A. PENGERTIAN
a. Administrasi dalam arti luas, adalah pengelolaan satuan yang meliputi : perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan kepramukaan di satuan.
b. Administrasi dalam arti terbatas (sempit) ialah meliputi penataan dan penertiban secara
tertulis atau kegiatan-kegiatan yang disebut tata usaha dalam Gugus Depan Gerakan Pramuka.
B. FUNGSI
Admnistrasi berfungsi :
b. Sebagai pedoman pokok yang harus dilaksanakan untuk ditetapkan di lingkungan Organisasi
Gerakan Pramuka.
C. PENGGOLONGAN ADMINISTRASI
Untuk mencapai tujuan, maka hal-hal yang berkaitan dengan tulis menulis, maka di golongkan
sebagai berikut :
1) Catatan
2) Laporan
4) Keputusan
5) Surat menyurat
D. SURAT MENYURAT
a. Surat adalah suatu alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi pemberitahuan,
pernyataan permintaan dan lain-lain kepada pihak lain.
b. Surat menyurat adalah kegiatan pengendalian arus berita baik tertulis maupun lisan yang
timbul dari adanya pencatatan, laporan, perencanaan atau program dan keputusan yang
memungkinkan adanya permintaan penjelasan penambahan kekurangan-kekurangan atau
perubahan-perubahan.
2) Kode Kwartir
Contoh = 003/02.157-02.158 - C
d. Distribusi pengiriman surat sesuai dengan alamat yang dicantumkan, baik alamat kepada
maupun tembusan.
a. Nama organisasi/kesatuan
c. Nomor
d. Klasifikasi (sifat)
e. Lampiran
f. Perihal/Hal
g. Alamat
a. Pendahuluan
b. Uraian/maksud
c. Kalimat penutup
a. Nama Jabatan
b. Tanda Tangan
c. Nama Pejabat
e. Tembusan
1) SURAT MASUK, ialah semua tulisan-tulisan atau berita-berita yang diterima dari
instansi/pihak lain, yang penerimaannya dipusatkan di sekretariat atau bagian lain yang diberi
wewenang untuk tugas itu.
2) SURAT KELUAR, ialah semua tulisan-tulisan yang dikirimkan kepada instansi/pihak lain,
yang setiap konsep untuk diajukan kepada pimpinan disalurkan melalui Kepada
Sekretariat/Sekretaris atau pejabat yang diberi wewenang meneliti.
E. ADMINISTRASI YANG DIPERLUKAN DI GUGUS DEPAN / AMBALAN :
2. Buku Keuangan
3. Buku Inventaris
4. Buku Tamu
5. Buku prestasi
Buku-buku tersebut masih dapat ditambah lagi apabila memungkinkan untuk diadakan.
No
NTA
Nama
TTL
Agama
Ortu/ Wali
Alamat
Tgl Masuk
Ket
…………….., ….. …………… 20 ….
(……………………..)
2. Buku Keuangan
Digunakan untuk mencatat keluar masuknya uang yang dimiliki Gudep/Ambalan baik dari kas
mingguan, bulanan maupun uang dari usaha lain. Pada setiap akhir bulan diadakan penutupan
kas dan diketahui pembina.
Tanggal
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Jumlah
Pradana
........................
Bendahara
..........................
Pembina
........................
Kolom debet untuk mengisi uang masuk, sedangkan kolom kredit untuk mengisi uang keluar.
Pada akhir bulan diadakan penutupan kas dan pada baris jumlah, kolom debet dan kolom kredit
harus sama/ diisikan pada bagian saldo (kalau ada), bahkan mungkin minus.
3. Buku Inventaris
Mencatat tentang harta benda kekayaan milik Ambalan misalnya, Bendera Ambalan, Bendera
Merah Putih, Bendera Semaphore dan Bendera Morse, tali tongkat, tenda, dll.
No
Nama Barang
Jumlah
Kode Barang
Harga
Tgl Pengadaan
Ket
…………….., ….. …………… 20 ….
(……………………..)
4. Buku Tamu
No
Nama
Alamat
Jabatan
Tujuan
Saran/Pesan
Paraf
5. Buku Prestasi
Mencatat tentang prestasi anggota Ambalan dalam pencapaian SKU dari tingkat Bantara dan
Laksana.
NO
NAMA
PENEGAK BANTARA/LAKSANA
KET
Tgl lulus
Tgl Lantik
Yang Lantik
Tempat Lantik
1.
2.
3.
Dst.
Memuat tentang hasil pertemuan Ambalan yang membahas tentang latihan dengan format sbb :
2. Tempat : .........................................................
4. Acara : 1. .....................................................
2. .....................................................
2. Tempat : .........................................................
4. Acara : 1. .....................................................
2. .....................................................
..........................................................
