PEDOMAN
BONGKAR MUAT DI PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkah dan karunianya dalam penulisan buku pedoman ini. Penyusunan
Buku Pedoman Bongkar Muat Di Pelabuhan Sungai Dan Danau ini untuk
mewujudkan transportasi sungai dan danau yang selamat, aman, cepat,
lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien.
Isi dari pedoman ini membahas tentang Tata Cara Perhitungan Jumlah Dan
Kapasitas Alat Bongkar Muat Serta Produktifitas Bongkar Muat Di
Pelabuhan Sungai Dan Danau.
Buku Pedoman ini jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan
tanggapan pembaca sangat diharapkan agar dapat diadakan perbaikan untuk
cetakan berikutnya.
Jakarta, 2012
Penyusun
i
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I DESKRIPSI
1.1 Maksud dan Tujuan
1.1.1 Maksud
1.1.2 Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Acuan Normatif
1.4 Pengertian
BAB II KETENTUAN-KETENTUAN
2.1 Pelaku Kegiatan Bongkar Muat
2.2 Macam-Macam Kegiatan Bongkar Muat
2.3 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Bongkar Muat
2.4 Perhitungan Volume Bongkar Muat Barang di Pelabuhan
iii
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB I
DESKRIPSI
1.1.1 Maksud
Untuk memberikan panduan kepada pemangku kepentingan di
bidang angkutan sungai dan danau di dalam menyediakan layanan
aktivitas bongkar muat.
1.1.2 Tujuan
Dengan adanya pedoman ini diharapkan dapat digunakan untuk
menentukan fasilitas yang perlu disediakan dalam melayani
aktifitas bongkar muat.
1
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
1.4 Pengertian
1) Kegiatan Bongkar Muat Barang adalah Kegiatan bongkar muat
barang dari dan ke kapal yang dilakukan melalui dermaga,
gudang dan lapangan penumpukan di pelabuhan.
2) Peralatan bongkar muat adalah alat bantu untuk mempercepat
proses bongkar muat barang dan akan mengurangi biaya tambat
di pelabuhan. Alat angkat yang akan digunakan di kapal
direncanakan berdasarkan beban yang akan diangkat guna
menentukan SWL alat angkat yang akan direncanakan.
3) Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) adalah personil atau
buruh yang bekerja untuk membawa barang bongkar muat, dari
dan ke kapal.
4) Perusahaan Bongkar Muat (PBM) adalah unit usaha yang
melayani jasa bongkar muat barang dari dan ke kapal
2
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB II
KETENTUAN-KETENTUAN
3
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Dalam kegiatan bongkar muat barang ada 3 (tiga) hal pokok yang
perlu diperhatikankan dan sekaligus dapat dilihat sejauhmana
tanggung-jawab PBM tersebut terhadap barang yang
dibongkar/dimuat dati dan ke atas kapal, tiga hal tersebut antara
lain :
1. Stevedoring
4
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Gudang
Kapal
Pelabuhan Muat
Gudang
5
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
2) Melindungi Muatan.
3) Melindungi ABK / Anak Buah Kapal dan TKBM-nya.
4) Menjaga agar pemuatan / Pembongkaran dilaksanakan
secara teratur dan sistematis.
5) Pemuatan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
Broken stowage-nya dapat ditekan sekecil mungkin.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi bongkar muat :
1) Fasilitas bongkar muat meliputi :
Peralatan bongkar muat seperti kran/derek, kran darat,
perahu angkut dll.
Pembangkit tenaga listrik, tenaga mekanis, gudang, dll.
2) Bangunan meliputi jalan-jalan raya, rel-rel kereta api,
gudang
Alat bongkar muat yang merupakan alat untuk
meneruskan muatan ke pedalaman seperti tongkang,
perahu, truk dan kereta api.
Barang yang diangkut, ini dipengaruhi jenis dan
macam barang juga oleh bagaimana cara
pengepakannya.
Alat angkut sungai dan danau yaitu kapal yang
digunakan untuk pengangkutan muatan termasuk alat
bongkar muat dikapal.
Pengaturan, penyampaian berita yang berhubungan
dengan berita perjalanan muatan tersebut.
Para personil/pelaksana bongkar muat dan TKBM yang
memenuhi standart yaitu terampil dan berpengalaman.
3. Proses Pembongkaran Muatan
6
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
7
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
8
PEDOMAN
TRANSPORTASI SUNGAI DAN DANAU
PEDOMAN
TATA CARA PENGUKURAN, DESAIN, DAN PENGERJAAN
KAPAL KAYU SUNGAI DAN DANAU
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkah dan karunianya dalam penulisan buku pedoman ini. Penyusunan
Buku Pedoman Tata Cara Pengukuran, Desain, Dan Pengerjaan Kapal Kayu
Sungai Dan Danau ini untuk mewujudkan transportasi sungai dan danau
yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien.
