Bab 1. Tbdocx
Bab 1. Tbdocx
PENDAHULUAN
banyaknya penderita yang tidak berhasil disembuhkan. Pada tahun 2012 WHO
TB sebesar 289 kasus per 100.000 penduduk, insidens TB sebesar 189 kasus
penduduk.1
diperkirakan 9 juta kasus TB baru dan 2 juta diantaranya meninggal. Dari 9 juta
kasus baru TB di seluruh dunia, 1 juta adalah anak usia <15 tahun .2
usia 0–14 tahun. Tuberkulosis anak dapat mencerminkan efektivitas dari program
kontak, danvaksinasi BCG. Tuberkulosis pada anak sampai saat ini mengalami
1
Presentase semua kasus TB pada anak berkisar antara 3% sampai 25% dari
ditegakkan dari pemeriksaan sputum yang positif pada anak diagnosis TB sulit
anak. 4
Menurut WHO faktor risiko utama kejadian tuberkulosis pada anak terjadi
pada tingkat rumah tangga seperti kontak dengan sumber penularan serta kondisi
malnutrisi yang berat. Anak yang terinfeksi kuman tuberkulosis sebagian besar
tuberkulosis dewasa dapat menularkan pada 10-15 orang. Sekali batuk penderita
BTA positif. Saat orang dewasa batuk maka droplet yang dikeluarkan
ukuran yang lebih besar akan jatuh ke tanah, namun yang berukuran lebih kecil
Tuberculosis pada anak sebagianbesar terjadi pada anak yang pernah mengalami
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
jaringan(parenkim) paru, tidak termasuk pleura (selaput paru) dan kelenjar pada
hilus.7
a. Etiologi
Ukuran dari bakteri ini cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron dan
bentuk dari bakteri ini yaitu batang, tipis, lurus atau agak bengkok, bergranul,
tidak mempunyai selubung tetapi kuman ini mempunyai lapisan luar yang tebal
yang terdiri dari lipoid (terutama asam mikolat). Sifat dari bakteri ini agak
istimewa, karena bakteri ini dapat bertahan terhadap pencucian warna dengan
3
asam dan alkohol sehingga sering disebut dengan bakteri tahan asam (BTA).
Selain itu bakteri ini juga tahan terhadap suasana kering dan dingin. Bakteri ini
dapat bertahan pada kondisi rumah atau lingkungan yang lembab dan gelap bisa
sampai berbulan-bulan namun bakteri ini tidak tahan atau dapat mati apabila
b. Faktor Resiko :
● Resiko Infeksi TB
kemiskinan, lingkungan yangtidak sehat (higiene dan sanitasi yang tidak baik),
4
● Resiko Sakit TB
Anak yang telah terinfeksi TB tidak selalu akan mengalami sakit TB.
TB menjadi sakit TB.Faktor resiko yang pertama adalah usia. Anak berusia =
bulan pertama. Pada bayi,rentang waktu antara terjadinya infeksi dan timbulnya
sakitTB singkat (kurang dari 1 tahun) dan biasanya timbul gejalayang akut. Faktor
resiko yang lain adalah infeksi baru yangditandai dengan adanya konversi uji
virulensi dari M.tuberculosis dan dosis infeksinya. Akan tetapi, secara klinis hal
5
2.3 PATOFISIOLOGI
Paru merupakan port d’entrée lebih dari 98% kasus infeksi TB. Karena
ukurannyayang sangat kecil, kuman TB dalam percik renik (droplet nuclei) yang
tetapi, pada sebagian kecil kasus, makrofag tidak mampu menghancurkan kuman
yang terus berkembang biak, akhirnya akan membentuk koloni di tempat tersebut.
Lokasi pertama koloni kuman TB di jaringan paru disebut Fokus Primer GOHN.10
kompleks primer secara lengkap disebut sebagai masa inkubasi TB. Hal ini
berbeda dengan pengertian masa inkubasi pada proses infeksi lain, yaitu waktu
yang diperlukan sejak masuknya kuman hingga timbulnya gejala penyakit. Masa
waktu antara 2-12 minggu. Dalam masa inkubasi tersebut, kuman tumbuh hingga
mencapai jumlah 10, yaitu jumlah yang cukup untuk merangsang respons
imunitas seluler. 10
Saat udara yang terdapat kuman TB terhirup, kuman tersebut akan dibawa
dengan itu, sebagian kuman akan dibawamelalui cairan getah bening ke kelenjar
6
akan menimbulkan reaksi tubuh, dan sel-sel kekebalan tubuhakan berkumpul.