7. Log Book
Mencatat tentang kejadian penting yang diambil regu. Kejadian penting yang perlu dicatat
adalah kejadian yang mengesankan dan lucu, disertai dengan gambar-gambar karikaturik yang
jenaka dengan sedikit kata-kata yang lucu namun sopan. Yang perlu dimasukkan ke log book
adalah kesan-kesan yang positif, untuk kesan yang negatif hindarkan agar tidak menimbulkan
kenangan yang jelek.
Buku ini digunakan untuk mencatat kehadiran anggota Ambalan serta iuran anggota Ambalan
untuk setiap kali latihan.
NO
NAMA
PRESENSI MINGGU KE
IURAN MINGGU KE
KET
II
III
IV
II
III
IV
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. Buku Riwayat Ambalan
Mencatat tentang anggota Ambalan, mulai masuk kedalam Ambalan, jabatan dalam Ambaln,
kecakapan, hoby, sekolah, dsb dengan disertai foto. Disamping itu riwayat Ambalan juga
mencatat riwayat pimpinan regu mulai regu itu berdiri, sampai dengan sekarang.
1. Nomor : .........................................
2. Nama : .........................................
3. Alamat : .........................................
4. Agama : .........................................
14. Sekolah
No
Nomor Surat
Tanggal Surat
Dari/Kepada
Perihal
Kode Arsip
Tanggal
Terima
kirim
11. Buku Catatan Ambalan
Mencatat segala sesuatu yang menyangkut tentang materi kepramukaan baik teori maupun
praktek. Digunakan sebagai bahan acuan atau pedoman pada saat melaksanakan latihan
maupun pada waktu mengikuti lomba kepramukaan.
Contoh Surat :
Logo Cikal
GERAKAN PRAMUKA
Sekretariat : Jln HOS. Cokroaminoto 3 Telp. : (0291) 595 941 Jepara – 59417
Sifat : Biasa
Lampiran :-
Kepada Yth.:
Di -
Jepara
Salam Pramuka,
Disampaikan dengan hormat bahwa, untuk merealisasi program kerja Gugus Depan 05.157 –
05.158 SMA Tunas Kelapa Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 akan melaksanakan kegiatan
Latihan Dasar Kepemimpinan Kepramukaan (LDKP) pada tanggal 19 s.d 20 Februari 2011 yang
bertempat di SMA Tunas Kelapa Jepara.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, perlu kami beritahukan bahwa peserta kegiatan dimaksud
adalah anggota Pramuka Penegak Bantara dan Penegak Laksana dengan jumlah 50 orang.
Demikian pemberitahuan kami sampaikan, dan untuk menjadikan periksa. Atas perhatiannya
kami menyampaikan terima kasih.
GERAKAN PRAMUKA
Pembina Gudep,
2. Ketua Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kwarcab Jepara
3. Ketua Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kwarran Jepara
5. Arsip.
Logo Cikal
GERAKAN PRAMUKA
Sekretariat : Jln HOS. Cokroaminoto 3 Telp. : (0291) 595 941 Jepara – 59417
Sifat : Biasa
Lampiran :-
Kepada Yth.:
Di -
Jepara
Salam Pramuka,
Disampaikan dengan hormat bahwa, untuk merealisasi program kerja Gugus Depan 05.157 –
05.158 SMA Tunas Kelapa Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 akan melaksanakan kegiatan
Latihan Dasar Kepemimpinan Kepramukaan (LDKP) pada tanggal 19 s.d 20 Februari 2011 yang
bertempat di SMA Tunas Kelapa Jepara.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, perlu kami beritahukan bahwa peserta kegiatan dimaksud
adalah anggota Pramuka Penegak Bantara dan Penegak Laksana dengan jumlah 50 orang.
Demikian pemberitahuan kami sampaikan, dan untuk menjadikan periksa. Atas perhatiannya
kami menyampaikan terima kasih.
GERAKAN PRAMUKA
Pembina Gudep,
Drs. MUH. SATYA DHARMA
2. Ketua Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kwarcab Jepara
3. Ketua Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kwarran Jepara
5. Arsip.
Logo Cikal
GERAKAN PRAMUKA
Sekretariat : Jln. HOS. Cokroaminoto No. 3 Telp. : (0291) 595 941 Jepara – 59417
Sifat : Penting
Lampiran :-
Kepada Yth.:
Di -
Jepara
Salam Pramuka,
Disampaikan dengan hormat bahwa, untuk merealisasi program kerja Gugus Depan 05.157 –
05.158 SMA Tunas Kelapa Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 akan melaksanakan kegiatan
Latihan Dasar Kepemimpinan Kepramukaan (LDKP) pada tanggal 19 s.d 20 Februari 2011 yang
bertempat di SMA Tunas Kelapa Jepara.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kiranya Kakak berkenan untuk dapat menugaskan
1 (satu) orang anggota Dewan Kerja Pramuka Penegak & Pramuka Pandega Kwartir Ranting
Jepara untuk dapat memberikan materi “Administrasi Gugus Depan” pada kegiatan dimaksud.