Isi dari pedoman ini membahas tentang Tata Cara Pengukuran, Desain, Dan
Pengerjaan Kapal Kayu Sungai Dan Danau.
Buku Pedoman ini jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan
tanggapan pembaca sangat diharapkan agar dapat diadakan perbaikan untuk
cetakan berikutnya.
Jakarta, 2012
Penyusun
i
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
ii
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I DESKRIPSI
1.1 Maksud dan Tujuan
1.1.1 Maksud
1.1.2 Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Acuan Normatif
1.4 Pengertian
BAB II KETENTUAN-KETENTUAN
2.1 Bahan Dan Peralatan
2.2 Bagian-Bagian Kapal
BAB III PELAKSANAAN
3.1 Teknis
3.2 Besaran Kapal
3.3 Stabilitas Kapal
iii
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
iv
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB I
DESKRIPSI
1.1.1 Maksud
1.1.2 Tujuan
1
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
1.4 Pengertian
2
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
8) Panjang garis air kapal (Length water line, Lwl) adalah jarak
mendatar antara sisi belakang linggi haluan sampai dengan sisi
depan linggi buritan, yang diukur pada garis air muatan penuh.
12) Lebar garis geladak kapal (Breadth deck line, Bdl atau Breadth
moulded, Bmld) adalah jarak mendatar antara sisi-sisi luar kulit
kapal, yang diukur pada garis tepi geladak dan dipertengahan
panjang garis tegak kapal.
13) Lebar garis air kapal (Breadth water line, Bwl) adalah jarak
mendatar antara sisi-sisi luar kulit kapal, yang diukur pada garis
muatan penuh dan dipertengahan panjang garis tegak kapal.
3
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
15) Tinggi kapal atau tinggi geladak kapal (Height, H atau Depth,
D) adalah jarak vertikal atau tegak antara garis dasar/ garis
sponeng bawah sampai dengan garis atau sisi atas geladak pada
garis tepi geladak utama, yang diukur pada pertengahan
panjang garis tegak kapal.
16) Sarat air kapal (Draught atau draft, d) adalah jarak vertikal/
tegak antara garis dasar sampai dengan garis air muatan penuh
atau tanda lambung timbul kapal untuk garis muat musim
panas, yang diukur pada pertengahan panjang garis tegak kapal.
4
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB II
KETENTUAN-KETENTUAN
2.1.1 Bahan
2.1.2 Peralatan
5
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
6
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
7
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
A. Bentuk lambung
Bentuk
Keterangan
lambung
Kapal lambung datar
Katamaran
Lambung V
8
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Bentuk
Keterangan
lambung
Lambung terowongan
9
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
10
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
11
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
2.2.5. Lunas
Lunas adalah bagian terbawah dari kapal, lunas terdiri dari berbagai
jenis yaitu lunas dasar, lunas tegak dan lunas lambung. Lunas dasar
merupakan lajur kapal pada dasar yang tebalnya +/- 35 % dari pada
kulit kapal lainnya. Sedangkan lunas tegak ialah lunas yang tegak
sepanjang kapal , tebalnya 5/8 lebih besar daripada lunas dasar pada
4/10 bagian lunas tegak di tengah–tengah kapal. Kapal besar pada
umumya memiliki lunas lambung yang berfungsi untuk melindungi
kapal bila kandas. Lunas lambung ini biasanya terdapat 1/4 - 1/3
dari panjang kapal pada bagian tengah yang berfungsi juga untuk
mengurangi olengan kapal.
2.2.6. Anjungan
12
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
B. Geladak
13
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Lajur Geladak
Bagian ini biasanya terbuat dari kayu yang melapisi geladak baja.
Untuk itu kayu lajur geladak ini harus memenuhi kriteria berikut:
1. Cukup keras, tahan lama, dan daya serap air harus sekecil
mungkin.
2. Dalam perubahan suhu, perubahan kembang dan menyusut
harus sekecilnya.
