Oleh:
Nama : Refo Risanda
NIT : 20161020
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep dasar perancangan jalur dan bangunan merupakan salah satu mata
kuliah Taruna/i DIII Teknik Bangunan dan Jalur Perkeretaapian. Pada materi ini
Taruna/i belajar tentang konsep dasar perancangan jalur dan bangun kereta api yang
Konsep dasar perancangan jalur dan bangunan maka dilakukan kegiatan Kuliah
Kerja Lapangan. Kegiatan ini bertujuan agar Taruna/i dapat membandingkan materi
hal seputar proyek pembangunan Double Track Jombang – Madiun kepada dosen
pendamping, kontraktor, konsultan, dan pendamping dari BTP Jawa Bagian Timur.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengungkapkan ilmu yang
didapat di lapangan dalam bentuk karya tulis ilmiah yang berjudul “LAPORAN
227”.
B. Rumusan Masalah
beton?
jembatan baja?
12. Sistem apa yang digunakan untuk memindahkan struktur jembatan baja
yang dilaksanakan pada Jum’at, 12 Januari 2018 ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum :
Taruna/i agar memiliki gambaran sebelum memasuki dunia kerja yang nyata.
2. Tujuan Khusus :
tentang jembatan.
perbedaannya.
yang dilaksanakan pada Jum’at, 12 Januari 2018 ini adalah sebagai berikut :
dengan di lapangan.
nyata.
luas.
d.
BAB II
GAMBARAN UMUM
Proyek double track Jombang- Madiun proyek peambahan satu jalur kereta api
membangaun jalur kereta api di sebelah jalur existing jalur kereta api Jombang-
Madiun yang meliputi pembangunan jalan rel, stasiun, dan jembatan Kereta Api.
Pada proyek ini terdapat pengerjaan jembatan baja dan beton di banyak lokasi
yang dikerjakan oleh banyak kontraktor dan konsultan diantaranya adalah PT.
WIKA, PT. WASKITA, PT. Istana Putra Agung, dan PT. Rekayasa Bumi pertiwi.
Peralatan serta keperluan yang digunakan dalam pembuatan jembatan baja tersebut
di produksi oleh beberapa pabrik diantaranya pabrik WIKA Pecest yang berlokasi
A. Pengertian Jembatan
1. Pengertian
yang terpisah oleh sungai, palung, lembah, danau, selat, dan jalan baik
untuk transportasi jalan raya, jalan kereta api, orang, binatang ataupun
transportasi air.
Istilah-istilah yang biasa digunakan para teknisi kereta api pada jembatan adalah:
1. Bentang jembatan adalah jarak antara muka pangkal ke muka pangkal yang
lain untuk jembatan yang hanya mempunyai satu bentangan sedang untuk
jembatan yang lebih dari satu bentangan adalah jarak antara muka pangkal
hingga pilar atau muka pilar ke muka pilar disebelahnya, dapat pula disebut
bentang bersih.
2. Bentang teoritis adalah jarak antara sumbu-sumbu perletakan jembatan atau
as andas ke as andas. Bentang teori ini yang dipergunakan dalam
perhitungan.
3. dari suatu bangunan atas yang meliputi bentang teoritis dan konstruksi
tonjolan bangunan atas diluar bentang teoritis atau panjang dari ujung ke
ujung konstruksi.
4. Tinggi konstruksi adalah jarak atau tinggi dari permukaan rel atau kop rel
sampai tepi bawah konstruksi bangunan atas yang terendah.
5. Tinggi bebas adalah jarak atau ti
6. nggi dari tepi bawah konstruksi bangunan atas yang terendah sampai muka
air tertinggi.
7. Panjang jembatan atau disebut panjang konstruksi adalah panjang
seluruhnya dari suatu bangunan atas yang meliputi bentang teoritis dan
konstruksi tonjolan bangunan atas diluar bentang teoritis atau panjang dari
ujung ke ujung konstruksi.
8. Tinggi konstruksi adalah jarak atau tinggi dari permukaan rel atau kop rel
sampai tepi bawah konstruksi bangunan atas yang terendah.
9. Tinggi bebas adalah jarak atau tinggi dari tepi bawah konstruksi bangunan
atas yang terendah sampai muka air tertinggi.
2. Jenis-jenis jembatan
- BANGUNAN ATAS.
Bangunan atas struktur jembatan ( super structure ),berdasarkan material
pembangun ada 3 ( tiga ) macam :
1. Jembatan baja.
2. Jembatan beton.
3. Jembatan komposit.
Jembatan baja pada jalan kereta api pada dasarnya ada dua jenis yaitu :
1. Jembatan rasuk dan 2. Jembatan dinding.
1. Jembatan Rasuk
Jembatan rasuk adalah jembatan dimana gaya yang timbul dari beban kereta
api diterima langsung oleh gelagar induk untuk diteruskan ke tumpuan andas baja
2. Jembatan Dinding
jembatan dinding adalah jembatan dimana gaya yang timbul dari beban kereta
api diterima oleh gelagar induk dengan melalui perantaraan pemikul memanjang (
stringer ) dan pemikul melintang atau pemikul malang ( Croos beam ).