Dengan ketentuan sebagai berikut :
Demikian permohonan kami, atas perhatian dan perkenaannya kami menyampaikan terima
kasih.
GERAKAN PRAMUKA
Pembina Gudep,
Ketua Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kwartir Ranting Jepara
Logo Cikal
GERAKAN PRAMUKA
GUGUS DEPAN 05.157 – 05.158
Sekretariat : Jln. HOS. Cokroaminoto No. 3 Telp. : (0291) 595 941 Jepara – 9417
Sifat : Penting
Lampiran :-
Perihal : UNDANGAN
Kepada Yth.:
Di -
Jepara
Salam Pramuka,
Disampaikan dengan hormat bahwa, untuk merealisasi program kerja Gugus Depan 05.157 –
05.158 SMA Tunas Kelapa Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 akan melaksanakan kegiatan
Latihan Dasar Kepemimpinan Kepramukaan (LDKP) pada tanggal 19 s.d 20 Februari 2011 yang
bertempat di SMA Tunas Kelapa Jepara.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kiranya Kakak berkenan untuk dapat menugaskan
1 (satu) orang anggota Dewan Kerja Pramuka Penegak & Pramuka Pandega Kwartir Ranting
Jepara untuk dapat menghadiri Upacara Pembukaan pada :
Demikian permohonan kami, atas perhatian dan perkenaannya kami menyampaikan terima
kasih.
GERAKAN PRAMUKA
GUDEP 05.157 – 05.158
Pembina Gudep,
Ketua Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kwartir Ranting Jepara
Logo Cikal
GERAKAN PRAMUKA
Sekretariat : Jln. HOS. Cokroaminoto No. 3 Telp. : (0291) 595 941 Jepara – 59417
Sifat : Biasa
Lampiran :-
Kepada Yth.:
Di -
Jepara
Salam Pramuka,
Disampaikan dengan hormat bahwa, Gugus Depan 05.157 – 05.158 SMA Tunas Kelapa Jepara
Tahun Pelajaran 2010/2011 telah melaksanakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan
Kepramukaan (LDKP) pada tanggal 19 s.d 20 Februari 2011 yang bertempat di SMA Tunas Kelapa
Jepara.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, perlu kami beritahukan bahwa kegiatan dimaksud diikuti
oleh anggota Pramuka Penegak Bantara dan Penegak Laksana dengan jumlah 50 orang. Adapun
laporan kegiatan sebagaimana terlampir.
Demikian laporan kami sampaikan dan untuk menjadikan periksa, atas perhatianya kami
menyampaikan terima kasih.
GERAKAN PRAMUKA
Pembina Gudep,
2. Ketua Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kwarcab Jepara
3. Ketua Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kwarran Jepara
5. Arsip
KODE
A
Pimpinan, Staf, Tata Usaha
Komisi Tekpram
Komisi Keuangan
Komisi Administrasi
Lemdikacab
Kehumasan
Saka Bahari
Saka Bhayangkara
Saka Dirgantara
Saka Kencana
Saka Tarunabumi
Saka Wanabakti
Q
Badan Pengelola Unit Usaha Kwartir
Yayasan Pramuka
Dalam pemberian Kode surat ada beberapa yang kode yang menyesuaikan perubahan komisi
yang ada saat ini, seperti yang dilakukan salah satu Kwartir Daerah dengan mengeluarkan SK
untuk perubahan itu, seperti :
Komisi Tekpram
Komisi Binawasa
Komisi Keuangan
Komisi Administrasi
Komisi Manajemen
Catatan : Penggunaan Kode dengan Huruf I dan O ditiadakan untuk menghindari kesamaan
dalam penulisan dengan angka 1(satu) atau 0 ( Nol ).
Jika terjadi penambahan kelompok maka dapat diberi kode huruf berikutnya dan bila telah
sampai Z dapat dilanjutkan dengan penulisan kode AA, BB dan seterusnya.
http://doktercikal.blogspot.co.id/2012/01/administrasi-gugus-depan.html
Perkemahan
Perkemahan adalah aktivitas yang menyenangkan bagi setiap insan yang hobi berkemah di alam
bebas. Namun perkemahan tidak sekedar senang-senang belaka atau hura-hura, melainkan
mempunyai tujuan pendidikan. Untuk itu, macam perkemahan dilihat dari aspek tujuannya
sebagai berikut:
Perkemahan Bhakti atau perkemahan wirakarya yang biasa disebut kemah kerja
Waktu perkemahan
Waktu atau lamanya perkemahan di alam bebas tergantung pada kebijakan orang yang
bersangkutan. Didalam kepramukaan terkenal waktu berkemah sebagai berikut :
Perkemahan sehari, adalah perkemahan yang hanya membutuhkan waktu cukup sehari saja.
Pagi berangkat sore pulang.
Perkemahan Tetap, yaitu perkemahan yang hanya beberapa hari dan menetap disuatu tempat
yang sudah ditentukan.
Perkemahan tidak tetap, adalah perkemahan yang hanya beberapa hari saja, lalu pindah lagi
ketempat atau lokasi lain.
1. Pengertian Pramuka
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka”
merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka
berkarya.
“Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga,
Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain
yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah
dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Dasa Dharma
Dhasa darma menurut aati kata adalah 10 kewajiban. Dalam hal ini Dasa Dharma berfungsi
sebagai Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun
dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian
tanggungjawab dan penentuan putusan. Adapun isi Dasa Dharma tersebut adalah sebagai
berikut :
Dasadharma Pramuka
Pramuka itu:
TRI SATYA
Trisatya merupakan 3 janji kode moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka. Disebut trisatya
karena mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap Pramuka. Setiap kali Pramuka
akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk acara lainnya, diwajibkan
melaksanakan upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan trisatya di depan sang saka
merah putih. Kode Moral Trisatya digunakan oleh pramuka golongan penggalang, penegak dan
pandega. Bunyinya sbb:
Trisatya
Menepati Dasadharma.
P3K
Arti dari P3K (Pertolongan pertama pada kecelakaan) adalah memberi bantuan sementara pada
sikorban kecelakaan sebelum mendapat pemeriksaan intensif dari dokter ahli. Bantuan
sementara ini untuk menghindari sejumlah hal berikut:
Cacat tubuh
Infeksi penyakit
Perasaan takut
kegelisahan bantin
Tujuan P3K adalah :
Pelatihan dan pendidikan praktis untuk menangani sikorban kecelakaan dengan tepat, cepat dan
benar.
Prinsip P3K
Usungan (tandu)
Pembalut
kasa Steril
Sneverband
obat-obatan
Ada 3 bentuk upacara untuk Pramuka Penggalang, yaitu upacara pembukaan latihan, upacara
penutupan dan upacara pelantikan.
Tahap persiapan
Siapkan bendera merah putih
Tahap pemeriksaan
Setiap regu
Pemimpin regu
Tahap pelaksanaan
Penjemputan pembina
Pratama melapor kepada pembina bahwa upacara selesai dilanjutkan dengan laporan
Pada upacara penutupan dan pelantikan, formatnya hampir sama dengan upacara pembukaan.
Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang
mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer. Ketika itu,
pasukannya kalah besar dibandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda
dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu
militer mempertahankan kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting;
misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota
tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-Powell
dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan. Sebagai penghargaan atas
keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah
lencana. Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari gerakan Pramuka
internasional.
Saat itu Baden-Powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa
oraganisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk
sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing mereka. Ia pun setuju
dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang
mereka dirikan tersebut.
Kehidupan awal Baden-Powell dilahirkan di London, Inggris pada 22 Februari 1857. Dia adalah
anak ke-6 dari 8 anak profesor Savilian yang mengajar geometri di Oxford. Ayahnya, pendeta
Harry Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya,
Henrietta Grace, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden
Powell mempunyai istri yang bernama Olave dan 3 orang anak yaitu Bety, Lether dan Pether.
Adiknya Agnes merupakan penggerakan dari Gerakan Kepanduan putri. Immbal Ohara
merupakan nama kuda peliharaannya. Baden Powell menghembuskan nafas terakhirnya di
Kenya Afrika Selatan pada 8 Janurari 1941.
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya
Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun
1960.
Pada awalnya jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia sangat banyak. Jumlah itu tidak
sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu. Peraturan yang timbul pada masa
perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang
rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan
Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila.
Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya
diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat
30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C
Ayat 8).
SANDI
a. Sandi Kotak
AB CD EF UV
GH IJ KL ST WX
MN OP QR YZ
Contoh : P R A M U K A
b. Sandi Imarengos
I M A R E N G O S
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Contoh : PRAMUKA
P 4 3 2 U K 3
c. Sandi Angka
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Contoh : P R A M U K A
16 18 1 13 21 11 1
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi
Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu
Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan
anggotanya.Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang
oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45,
yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang
dan dalam Kwarnasri 8 orang.Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam
Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70
orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8
orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.Mapinas diketuai oleh Dr. Ir.
Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II
Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX
menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14
Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di
Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan
pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.Sebelum kegiatan
pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan
menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan
Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir
Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA
yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka. Bapak
Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, H.Agus Salim, dan Kihajar
Dewantara. Lambang dari gerakan gerakan ini adalah bayangan tunas kelapa. Lambang tersebut
diciptakan oleh Sunardjo Atmodipuro, karena ia berfikir bahwa seluruh bagian dari pohon kelapa
bermanfaat. Diharapkan dengan lambang itu, para pramuka bisa memberi banyak manfaat bagi
dirinya dan lingkungan sekitar.
Penggolongan Pramuka
Berdasarkan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (Kep Kwarnas no. 203 tahun 2009)
peserta didik terdiri atas :
a. Pramuka Siaga
Pada Pramuka Siaga peserta didik dikelompokkan, setiap satu kelompok terdiri dari 6 hingga 10
orang. Setiap kelompok disebut Barung dan setiap barung diberi nama yaitu nama warna. Setiap
barung dipimpin oleh pimpinan barung atau Uncu. Jika 4 barung dijadikan satu disebut satu
perindukan yang dipimpin oleh Sulung. Pembina untuk siaga di panggil Ayahanda untuk putra
dan Ibunda untk putri. Pembantu Pembina di panggail Pak Cik untuk putra dan Buk Cik untuk
putri. Warna dasar tanda pengenalnya berwarna hijau, misalnya lambang pramuka, tali
komando, penjepit kacu dan lain-lain. Pramuka siaga digolongkan menjadi 3, yaitu:
Siaga Mula
Siaga Bantu
Siaga Tata
b. Pramuka Penggalang
Pada Pramuka Penggalang peserta didik dikelompokkan, setiap satu kelompok terdiri dari 6
hingga 10 orang. Setiap kelompok disebut Regu dan setiap Regu diberi nama yaitu nama
Binatang untuk putra dan nama Bunga untuk putri. Setiap Regu dipimpin oleh pimpinan Regu
atau Pinru. Jika 4 Regu dijadikan satu disebut satu pasukan yang dipimpin oleh Pratama. Warna
dasar tanda pengenalnya berwarna merah, misalnya lambang pramuka, tali komando, penjepit
kacu dan lain-lain. Pramuka Penggalang digolongkan menjadi 3, yaitu:
Penggalang Ramu
Penggalang Rakit
Penggalang Terap
Padi, artinya makanan pokok bangsa Indonesia. Jumlahnya 61 yang mempunyai arti dimana
tahun kelahiran gerakan Pramuka di Indonesia.
Kapas, yang artinya pakain rakyat Indonesia terbuat dari kapas. Jumlahnya ada 8 yang artinya
bulan kelahiran Pramuka Indonesia.
Gerakan Pramuka artinya organisasi kepanduan yang terdiri dari siaga, penggalang, penegak dan
pandega.
Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh para pelajar dan
kaum nasionalis pada awal abad ke-20 di bawah kekuasaan Belanda. Setelah Perang Dunia II
berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan bendera ini sebagai bendera nasional.
Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah
melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling
melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia.
Sang Merah Putih dikibarkan pada Hari Proklamasi tanggal 17 Agustus 45 di gedung Pegangsaan
Timur 56 Jakartadisebut Bendera Pusaka. Bendera Pusaka itu selalu dikibarkan di tiang yang
tingginya 17 m di depan Istana Merdeka Jakarta pada tiap perayaan peringatan Hari Prokalamasi
Kemerdekaan. Mulai tahun 1969 Bndera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua.
Sebagai gantinya dikibarkan duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia.
Dalam sejarah perjuangan kemrdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan
musuh, meskipun tentara colonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.
Bendera pusaka merah putih dijahit oleh ibu Fatmawati yang merupakan istri dari presiden
Soekarno. 2 tokoh yang pertama sekali mengibarkan bendera merah putih adalah Suhud dan
Latif Hendra Ningrat.
c. Pramuka Penegak
Pada Pramuka Penegak peserta didik dikelompokkan, setiap satu kelompok terdiri dari 6 hingga
10 orang. Setiap kelompok disebut Saangga dan setiap Sangga diberi nama yaitu diambil dari
aspirasinya. Setiap Sangga dipimpin oleh pimpinan Sangga atau Pinsa. Jika 4 Sangga dijadikan
satu disebut Ambalan yang dipimpin oleh satu orang yaitu Pradana. Warna dasar tanda
pengenalnya berwarna kuning, misalnya lambang pramuka, tali komando, penjepit kacu dan lain-
lain. Pramuka Penegak digolongkan menjadi 2, yaitu:
Penegak Bantara
Penegak Laksana
d. Pramuka Pandega
Pada Pramuka Pandega, tidak lagi di bagi menjadi kelompok-kelompok, tetapi cukup satu
kelompok yang disebut Racana. Setaipa anggota Pramuka golongan Pandega erat hubungannya
dengan warna kuning tua, seperti tanda pangkat, lambang pramuka, tali komando, penjepit kacu
dan lain-lain.