3. Tidak mengandung bahan kimia yang merusak baja.
4. Harus cukup kering.
5. Harus bersih dari serat-serat licin.
C. Gading
2.2.7. Bak
14
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB III
PELAKSANAAN
3.1 Teknis
15
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
16
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
17
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
18
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
b. Lebar kapal
19
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
c. Tinggi kapal
20
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
∇
=
Lwl × Bwl × d
Keterangan :
Cb = Koefisien balok kapal
∇ = Volume displacement kapal (m3)
Lwl = Panjang garis air kapal (m)
Bwl = Lebar garis air kapal (m)
d = Sarat air kapal (m)
21
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Am
=
Bwl × d
Keterangan :
Cm = Koefisien gading besar kapal
Am = Luasan penampang gading besar (m2)
Bwl = Lebar garis air kapal (m)
d = Sarat air kapal (m)
22
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Keterangan :
Cw = Koefisien garis air
Aw = Luasan penampang garis air (m2)
Lwl = Panjang garis air kapal (m)
Bwl = Lebar garis air kapal (m)
23
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
= × ×
atau =
Keterangan :
Cpl = Koefisien prismatik memanjang kapal
∇ = Volume displacement (m3)
Am = Luasan penampang gading besar (m2)
Lwl = Panjang garis air kapal (m)
Cb = Koefisien balok
Cm = Koefisien gading besar
∇
= atau =
×∇×
24
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Keterangan :
Cpv = Koefisien prismatik melintang kapal
∇ = Volume displacement kapal (m3)
Aw = Luasan penampang garis air (m2)
d = Sarat air kapal (m)
Cb = Koefisien balok
Cw = koefisien garis air
25
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
26
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
27
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
= 0,25 ×
Keterangan :
GT = Gross Tonnage atau tonase kotor (RT)
0,25 = faktor
V = Volume ruang tertutup yang berada
dalam kapal (m3)
V1 = Volume ruangan di bawah geladak utama
(m3)
V2 = Volume ruangan di atas geladak utama
(m3)
= × × ×
Keterangan :
V1 = Volume ruangan di bawah geladak utama
(m3)
Ldl = Panjang (m), diperoleh dengan dengan
mengukur jarak mendatar antara titik temu
sisi luar kulit lambung dengan tinggi haluan
dan tinggi buritan pada ketinggian geladak
atas pada bagian sebelah atas dari rimbat
tetap (*)
Bdl = Lebar (m), diperoleh dengan mengukur
jarak mendatar antara kedua sisi luar kulit
lambung pada bagian kapal yang terlebar,
tidak termasuk pisang-pisang (*)
D = Tinggi (m), diperoleh dengan mengukur
jarak tegak lurus ditengah-tengah lebar pada
28
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
= × ( ) × ( )
29
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Keterangan :
V2 = Volume ruangan di atas geladak utama
(m3)
l = Panjang ruangan (m), diukur hingga
kesebelah dalam kulit atau plat dinding (*)
b(r) = Lebar rata-rata (m), diukur hingga
kesebelah dalam kulit atau plat dinding (*)
d(r) = Tinggi rata-rata (m), tinggi ruang
bangunan atas diukur dari sebelah atas
geladak sampai sebelah bawah geladak
diatasnya; tinggi kepala palkah diukur dari
sebelah bawah geladak sampai sebelah
bawah tutup kepala palkah (*)
Catatan
Umumnya ruangan tertutup di atas geladak utama
terdiri dari :
a. Ruangan di depan kapal : akil (fore castle),
b. Ruangan di tengah kapal : anjungan (bridge),
c. Ruangan di belakang kapal : kimbul (poop),
30
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
= ×
Keterangan :
GT = Gross Tonnage atau tonase kotor
k = koefisien
k = 0,2 + 0,02 log 102 atau menggunakan
tabel koefisien : k
fungsi dari volume ruangan tertutup : v,
seperti terlihat pada tabel 3.1.
31
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
32
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
33
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
34
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Secara definisi, titik berat (G) ialah titik tangkap dari semua gaya–
gaya yang bekerja ke bawah. Letak titik G pada kapal kosong
ditentukan oleh hasil percobaan stabilitas. Perlu diketahui bahwa,
letak titik G tergantung daripada pembagian berat di kapal. Jadi
selama tidak ada berat yang di geser/ditambah/dikurangi, titik G
tidak akan berubah walaupun kapal oleng atau mengangguk/trim.
35
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
36
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Di mana,
∑M = Jumlah momen (ton)
∑W = jumlah perkalian titik berat dengan bobot benda (m ton)
KM – adalah tinggi / jarak metacenter dari lunas.
