Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PROBLEM BASED LEARNING 1

BLOK COMMUNITY HEALTH AND ENVIRONMENT MEDICINE I (CHEM I)


CHOLERAE MELANDA LONDON

Tutor:
dr. Alfi Muntafiah

KELOMPOK 5
1. Halimah CHairunnisa G1A011013
2. Fikrianisa Safrina G1A011014
3. Stefanus Ariyanto W. G1A011015
4. Yahdiyani Razanah G1A011050
5. Ratih Rizki Indrayani G1A011051
6. Lutfi Maulana G1A011052
7. Tiyo Nurakhyar G1A011086
8. Zumrotin Hasnawati G1A011087
9. Dwijayanti Titie A. G1A011088
10. Katharina Listyaningrum P. G1A011117
11. Rezky Galuh Saputra G1A007020

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEDOKTERAN
2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada hambanya, khususnya bagi kami, anggota kelompok 5 PBL CHEM 1
yang telah mampu menyelesaikan laporan PBL 1 yang membahas kasus tentang Cholerae
Melanda London. Laporan PBL ini bertujuan untuk melaporkan hasil belajar dan hasil
diskusi selama kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, kami ucapkan
kepada tutor yang telah membimbing kami yaitu dr. Alfi Muntafiah.
Disini kami juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan laporan ini terdapat hal-
hal yang tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima
masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat dicapai dengan sempurna.
Amin.
Purwokerto, 26 November 2011

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan
penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari
sebab timbulnya masalah dan gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun
penanggulangannya. Saat ini, penerapan epidemiologi sangat penting bagi kehidupan
masayarakat. Dengan epidemiologi, kita dapat mengetahui sumber dari berbagai masalah
kesehatan yang terjadi dan menemukan cara untuk menanggulanginya.

Bukti nyata dari penerapan epidemiologi sendiri dapat kita lihat dari kasus Penyakit Kolera di
London pada tahun 1849 yang diamati oleh John Snow. Beliau menggunakan metode
epidemiologi untuk mengamati kasus tersebut. Melalui penelitiannya, ia menemukan bahwa
ternyata penyakit kolera lebih banyak dialami oleh orang-orang yang bermukim di sekitar
Broadstreet, hal ini disebabkan oleh pompa air milik perusahaan air minum Southwark and
Vauxhall Company di Broadstreet yang sudah tercemar oleh tinja. Akhirnya ia meminta
perusahaan tersebut untuk memindahkan pompa ke tempat lain dan hasilnya angka penderita
kolera pun menurun.

Melalui PBL (Problem Based Learning) kali ini kami akan membahas dan mengkaji
mengenai hal-hal apa saja yang dilakukan oleh John Snow dalam mengamati kasus penyakit
kolera ini dan kaitannya dengan epidemiologi, serta mengenal penyakit kolera yang pernah
menggemparkan warga London di abad ke-19 tersebut.

B. Tujuan
 Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan sejarah awal epidemiologi
 Mahasiwa mengetahui konsep epidemiologi
 Mahasiswa mengetahui macam-macam epidemiologi yang ada
 Memenuhi sasaran belajar yang telah ditetapkan
 Mahasiswa mengetahui siklus penyakit yang terjadi
C. Rumusan Masalah

 Apa saja faktor penyebaran kolera?


 Metode apa yang digunakan John Snow?
 Darimana sumber air yang digunakan oleh perusahaan air inum tersebut?
 Setelah penelitian John Snow menghasilkan kesimpulan, apakah wabah kolera segera
hilang
 Mengapa bakteri Vibrio cholerae bisa ada di suatu tempat?
 Sumber air yang digunakan oleh perusahaan air minum itu sama, namun mengapa
angka kejadian di wilayah satu dengan yang lain berbeda?
 Sebutkan dan jelaskan transmi kolera!
 Apa tujuan John Snow melakukan penelitian ini?
 Apa saja hasil yang didapatkan John Snow setelah melakukan penelitian ini?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kejelasan Istilah dan Konsep

Pada kasus ini terdapat 7 istilah baru yang ditemukan, yaitu:


1. Kolera (Cholera)
2. Epidemiologi
3. Endemik
4. Epidemik
5. Pandemik
6. Morbiditas
7. Mortalitas

Penjelasan mengenai ketujuh istilah tersebut sebagai berikut.


