Anda di halaman 1dari 20

LAMPIRAN 1

LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN

PADA PROGRAM PLAXIS 8.6


LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN

PADA PROGRAM PLAXIS 8.6

Berikut ini merupakan langkah-langkah pemodelan analisa stabilitas timbunan pada

program PLAXIS 8.6:

1. Pada saat membuka PLAXIS Input, sebuah kotak dialog Creat/Open project akan

ditampilkan.

Gambar 1 Kotak Dialog Creat/Open project

Pilih option New Project pada kotak dialog tersebut kemudian tekan tombol <OK>.

2. Setelah kotak dialog General settings ditampilkan, pada lembar tab Project

masukkan nama proyek pada kotak Title. Karena timbunan akan dianalisa dengan

menggunakan model regangan bidang dimana elemen tanah dimodelkan sebagai

elemen segitiga dengan 6 titik nodal, maka pada combo box Model dan Elements

berturut-turut dipilih Plane strain dan 6-Node. Pilih tombol <Next> atau lembar tab

Dimensions.

L1 - 1
L1 - 2

Gambar 2 Lembar Tab Project pada Kotak Dialog General Settings

Gambar 3 Lembar Tab Dimensions pada Kotak Dialog General Settings

Karena satuan panjang, gaya, dan waktu yang akan digunakan adalah m, kN, dan

hari, maka pada combo box Length, Force, dan Time berturut-turut dipilih m, kN, dan

day. Setelah itu, masukkan data geometri dan data grid yang akan digunakan.

Adapun input untuk kedua jenis data tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. Setelah

semua data input selesai dimasukkan, pilih tombol <OK>.


L1 - 3

3. Pada saat jendela PLAXIS Input ditampilkan, gambar model geometri yang akan

dianalisa sebagaimana yang ditampilkan pada Gambar 4 dengan menggunakan

Geometry line. Adapun langkah untuk mengakses Geometry line adalah dengan

memilih Geometry > Geometry line pada baris menu atau dengan memilih tombol

pada toolbar.

Gambar 4 Penggambaran Model Geometri pada PLAXIS Input

Tabel 1 Data Koordinat Model Geometri

No. Point Absis Ordinat No. Point Absis Ordinat


0 0,000 0,000 13 0,000 22,000
1 55,000 0,000 14 13,500 22,000
2 55,000 20,000 15 0,000 22,500
3 0,000 20,000 16 12,500 22,500
4 0,000 25,000 17 0,000 23,00
5 7,500 25,000 18 11,500 23,000
6 17,500 20,000 19 0,000 23,500
7 0,000 20,500 20 10,500 23,500
8 16,500 20,500 21 0,000 24,000
9 0,000 21,000 22 9,500 24,000
10 15,500 21,000 23 0,000 24,500
11 0,000 21,500 24 8,500 24,500
12 14,500 21,500
L1 - 4

4. Untuk menggambar elemen geotekstil, pilih Geometry > Geogrid pada baris menu

atau dengan memilih tombol pada toolbar. Setelah itu, aplikasikan elemen

Geogrid pada dasar timbunan sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Pengaplikasian Geogrid pada Model Geometri

5. Karena akan terjadi interaksi pada material geotekstil dengan tanah, baik tanah dasar

maupun tanah timbunan, maka aplikasikan Interface pada meterial Geogrid dengan

memilih Geometry > Interface pada baris menu atau dengan memilih toolbar

Interface .

Gambar 6 Pengaplikasian Interface pada Model Geometri


L1 - 5

6. Untuk membentuk kondisi batas pada model geometri, pada baris menu pilih Loads

> Standard fixities atau dengan memilih tombol pada toolbar.

Gambar 7 Pengaplikasian Standard fixities pada Model Geometri

7. Setelah boundary condition untuk model geometri terbentuk, langkah berikutnya

adalah pengidentifikasian dan pengaplikasian data tanah dan geotekstil pada model

geometri. Adapun langkah untuk mendefinisikan parameter tanah yang digunakan

adalah dengan memilih tombol pada toolbar atau dengan memilih Materials >

Soil & Interfaces... pada baris menu.


L1 - 6

Gambar 8 Kotak Dialog Material sets

Untuk mendefinisikan data tanah yang digunakan, pada kotak dialog Material sets,

pilih tombol <New...>. Sebuah kotak dialog baru yang terdiri dari lembar tab

General, Parameters, dan Interfaces akan ditampilkan. Masukkan identitas tanah

pada kotak Identification. Pada combo box Material model dan Material type

berturut-turut dipilih model analisa yang akan digunakan dan kondisi tanah yang

akan dimodelkan. Kemudian pada kotak γunsat, γsat , kx, dan ky berturut-turut

dimasukkan parameter tanah berupa berat isi tanah dalam kondisi kering dan dalam

kondisi jenuh air serta permeabilitas tanah dalam arah horizontal dan arah vertikal.

Setelah itu pilih tombol <Next> atau pilih lembar tab Parameters.
L1 - 7

Gambar 9 Lembar Tab General pada Kotak Dialog Mohr-Coulomb

Pada lembar tab Parameters, masukkan data modulus elastisitas, poisson ratio,

kohesi, dan sudut geser tanah berturut-turut pada kotak Eref, υ (nu), cref, dan φ (phi).

Setelah itu pilih lembar tab Interfaces atau memilih tombol <Next>.

Gambar 10 Lembar Tab Parameters pada Kotak Dialog Mohr-Coulomb


L1 - 8

Masukkan nilai interface pada kotak Rinter dengan memilih option Manual pada

lembar tab Interfaces. Setelah itu pilih tombol <OK>. Untuk mengaplikasikan

material tanah ke dalam model geometri, drag material tanah yang ada ke model

geometri.

Gambar 11 Lembar Tab Interfaces pada Kotak Dialog Mohr-Coulomb

Data tanah yang digunakan dalam model geometri dalam PLAXIS Input dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Parameter Tanah pada Model Geometri

Parameter Tanah Tanah


Satuan
Tanah Dasar Timbunan
Model material Mohr-Coulomb Mohr-Coulomb –
Tipe material Drained Drained –
Berat isi jenuh (γsat) 14 18 kN/m3
Berat isi kering (γdry) 12 16 kN/m3
Permeabilitas horizontal (kx) 10– 5 0 m/hari
Permeabilitas vertikal (ky) 10– 5 0 m/hari
Modulus Young (Eref) 250 × cref 12500 kN/m2
Poisson rasio (υ) 0,35 0,30 –
Kohesi (cref) 5 s.d. 30 35 kN/m2
Sudut geser (φ) 0 25 °
Sudut dilatansi (ψ) 0 0 °
Interface 0,90 0,90 –
L1 - 9

drag

Gambar 12 Pengaplikasian Data Tanah pada Model Geometri

8. Pendefinisian material geotekstil dilakukan dengan memilih Geogrids pada combo

box Set type yang berada dalam kotak dialog Material sets atau dengan memilih

Materials > Geogrids pada baris menu, kemudian pilih tombol <New...>.

Gambar 13 Kotak Dialog Geogrid properties

Masukkan identitas material geotekstil dan kekakuan aksial material geotekstil

berturut-turut pada kotak Identification dan EA yang ada pada kotak dialog Geogrid

properties. Pilih tombol <OK> dan kemudian aplikasikan data geotekstil pada model

geometri. Setelah pengaplikasian dilakukan, pilih tombol <OK> pada kotak dialog

Material sets.
L1 - 10

9. Setelah pendefinisian dan pengaplikasian data meterial selesai dilakukan, tahap

berikutnya adalah membuat jaring elemen hingga pada model geometri. Adapun

langkah penyusunan jaring elemen hingga dapat dilakukan dengan memilih tombol

. Setelah itu akan ditampilkan sebuah jendela PLAXIS Output. Pilih tombol

untuk memperbaharui jaring elemen hingga.

Gambar 14 Kotak Dialog Mesh generation setup

Untuk memperhalus jaring-jaring elemen hingga yang ada, pilih Mesh > Global

coarseness..., kemudian pilih Medium pada combo box yang ada pada kotak dialog

Mesh generation setup. Setelah itu pilih tombol <Generate>.

Gambar 15 View Generated Mesh pada PLAXIS Output

10. Untuk mendefinisikan konsidi awal tanah, pilih tombol atau dengan

memilih Initial > Initial conditions pada baris menu.


L1 - 11

11. Pada kotak dialog Water weight, masukkan nilai berat jenis air sebesar 10 kN/m3

pada kotak γwater kemudian pilih tombol <OK>.

Gambar 16 Kotak Dialog Water weight

12. Untuk memodelkan batas muka air tanah pada model geometri, pilih tombol

pada toolbar atau dengan memilih Geometry > Phreatic level pada baris menu.

Aplikasikan batas muka air tanah pada model geometri seperti pada Gambar 17.

Gambar 17 Pengaplikasian Batas Muka Air Tanah pada Model Geometri

13. Untuk membatasi pergerakan air pada saat analisa konsolidasi, maka pada baris

menu pilih Geometry > Closed consolidation boundary atau dengan memilih tombol

pada toolbar. Aplikasikan Closed consolidation boundary pada model geometri

seperti yang terlihat pada Gambar 18.


L1 - 12

Gambar 18 Pengaplikasian Closed consolidation boundary pada Model Geometri

14. Untuk menghitung tegangan air pori pada model geometri, pilih pada toolbar

atau dengan memilih Generate > Water pressures pada baris menu. Kotak dialog

seperti pada Gambar 19 akan ditampilkan.

Gambar 19 Kotak Dialog Water pressure generation

Pada kotak dialog Water pressure generation pilih option Phreatic level kemudian

pilih tombol <OK>. Setelah itu akan ditampilkan sebuah jendela PLAXIS Output

seperti yang tergambar pada Gambar 20.


L1 - 13

Gambar 20 Jendela View pore pressures pada PLAXIS Output

Pada jendela PLAXIS Output, pilih tombol pada toolbar untuk

memperbaharui perhitungan tegangan air pori pada model geometri.

15. Pilih pada toolbar untuk masuk ke bagian perhitungan tegangan tanah pada

model geometri. Pada bagian ini, pilih model geometri yang akan dihilangkan pada

kondisi awal model geometri tanah. Adapun kondisi awal model geometri dapat

dilihat pada Gambar 21.

Gambar 21 Kondisi Awal Model Geometri Tanah


L1 - 14

Setelah kondisi awal model geometri ditentukan, pilih Generate > Initial stresses

atau dengan memilih tombol pada toolbar. Kotak dialog K0-procedure akan

ditampilkan. Pada tahap ini terima nilai awal ΣM-weight = 1 dan pilih tombol

<OK>.

Gambar 22 Kotak Dialog K0-procedure

Jendela View Initial soil stresses pada PLAXIS Output akan ditampilkan. Pilih

tombol pada toolbar untuk memperbaharui perhitungan tegangan pada

model geometri.

Gambar 23 Jendela View Initial soil stresses pada PLAXIS Output


L1 - 15

16. Setelah proses identifikasi dan pendefinisian model geometri tanah selesai

dilakukan, maka tahap berikutnya adalah melakukan perhitungan pada model

geometri. Adapun langkah untuk melakukan perhitungan adalah dengan memilih

tombol atau pada toolbar.

17. Setelah jendela PLAXIS Calculation ditampilkan, maka tahap selanjutnya adalah

melakukan pengidentifikasian tahapan perhitungan. Tahapan perhitungan yang

dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Gambar 24 Jendela PLAXIS Calculation


L1 - 16

Tabel 3 Tahapan Perhitungan dalam PLAXIS Calculation

Identification Phase Number Start From Calculation Loading Input


Initial phases 0
Timbun 0.5 m 1 0 Consolidation Staged construction (5 day)
Konsolidasi 0.5 m 2 1 Consolidation Staged construction (30 day)
Timbun 1 m 3 2 Consolidation Staged construction (5 day)
Konsolidasi 1 m 4 3 Consolidation Staged construction (30 day)
Timbun 1.5 m 5 4 Consolidation Staged construction (5 day)
Konsolidasi 1.5 m 6 5 Consolidation Staged construction (30 day)
Timbun 2 m 7 6 Consolidation Staged construction (5 day)
Konsolidasi 2 m 8 7 Consolidation Staged construction (30 day)
Timbun 2.5 m 9 8 Consolidation Staged construction (5 day)
Konsolidasi 2.5 m 10 9 Consolidation Staged construction (30 day)
Timbun 3 m 11 10 Consolidation Staged construction (5 day)
Konsolidasi 3 m 12 11 Consolidation Staged construction (30 day)
Timbun 3.5 m 13 12 Consolidation Staged construction (5 day)
Konsolidasi 3.5 m 14 13 Consolidation Staged construction (30 day)
Timbun 4 m 15 14 Consolidation Staged construction (5 day)
Konsolidasi 4 m 16 15 Consolidation Staged construction (30 day)
Timbun 5 m 17 16 Consolidation Staged construction (5 day)
Konsolidasi 5 m 18 17 Consolidation Staged construction (30 day)
Faktor Keamanan 19 18 Phi/c reduction Total multipliers
TIMBUN 5 m 20 0 Consolidation Staged construction (5 day)
KONSOLIDASI 5 m 21 20 Consolidation Staged construction (30 day)
FAKTOR KEAMANAN 22 21 Phi/c reduction Total multipliers
L1 - 17

18. Apabila input tahapan perhitungan telah dilakukan, maka langkah berikutnya adalah

menentukan titik nodal dimana deformasi dan tegangan pada model geometri akan

ditinjau. Untuk menentukan titik nodal yang ditinjau, pilih View > Select points for

curves pada baris menu atau dengan memilih tombol pada toolbar.

19. Setelah jendela Select points pada PLAXIS Output ditampilkan, dilakukan pemilihan

titik nodal yang akan ditinjau pada model geometri. Pilih titik A seperti yang

ditampilkan pada Gambar 25 untuk menentukan posisi dimana deformasi pada

model geometri akan ditinjau. Sedangkan untuk menentukan posisi titik nodal

dimana tegangan pada model geometri akan ditinjau, pilih pada toolbar

kemudian pilih titik B seperti yang ditampilkan pada Gambar 26. Setelah itu, pilih

tombol pada toolbar.

Gambar 25 Penentuan Titik Nodal Tempat Deformasi pada Model Geometri

Akan Ditinjau
L1 - 18

Gambar 26 Penentuan Titik Nodal Tempat Tegangan pada Model Gerometri

Akan Ditinjau

20. Setelah penentuan titik nodal selesai ditentukan, maka untuk memulai perhitungan

pada PLAXIS Calculation pilih tombol . Sebuah jendela baru yang

menunjukkan informasi perhitungan sebagaimana pada Gambar 27 akan

ditampilkan.

Gambar 27 Jendela Informasi Perhitungan


L1 - 19

21. Output perhitungan dapat dilihat pada jendela PLAXIS Output dengan memilih

tombol pada PLAXIS Calculation. Sedangkan kurva hasil analisa program

dapat dilihat pada PLAXIS Curve dengan memilih tombol .

Gambar 28 Output Perhitungan pada PLAXIS Output

Anda mungkin juga menyukai