KM ialah jarak tegak dari lunas kapal sampai ke titik M, atau
jumlah jarak dari lunas ke titik apung (KB) dan jarak titik apung ke
metasentris (BM), sehingga KM dapat dicari dengan rumus:
GM – Tinggi Metacentric:
Tinggi metasentris atau metacentris high (GM) yaitu jarak tegak
antara titik G dan titik M. Dari rumus disebutkan:
37
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
GM = KM – KG
GM = (KB + BM) – KG
Nilai GM inilah yang menunjukkan keadaan stabilitas awal kapal
atau keadaan stabilitas kapal selama pelayaran nanti
BM – Radius Metacentric:
BM dinamakan jari-jari metasentris atau metacentris radius karena
bila kapal mengoleng dengan sudut-sudut yang kecil, maka lintasan
pergerakan titik B merupakan sebagian busur lingkaran di mana M
merupakan titik pusatnya dan BM sebagai jari-jarinya. Titik M
masih bisa dianggap tetap karena sudut olengnya kecil (100-150).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa:
Di mana :
b = lebar kapal (m)
d = draft kapal (m)
KB (Tinggi Titik Apung dari Lunas)
Letak titik B di atas lunas bukanlah suatu titik yang tetap, akan
tetapi berpindah-pindah oleh adanya perubahan sarat atau sengat
kapal. Menurut Rubianto (1996), nilai KB dapat dicari:
Untuk kapal tipe plat bottom, KB = 0,50d
Untuk kapal tipe V bottom, KB = 0,67d
Untuk kapal tipe U bottom, KB = 0,53d
Di mana d = draft kapal
Dari diagram metasentris atau lengkung hidrostatis, di mana nilai
KB dapat dicari pada setiap sarat kapal saat itu
38
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Segitiga stabilitas
39
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
yang ditarik dati titik gravitasi ke vektor gaya apung kapal. Untuk
kemiringan yang kecil (0o sampai 7o ke 10o, metacenter tidak
berubah), nilai lengan penegak (GZ) dapat diperoleh secara
trigonometry.
Dengan menggunakan fungsi sinus untuk mendapatkan lengan
penegak:
40
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Stabilitas positif
Stabilitas netral
Stabilitas negatip
41
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
42
PEDOMAN
TRANSPORTASI SUNGAI DAN DANAU
PEDOMAN
TATA CARA PENETAPAN JARINGAN TRAYEK SUNGAI DAN
DANAU
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkah dan karunianya dalam penulisan buku pedoman ini. Penyusunan
Buku Pedoman Penetapan Jaringan Trayek Sungai Dan Danau ini untuk
mewujudkan transportasi sungai dan danau yang selamat, aman, cepat,
lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien.
Isi dari pedoman ini membahas tentang Tata Cara Penetapan Jaringan
Trayek Sungai dan Danau.
Buku Pedoman ini jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan
tanggapan pembaca sangat diharapkan agar dapat diadakan perbaikan untuk
cetakan berikutnya.
Jakarta, 2012
Penyusun
i
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
ii
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I DESKRIPSI
1.1 Maksud dan Tujuan
1.1.1 Maksud
1.1.2 Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Acuan Normatif
1.4 Pengertian
BAB II KETENTUAN-KETENTUAN
2.1 Wilayah Operasi
2.2 Persyaratan Operasional Angkutan Sungai Dan Danau
2.3 Trayek Angkutan Sungai
2.4 Jaringan Trayek Tetap Dan Teratur
2.5 Trayek Tidak Tetap Dan Tidak Teratur
BAB III PELAKSANAAN
3.1 Penetapan Lokasi Pelabuhan
3.2 Pertimbangan Penetapan Jaringan Trayek Angkutan Sungai
3.3 Pihak yang Berwenang Menetapkan Jaringan Trayek Angkutan
Sungai
iii
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
iv
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB I
DESKRIPSI
1.1.1 Maksud
1.1.2 Tujuan
1
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
1.4 Pengertian
2
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
dan aktivitas pengisian bahan bakar untuk kapal, air minum, air
bersih, saluran untuk air kotor/limbah.
3
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
4
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB II
KETENTUAN-KETENTUAN
5
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
6
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
7
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
8
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB III
PELAKSANAAN
9
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
10
PEDOMAN
TRANSPORTASI SUNGAI DAN DANAU
PEDOMAN
TATA CARA PENETAPAN SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK
PENGELOLAAN TRANSPORTASI SUNGAI DAN DANAU
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkah dan karunianya dalam penulisan buku pedoman ini. Penyusunan
Buku Pedoman Tata Cara Penetapan Sumber Daya Manusia Untuk
Pengelolaan Transportasi Sungai Dan Danau ini untuk mewujudkan
transportasi sungai dan danau yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan
teratur, nyaman dan efisien.
Isi dari pedoman ini membahas tentang Tata Cara Penetapan Sumber Daya
Manusia Untuk Pengelolaan Transportasi Sungai Dan Danau.
Buku Pedoman ini jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan
tanggapan pembaca sangat diharapkan agar dapat diadakan perbaikan untuk
cetakan berikutnya.
