1. Jelaskan persamaan dan perbedaan rerangka konseptual standar akuntansi entitas komersial, ETAP, Entitas berlandaskan syariah, dan
entitas pemerintah
2) Kegiatan Sosial
Laporan sumber
dan penggunaan
dana zakat
Laporan sumber
dan penggunaan
dana kebajikan
3) Komponen laporan
keuangan lainnya
yang mencerminkan
kegiatan dan
tanggung jawab
khusus entitas syariah
tersebut
pengguna Entitas yang diwajibkan Entitas yang tidak memiliki Entitas yang melakukan Lembaga pemerintah
membuat laporan akuntabilitas publik atau transaksi dengan skema baik pusat maupun
keuangan entitas yang diperkenankan syariah daerah
regulator (BPR memiliki
peraturan BI)
2. Mengapa terdapat perbedaan rerangka konseptual pada standar akuntansi yang berbeda
Perbedaan yang terdapat dalam rerangka konseptual pada standar akuntansi yang
berbeda adalah dikarenakan adanya pengguna, prinsip serta tujuan nya yang berbeda pula.
Rerangka konseptual dibuat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh entitas itu sendiri.
3. Informasi utama apa sajakah yang harus termuat dalam rerangka konseptual?
Menurut suwardjono dalam bukunya “teori akuntansi perekayasaan laporan keuangan”
edisi ketiga halaman 116 informasi utama yang harus termuat dalam rerangka konseptual
digambarkan sebagai berikut:
Sedangkan menurut FASB
Kasus 2
2. Dalam Praktiknya, BPJS bekerja sama dengan IAI untuk menyusun Pedoman Akuntansi BPJS
Ketenagakerjaan sesuai pedoman penyusunan Laporan Keuangan BPJS Ketenagakerjaan yang berlaku
sejak tanggal 1 Januari 2014. Acuan yang digunakan dalam Pedoman Akuntansi ini adalah: SAK,
KDPPLK, IFRS, dan Peraturan Perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan yang berhubungan
dengan Program Jaminan Ketenagakerjaan. DSAK tidak perlu menyusun PSAK khusus untuk mengatasi
masalah ini, melainkan menggunakan PSAK yang relevan dan ISAK. Contoh ISAK yang digunakan
adalah ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan; dan ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan
Instrumen Ekuitas.
3. PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menyatakan bahwa Syarat dari konsolidasi adalah
adanya pengendalian induk (investor) terhadap anak (investee). Pengendalian (PSAK 65 (2013))
mencakup 3 hal: Kekuasaan atas investee, Eksposur atau hak terhadap imbal hasil variable, dan
Kemampuan menggunakan kekuasaan atas investee untuk mempengaruhi imbal hasil investor. BPJS
tetap memiliki prinsip-prinsip konsolidasian yakni memiliki penyertaan langsung pada PT Binajasa
Adikarya (PT Bijak) dengan persentase kepemilikan sebesar 99.98%. BPJS tetap mengkonsolidasi
laporan keuangannya mengingat BPJS bisa dianggap sebagai perluasan usaha dari PT Jamsostek. Hal
ini dibuktikan dengan tetap diberlakunya laporan keuangan konsolidasian (LKK) PT BPJS pada LKK
2014 mereka sebagai Laporan Keuangan pembuka. Penyajian laporan keuangan BPJS tetap dilakukan
sesuai SAK Indonesia dan diaudit oleh KAP.
4. Terdapat penurunan asset signifikan pada Laporan Keuangan Konsolidasian Pembuka PT BPJS
tahun 2014 jika dibandingkan dengan Laporan keuangan Konsolidasian penutup PT Jamsostek
tahun 2013 (terjadi penurunan asset kurang lebih sebesar 140 Triliun rupiah. Hal ini perlu
ditelusuri lebih lanjut mengenai bagaimana substansi pengalihan asset dan liabilitas PT Jamsostek
ke BPJS mengingat PT Jamsostek dibubarkan tanpa likuidasi dan BPJS dianggap sebagai perluasan
usaha dari PT Jamsostek.