun individu dalam organisasi itu. Pengendalian yang memaksa para anggota organisasi
tengelam dalam tata cara resmi, atau terlalu banyak membatasi berbagai perilaku akan
mematikan motivasi, merintangi kreatifitas dan akhirnya akan merusak pelaksanaan tugas
dalam organisasi.
3. Tepat waktu.
4. Informasi harus dikumpulkan, diarahkan dan segera dievaluasi jika hendak diambil
tindakan tepat pada waktunya untuk menghasilkan perbaikan
11. Diterima oleh para anggota organisasi. Pengendalian harus berkaitan dengan tujuan
yang berarti dan dapat diterima.
Namun dasar untuk mengendalikan dalam Islam belum tentu sama dengan
pendekatan di atas. Mekanisme kontrol internal atau eksternal, bisnis atau kontrol pribadi dan
sosial atau hukum tidak boleh melanggar prinsip-prinsip dasar syariah. Pendekatan Islam
untuk mengontrol muncul dari pandangan dunia. Modus pemikiran sekuler memberikan
penekanan besar pada pentingnya aspek individual dari diri manusia. Kebajikan kerjasama
sosial dan kontrol tidak sepenuhnya dipahami. Jadi pemimpin harus mengambil inisiatif
untuk mengembangkan dan menanamkan suasana yang baik di mana bukan hanya kompetisi,
tetapi juga ramah hubungan kerja individu dapat dipelihara dan dipupuk. Melalui pendekatan
ini, potensi individu optimal untuk efisiensi dapat dikembangkan. Syarat untuk setiap jenis
kontrol adalah tiga (Abo-Hebeish, AM, 1995) sebagai berikut:
Ketaqwaan individu. Seluruh personel SDM perusahaan dipastikan dan dibina agar
menjadi SDM yang bertaqwa.
Penerapan (supremasi) aturan. Organisasi ditegakkan dengan aturan main yang jelas
dan transparan serta-tentu saja-tidak bertentangan dengan syariah.
Dalam perspektif Islam ada tiga sumber informasi yang selalu digunakan atau
dimanfaatkan oleh manusia, di antaranya Pertama, Wahyu (al Qur’an dan al-Hadits) atau
lazim disebut sebagai Foundamental of Information. Inilah salah satu karakter khusus tentang
kajian informasi dalam Islam; Kedua, Manusia. Manusia sebagai sumber informasi terbagai
pada dua aspek. Aspek pertama adalah ide atau gagasan. Ide dan gagasan dari manusia dapat
diolah menjadi informasi. Aspek kedua adalah pendapat atau opini juga dapat di olah menjadi
informasi, yang menghasilkan scientific information; Ketiga, peristiwa atau realitas yang
mensejarah. Peristiwa adalah kejadian yang telah diceritakan atau diberitakan dalam
kehidupan sosial, dan hal tersebut dapat diolah atau diproduksi menjadi informasi. Ketiga
sumber tersebut tersusun dalam satu sistem yang saling terkait dalam membentuk dan
menghasilkan suatu informasi. (Abd Ghani, 2001: 76-77)
Hadits tersebut mengabarkan bahwa sebagai seorang muslim, kita di izinkan untuk
melakukan perkembangan kemajuan dalam hal dunia karena hal tersebut tidak menjadi hal
yang diterangkan oleh Nabi SAW. Dalam hal ini, termasuk kehadiran sistem informasi yang
tidak dilarang keberadaannya. Apalagi jika sistem tersebut dapat mendukung kemajuan islam.
Delivery channel merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam
pengembangan bisnis di masa depan, mengingat arah perbankan dunia menuju sistem Cyber
Banking (bank maya). Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan pengujian
terhadap aplikasi, apakah aplikasi yang bersangkutan sanggup melakukan hubungan dengan
aplikasi lain dalam platform yang berbeda (Inter-operability), baik secara langsung maupun
dengan perantara perangkat lain (middleware).
Sedangkan Untuk meningkatkan daya saing di era globalisasi ini, perbankan syariah
mempunyai 4 strategi yang di terapkan di perbankan syariah.
1. Membentuk SDI Berkualitas. Hal ini merupakan peluang yang sangat prospektif,
sekaligus merupakan tantangan bagi kalangan akademisi dan dunia pendidikan untuk
menyiapkan Sumber Daya Insani (SDI) yang berkualitas yang ahli di bidang ekonomi
syari’ah, bukan karbitan seperti yang banyak terjadi selama ini. Tingginya kebutuhan
SDI bank syari’ah ini menunjukkan bahwa sistem ekonomi syariah semakin
dibutuhkan oleh masyarakat karena Sumber Daya Insani menjadi aset terpenting
dalam dunia industri manapun termasuk perbankan syariah.
2017 Manajemen Syariah
16 Jurdan Ali, ST. MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Ekspansi Segmen Pasar Bank Syariah. Disadari atau tidak, segmentasi pasar
perbankan syariah di Indonesia masih terfokus kepada masyarakat muslim saja.
Padahal universalitas ekonomi Islam tidak hanya sebatas masyarakat muslim saja. Hal
yang paling penting adalah bahwa perbankan syariah bukan hanya diperuntukkan bagi
masyarakat muslim saja, tetapi non-muslim pun bisa menikmatinya. Apabila
masyarakat non-muslim ingin menikmati layanan perbankan syariah, maka perlu
diatur secara jelas teknis transaksinya (ijab-qabul) yang disesuaikan dengan nilai-nilai
yang dianut oleh pribadi konsumen.
3. Akselerasi Produk Perbankan Syariah. Keberagaman produk dan jasa sebagai ciri
khas bank syariah. Bank syariah perlu terus melakukan inovasi produk dan dapat
mengeksplorasi kekayaan skema keuangan yang variatif dan sekaligus bisa
menunjukkan perbedaan dengan perbankan konvensional.