Jakarta, 2012
Penyusun
i
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
ii
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I DESKRIPSI
1.1 Maksud dan Tujuan
1.1.1 Maksud
1.1.2 Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Acuan Normatif
1.4 Pengertian
BAB II KETENTUAN-KETENTUAN
2.1 Peningkatan Kelembagaan dan Birokrasi
2.2 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
LAMPIRAN
iii
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
iv
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB I
DESKRIPSI
1.1.1 Maksud
Konsep pedoman di bidang pengelolaan dan pengembangan
Sumber Daya Manusia pada Bidang transportasi sungai dan danau
bertujuan untuk melakukan pembenahan pengelolaan SDM dengan
meletakan kerangka dasar bagi implementasi Sistem Manajemen
Sumber Daya Manusia dalam bidang transportasi sungai dan danau
secara terpadu berbasiskan kompetensi yang dijabarkan dari visi,
misi serta strategi
Dengan berlakunya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah tersebut telah menggeser paradigma
pelayanan, dari yang bersifat sentralistis ke desentralistis dan
mendekatkan pelayanan secara langsung kepada masyarakat.
Pengelolaan SDM yang mencakup analisis jabatan, manajemen
karir, standar kompetensi, evaluasi jabatan, remunerasi, rekruitmen
pegawai, assessment center, dan profiling kompetensi. BPK RI
terus mengembangkan SDMnya baik secara kualitas dan kuantitas.
1.1.2 Tujuan
Pedoman penataan sumber daya manusia di bidang transportasi
sungai dan danau ditujukan pada peningkatan mutu dan kualitas
organisasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang transportasi sungai
dan danau. Beberapa tujuan yang dimaksud diantaranya:
1. Peningkatan kualitas SDM dengan memperhatikan kebutuhan
nyata dalam pembangunan di bidan transportasi sungai dan
danau;
1
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
2
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
3
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
13. Keputusan Kepala BKN No. 46A Tahun 2003 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Struktural PNS.
14. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2005
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
KM 43 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Perhubungan.
15. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 63 Tahun 2005
tentang Kesepakatan Bersama Departemen dengan Lembaga
Administrasi Negara tentang Pengembangan Sumber Daya
Manusia bidang Transportasi.
1.4 Pengertian
4
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
5
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
6
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB II
KETENTUAN-KETENTUAN
7
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
8
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
9
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
10
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
11
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
2.2.6 Pembiayaan
Anggaran untuk membiayai program pengembangan SDM
dialokasikan dalam Anggaran Pemerintah untuk pengembangan
SDM
12
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
13
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
14
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Lampiran
NO NAMA KOMPETENSI
1 JABATAN
2 3
1 Operator 1 Kualifikasi Pendidikan minimal SMU/Sederajat dan
Deck Mempunyai sertifikat dasar kelautan dibidang nautika;
(Awak 2 Mempunyai pengetahuan tentang penggunaan kompas;
Angkutan) 3 Mengert ipenanganan muatan dan stabilitas kapal secara
4 umum;
Komunikasi dengan jelas dan ringkas, perintah-perintah
dimengerti sesuai kecakapan pelaut yang baik;
5 Mengerti istilah-istilah dan definisi perkapalan;
6 Mengerti prosedur-prosedur dasar untuk perlindungan;
7 Mengerti tentang tugas-tugas darurat dan isyarat-isyarat
8 tanda
Tidak bahaya;
buta huruf;
9 Mempunyai pengetahuan tentang pertolongan pertama
pada kecelakaan apabila terjadi luka, lukabakar, orang
1 tenggelam;
Mempunyai pengetahuan tentang persyaratan wajib
0 untuk perlengkapan keselamatan jiwa dan peralatan
pemadam kebakaran;
1 Mempunyai pengetahuan tentang pemeliharaan
1 perlengkapan keselamatan jiwa dan peralatan pemadam
1 kebakaran
Mempunyaiyang dibawa olehtentang
pengetahuan kapal kecil;
persyaratan wajib
2 untuk perlengkapan keselamatan jiwa dan peralatan
pemadam kebakaran.
NO NAMA KOMPETENSI
JABATAN 1 Memahami tentang keselamatan kerja;
1 Mempunyai pengetahuan tentang persyaratan wajib
2 untuk perlengkapan keselamatan jiwa dan peralatan
pemadam kebakaran.
3 Klasi 1 Kualifikasi Pendidikan minimal SMU/Sederajat dan
Deck/Mesin Mengerti tentang tugas-tugas darurat dan isyarat-isyarat
(Awak 2 tanda
Tidak bahaya;
buta huruf;
Angkutan) 3 Mempunyai pengetahuan tentang pertolongan pertama
pada kecelakaan apabila terjadi luka, lukabakar, orang
tenggelam; pengetahuan tentang persyaratan wajib
4 Mempunyai
untuk perlengkapan keselamatan jiwa dan peralatan
pemadam kebakaran,
5 Mempunyai luka, lukabakar,
pengetahuan tentangorangpemeliharaan
tenggelam
perlengkapan keselamatan jiwa dan peralatan pemadam
kebakaran yang dibawa oleh kapal kecil;
16
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
NO NAMA KOMPETENSI
7 JABATAN
Petugas 1 Kualifikasi Pendidikan minimal D3
Pengukuran Transportasi/Teknik/Sosial dan telah mengikuti diklat
Dan LLSDP atau yang disetarakan
2 Memahami tatacara Pengukuran Kapal SD;
Penerbitan
Surat Ukur 3 Memahami Dasar-Dasar Bangunan Kapal SD;
Kapal 4 Memahami pendaftaran dan kebangsaan Kapal Sungai
Sungai dan dan Danau.
Danau
8 Petugas 1 Kualifikasi Pendidikan minimal D3
Pemberi Transportasi/Teknik/Sosial dan telah mengikuti diklat
Persetujuan
Pemberangk 2 LLSDP
MemahamiatauKelaikan
yang disetarakan
Kapal Sungai danDanau;
atan SD
Kapal 3 Memahami Kecakapan Kapal (SKK)
4 Memahami Kelengkapan Keselamatan;
5 Memahami Stabilitas Kapal S D;
6 Memahami Pengukuran Kapal S D;
7 Memahami Pengawakan Kapal S D;
8 Memahami Tata Cara Manifes Muatan Kapal S D;
9 Memahami Sistem Trayek;
1 Memahami Persyaratan Operasional Kapal S D;
10 Memahami Tugas Kewajiban dan Tanggung Jawab
1 Operator
Memahami Kapal S D; Perizinan Usaha Pengoperasian
Prosedur
21 Kapal S D;
Memahami Pendaftaran dan Registrasi Kapal S D;
13 Memahami Prosedur Penerbitan Surat Pemeriksaan
41 Kelaikan Kapal
Memahami danDanau;
Pas Sungai Danau;
51 Memahami PengawasanOperasionalKapal ASD.
16 Memahami StabilitasKapal Sungai danDanau;
7
17
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
NO NAMA KOMPETENSI
JABATAN 5 Menguasai operasional pelayanan untuk penumpang dan
barang (system penjualan tiket, pemberian info
kedatangan/keberangkatan kapal, bongkar muat dan
pencatatanmanifes)
6 Menguasai operasional pelayananterhadap kapal
termasuk pelayanan
7 Menguasai komunikasi
operasional pengecekankapal, pelabuhan
fasilitas dan
pelabuhan
SBNP
8 Menguasai operasional kelancaran lalulintas di
9 pelabuhan
Menguasai operasional pengamanan bahan B3 di
pelabuhan
1 Menguasai operasional pada keadaan darurat akibat
10 Menguasai
cuaca burukoperasional
di pelabuhan
keamanan dan ketertiban
1
18
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
NO NAMA KOMPETENSI
JABATAN
Keselamatan dan telah mengikuti diklat LLSDP atau yang disetarakan
ASDP
2 Mampu memahami peraturan perundangan keselamatan
Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan;
3
4 Mampu memahami alur pelayaran sungai, danau dan
penyeberangan dan teknologinya;
5 Mampu memahami keselamatan pelayaran Angkutan
Sungai, Danau dan Penyeberangan;
6 Mampu memahami system perambuan perairan daratan
dan penyeberangan
7 Mampu memahami ilmu perencanaan dermaga sungai
dan pelabuhan penyeberangan;
8 Mampu memahami tata cara pelaksanaan inspeksi
keselamatan ASDP;
9 Mampu mengoperasikan peralatan inspeksi keselamatan
ASDP;
19
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
20
PEDOMAN
TRANSPORTASI SUNGAI DAN DANAU
PEDOMAN
PENGELOLAAN LIMBAH SAMPAH AKTIFITAS
ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkah dan karunianya dalam penulisan buku pedoman ini. Penyusunan
Buku Pedoman Pengelolaan Limbah Sampah Aktifitas Angkutan Sungai
Dan Danau ini untuk mewujudkan transportasi sungai dan danau yang
selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien.
Isi dari pedoman ini membahas tentang Tata Cara Pengelolaan Limbah
Sampah Aktifitas Angkutan Sungai Dan Danau.
