Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Nyeri Punggung Bawah atau Low back Pain (LBP) merupakan masalah umum

kesehatan di masyarakat yang menyebabkan ketergantungan dalam penggunaan

layanan kesehatan. LBP terhitung hampir mengurangi produktivitas hingga 20 Juta

USD atau setara dengan 200 milyar rupiah setiap tahunnya di Amerika. Lebih dari

80 Juta USD dihabiskan setiap tahunnya untuk mengatasi LBP di Amerika Serikat.

LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara

industri. Diperkirakan 70-85% dari seluruh populasi pernah mengalami episode

ini selama hidupnya.1

Prevalensi pertahunannya bervariasi dari 15-45%, dengan point prevalence

rata-rata 30%. Di Amerika Serikat nyeri ini merupakan penyebab yang urutan

paling sering dari pembatasan aktivitas pada penduduk dengan usia <45 tahun,

urutan ke 2 untuk alasan paling sering berkunjung ke dokter, urutan ke 5 alasan

perawatan di rumah sakit, dan alasan penyebab yang paling sering untuk tindakan

operasi. Data epidemiologi mengenai LBP di Indonesia belum ada, namun

diperkirakan 40% penduduk pulau Jawa Tengah berusia diatas 65 tahun pernah

menderita nyeri pinggang, prevalensi pada laki-laki 18,2% dan pada wanita 13,6%.
Insiden berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit di Indonesia

berkisar antara 3-17%2

Hasil penelitian yang dilakukan Pokdi Nyeri PERDOSSI (Persatuan Dokter

Saraf Seluruh Indonesia) di Poliklinik Neurologi Rumah Sakit Cipto

Mangunkusumo (RSCM) pada tahun 2002 menemukan prevalensi penderita NPB

sebanyak 15,6%. Angka ini berada pada urutan kedua tertinggi sesudah sefalgia

dan migren yang mencapai 34,8%. Dari hasil penelitian secara nasional yang

dilakukan di 14 kota di Indonesia juga oleh kelompok studi Nyeri PERDOSSI

tahun 2002 ditemukan 18,13% penderita NPB dengan rata-rata nilai VAS sebesar

5,46±2,56 yang berarti nyeri sedang sampai berat. Lima puluh persen diantaranya

adalah penderita berumur antara 41-60 tahun.2

I.2 Rumusan Masalah

1. Berapa Jumlah penderita Nyeri Punggung Bawah di Rumah Sakit Umum

Universitas Kristen Indonesia pada tahun 2015?

2. Apa saja faktor risiko Nyeri Punggung Bawah di Rumah Sakit Umum

Universitas Kristen Indonesia pada tahun 2015?

I.3 Tujuan Penelitian

I.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran penderita nyeri punggung bawah pada pasien

rawat jalan di Rumah Sakit Umum Kristen Indonesia pada tahun 2015.
I.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui distribusi kelompok jenis kelamin dan usia penderita

nyeri punggung bawah pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit

Umum Kristen Indonesia pada tahun 2015.

2. Mengetahui distribusi kelompok pekerjaan penderita nyeri

punggung bawah pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum

Kristen Indonesia pada tahun 2015.

3. Mengetahui distribusi faktor risiko penderita nyeri punggung

bawah pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Kristen

Indonesia pada tahun 2015.

4. Mengetahui penatalaksanaan pada penderita nyeri punggung

bawah pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Kristen

Indonesia pada tahun 2015.

I.4 Manfaat Penelitian

I.4.1 Bagi Masyarakat

Sebagai sarana atau sumber informasi bagi masyarakat untuk

mengetahui penyakit nyeri punggung bawah.

I.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Universitas Kristen Indonesia

Memberikan data dan informasi penderita nyeri punggung bawah di

Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia pada tahun 2015.


I.4.3 Bagi Peneliti

1 Sebagai syarat kelulusan pendidikan S1 Kedokteran umum.

2 Dapat mengetahui jumlah, karekteristik, dan faktor risiko penderita

nyeri punggung bawah di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen

Indonesia pada tahun 2016.

3 Dapat menambah pengetahuan tetang penyakit nyeri punggung

bawah dan pencatatan rekam medis di Rumah Sakit Umum

Univesitas Kristen Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai