Anda di halaman 1dari 3

Karakteristik Beton Dengan Semen PCC

Dalam campuran beton, semen merupakan satu-satunya bahan pengikat hidrolis yang tentu saja
mempengaruhi mutu dan kekuatan. Terkait dengan semen, sudah lama peredaran PCC dan semakin
sulitnya mendapatkan semen tipe 1 di pasaran (kecuali dengan pesanan khusus yang tentu saja dalam
jumlah besar) membuat anggapan bahwa PCC itu merupakan semen tipe 1.

Memang seperti diberitakan bahwa PCC merupakan semen yang kekuatannya setara dengan semen tipe
1. Ada hal yang perlu dieproleh data sebelum menyatakan kesetaraan tersebut, mengingat karateristik
semen pada beton menentukan kekuatan beton itu sendiri, antara lain :

1. Waktu ikat
2. Faktor air semen
3. Kuat tekan awal
4. Faktor umur kekuatan beton

Berkaitan dengan faktor umur kekuatan beton, bisa saja faktor konversi kuat tekan beton untuk umur
beton tertentu terhadap kuat tekan beton umur 28 hari sebagaimana yang dinyatakan dalamPBI
1971 dimungkinkan tidak sama.

Tulisan ini mencoba mengulas karakteristik beton berdasarkan salah satu hasil pengujian dengan sampel
beton menggunakan kedua jenis semen pada campuannya dari segi kuat tekan beton sehingga dari hasil
kuat tekan beton akan muncul nilai faktor umur beton semen PCC. Selain itu juga akan diulas sekilas
perbandingan waktu ikat semen dan pengaruh faktor air semen terhadap slump beton.

a. Waktu Ikat Semen

Waktu ikat adalah waktu yang diperlukan semen untuk mengeras terhitung dari mulai bereaksi dengan air
dan menjadi pasta semen hingga pasta semen cukup kaku untuk menahan tekanan. Standar pengujian
waktu ikat semen adalah SNI 15-2049- 2004.

Gb. 1 - Waktu Ikat Semen

b. Slump Beton

Nilai slump suatu beton berhubungan dengan tingkat kemudahan pengerjaan (workability). Besarnya nilai
slump beton dengan nilai FAS yang sama (nilai slump desain 7.5 – 10 cm, FAS 0.47) untuk masing-
masing jenis semen dalam campuran beton, ditabelkan sebagai berikut :

Gb. 2 - Nilai Slump Beton


c. Kuat Tekan Beton

Dari hasil pengujian dapat dianalisa bahwa nilai kuat tekan beton dengan menggunakan semen tipe 1
lebih tinggi dari pada nilai kuat tekan beton menggunakan semen PCC. Nilai kuat tekan kedua semen
tersebut semakin tinggi seiring dengan bertambahnya umur beton tersebut. Dengan job mix desain 25
MPa, berikut perbandingan kuat tekan beton untuk masing-masing jenis semen dalam campuran beton :

Gb. 3 - Kuat Tekan Beton

d. Faktor Umur Beton

Seperti ditulis di awal, faktor konversi kuat tekan beton untuk umur beton tertentu terhadap kuat tekan
beton umur 28 hari sebagaimana yang dinyatakan dalam PBI 1971 dimungkinkan tidak sama. Berikut
disajikan tabel faktor komversi umur beton untuk masing-masing jenis semen :

Gb. 4 - Faktor Umur Beton

Jadi, dari beberapa tabel di atas bisa dinyatakan bahwa semen PCC setara dengan semen tipe 1.
Kenapa setara, apabila merujuk pada kuat tekan beton yang dihasilkan, beton dengan menggunakan
kedua jenis semen tersebut memiliki selisih kuat tekan tidak terlau bersar yaitu +/- 1 MPa.

Hanya saja yang menjadi perhatian adalah karateristik beton yang dihasilkan. Dengan semen PCC,
beton membutuhkan air lebih sedikit dan waktu ikat yang sedikit lebih lama bila dibandingkan dengan
beton yang menggunakan semen tipe 1.

Kesimpulan secara keseluruhan :

Semen PCC dapat diterapkan sebagai alternatif pengganti semen tipe 1

Sumber :

 Firnanda, Kurniawandy, Ermiyati. Kuat Tekan Beton dan Waktu Ikat Semen PCC. Jurnal.
 Karyawan Salain, I Made Alit. 2009. Pengaruh Jenis Semen dan Jenis Agregat Terhadap Kuat
Tekan Beton. Jurnal.
 Mulyati, Suhendri. 2013. Studi Perbandingan Kuat Tekan Beton Normal Menggunakan Semen
Tipe 1 dan PCC. Jurnal.
 PBI 1971. Peraturan beton bertulang Indonesia 1971.
 SNI 03-2834-1993. Tata Cara Pembuatan Campuran Beton Normal.
 SNI 15-2049-2004. Semen Portland.

Anda mungkin juga menyukai