1. Kolera (Cholera) merupakan:
a. penyakit infeksi akut yang disebarkan endemik dan epidemik disebabkan oleh
Vibrio Cholerae, ditandai dengan diare hebat disertai dengan deplesi cairan dan
elektrolit yang ekstrim, dan dengan muntah-muntah, kram otot, dan dengan
kelemahan. (Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Halaman 221-222)
b. penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio
cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi. (http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-
kolera-cholera.html)

2. Epidemiologi adalah:
a. 1. ilmu yang mempelajari hubungan antara berbagai faktor yang menentukan
frekuensi dan distribusi penyakit pada komunitas manusiaan. 2. bidang ilmu
kedokteran yang berhubungan dengan penentuan sebab-sebab khusus terjadinya
wabah infeksi, keracunan toksik, atau penyakit lainnya dengan etiologi yang
diketahui (Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Halaman 389)

b. cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah
kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya
masalah dan gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun
penanggulangannya. (Noor, Nur Nasry. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka
Cipta)
3. Endemik merupakan:
a. 1. Hadir dalam komunitas pada setiap saat.
2.Penyakit dengan morbiditas rendah yang secara konstan ada pada komunitas
manusia, tapi hanya beberapa kasus yang (Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi
25 Halaman 380)
b. penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat
(www.artikata.com)
c. Penyakit-penyakit atau faktor penyebab penyakit yang selalu terdapat dalam suatu
daerahtertentu atau dikatakan sebagai prevalensi penyakit tertentu yg selalu
terdapat di suatu daerah. (Budiarto, Eko, dan Dewi Anggraeni. 2002. Pengantar
Epidemiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC)

4. Epidemik adalah:
a. 1. Menyerang banyak orang di wilayah pada waktu yang bersamaan; berdifusi dan
cepat menyebar secara luas. 2. Penyakit dengan morbiditas tinggi yang hanya
sekali-sekali terdapat pada komunitas manusia. (Kamus Saku Kedokteran Dorland
Edisi 25 Halaman 389)
b. penyakit menular yang berjangkit dng cepat di daerah yang luas dan menimbulkan
banyak korban, misalnya penyakit yang tidak secara tetap berjangkit di daerah itu
(www.artikata.com)
c. terjadinya insiden penyakit dalam suatu daerah yg melebihi kejadian normal yg
diharapkan (Benenson 1980). (Budiarto, Eko, dan Dewi Anggraeni. 2002.
Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC)

5. Pandemik merupakan:
a. Penyakit epidemik yang tersebar luas; epidemik yang meluas. (Kamus Saku
Kedokteran Dorland Edisi 25 Halaman 822)
b. wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang
luas (www.artikata.com)

6. Morbiditas merupakan:
a. Tingkat yang sakit dan yang sehat dalam satu populasi atau perbedaan orang yang
sakit dengan yang sehat. (www.artikata.com)
b. 1. Keadaan sakit atau berpenyakit. 2. Angka kesakitan; rasio orang sakit terhadap
orang sehat dalam masyarakat. (Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25
Halaman 685)

7. Mortalitas merupakan:
a. 1. Kualitas keadaan mortal. 2. Rasio kematian yang terjadi terhadap kematian
yang diperkirakan. (Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Halaman 685)
b. 1. Angka rata-rata kematian penduduk di suatu daerah atau wilayah. 2. Proporsi
kematian akibat penyakit tertentu. (www.artikata.com)

B. Batasan Permasalahan

1. John Snow pada tahun 1849 mengamati penyakit kolera yang terjadi di London
2. Kota yang diteliti mempunyai penyuplai air minum yang berbeda yaitu Southwark
and Vauxhall Company dan Lambeth Company.
3. Tingkat kematian yang disebabkan kolera lebih tinggi pada penduduk yang
mendapat suplai air minum dari Southwark and Vauxhall Company.

C. Menganalisa Masalah

1. Apa metode yang digunakan oleh John Snow?


2. Setelah John Snow melakukan penelitian, apakah penyakit kolera tersebut segera
hilang?
3. Bagaimana cara penularan penyakit kolera oleh bakteri Vibrio cholerae?
4. Mengapa penyakit kolera dapat terjadi ?
5. Di daerah manakah terdapat angka kematian akibat wabah kolera tahun 1849-1854
di London yang paling banyak?
6. Apakah faktor penyebab kejadian kolera tersebut?
7. Mengapa terdapat perbedaan angka kejadian pada kedua perusaan air minum
tersebut tesebut padahal menggunakan sumber air minum yang sama? Apakah
tujuan John Snow melakukan penelitian?
8. Apakah tujuan John Snow melakukan penelitian?
9. Apakah hasil pengamatan John Snow?
10. Apa penyebab kejang otot perut?
11. Apakah bakteri vibrio cholerae dapat ditularkan melalui air liur?
12. Ion-ion apa sajakah yang keluar dari tubuh apabila terinfeksi?
13. Perbedaan wabah dan KLB?