fokus metastasis tidaktampak secara klinis pada beberapa organ. Fokus jauh
terus; hal ini tergantung kepada keadaanpenderita dan virulensi kuman. Melalui
aliran darah basiltuberkulosis dapat mencapai alat tubuh lain seperti bagian
parulain, selaput otak,s tulang, hati, ginjal, dan lain-lain. Dalam alat tubuh
tersebut basil tuberkulosis dapat segera menimbulkan penyakit, tetapi dapat pula
menjadi tenang dulu dan setelah beberapa waktu menimbulkan penyakit atau
7
Gambar 2 : Skema Patofisiologi Tb Paru
8
BAB 3
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Yang dimaksud dengan kontak erat adalah anak yang tinggal serumah atau
pasien TB yang hasil pemeriksaan sputumnya BTA positif dan umumnya terjadi
2. Anak yang mempunyai tanda dan gejala klinis yang sesuai dengan TB
anak.
sering terkena adalah paru. Gejala klinis penyakit ini dapat berup agejala
sistemik/umum atau sesuai organ terkait. Perlu ditekankan bahwa gejala klinis TB
pada anak tidak khas, karena gejala serupa juga dapat disebabkan oleh berbagai
a. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau berat badan tidak naik
9
b. Demam lama (=2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab yang jelas
gejala-gejalasistemik/umum lain.
redaatau intensitas semakin lama semakin parah) dan sebab lain batuktelah
dapat disingkirkan.
d. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal tumbuh
(failure to thrive).
luas, terutama di daerah perifer atau sarana kesehatan yang kurang memadai. Unit
Anak (PNTA) yang telah tersebar luas dan telah di adopsi oleh Departemen
10
Gambar 3. Skoring TB Anak ( IDAI )
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pembobotan tertinggi ada pada uji
tuberkulin dan adanya kontak TB dngan BTA positif. Uji tuberkulin ini
sebagai uji tapis dan menunjang diagnosis. Demikian pula dengan adanya kontak
11
Anak dinyatakan Probable TB jika skoring mencapai nilai 6 atau lebih,
namun demikian jika anak yang kontak dengan pasien TB BTA positif dan uji
Tuberkulinnya positif namun tidak didapatkan gejala maka anak cukup diberikan
1. Uji Tuberkulin
menegakkan diagnosis tuberkulosis. Uji multi punksi tidak seakurat uji Mantoux
karena dosis antigen tuberculin yang dimasukkan ke dalam kulit tidak dapat di
control.Uji tuberkulin lebih penting lagi artinya pada anak kecil bila diketahui
adanya konvensi dari negatif. Pada anak dibawah umur 5 tahun dengan uji
Ada beberapa cara melakukan uji tuberkulin yaitu dengan cara mono
dengan salep, dengan goresan disebut patch test cara von pirquet, cara mantoux
berdasarkan cara Heat and 15 Tine. Uji kulit Mantoux adalah injeksi intradermal
12
0.1 mL yang mengandung 5 unit tuberculin ( UT ) derivate protein yang
Arti klinis adalah sedang atau pernah terinfeksi dengan kuman Mycobacterium
tuberculosis.
Arti klinis adalah kesalahan teknik atau memang ada infeksi dengan
yang sama. Kalau reaksi kedua menjadi 10 mm atau lebih berarti infeksi
reaction atau BCG, kalau tetap 6 – 9 mm tetapi ada tanda – tanda lain dari
tubeculosis yang jelas maka harus dianggap sebagai mungkin sering kali
13
Gambar 4. Ukuran Indurasi Uji Tuberkulin
2. Pemeriksaan radiologi
Pada saat ini pemeriksaan radiologis dada merupakan cara yang praktis
anak dan tuberkulosis millier. Pada kedua hal tersebut diagnosa dapat diperoleh
selalu negatif. Pada anak dengan uji tuberkulin positif dilakukan pemeriksaan
radiologis.3
14
Gambaran radiologis paru yang biasanya dijumpai pada tuberkulosis paru:3
3.Penyebaran milier.