3. Pengertian Camber Jembatan
Camber biasa disebut dengan anti lendutan karena camber dibuat untuk
melawan lendutan yang mungkin terjadi akibat beban yang bekerja. Jika
terjadi lendutan maka tidak akan melebihi garis netral jembatan sehingga
B. Jembatan BH 331
jembatan baja rasuk plat dengan bentang 10 meter, 20 meter, dan 10 meter.
Pada jembatan ini terdapat andas hidup dan andas mati yang dipasang
berurutan sendi, rol, sendi, rol, sendi, dan rol pada ketiga bentang jembatan
tersebut.
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2018.
Gamabar 3.1 Sendi dan rol pada jembatan existing BH 331
beton jenis press concrete i girder dengan bentang 21 meter, 35 meter, dan
mudah dilakukan perawatan dan balas bisa tetap digunakan di jembatan yang
menambah balas tidak perlu mengangkat konstruksi jembaan. Selain itu juga
tinggi bebas antara muka air tertinggi sungai dengan konstruksi atas jembatan
beton.
mengunakan dua pilar beton yang berada di tepi sungai. Sistem pondasinya
bearing pad. Pada saat pelaksanaan Kunjungan Kerja Lapangan proyek ini
sudah selesai pada tahap pembuatan pilar. Tetapi belum terdapat girder-girder
terdiri dari 3 macam. Beton-beton tersebut yaitu beton K300 yang digunakan
untuk konstruksi abutmen dan pilar, beton K350-K600 yang masih diantara
kedua jenis beton yang digunakan untuk grouting, dan beton K700 yang
roda kereta apabila terjadi anjlogan kereta apabila tetap berada pada jembatan
tersebut. Pemasangan guard rel juga karena bentang total jembatan yang lebih
dari 20 meter yaitu 72 meter. Perlu diketahui bahwa guard rel juga dipasang
pada jembatan yang terdapat pada lengkung R<600 meter atau pada jembatan
C. JEMBATAN BH 326
Jembatan yang masi terletak di area Stasiun wilangan tidak jauh dari jembatan
BH 331 ini hampir sama dengan pembanguna jembatan BH 331 yang baru,jenis
jembatan ini termasuk jembatan beton (voidid slab) dengan bentang 16 m.bagian
deck dibentuk dengan penyatuan segmen per segmen dengan cara erection.untuk
pondasi jembatan ini menggunakan pondasi bore pile 9 titik dengan kedalaman 20
m,bore pile lebih diunggulkan dari pondasi lainnya karena pengerjaannya yang
meruapakn andas aktif yang dapat bergerak dilatasi untuk meregang,bahan dari
andas ini terbuat dari bearing rubber pad elastomeric poli urethena memiliki mutu
yang tinggi sehingga jika terkena panas tidak mudah meleleh didalamnya terdapat
stressing pada setiap segmen memiliki tendon yang berisi kabel yang beerguna
D. Jembatan BH 283
kembar dengan bentang 10,8 meter, 10,8 meter, dan 10,8 meter yang
dibangun termasuk jenis jembatan baja rasuk profil dengan baentang sama
yang lebih kecil dan lebih tipis, sedangkan jembatan baja rasuk profil
jembatan.
dan andas mati. Jika dilihat sekilas maka andas akan terlihat sama, yang
membedakan adalah andas mati terdapat tanda coakan pada profil yang
E. Jembatan BH 268
jembatan rangka baja lalu lintas bawah tertutup WTT 42. Jembatan ini
mm. Pemilihan jembatan baja karena bentang jembatan yang cukup panjang
yaitu 42 meter. Selain itu tinggi bebas jembatan yang tidak terlalu tinggi.
dan jembatan rangka baja lalu lintas bawah yang terletak di KM 83+600.
baja lalu lintas bawah tertutup. Pemilihihan jembatan baja terutama tinggi
bebas/muka air tertinggi air sungai yang tidak terlalu tinggi. Selain itu juga
dalam waktu yang singkat karena harus urut dari pembuatan abutmen
beberapa batang profile baja jembatan tersebut sudah disambungkan satu sama lain,
sambungan.
bahan seperti potongan rel di lengsung sungai sebelah dalam. Fungsi dari adanya
yaitu okrip dan sayap. Okrip melupakan pelat andas yang berada pada jalan rel
sebelum dan sesudah jembatan. Fungsi okrip adalah sebagai perantara antara jalan
rel sebelum jembatan dengan jembatan yang struktur tanah pada area tersebut masih
Fungsi Sayap adalah untuk menahan tanah pada sekitar abutmen agar tidak terjadi
longsoran.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang disampaikan oleh penulis pda bab III maka
1. Jembatan BH 331 yang existing termasuk jenis jembatan baja rasuk plat
dengan bentang 10,8 meter, 10,8 meter, dan 10,8 meter yang terletak di
termasuk jenis jembatan baja rasuk profil dengan baentang sama seperti
jembatan existing.
5. Jembatan BH 227 existing termasuk jenis jembatan baja rasuk pelat dan
sendiri.
yang panjang, dapat digunakan pada tinggi bebas muka air yang rendah,
bentang yang dapat digunakan terbatas, dan tinggi bebas muka air yang
cukup tinggi.
B. Saran