Anda di halaman 1dari 6

Besaran dan Pengukuran

1 Penyelidikan IPA

 Penyelidikan IPA adalah kegiatan mencermati objek dengan menggunakan


metode ilmiah. Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi seluruh benda di
alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola keteraturannya.
 Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai,
antara lain.
a. Pengamatan
Kegiatan mengumpulkan data dan informasi dari objek yang diamati
dengan menggunakan panca indra dan alat ukur yang sesuai.
b. Membuat Inferensi
Membuat kesimpulan berdasarkan informasi dan data dari hasil
pengamatan. Kesimpulan ini digunakan untuk menemukan hubungan
antara aspek yang diamati.
c. Mengomunikasikan
Menjelaskan hasil penyelidikan secara lisan maupun tulisan. Hal yang
dijelaskan adalah data dan informasi yang didapatkan selama
penyelidikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan, dan gambar yang
relevan.
 Urutan langkah-langkah penyelidikan Ilmiah
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Merumuskan hipotesis.
c. Merancang suatu penyelidikan.
d. Menentukan variabel.
e. Mengumpulkan data.
f. Menganalisa data.
g. Membuat kesimpulan.
h. Membuat laporan.

2 Pengukuran Sebagai Bagian dari Pengamatan

 Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur


dengan besaran sejenis yang digunakan sebagai satuan. Segala sesuatu yang
dapat diukur dan dinyatakan dengan angka kuantitatif disebut besaran.
Contoh: seorang siswa mengukur panjang pensil dengan menggunakan mistar.
Jadi, siswa tersebut sedang membandingkan panjang pensil dengan
panjang mistar yang digunakan sebagai satuan.

 Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai


kuantitatif. Contoh: suhu, panjang, dan luas.
 Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai kuantitatif dan
arah. Contoh: percepatan, kecepatan, dan gaya.
 Satuan baku adalah satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang. Contoh: satuan
besaran panjang adalah meter, besaran waktu satuannya detik, dan besaran
massa satuannya kilogram.
 Satuan tidak baku adalah satuan yang digunakan untuk melakukan
pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang
berlainan. Contoh: mengukur panjang meja dengan jengkal. Ukuran satu
jengkal setiap orang berbeda-beda.

3 Besaran Pokok dan Besaran Turunan

 Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan tanpa


diturunkan dari besaran lain.
 Jenis-jenis besaran pokok disajikan dalam tabel berikut.

No. Besaran Pokok Lambang Satuan Alat Ukur

1. Panjang L m Mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup

2. Massa M kg Neraca pasar, dan neraca tiga lengan

3. Waktu t s Stopwatch, jam dinding, dan jam tangan

4. Arus listrik I A Ampere meter dan AVO meter

5. Suhu T K Termometer digital dan termometer air raksa

6. Intensitas cahaya I cd LUX meter dan pyranometer

7. Jumlah zat N mol –

 Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok.


 Berikut beberapa contoh besaran turunan.
No. Besaran Turunan Lambang Satuan Rumus

1. Luas A m2 panjang × lebar

2. Volume V m3 panjang × lebar × tinggi

3. Massa jenis ρ kg/m3


massavolume

4. Kecepatan v m/s jarak tempuhwaktu tempuh

5. Percepatan a m/s2 kecepatanwaktu

6. Gaya F N massa × percepatan

4 Pengukuran Besaran Pokok

 Pengukuran besaran pokok adalah kegiatan membandingkan besaran pokok


yang diukur dengan menggunakan alat ukur yang standar digunakan.

Contoh: mengukur panjang benda dengan meteran dan mengukur massa benda
dengan neraca tiga lengan.

 Alat ukur panjang

a. Mistar
Mistar memiliki ketelitian 0,1 cm. Contoh benda
diukur dengan mistar adalah panjang kertas dan
panjang garis.

b. Jangka sorong
Jangka sorong memiliki ketelitian 0,01 cm. Conto
Skala utama benda yang diukur dengan jangka sorong adalah
diameter luar baut dan diameter dalam baut.
Skala nonius
Contoh soal:
Tentukan panjang balok dari hasil pengukuran berikut.
Jawab:

Pada gambar, terlihat angka nol pada skala nonius berada


di antara 3,1 cm dan 3,2 cm, maka nilai skala utama yang
kita ambil adalah 3,1 cm. Pada skala nonius angka 9
paling berhimpit dengan garis pada skala utama, maka
nilai skala noniusnya adalah 9.
panjang balok = skala utama + skala nonius × 0,01 cm
= 3,1 cm + (9 × 0,01 cm)
= 3,19 cm

c. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm.
Skala utama Contoh benda yang diukur dengan mikrometer se
adalah diameter rambut dan ketebalan kertas.
skala putar

Contoh soal:
Tentukan panjang batang dari hasil pengukuran berikut.

Jawab:
Skala utama menunjukkan angka lebih besar dari 5,5 mm. Jadi, nilai skala utama adalah 5,5 mm
Pada skala putar menunjukkan angka 28.

Panjang batang = skala utama + skala putar × 0,01 mm


= 5,5 mm + (28 × 0,01 mm)
= 5,78 mm

 Alat Ukur Massa


a. Neraca tiga lengan
Neraca tiga lengan mempunyai ketelitian 0,1 g.
Contoh benda yang diukur dengan neraca tiga len
adalah batu kecil dan kelereng.

Contoh soal:
Tentukan massa benda dari hasil pengukuran berikut.

Lengan belakang

Lengan tengah

Lengan depan

Jawab:

massa batu = lengan belakang + lengan tengah + lengan depan


= 5,4 gram + 70 gram + 300 gram
= 375,4 gram

 Alat Ukur Waktu

a. Stopwatch digital
Stopwatch memiliki ketelitian 0,01 detik atau 1/100 detik.
Contoh penggunaan untuk mengukur waktu tempuh seoran
pelari.
b. Arloji atau jam
Jam umumnya memiliki ketelitian hingga 1 detik. Pada
kehidupan sehari-hari, jam digunakan sebagai alat penging
waktu.

5 Menaksir Luas Daun

 Berikut merupakan contoh penaksiran luas daun.

Petak yang diberi angka 1 dihitung


Petak yang diberi angka 0 tidak dihitung

Pada kotak yang tertutupi daun lebih dari setengah, luas petak dihitung satu,
sedangkan yang kurang dari setengah, luas petak tidak dihitung. Karena
diketahui luas satu petak adalah 1 cm2, maka taksiran luas daun tersebut:

Luas daun = Jumlah petak yang dihitung × Luas satu petak


= 21 × 1
= 21 cm2

Anda mungkin juga menyukai