Hymne Pramuka
Manusia pancasila
Satyaku ku Dharmakan
Dharmaku kubaktikan
Agar jaya
Indonesia, Indonesia tanah airku
Pramuka Sejati
Ya ya ya ya
Akulah pramuka
Pramuka sejati
Ya ya ya ya
Akulah pramuka
Pramuka sejati
Sejati akal dan prilakunya
Pramuka kita
Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain sederhana dengan dua warna
yang dibagi menjadi dua bagian secara mendatar (horizontal). Warnanya diambil dari warna
Kerajaan Majapahit. Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera
merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai
panji-panji merah putih.
Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah
putih sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah
menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua
pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.[1]
Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang
berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar
pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.[2]
Di jaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih,
adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.Bendera Bone itu dikenal dengan nama
Woromporang.[3] Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-
panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda.
Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna
yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan
warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau
Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah
merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang
Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di
dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa
kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah
ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba
Yepo – yepo
Yepo, yepo
Kawan bergembira
Pengobar semangat
Pramuka satya
Hari Pramuka
Pramuka
Bentuk
Lambang Gerakan Pramuka berbentuk Silluete (bayangan) Tunas Kelapa. Lambang tersebut
diciptakan oleh Sunardjo Atmodipuro, karena ia berfikir bahwa seluruh bagian dari pohon kelapa
bermanfaat. Diharapkan dengan lambang itu, para pramuka bisa memberi banyak manfaat bagi
dirinya dan lingkungan sekitar. Penjabaran tentang Lambang ini ditetapkan dalam Keputusan
Kwarnas No. 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan Pramuka.
Arti kiasan
Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka a adalah inti
bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya
kuat dan ulet.
Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu
beradaptasi dalam kondisi apapun
Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang
tinggi.
Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan
agama.
Pramuka Garuda
Pramuka Garuda ialah tingkatan tertinggi dalam setiap golongan Pramuka (Siaga, Penggalang,
Penegak, Pandega). Seorang peserta didik yang telah mencapai tingkatan terakhir dalam
golongannya, dan telah memenuhi persyaratan SKK Garuda, berhak mengajukan permohonan
kepada Kwartir melalui pembina gudepnya untuk dapat mengikuti uji kelayakan untuk dapat naik
ke tingkatan Garuda. Setelah mengajukan permohonan, Kwartir akan mengevaluasi peserta didik
itu tentang kelayakan, baik dalam segi mental, ataupun sisi kelayakan persyaratan. Setelah dinilai
cakap dan memenuhi persyaratan, calon Pramuka Garuda akan wawancarai oleh tim penguji
yang terdiri dari tokoh kwartir, gugus depan, guru, orang tua, dan tokoh masyarakat.
Setelah lulus tes wawancara dan tes kecakapan, seorang peserta didik akan dilantik menjadi
Pramuka Garuda. Pelantikan biasanya diselenggarakan bertepatan dengan hari yang bermakna
khusus, baik bagi peserta didik tersebut ataupun bagi Gerakan Pramuka, semisal: hari ulang
tahun atau Hari Pramuka. Pelantikan umumnya dihadiri oleh Tim Penguji, orang tua dan tokoh
Pramuka.
Seorang Pramuka Penggalang ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
Menjadi contoh yang baik dalam Pasukan Penggalang, di rumah, di sekolah atau di lingkungan
pergaulannya, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.
Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penggalang, sedikit-dikitnya sepuluh
macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan
dua macam TKK tingkat Madya, yaitu :
Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan Keputusan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Gambar TKU dan TKK
1. Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra
maupun putri. Macamnya: – Tanda tutup kepala, – setangan / pita leher, – tanda pelantikan, –
tanda harian, – tanda WOSM.
2. Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Macamnya: – Tanda barung / regu / sangga, – gugus depan, – kwartir, – Mabi, – krida, – saka, –
Lencana daerah, – satuan dan lain-lain.
3. Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan
organisasi Gerakan Pramuka. Macamnya: – Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu /
sangga, – sulung, pratama, pradana, – pemimpin / wakil krida / saka, – Dewan Kerja, Pembina,
Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
4. Tanda Kecakapan
5. Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya
dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan,
masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.Macamnya: – Peserta didik: Tiska, tigor, bintang
tahunan, bintang wiratama, bintang teladan. – Orang dewasa: Pancawarsa, Darma Bakti,
Wiratama, Melati, Tunas Kencana.
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka
kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara
haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan
masyarakat, bangsa dan negara.
Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus
membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan
sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik
anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan
Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan.
Fungsi Pramuka
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
TKU (Tanda Kecakapan Umum) adalah bagian dari sistem tanda kecakapan dalam Gerakan
Pramuka di samping TKK (Tanda Kecakapan Khusus). Tanda Kecakapan Umum diberikan setelah
seorang anggota Gerakan Pramuka menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dalam
tingkatannya masing-masing.
Pramuka Siaga
Berbentuk Jajar Genjang miring berwarna dasar hijau dengan gambar “bunga kelapa” berwarna
putih.
TKU Pramuka Siaga terdiri atas: TKU Siaga mula (satu susun), TKU Siaga bantu (dua susun) dan
TKU Siaga tata (tiga susun).