D. Menyusun Berbagai Penjelasan Mengenai Permasalahan


Sasaran Belajar 1: Apa metode yang digunakan oleh John Snow?

Dari hasil diskusi dan analisa kelompok kami, John Snow menggunakan metode
epidemiologi deskriptif. Pernyataan yang dibuat oleh John Snow masih dalam bentuk
hipotesa. Selain itu, percobaan yang dilakukan John Snow belum menjawab why dan how
yang ada dalam epidemiologi analitik.
Dalam penelitiannya, beliau memetakan rumah penduduk yang meninggal karena
cholera. John snow juga menentukan determinan penyebab penyakit dan akhirnya dijelaskan
bahwa ada hubungan antara sumber air minum dengan kematian karena kolera. Semua itu ia
dapatkan dari pengamatan distribusi geografis yang menggambarkan epidemik cholera kota
London berdasarkan letak pompa air minum. Oleh karena itu, kami meyimpulkan bahwa
metode yang digunakan oleh John Snow adalah epidemiologi deskriptif.
Sasaran Belajar 2: Setelah John Snow melakukan penelitian, apakah penyakit
kolera tersebut segera hilang?
Setelah John Snow melakukan penelitian dan akhirnya diketahui bahwa kolera ini ada
hubungannya dengan sumber air penduduk yang tercemar. Setelah itu, dilakukan tindakan
pemindahan sumber air minum

Sasaran Belajar 3: Bagaimana cara penularan penyakit kolera oleh bakteri


Vibrio cholerae?
a. Masuk ke tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi
feses dan muntahan orang yang terkena kolera
b. Dibawa oleh serangga penular (vektor) lalat
c. Cuci tangan yang tidak bersih
d. Mencuci sayuran atau makanan dengan air yang mengandung bakteri kolera
e. Makan ikan yang hidup di air terkontaminasi bakteri kolera
f. Air tersebut (seperti disungai) dijadikan air minum oleh orang lain yang
bermukim disekitarnya.
g. Kebiasaan penduduk dengan higiene perorangan yang buruk (biasanya terdapat
pada penduduk dengan tingkat ekonomi rendah)

Apabila kita menggunakan teori simpul, penyakit kolera dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Simpul A: sumber (penderita yg terkena kolera)
Simpul B: Ambient (perantara) yaitu melalui makanan, air, minuman
Simpul C: feses, cairan tbh liur, muntahan
Simpul D: dehidrasi akut
Bakteri Vibrio Cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feses
(kotoran) manusia dan muntahan pasien kolera. Manusia yang terpapar feses atau
muntahan ini hampir dapat dipastikan akan terjangkit kolera.

Sasaran Belajar 4: Mengapa penyakit kolera dapat terjadi ?

Dalam proses terjadinya penyakit infeksi disebabkan adanya interaksi antara


“agen” dengan host (penjamu) dan lingkungan. Dalam teori keseimbangan, interaksi
antara ketiga unsur tersebut harus seimbang, apabila terjadi gangguan keseimbangan
maka memungkinkan untuk muculnya penyakit tertentu. Keadaan yang tidak
seimbang ini menyebabkan termanifestasinya penyakit kolera oleh bakteri vibrio
cholerae. Bakteri tersebut dapat termanifestasi sebagai penyakit karena hilangnya
harmonisasi dan keseimbangan lingkungan. Hal ini dapat diterangkan oleh segitiga
epidemiologi yaitu proses terjadinya penyakit disebabkan karena adanya
ketidakseimbangan antara lingkungan, agen dan pejamu.

Hubungan interaksi Host, Enviroment, dan Agent (Segitiga Epidiomologi)


Host

Environment Agent

Keadaan keseimbangan interaksi Host, Agent, dan Environment

Agen Host
t

Environment

Sasaran Belajar 5: Di daerah manakah terdapat angka kematian akibat


wabah kolera tahun 1849-1854 di London yang paling banyak?