Buku Pedoman ini jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan
tanggapan pembaca sangat diharapkan agar dapat diadakan perbaikan untuk
cetakan berikutnya.
Jakarta, 2012
Penyusun
i
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
ii
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I Deskripsi
1.1 Maksud dan Tujuan
1.1.1 Maksud
1.1.2 Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Acuan Normatif
1.4 Pengertian
BAB II Ketentuan Umum
2.1 Jenis dan karakter limbah dan sampah pada angkutan sungai dan
danau
2.2 Sumber sampah / limbah dan pencemaran
2.3 Prosedur pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan
2.4 Peralatan keselamatan dan kenyamanan terkait limbah dan sampah
2.5 Pembuangan limbah di perairan
2.6 Prosedur Pengelolaan Sampah dan Limbah Angkutan sungai dan
danau
BAB III Ketentuan Teknis
3.1 Persyaratan Teknis Pengelolaan Sampah
3.2 Teknik Operasional
iii
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
iv
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan pedoman Pengelolaan Limbah Sampah
Aktifitas Angkutan Sungai Dan Danau adalah tersedianya pedoman
dan standar pengelolaan limbah dan sampah hasil aktivitas jasa
angkutan sungai dan danau, untuk menjaga kualitas pelayanan
angkutan sungai dan danau.
1
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
2
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
1.4 Pengertian
1) Lalu lintas sungai dan danau adalah Pergerakan kapal di alur
pelayaran sungai dan danau dan di wilayah perairan pelabuhan
sungai dan danau.
2) Manajemen lalu lintas sungai dan danau adalah Kegiatan
pengaturan terhadap lalu lintas sungai dan danau agar tercipta
kelancaran, keselamatan, dan keamanan berlalu lintas dengan
memperhatikan ketentuan mengenai perlindungan lingkungan
perairan sungai dan danau
3) Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan
organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi
dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan
melindungi investasi pembangunan.
4) Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus
5) Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis,
menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan, penampungan, dan penanganan sampah.
6) Tempat penampungan sementara adalah tempat sebelum
sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan,
dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu
7) Tempat pengolahan sampah terpadu adalah tempat
dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan,
penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan
pemrosesan akhir sampah
8) Tempat pemrosesan akhir adalah tempat untuk memroses dan
mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi
manusia dan lingkungan.
9) Sistem tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan dalam rangka pengendalian yang meliputi
3
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
4
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
5
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
6
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB II
KETENTUAN UMUM
2.1. Jenis dan karakter limbah dan sampah pada angkutan sungai
dan danau
7
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Sampah makanan
8
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Mudah meledak.
Mudah terbakar.
Bersifat reaktif.
Beracun.
Menyebabkan infeksi.
Bersifat korosif.
9
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Rag/pad berminyak
Broken parts
10
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
11
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
12
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
13
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
14
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
gudang,
kamar anak buah kapal,
penyediaan air bersih,
penyajian makanan
pengendalian vektor penular penyakit atau rodent (WHO,
2005).
15
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
16
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB III
KETENTUAN TEKNIS
17
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
18
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
3.2.2 Pemilahan
3.2.4 Pengolahan
19
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
3) Daur ulang
4) Pengurangan sampah dengan pencacahan atau pemadatan
5) Biogasifikasi
20
PEDOMAN
TRANSPORTASI SUNGAI DAN DANAU
PEDOMAN
TICKETING DAN PENJADWALAN
ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkah dan karunianya dalam penulisan buku pedoman ini. Penyusunan
Buku Pedoman Ticketing Dan Penjadwalan Angkutan Sungai Dan Danau
ini untuk mewujudkan transportasi sungai dan danau yang selamat, aman,
cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien.
Isi dari pedoman ini membahas tentang Tata Cara Ticketing Dan
Penjadwalan Angkutan Sungai Dan Danau.
Buku Pedoman ini jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan
tanggapan pembaca sangat diharapkan agar dapat diadakan perbaikan untuk
cetakan berikutnya.
Jakarta, 2012
Penyusun
i
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
ii
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I DESKRIPSI
1.1 Maksud dan Tujuan
1.1.1 Maksud
1.1.2 Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Acuan Normatif
1.4 Pengertian
BAB II KETENTUAN-KETENTUAN
2.1 Ticketing Dan Penjadwalan Angkutan Sungai Dan Danau
2.2 Waktu perjalanan
2.3 Pelaksanaan Penjadwalan
iii
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
iv
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB I
DESKRIPSI
1.1.1 Maksud
Pedoman Ticketing Dan Penjadwalan Angkutan Sungai Dan Danau
ini dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan penjadwalan
yang layak secara teknis dan ekonomis.
1.1.2 Tujuan
1
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
1.4 Pengertian
5) Waktu putar atau disebut juga sebagai Round Trip Time (RTT)
adalah waktu yang dibutuhkan oleh kapal untuk membuat satu
kali perjalanan pulang pergi termasuk waktu yang dibutuhkan
kapal untuk sandar di dermaga.
2
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB II
KETENTUAN-KETENTUAN
2.1.1 Penjadwalan
3
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Dimana :
T = waktu perjalanan dari pelabuhan awal sampai
pelabuhan akhir, jam
S = Jarak antara pelabuhan awal ke pelabuhan akhir,
nautical mile
v = Kecepatan jelajah kapal, knots
4
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Waktu putar atau disebut juga sebagai Round Trip Time (RTT)
adalah waktu yang dibutuhkan oleh kapal untuk membuat satu kali
perjalanan pulang pergi termasuk waktu yang dibutuhkan kapal
untuk sandar di dermaga.
RTT = (T+W) x 2
Dimana:
RTT = waktu putar
T = Waktu perjalanan satu trip
W = waktu sandar
5
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
6
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
7
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
8
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
9
PEDOMAN
TRANSPORTASI SUNGAI DAN DANAU
PEDOMAN
PERENCANAAN DERMAGA SINGGAH (HALTE) DAN
TEMPAT TUNGGU PENUMPANG DI PELABUHAN SUNGAI
DAN DANAU
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkah dan karunianya dalam penulisan buku pedoman ini. Penyusunan
Buku Pedoman Perencanaan Dermaga Singgah (Halte) Dan Tempat
Tunggu Penumpang Di Pelabuhan Sungai Dan Danau ini untuk
mewujudkan transportasi sungai dan danau yang selamat, aman, cepat,
lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien.
Isi dari pedoman ini membahas tentang standar minimal dermaga singgah
(halte) dan tempat tunggu pelabuhan sungai dan danau.
Buku Pedoman ini jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan
tanggapan pembaca sangat diharapkan agar dapat diadakan perbaikan untuk
cetakan berikutnya.
Jakarta, 2012
Penyusun
i
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
ii
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I DESKRIPSI
1.1 Maksud dan Tujuan
1.1.1 Maksud
1.1.2 Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Acuan Normatif
1.4 Pengertian
BAB II KETENTUAN-KETENTUAN
2.1 Jenis Tempat Pemberhentian Kapal Sungai dan Danau
2.2 Fasilitas Pelabuhan
2.3 Ruang tunggu
2.4 Standar fasilitas Dermaga Singgah
2.5 Ketentuan Teknis
BAB III PELAKSANAAN
3.1 Penentuan Jarak antara dermaga singgah
3.2 Penentuan tipe konstruksi
3.3 Persyaratan Umum Perekayasaan
3.4 Pengelolaan Ruang Tunggu
3.5 Operasional Dermaga Singgah Untuk Angkutan Sungai Dan Danau
3.6 Pengelolaan Dermaga Singgah Angkutan Sungai Danau
3.7 Pemeliharaan Fasilitas Dermaga Dan Ruang Tunggu
3.8 Petugas
iii
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
iv
BAB I
DESKRIPSI
1.1.1 Maksud
1.1.2 Tujuan
1
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
1.4 Pengertian
2
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
11) Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
3
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
4
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB II
KETENTUAN-KETENTUAN
5
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
6
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
7
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
8
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
9
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
10
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
BAB III
PELAKSANAAN
11
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
12
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
13
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
Hal-hal yang harus diatur pada dermaga singgah sungai dan danau
adalah sebagai berikut:
a. Pihak pengelola dermaga singgah harus memberi papan
informasi bagi penumpang di dermaga singgah;
b. Pihak pengelola dermaga singgah harus memasang tanda/papan
pengumuman yang sekurang-kurangnya berisi nama dan jadwal
keberangkatan kapal serta tarif di tempat yang mudah terlihat;
c. Pihak pengelola/petugas dermaga singgah yang sedang
bertugas harus memakai pakaian dan atribut yang telah
ditentukan sesuai aturan yang berlaku;
d. Pihak pengelola dermaga singgah harus memberikan pelayanan
dan menyediakan jasa fasilitas dermaga singgah sejak
penumpang masuk area dermaga singgah sampai dengan masuk
ke kapal;
e. Pihak pengelola dermaga singgah harus menyiapkan petugas
selama jam dinas dan setiap pergantian petugas, harus diadakan
serah terima dan membuat daftar absensi.
14
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
15
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
3.8. Petugas
16
Konsep Pedoman di Bidang Transportasi
Sungai dan Danau
17