Pramuka Penggalang
Berbentuk seperti huruf “V” berwarna dasar merah dengan gambar “bunga kelapa bertangkai
tiga” berwarna putih.
TKU Pramuka Penggalang terdiri atas: TKU Penggalang Ramu (satu susun), TKU Penggalang Rakit
(dua susun) dan TKU Penggalang Terap (tiga susun).
Berbentuk trapesium berwarna dasar hijau dengan gambar bintang, sepasang tunas kelapa dan
tulisan “Bantara” atau “Laksana” berwarna kuning.
TKU Pramuka Penegak terdiri atas TKU Penegak Bantara (bertuliskan “BANTARA” di bagian
bawah tunas kelapa) dan TKU Penegak Laksana (bertuliskan “LAKSANA” di bagian bawah tunas
kelapa).
TKU Pramuka Penegak dikenakan di masing-masing bahu baju seragam pramuka (pundak).
Pramuka Pandega
Berbentuk trapesium berwarna dasar hijau dengan gambar bintang, sepasang tunas kelapa dan
tulisan “Pandega” berwarna coklat.
TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar hijau, meliputi:
TKK Penjilid Buku, Juru Potret, Juru Kulit, Juru Logam, Penenun, Penangkap Ikan, Juru Kebun,
Peternak Ulat Sutera, Peternak Lebah, Peternak Kelinci, Filateli, Pengumpul Lencana, Pengumpul
Mata Uang, Pengumpul Tanaman Kering, Pengumpul Tanaman Hidup, Juru Masak, Pecinta
Dirgantara, Pembuat Pesawat Model, Pengenal Cuaca, Komunikasi, Penjelajah, Juru Peta, Juru
Navigasi Laut, Juru Isyarat Bendera, Pelaut, Pengembara, Petani Padi, Penanam Tanaman Hias,
Petani Cabai, Juru Bambu, Juru Anyam, Juru Kayu, Juru Batu, Peternak Itik, Peternak Ayam,
Peternak Sapi, Peternak Merpati TKK Pengumpul, Pengumpul Benda, Pengumpul Hewan TKK
Juru Semboyan, Penjahit, Pengendara Sepeda, Juru Konstruksi Pesawat Udara, Juru Mesin
Pesawat Udara, Juru Navigasi Udara, Juru Evakuasi Mesin, Pengenal Pesawat Udara, Juru Isyarat
Elektronika, Juru Isyarat Optika, Perencana Kapal, Perahu Motor, Berkemah, Petani Bawang,
Petani Tanaman Jalar, Peternak Belut, Peternak Lele, Statistika Keluarga Berencana, Pengatur
Ruangan, Pengatur Rumah, Pengatur Meja Makan.
TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia,
dan Lingkungan Hidup dengan warna dasar biru, meliputi:
TKK Pemadam Kebakaran, Pengatur Lalu Lintas, Pengamanan Lingkungan, Penunjuk Jalan, Juru
Bahasa, Juru Penerang, Korespondensi, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, Penyuluh Padi,
Keadaan Darurat Udara, Keadaan Darurat Laut, Pembantu Ibu, Pengasuh Anak, Penerima Tamu,
Pendaki Gunung, Juru Ukur, Kependudukan, Pendataan Keluarga Berencana, Kesejahteraan
Keluarga.
TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah, meliputi:
10 TKK WAJIB
TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan., Pengatur Rumah, Juru Masak., Berkemah.,
Penabung., Penjahit., Juru Kebun, Pengaman Kampung, Pengamat, TKK Bidang Olah Raga,
misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan
keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara
sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
Tujuan Pramuka
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip
Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;
anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental,
moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia
dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat
yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan
negara.
Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang
dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapaian tujuan
tersebut.
Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak
dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga
kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan
pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan
tersebut Gerakan Pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat
peserta didiknya.
Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka disesuaikan
dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia ini tercantum dalam Garis
Besar Haluan Negara, yang merupakan Ketetapan MPR. Gerakan Pramuka dalam ikut membantu
pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti kebijakan Pemerintah dan segala peraturan
perundang-undangannya.Gerakan Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan
berusaha membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya
Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan
masyarakat, termasuk orang tua anggota Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada
satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orang
tua anggotanya dan masyarakat di lingkungannya.
Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda, dan digolongkan
menjadi:
TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi:
TKK Gerak Jalan, Pengamat, Penyelidik, Perenang, Juru Layar, Juru Selam, Pendayung, Ski Air,
Pencak Silat, Posyandu/TKK Keluarga Berencana
TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak dengan warna
dasar kuning, meliputi:
TKK Sholat
TKK Khatib
TKK Qori
TKK Muadzin
TKK Penabung
TKK Doa
TKK Gereja
TKK Pelayanan
TKK Bhakti
TKK Dharmapala
TKK Wicaksana
TKK Bhakti
TKK Pendididkan KB
Tingkatan TKK
Tingkatan TKK dalam Gerakan Pramuka dibagi menjadi tiga. Untuk mencapai tingkatan
selanjutnya, seorang Pramuka harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam Syarat Kecakapan
Khusus (SKK). Setiap tingkatan SKK yang lebih tinggi akan berbeda persyaratannya dengan SKK
yang memiliki tingkatan lebih rendah walaupun untuk TKK yang sama.
Dari kiri ke kanan, contoh TKK Pramuka Penegak: TKK Qori tingkat Purwa, TKK Pengamat tingkat
Madya, TKK PPPK tingkat Utama
Yang membedakan TKK antar golongan peserta didik ialah warna tepian TKK yang berbeda.
Tingkat Pramuka Siaga berwarna hijau dan hanya memiliki satu bentuk yaitu segitiga
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam pendidikan
kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.
Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan bertumpu pada:
Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
Prinsip dasar
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka,
ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri
pribadinya dengan dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan
dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral,
baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
Metode
Sistem berkelompok;
Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan
Sistem among.
Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan.
Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode Kepramukaan juga
digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem
terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling
memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.
Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada
peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu
bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat
memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan
kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan teknologi. Untuk memperoleh suatu TKK,
seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Khusus dalam bidang
tersebut.
Pemasangan TKK
TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu
Melintang, dua jari dibawah lambang Kwartir Daerah/diatas jahitan bawah lengan, atau
Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah disebelah kanan lambang
Kwartir Daerah, dua buah disebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah dibawah
lambang Kwartir Daerah.
Jumlah TKK yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah. Jika memiliki
TKK lebih dari lima buah, maka seorang Pramuka harus mengenakannya di selempang atau
tetampan.
Pengenaan Selempang
Selempang (disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat upacara resmi,
pelantikan, dan momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan biasa atau pada saat latihan
rutin biasa, selempang tidak perlu digunakan. Selempang dipasang mengarah dari kanan atas ke
kiri bawah.
MORSE
Kode Morse adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca dengan menggunakan
sinyal kode. Kode Morse diciptakan oleh Samuel Morse pada tahun 1823 di Amerika Serikat.
Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka.
Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik
dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.
Penghafalan dilakukan secara kelompok huruf EISH TMOKH, AUV NDB, WFY GLQ CJZ
E =. T =_ R = ._. F = .._.
H = .... KH = _ _ _ _ G = _ _. Y = _._ _
A = ._ N = _. C = _._. X = _.._
V = ..._ B = _... Z = _ _ ..
Salam Pramuka adalah perwujudan dari penghargaan seseorang Pramuka kepada Pramuka
lainnya. Biasanya salam pramuka diberikan dengan memberikan hormat sambil meneriakkan
“Salam pramuka!” yang diberi salam akan menjawab dengan meneriakkan “Salam!” sambil
menghormat juga.
Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke
dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan
penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.
1. Salam biasa
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka. Siapa yang melihat dulu dialah
yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat, tua maupun
muda. Salam tersebut dapat diberikan sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda ataupun
kendaraan. Jadi tidak harus berdiri.
2. Salam hormat
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.
Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
Salam janji
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik. Pemberian salam
pramuka dilakukan ketika dilakukan pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya. Salam janji
juga diberikan pada saat pengucapan janji Trisatya dalam acara Ulang Janji.
Posisi siap, tangan kiri lurus ke bawah tangan kanan diangkat pada pelipis, posisi telapak tangan
miring, telapak tangan terbuka, punggung tangan di bagian atas.
Ketika membawa tongkat; tongkat diangkat dengan tangan kanan dan tangan kiri melintang di
depan dada.
Untuk salam penghormatan kepada Bendera merah putih, ketika membawa tongkat, tongkat di
pindah ke tangan kiri, dengan ujung tongkat masih tetap di depan kaki kanan, dan tangan kanan
diangkat pada pelipis, seperti pada posisi ketika tidak membawa tongkat . Dalam keadaan yang
tidak memungkinkan (dalam keadaan duduk atau di atas kendaraan), salam pramuka dapat
diberikan hanya dengan mengangkat tangan pada pelipis sambil mengucapkan “Salam Pramuka”
dan tanpa perlu berdiri.
SEMAPHORE
Semaphore adalah alat komunikasi dua arah berbentuk dua bendera, masing – masing bendera
bertangkai. Warna yang sering dipakai adalah warna merah atau kuning. Bendera semaphore
berukuran panajang 40 cm dan lebar 40 cm. Dengan sebelah kanan bewarna merah dan sebelah
kiri bewarna kuning, bentuknya bersilang. Sedangkan panjang tongkat. Berikut contoh
penggunaan Semaphore.