Di Soho London, sekitar sumur dari perusahaan air minum Southwark dan
Vauxhall Co. di daerah Broad Street

Sasaran Belajar 6: Apakah faktor penyebab kejadian kolera tersebut?


Kebiasaan penduduk dengan higiene perorangan yang buruk (biasanya terdapat
pada penduduk dengan tingkat ekonomi rendah):
a. Cuci tangan yang tidak bersih
b. Mencuci sayuran atau makanan dengan air yang mengandung bakteri kolera
c. Makan ikan yang hidup di air terkontaminasi bakteri kolera
d. Air tersebut (seperti disungai) dijadikan air minum oleh orang lain yang
bermukim disekitarnya
e. Perumahan yang jelek, berjubel, dan semua kegiatan hidup dilakukan dalam satu
kamar

Sasaran Belajar 7: Mengapa terdapat perbedaan angka kejadian pada


kedua perusaan air minum tersebut tesebut padahal menggunakan sumber air
minum yang sama?
Dekat dr broad street pam/smbr air, kematian tnggi yaitu dr prshaan svc
hulu: plng dkt smbr mta air
hilir: jauh dari sumber air, dan sudah menerima akumulasi dari limbah rumahtangga
Hilir-muara-laut
Lambert: memindahkan sumber air ke bagian hulu
Svc: tdh memindahkan smbr air tetap bagian hilir
Tio:

Sasaran Belajar 8: Apakah tujuan John Snow melakukan penelitian?


a. Mengetahui sebaran dan penyebab wabah kolera serta penanganan penyakit kolera
di London
b. Untuk membantah teori miasma dimana kolera tidak disebabkan oleh udara kotor
c. Mengetahui hubungan sumber air minum terhadap kematian akibat kolera

Sasaran belajar 9: Apakah hasil pengamatan John Snow?


a. Ada hubungan antara sumber air minum dan kematian kolera
b. Kematian karena lebih tinggi pada penduduk yang mendapatkan suplai air minum
dari Southwark and Vauxhal Company
c. Pemetaan rumah penduduk bahwa kematian tertinggi di daerah Soho, di dekat
rumahnya di Piccadilly
d. Cara penularan kolera yaitu melalui makanan dan minuman (water borne, food
borne) dan vektor (serangga)
e. Menyebabkan syok jika tidak segera tertangani
f. Membantah teori miasma bahwa kolera tidak disebabkan oleh udara kotor.

Sasaran Belajar 10: Apa penyebab kejang otot perut?


Kejang otot perut disebabkan karena kekurangan ion kalium (K+) yang disebut
hipokalemia.
Sasaran belajar 11: Apakah bakteri vibrio cholerae dapat ditularkan melalui air
liur?
Penyakit kolera tidak bisa ditularkan melalui air liur. Namun, bisa menular lewat air
liur tikus, jadi peran tikus disini hanya sebagai vektor. Penularan kolera dari manusia ke
manusia resikonya sangat kecil.
Sasaran Belajar 12: Ion-ion apa sajakah yang keluar dari tubuh apabila
terinfeksi?
Ion yang dikeluarkan melalui muntahan yaitu ion kalium (K +) dan klorida (Cl-).
Sedangkan ion yang dikeluarkan melalui feses yaitu ion natrium (Na+) dan klorida (Cl-).
Fungsi kalium bersamaan dengan natrium untuk mengatur aktivitas saraf dan keseimbangan
asam basa. Istilah yang dipakai apabila kekurangan kalium yaitu hipokalemia.
Sasaran Belajar 13: Perbedaan wabah dan KLB?
Wabah adalah penyebaran suatu penyakit secara meluas dimana terjadi peningkatan
kejadian dari sebelumnya pada suatu daerah. Sedangkan KLB atau Kejadian Luar Biasa
adalah kejadian penyebaran suatu penyakit yang mendapat perhatian serius dari pemerintah
dalam peningktan kasus maupun adanya kasus baru yang dianggap potensial menjadi
endemik.