4.Penyebaran bronkogen
5.Atelektasis
3. Pemeriksaan Sputum
kadang – kadang tidak mudah untuk menemukan sputum terutama penderita yang
tidak batuk atau pada anak –anak. Pada pemeriksaan sputum kurang begitu
berhasil karena pada umumnya sputum langsung ditelan, untuk itu dibutuhkan
Kriteria sputum BTA positif adalah bila sekurang – kurang nya ditemukan
tiga batang kuman BTA pada suatu sediaan. Dengan kata lain diperlukan 5.000
15
BAB 4
PENATALAKSANAAN
adekuat. Setelah pemberian obat 6 bulan, lakukan evaluasi baik klinis maupun
16
Sehingga rekomendasi pemberian 4 macam OAT pada masa intensif hanya
diberikan kepada anak dengan BTA positif, TB berat dan TB tipe dewasa. Terapi
TB pada anak dengan BTA negatif menggunakan panduan INH, Rifampicin, dan
Pirazinamid pada fase inisial (2 bulan pertama) diikuti Rifampicin dan INH pada
17
B. Kombinasi Dosis Tetap (KDT) atau Fixed dose Combination (FDC)
minum obat, paduan OAT disediakan dalam bentuk paket KDT atau FDC . satu
paket dibuat untuk satu pasien untuk satu masa pengobatan. Paket KDT untuk
anak berisi obat fase intensif, yaitu Rifampicin (R) 75 mg, INH (H) 50 mg, dan
Pirazinamid (Z) 150 mg, serta obat fase lanjutan yaitu R 75 mg dan H 50 mg
dalam satu paket. Dosis yang di anjurkan dapat dilihat dalam tabel berikut :12
Keterangan :
2. Apabila ada kenaikan berat badan maka dosis atau jumlah tablet yang
18
3. Untuk anak dngan obesitas, dosis KDT berdasarkan berat badan ideal
(seusai umur ).
4. OAT KDT harus diberikan secara utuh (tidak boleh di belah atau di gerus)
6. Obat diberikan saat peerut kosong atau paling cepat 1 jam setelah makan.
7. Bila INH di kombinasi dengan rifampisin, dosis INH tidak boleh melebihi
10 mg/kgBB/hari
8. Apabila OAT lepas di berikan dalam bentuk puyer maka semua obat tidak
C. Nutrisi
pengobatan TB. Malnutrisi berat meningkatkan resiko kematian pada anak dengan
TB. Penilaian status gizi pada TB harus di lakukan secara rutin selama anak dalam
atas atau pengamatan gejala atau tanda malnutrisi seperti edema atau muscle
wasting.12
Jika tidak memungkinkan dapat diberikan suplementasi nutrisi sampai anak stabil
dan TB dapat di atasi. Air susu ibu tetap di berikan jika anak masih dalam masa
menyusui.12
19
4.3 HASIL AKHIR PENGOBATAN PADA TB ANAK
1. Pasien sembuh
2. Pengobatan lengkap
negatif namun tanpa ada bukti hasil pemeriksaan bakteriologis pada akhir
pengobatan.
3. Gagal
Yaitu pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali
menjadi positif pada bulan ke 5 atau lebih selama pengobatan atau kapan
4. Putus Berobat
20
5. Tidak di evaluasi
dalam kriteria ini adalah pasien pindah (transfer kekabupaten atau kota
21
BAB 5
KOMPLIKASI
Komplikasi - komplikasi yang sering terjadi pada penderita stadium lanjut adalah:
hipovolemik
22
BAB VI
KESIMPULAN
paru, tidak termasuk pleura (selaput paru) dan kelenjar pada hilus. Penyebab dari
penyakit ini adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis. Ukuran dari bakteri ini
cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron dan bentuk dari bakteri ini yaitu
batang, tipis, lurus atau agak bengkok, bergranul, tidak mempunyai selubung
tetapi kuman ini mempunyai lapisan luar yang tebal yang terdiri dari lipoid
ke dalam paru manusia melalui percik renik (droplet nuclei) yang terhirup, dan
mencapai alveolus.
23
BAB VII
DATA PASIEN
Umur : 15tahun
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
7.2 ANAMNESIS
Telaah :
lemas sejak 2 hari yang lalu disertai batuk-batuk yang dirasakan sejak 1
tahun yang lalu. Batuk dirasakan berdahak dan sesekali tidak berdahak.
Pasien juga mengalami demam naik turun terutama pada malam hari.
24
RiwayatPenyakitDahulu :
RiwayatPenyakitKeluarga :
RiwayatPengobatan :
pengobatan.
Vital Sign
FrekuensiNafas : 32 x/menit
Suhu : 38,9OC
BeratBadan : 24 kg
TinggiBadan : 146 cm
25
Status Generalisata
tidakmudahdicabut
Kepala : Normochepali
deviasi (-)
Thoraks
Perkusi : sonordiseluruhlapanganparu
26
Abdomen
(-)
- - - -
Akral : Sianosis :
- - - -
- - 5 5
Edema : Tonus :
+ + 5 5
1. DARAH RUTIN
HT : 31.6 % (↓)
27
2. PEMERIKSAAN SPUTUM
3. RONTGEN THORAX
Kesan : KP (+)
4. ELEKTROLIT
28
7.5 DIAGNOSIS BANDING
1. TB PARU
2. PNEUMONIA
3. BRONKITIS
7.7 PENATALAKSANAAN
7. Codein 3x6 ml
29