E. Tujuan Belajar

- Mengetahui variabel-variabel dalam epidemiologi

a. Faktor Orang : adalah karakteristik dari individu yang mempengaruhi keterpaparan


yang mereka dapatkan dan susceptibilitasnya terhadap penyakit. Person yang
karakteristiknya mudah terpapar dan peka terhadap suatu penyakit akan mudah jatuh
sakit.
b. Faktor Tempat ( place ) :
Epidemiologi juga tertarik terhadap tempat kejadian. Faktor tempat ini berkaitan
dengan karakteristik geografis informasi, informasi tempat bisa berupa batas
administrative dan batas – batas histories.
c. Faktor waktu :
Waktu kejadian penyakit dapat dinyatakan dalam jam, hari, bulan atau tahun.
Informasi waktu tersebut bias menjadi pedoman tentang kejadian yang timbul dalam
masyarakat.
(Dr. Eko Budiarto, SKM dan Dr. Dewi Anggraeni Pengantar Epidemiologi,EGC)

- Mengetahui transmisi penyakit

Dua bagian cara penularan penyakit :


a.Penularan langsung
b. Penularan tidak langsung; dibagi menjadi tiga yaitu water borne, food borne, dan milk
borne.

F. Belajar Mandiri Secara Individual atau Kelompok

Telah dilaksankan secara individu maupun kelompok dengan mencari sumber


pembelajaran dari buku acuan maupun internet.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan PBL yang telah kami lakukan, kami peroleh definisi mengenai
epidemiologi yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara berbagai faktor yang menentukan
frekuensi dan distribusi penyakit pada komunitas manusiaan. Dan merupakan bidang ilmu
kedokteran yang berhubungan dengan penentuan sebab-sebab khusus terjadinya wabah
infeksi, keracunan toksik, atau penyakit lainnya dengan etiologi yang diketahui2.
Pada PBL ini dibahas metode penelitian John Snow mengenai epidemik Cholera yang
terjadi di London, yaitu metode epidemiologi deskriptif, tentang what, who, when, dan where
suatu penyebaran penyakit.
Cholera sendiri merupakan penyakit infeksi akut yang disebarkan endemik dan
epidemik disebabkan oleh Vibrio Cholerae, ditandai dengan diare hebat disertai dengan
deplesi cairan dan elektrolit yang ekstrim, dan dengan muntah-muntah, kram otot, dan
dengan kelemahan2. Hasil yang didapat John Snow yaitu mengenai frekuensi dan distribusi
kasus kolera yang terjadi di London yang ternyata tersebar pada wilayah yang mendapatkan
pasokan air minum dari perusahaan Southwark and Vauxhall Company. Selain itu juga
hipotesis beliau mengenai penyebab kolera yang bersumber dari air minum sehingga mampu
mematahkan teore miasma.
Hasilnya, penelitian yang dilakukan John Snow memberikan solusi pada pemerintah
setempat mengenai penanggulangan wabah kolera yaitu dengan menutup perusahaan
Southwark and Vauxhall Company yang ternyata mendapatkan sumber air dari hilir sungai
Thames yang tercemar limbah feses penduduk. Dan menunjukkan suatu penyebaran penyakit
terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara agent (pembawa), lingkungan, serta host
(kondisi individu tersebut).
Untuk itu dibutuhkan upaya pencegahan penyakit dimulai dari kebersihan diri sendiri,
serta perawatan lingkungan, agar agent yang tersebar pun masih bisa diseimbangkan dengan
kondisi fisik dan lingkungan yang prima.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Budiarto, Eko, dan Dewi Anggraeni. 2002. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC

Davis, Charles. 2010. “Cholera”. http://www.medicinenet.com/cholera/article.html (diakses pada


tanggal 26 November 2011)

Khomsah. 2007. “Penyakit Kolera”. http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-kolera-


cholera.html (diakses pada tanggal 26 November 2011)
Lawuyan, Stefanus. “Epidemiologi dari Kolera hingga Avian Influenza", Dokter, Bertugas
pada Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.
Media Informasi Obat dan Penyakit. “Kolera”.
http://medicastore.com/penyakit/210/Kolera.html (diakses pada tanggal 26
November 2011)
Murti, Bhisma. “Sejarah Epidemiologi”, Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Kedokteran, Universitas Sebelas Maret.
Noor, Nur Nasry. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta
Res, Indrian J Med. 2011. “Lessons from cholera & Vibrio cholera”, Journal Department of
Microbiology, Bose Institute, Kolkata, India, pp 164-170 .
Res, Indrian J Med. 2011. “The discovery of cholera-like enterotoxins produced by
Escherichia coli causing secretory diarrhoea in humans”, Journal Johns Hopkins University.
Bloomberg School of Public Health, Baltimore, Maryland. USA, pp 171-178.
Sack, David A, R Bradley Sack, dkk. 2004. “Cholera”, The Lancet, vol. 363: 223-33.
Timmreck, Thomas C. 2001. Epidemiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai