Anda di halaman 1dari 7

Islam Dan Ideologi Pancasila, Sebuah Dialektika

ISLAM DAN IDEOLOGI PANCASILA, SEBUAH DIALEKTIKA

Fokky Fuad
Fakultas Hukum Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta
Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan, 12110
fokkyf@gmail.com

Abstract
Islam and Pancasila is often debated and bang it and both often considered two ideological poles
opposite each other. The need for an awareness of the meaning of the relationship between Islam and
Pancasila. The process of dialogue between Islam and Pancasila is a long journey of Indonesian
history. Pancasila is not Islam, but the spirit of Pancasila obtain the power it through Islam.

Keywords: islam, pancasila, dialogue

Abstrak
Islam dan Pancasila seringkali diperdebatkan dan dibenturkan dan keduanya acapkali dianggap
sebagai dua kutub ideologi yang saling berseberangan. Perlunya sebuah kesadaran akan pemaknaan
hubungan antara Islam dan Pancasila. Proses dialogis antara Islam dan Pancasila merupakan sebuah
perjalanan panjang sejarah Indonesia. Pancasila bukanlah Islam, tetapi Pancasila memperoleh ruh
yang menghidupkannya melalui Islam.

Kata kunci: islam, pancasila, dialektika

Pendahuluan harus diletakkan dan diperjuangkan sebagai landasan


Islam merupakan sebuah agama universal, ia filosofis negara.
bukan sekedar pelaksanaan ibadah kepada Tuhan, Kedua, Pemahaman antara Islam dan konsep
melainkan merupakan bentuk pelaksanaan hubungan hukum selalu dikaitkan dengan dua kutub yang
kebajikan antara sesama makhluk juga kepada alam berbeda, kutub syariah dan kutub barat. Keduanya
ciptaan Tuhan. Dalam telaah Islam sebagai konsep dihadirkan dalam bentuk yang berhadapan, saling
yang utuh tersebut telah menimbulkan perdebatan diartikan sebagai dua kutub yang berhadapan seka-
ideologis filosofis dalam hubungannya dengan ne- ligus tolak belakang. Kutub negara hukum yang ber-
gara. Telaah atas hubungan antara Islam dengan asal dari konsep machstaat yang berasal dari kutub
Pancasila dan Negara Hukum menjadi menarik un- hukum sekuler barat dan kutub islam yang merupa-
tuk dikaji setidaknya disebabkan oleh dua hal: kan hukum Tuhan. Untuk itulah perlu dikaji lebih
Pertama, bahwa hubungan antara Islam dan dalam akankah kedua kutub tersebut saling berha-
negara selalu berada dalam wacana perdebatan apa- dapan dan tolak belakang, ataukah kedua kutub sa-
bila diklaitkan dengan landasan filosofis negara ling mengisi satu sama lain.
Pancasila. Para ideolog baik kaum Islamis dan Na- Pemahaman terjadinya benturan antara hu-
sionalis tampak telah memiliki sudut pandang yang kum Islam (Syariah) dan hukum negara hingga kini
berbeda dalam memandang hubungan antara masih terus muncul. Beberapa kelompok masyarakat
ideologi Islam dengan ideologi Pancasila. Untuk itu melihat bahwa hukum Islam haruslah diletakkan
menjadi menarik untuk dikaji apakah tidak terdapat sebagai landasan hukum negara Indonesia, sehingga
titik taut diantara keduanya. pembangunan nasional hukum Indonesia belumlah
Perdebatan antara kedua kutub ideologis final karena belum terlaksananya hal tersebut. Ke-
sudah mulai diperdebatkan sejak masa awal kemer- lompok nasionalis melihat bahwa pembangunan
dekaaan, ketika merumuskan dasar negara, masa hukum Indonesia telah sesuai dengan tempatnya
Demokrasi Liberal ketika terjadi sidang Konstituante karena ia menganggap bahwa Indonesia bukanlah
yang merumuskan landasan dasar negara sebelum negara Islam. Meletakkan bangunan hukum Islam
akhirnya Presiden Soekarno memutuskan Dekrit sebagai hal yang tidak pada tempatnya.
Presiden 5 Juli 1959. Perdebatan antara dua kutub Berdasarkan kedua hal tersebut di atas, maka
ideologis tidak saja berhenti pada tataran negara dapat dirumuskan dua permasalahan utama dalam
akan tetapi juga muncul pada tataran masyarakat tulisan ini: pertama, bagaimanakah hubungan antara
yang meyakini Pancasila sebagai sebuah konsep fi- Islam dan Pancasila dalam kaitannya sebagai faham
nal dan bulat, dan kutub lain yaitu kutub yang mem- ideologi bangsa? Kedua, bagaimanakah hubungan
perjuangkan konsep Islam sebagai konsep yang antara Islam dengan negara hukum dalam kaitan

Lex Jurnalica Volume 9 Nomor 3, Desember 2012 164


Islam Dan Ideologi Pancasila, Sebuah Dialektika

pelaksaannya untuk mengendalikan dan mengatur Tuhan bagi dirinya. Manusia Indonesia membutuh-
negara? kan kekuatan yang mendukung gerak dinamisnya.
Tulisan ini akan mengkaji hubungan antara Ketika ia menyembah serta memohon bantuan pada
Islam sebagai dasar ideologi, dan Islam dalam kon- kekuatan diluar dirinya, maka ia telah menuhankan
sep negara hukum. Keduanya adalah hal yang saling kekuatan tersebut, baik roh, dewa-dewa, pohon
terkait karena hukum memiliki dasar ideologinya bebatuan dan sebagainya.
pada Grundnorm (dasar negara) sebagai dasar ber- Jika kita telaah lebih jauh, konsep ideologi
laku dan berjalannya setiap bentuk aturan hukum Ketuhanan yang Maha Esa tidak kita temukan dalam
dalam konsep negara hukum. tulisan ini akan dibagi pemahaman sifat Tuhan pra-Islam (Soediman,
dalam dua bagian, yaitu bagian pertama mengkaji 2010:123). Sifat Tuhan pra-Islam dalam pemahaman
Islam dalam konsep ideologi ketika dikaitkan dengan animisme-dinamisme, kemudian bergerak masa
ideologi Pancasila. Bagian kedua akan mengkaji Hinddu-Buddha yang me-nyembah banyak dewa
hubungan Islam sebagai hukum ketika dikaitkan tidak mengilhami nilai ideologi Ketuhanan Yang
dengan konsep hukum negara. Maha Esa. Nilai Ke-tuhanan Yang Maha Esa jelas
mengadopsi kon-sep bertuhan Islam, hal ini begitu
Islam dan Pancasila sebuah Landasan Ideo- jelas dan tegas Tuhan berfirman dalam Quran:
logi “Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa”
Diskursus Islam dan Pancasila sebagai (Qs.an-Nahl [16]: 22), “Dan Allah berfirman:
sebuah ideologi di indonesia menarik untuk dikaji, “Janganlah kamu menyembah dua tuhan, hanyalah
untuk itu dalam bagian ini akan diulas serta Dia Tuhan Yang Maha Esa (Qs.an-Nahl [16]: 51).
dianalisis sila-sila Pancasila dalam kaitan dengan Islam sebagai ajaran agama yang menerapkan bahwa
Islam melalui ayat-ayat Quran. Quran digunakan hanya ada satu Tuhan, yaitu Tuhan Allah. Peletakan
sebagai pisau analisis dalam tulisan ini karena ia ideologi Ketuhanan Islam dalam Sila Pertama
adalah sumber acuan tertinggi dalam ranah hukum Pancasila adalah tepat mengingat bahwa Islam telah
Islam. Ideologi Islam selalu mengacu kepada hukum berkembang sebagai agama Nusantara yang
tertingginya yang digunakan pula sebagai Grun- mewarnai kehidupan manusia Nusantara sejak lama
dnorm dalam konsep hukum Islam. Mengkaitkan hingga kini. Penerapan ideologi Islam dalam
keduanya dengan membedah sila serta ayat memiliki Pancasila Sila Pertama tidaklah me-ngandung makna
tujuan untuk melihat titik taut selain itu juga dikaji menutup hak hidup bagi pemeluk agama lainnya di
apakah terdapat benturan filosofis diantara kedua- Indonesia. Justru menerapkan ideologi Islam dalam
nya. sila pertama Pancasila memberikan ruang hidup bagi
Walau tulisan ini tidak berfokus pada sisi pemeluk agama lain di bumi Indonesia. Islam
sejarah, melainkan pada sisi nilai filosofis akan menga-jarkan hubungan baik dengan sesama
tetapi sudut pandang sejarah juga masih digunakan manusia. Rasulullah Saw sangat menghormati kaum
untuk melihat kerangka fikir ideologis pembentuk dzimmi yang hidup dalam lindungan Islam.
ideologi negara Pancasila. Islam yang hadir dalam konsep ketuhanan
yang menolak manusia untuk menuhankan selain
Sila Ketuhanan yang Maha Esa Allah sebagai satu-satunya Tuhan (monoteisme yang
Sila ini merupakan sila pertama dalam uru- ketat). Islam hadir untuk meluruskan pema-haman
tan sila Pancasila (Yudi, 2010). Perdebatan sila atas konsep ketuhanan yang selama ini telah hidup
Pancasila yang memuat nilai Ketuhanan ini menjadi dan berlangsung selama ribuan tahun di Nusantara.
me-ngemuka ketika muncul pertanyaan mendasar Ketuhanan Yang Maha Esa diakui atau tidak
siapakah yang dimaksud dengan Ketuhanan Yang merupakan sembangsih besar Ideologi Islam
Maha Esa? Secara historis kultural, Bangsa terhadap Ideologi Pancasila. Islam menolak konsep
Indonesia telah mengenal konsep Tuhan melalui be- Ketuhanan politeisme, Islam hanya mengakui satu
ragam cara. Sejak masa penyembahan roh, arwah, Tuhan yaitu Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan.
dewa-dewa yang mengacu kepada konsep politheis- Tidak ada Tuhan selain Allah SWT (Cecep, 2010).
me hingga pengakuan tnggal atas Tuhan (mono- Ketika Pancasila dimaknai sebagai bagi dari
theisme). Jiwa dan semangat religiusitas manusia nilai luhur asli bangsa Indonesia yang berasal dari
Indonesia sejak dahulu yang mengakui Tuhan dalam nilai-nilai ketuhanan nenek moyang Bangsa
beragam keyakinan menolak faham ketiadaan Tuhan Indonesia, maka secara logika akan sulit diterima
(ateisme) dalam kehidupan manusia (Adian, 2009). mengingat bahwa pemahaman nenek moyang kita
Ketiadaan Tuhan mengandung makna bahwa atas Tuhan baik sejak masa animisme, dinamisme,
manusia tak membutuhkan kekuatan di luar dirinya. masa Hindu-Buddha kesemuanya mengenal konsep
Manusia berbuat dan berkehendak atas kehendak Politheisme. Islam adalah sebuah agama yang me-
dirinya semata dan menolak eksistensi dan peran ngajarkan nilai Ketuhanan tunggal dalam pemu-
jaannya. Penolakan Islam sebagai dasar negara oleh

Lex Jurnalica Volume 9 Nomor 3, Desember 2012 165


Islam Dan Ideologi Pancasila, Sebuah Dialektika

beberapa Bapak Pendiri Bangsa, disebabkan oleh Islam, tetapi Bapak Pendiri Bangsa Indonesia
keberpihakan negara terhadap satu agama tertentu, meletakkan fondasi tauhid dalam ideologi Pancasila,
yaitu Islam. Selain itu penolakan juga diakibatkan inilah perjuangan para pejuang Muslim Indonesia.
oleh pandangan bahwa negara Indonesia bukanlah Bangsa Indonesia yang bertuhan kepada Tuhan
Negara Islam (Yudi, 2011). Allah mencirikan sikap religiusitas Bangsa
Peletakan Sila pertama Pancasila dengan Indonesia. Masuknya nilai Tauhid dalam ideologi
Ketuha-nan yang Maha Esa sebagai landasan ideo- bangsa Indonesia tidak menjadikan umat Islam
logi negara merupakan kemenangan para ideolog memerangi umat lainnya. Justru Umat Islam sangat
muslim Indonesia. Nilai Pancasila telah mengadopsi menghargai dan menghormati umat beragama yang
ideologi utama Islam yaitu Tauhid. Tauhid adalah lain, sesuai dengan nilai Islam yang turut mewarnai
dasar utama dalam sokoguru bangu-nan ajaran sila kedua Pancasila.
Islam. Ideologi Islam yang berazaskan Tauhid telah
diterapkan oleh para Bapak Pendiri Bangsa dengan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
meletakkannya pada Sila pertama Pancasila. Ayat Nilai kemanusiaan dalam sila kedua
Quran sebagai basis Tauhid umat Islam terdapat Pancasila menunjukkan sebuah kesadaran sikap
dalam banyak ayat Quran, dan salah satu yang penghargaan atas nilai-nilai kemanusiaan tanpa me-
menegaskan nilai Tauhid adalah Quran Surah Al- mandang suku, agama, bangsa dan negara. Kema-
Ikhlas. Surah Al-Ikhlas diakui sebagai inti dari nusiaan melampaui batas negara, ia adalah sikap
ajaran Islam, yaitu Pengakuan atas Keesaan Tuhan. untuk dengan sadar menghargai nilai-nilai kema-
Nilai ini kemudian diletak-kan dalam basis utama nusiaan. Nilai kemanusiaan menolak sikap chau-
fondasi filosofi bangsa yaitu Ketuhanan Yang Maha vinisme yang mementingkan kebenaran dirinya
Esa. dibandingkan manusia yang lain. Penghargaan atas
Lalu siapakah yang dimaksud dengan Ketu- manusia ini menuntut sikap perilaku manusia yang
hanan yang Maha Esa itu sendiri dalam Pancasila? adil. Adil terhadap dirinya, adil terhadap manusia
Penjelasan terhadap siapakah yang dimaksud de- lainnya, karena adil adalah sifat Tuhan.
ngan Tuhan dalam sila pertama Pancasila merujuk Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengilhami
kepada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sila-sila berikutnya, dengan demikian dapat dikata-
yang menyatakan secara tegas:...”Atas berkat rahmat kan bahwa nilai Tauhid Islam mewarnai sila-sila
Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan dalam Pancasila. Dalam konteks kemanusiaan yang
oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan adil juga beradab, maka Islam juga turut memasuk-
kebangsaan yang bebas... (Yudi,2011:77) kan nilai-nilai dasarnyanya yaitu sifat adil yang
Inilah Tuhan yang dimaksud dalam sila merupakan sifat utama Allah Swt yang wajib ditela-
Pertama Pancasila. Nilai sila pertama yang mengan- dani oleh manusia. Sifat beradab merupakan lawan
dung sifat Ketuhanan Islam yaitu Tauhid dijelaskan dari sifat zalim, dan sifat adil serta beradab terdapat
oleh Pembukaan UUD 1945 yaitu Allah Yang Maha secara tegas di dalam Quran Surah an-Nahl [16]:90:
Kuasa. Kedua sifat pemahaman keagamaan bangsa “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku
Indonesia disadari atau tidak telah mengadopsi nilai adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada
dasar Ketuhanan Islam, yaitu bertuhan kepada Allah kaum kerabat, dan Allah melarang dari berbuat
Swt Yang Maha Kuasa dan Ia adalah Tuhan Yang keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia
Maha Esa. Inilah kemenangan ideologi Islam dalam memberi pengajaran kepada kamu agar kamu
wacana perdebatan ideologi dasar negara Pancasila dapat mengambil pengajaran”
(Adian Husaini, 2009).
Masuknya nilai ideologi Islam tentang Ayat tersebut di atas mengandung garis hu-
Ketuhanan ke dalam dasar fondasi ideologi Bangsa kum, yaitu: pertama, “Sesungguhnya Allah menyu-
Indonesia tentunya dapat dilacak dari para pem- ruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan”.
bentuk awal Negara Indonesia yang memiliki inte- merupakan perintah berlaku adil dan berbuat
gritas kuat terhadap Islam. Dihapusnya tujuh kata kebajikan kepada manusia yang berasal dari Allah
dalam Piagam Jakarta, tidak melumpuhkan semangat Swt. Terdapat dua perintah Allah Swt, berlaku adil
mereka untuk meletakkan Islam dalam fondasi dan berbuat kebajikan. Keduanya merupakan pe-
Pancasila. Hilangnya tujuh kata tersebut tergantikan rintah setaraf dan seimbang, dimana seseorang wajib
dengan hadirnya nilai Tauhid dalam Pancasila. berbuat adil sekaligus berbuat kebajikan. Berbuat
Kecerdasan ini harus difahami oleh generasi penerus kebajikan merupakan bentuk dari nyata manusia
bangsa saat ini, bahwa disadari atau tidak nilai Islam yang telah dikeluarkan dari kegelapan masa jahi-
telah masuk ke dalam kehidupan berbangsa dan liyah. Sebuah masa dimana manusia berbuat me-
bernegara. Merubah Pancasila dapat berarti merubah nyimpang dari ketentuan Tuhan. Masyarakat
fondasi ideologi Tauhid dalam berbangsa dan ber- manusia mengalami proses pencerahan (enlightment)
negara. Negara Indonesia memang bukan Negara

Lex Jurnalica Volume 9 Nomor 3, Desember 2012 166


Islam Dan Ideologi Pancasila, Sebuah Dialektika

ketika berada dalam kondisi yang tercerahkan secara setelah ia mengakui Keesaan Tuhan. Inilah penjel-
pola fikir dan perbuatan. maan hablum minallah dan habluminanas dalam
Kedua, “Allah melarang dari berbuat keji, ideologi Pancasila (Azhary,1992:22). Manusia meli-
kemungkaran dan permusuhan”, mengandung pe- hat dirinya sebagai kreasi Tuhan Yang Maha Esa,
rintah berupa larangan bagi kaum muslimin untuk dan untuk itu ia wajib menyadari dan sekaligus
melakukan perbuatan-perbuatan keji. Perbuatan keji meneladani sifat-sifat keadilan dan kebajikanNya.
terhadap sesama muslim, terhadap sesama manusia, Manusia Indonesia dengan ideologi Pan-
maupun terhadap alam ciptaan Tuhan. Perbuatan keji casila telah mampu diterima di tengah-tengah kancah
merupakan sebuah pekerjaan yang jauh dari nilai- pergaulan masyarakat internasional. Bangsa
nilai kemanusiaan. Perbuatan keji berupa pembu- Indonesia dengan konsep penghargaan dan peng-
nuhan, perzinahan, kejahatan atas manusia dan hormatan yang tinggi atas nilai kemanusiaan
makhluk hidup, menjatuhkan manusia ke dalam ke- menolak penjajahan, sifat perilaku destrukstif baik
hancurannya. Pembangunan manusia Islam mencip- atas nama agama maupun atas dasar kesukuan.
takan manusia berbuat adil, menjauhkan manusia Manusia diciptakan sederajat, dan manusia terbaik
dari perbuatan keji, yang tentunya menuntut manusia adalah manusia yang bertaqwa kepadaNya. Sifat
untuk berbuat kemungkaran, dan permusuhan. penghargaan Islam yang tertuang dalam ideologi
Sikap manusia yang menghargai manusia Pancasila sila kedua ini juga menghargai sebuah
lainnya, menghargai hak azasi manusia sebagai hak nilai persaudaraan dan perdamaian antar manusia.
yang paling mendasar tampak nyata pula dalam Persaudaraan dan perdamaian tersebut tertuang
Quran. Tuhan berfirman: “Dan sungguh kami telah dalam Sila Ketiga Pancasila. (Azhary, 1992)
memuliakan anak-anak Adam..” (Qs.al-Isra [17]:70).
Firman Tuhan ini menunjukkan sebuah ketegasan Sila Persatuan Indonesia
bahwa Tuhan memuliakan manusia semuanya. Persatuan Indonesia mengandung makna
Tuhan memuliakan siapapun dengan tidak meren- sebuah persatuan berbagai ragam bahasa, budaya,
dahkan manusia yang satu dengan yang lain. Ma- suku, dan beragam kehidupan manusia Indonesia.
nusia apapun keyakinan yang dianutnya merupakan Inilah semangat nasionalisme Indonesia yang bera-
anak-anak Adam, dan Tuhan memuliakan mereka gam. Penghargaan atas keberagaman dalam persa-
semua. Ayat Tuhan tersebut berkait erat dengan tuan dalam Islam tergambar jelas dalam firman
Firman Tuhan di dalam Quran: “dan jangan kamu Allah Swt:
membunuh nyawa yang diharamkan Allah, kecuali “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah
dengan alasan yang benar..” (Qs. al-Israa [17]:33). menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan,
Firman Allah ini merupakan perintah larangan tegas kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa
untuk membunuh nyawa yang diharamkan, kecuali dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal” (Qs.
dengan alasan yang dibenarkan. Alasan yang dibe- al-Hujuurat [49]:13)
narkan tentunya berkaitan dengan hukuman atas
pelaku kejahatan (Qishas) yang telah menimbulkan Ayat tersebut di atas menggambarkan bagai-
kerusakan di muka bumi. mana Tuhan menciptakan manusia dalam beragam
Ketiga Firman Allah Swt tersebut menun- budaya (multikultur). Bangsa Indonesia diciptakan
jukkan sebuah perilaku kesusilaan, sebuah sikap ma- Nya dalam beragam suku, dan tentunya setiap suku
nusia Indonesia yang bebrudi luhur, menghargai dibekaliNya dengan alat komunikasi berupa bahasa
manusia tanpa memandang keyakinan religiusnya. kaumnya. Beragamnya suku bangsa dari manusia
Inilah sumbangsih Islam guna mewujudkan manusia ciptaan Tuhan ini menyadarkan kita bahwa kita
yang tak terpisahkan dari dunia internasional yang hidup bersama dengan manusia lainnya yang
menghargai hak azasi manusia. Islam bukanlah aga- beragam suku bangsa. Menyatunya berbagai ragam
ma yang merusak kemanusiaan, Islam adalah agama suku bangsa dalam bingkai Indonesia ini adalah
yang membangun peradaban manusia. Islam sangat akibat terjadinya penjajahan yang telah menyeng-
menghargai nilai-nilai kemanusiaan, bahkan Rasu- sarakan manusia Indonesia.
lullah Saw sangat menghormati pemeluk agama lain- Masyarakat dan Bangsa Indonesia mencip-
nya dimana di Kota Madinah hidup masyarakat takan kesadaran dalam sikap batin akan kesamaan
Islam dan Yahudi. nasib yang menyatukan semua komponen anak
Sikap dan perilaku manusia yang adil dan bangsa dalam sebuah semangat Nasional. Faham
beradab adalah pencerminan sifat Tuhan yang Maha nasionalisme dalam konteks Islam juga dilakukan
Adil, dan Maha Memuliakan HambaNya. Sifat inilah oleh Rasulullah Saw ketika mengadakan sebuah
yang wajib diteladani oleh manusia Indonesia yang perjanjian perdamaian dalam sebuah piagam yang
menyatakan keadilan dan keberadaban sebagai dikenal dengan nama Piagam Madinah. Piagam
sebuah ideologi. Ideologi manusia yang mengutama- Madinah memuat hubungan persaudaraan antara
kan penghormatan dan penghargaan atas manusia Kaum Muslimin dengan Kaum Yahudi yang bersma-
Lex Jurnalica Volume 9 Nomor 3, Desember 2012 167
Islam Dan Ideologi Pancasila, Sebuah Dialektika

sama tinggal di Madinah. Kedua belah pihak dibandingkan titik-titik persamaan antar komponen
bersepakat untuk saling membantu dalam hal bangsa yang berbeda dan beragam.
terjadinya peperangan yang mereka hadapi. Piagam Beragam sengketa mudah terjadi akibat
Madinah menjadi contoh hubungan baik yang terjadi meningkatnya rasa kesukuan yang tinggi, rasa ke-
antara umat beragama yang dicontohkan oleh agamaan tetapi mengesampingkan rasa Ketuhanan.
Rasulullah Saw. Hubungan antar umat beragama Masyarakat Islam Indonesia sebagai bagian dari
terjalin dengan sebuah kesadaran bahwasanya kita sebuah bangsa yang besar melihat adanya sebuah
hidup di bawah atap langit yang sama. nilai-nilai kesadaran bangsa melalui nilai-nilai yang
Kehancuran antar umat beragama perlu terkandung dalam ajaran Islam. Mengutamakan basis
dijalin dengan menghilang beragam prasangka buruk ideologi yang konstruktif dalam Islam akan
terhadap pemeluk agama lainnya. Konsep persau- menjadikan masyarakat Muslim Indonesia jauh dari
daran antar umat beragama membolehkan kita untuk semangat saling menghancurkan. Sebagai masya-
saling bekerjasama, bermuamallah, saling tolong- rakat yang beragam, maka setiap komponen bangsa
menolong yang dilandasi oleh semangat persau- menyadari bahwa setiap masalah yang dihadapi
daraan dan persatuan seperti yang terangkum dalam selayaknya diselesaikan melalui mekanisme mu-
perjanjian antar umat Islam dan Yahudi tersebut. syawarah dibandingkan mengutamakan kepentingan
Dalam lapangan muamallah kita diwajibkan untuk kelompok atau golongan. Prinsip-prinsip musyawa-
menciptakan rasa persaudaraan, dan Rasulullah Saw rah begitu diutamakan dalam Quran, dan hal tersebut
melarang umat Islam untuk mengganggu tetangga, telah diletakkan dalam fondasi ideologi permu-
karena Islam adalah rahmat bagi semesta alam. syawaratan rakyat yang tertuang dalam sila keempat
Sikap destrukstif dengan saling menghan- Pancasila.
curkan adalah sebuah sikap yang jauh dari nilai
Islam. Islam diwajibkan berperang ketika kaum mus- Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
limin terusir dari tanah-tanah yang mereka tempati. Kebijaksanaan Permusyawaratan Perwaki-
Kewajiban tersebut berkait dengan hak untuk hidup lan
sebagai hak azasi manusia. Peperangan ataupun “Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
sikap destruktif oleh umat Islam lebih disebabkan urusan itu” (Qs.Ali Imran [3]:159)
oleh ketidakadilan sosial yang terjadi akibat karena Islam adalah agama yang mengutamakan
terusirnya mereka akibat terjadinya eksploitasi ma- kemaslahatan umat, dengan demikian menjadi logis
nusia. Dalam konsep persaudaraan antar umat ber- bahwa Islam mengutamakan musyawarah dan
agama, nilai keimanan dengan mengakui Tuhan kerjasama konstruktif untuk mencapai suatu tujuan
yang Maha Esa sebagai konsep tauhid adalah sebuah yang diharapkan. Kerjasama dan sikap saling meno-
kesadaran mutlak religiusitas umat Islam dimanapun long begitu utama dalam Islam sehingga Rasulullah
dan kapanpun. Kesadaran pengakuan Tuhan Yang Saw dalam menghadapi berbagai peperangan perlu
Maha Esa tidak menjadikan umat Islam menyatakan mengundang para sahabat untuk bermusyawarah.
sikap permusuhan terhadap umat beragama lain. Rasulullah adalah orang yang suka bermusyawarah
Pengakuan atas nilai religius yang berbeda diakui dengan para sahabatnya, bahkan beliau adalah orang
oleh Islam dalam Quran Surah al-Kafirun ayat 1-6. yang paling banyak bermusyawarah dengan sahabat.
Konsep penghormatan terhadap umat beragama lain- Beliau bermusyawarah dengan mereka di perang
nya menjadikan umat Islam mengutamakan kerja- badar, bermusyawarah dengan mereka di perang
sama sosial dengan pemeluk agama lainnya. uhud, bermusyawarah dengan mereka di perang
Nilai persatuan antar umat beragama diletak- khandak, beliau mengalah dan mengambil pendapat
kan sebagai basis ideologi Bangsa. Bangsa Indonesia para pemuda untuk membiasakan mereka
merupakan bangsa majemuk yang terdiri atas bera- bermusyawarah dan berani menyampaikan pendapat
gam etnik, suku dan keyakinan. Keberagaman ma- dengan bebas sebagaimana di perang uhud. Beliau
syarakat yang multikultur ini menjadikan kita bermusyawarah dengan para sahabatnya di perang
semakin menyadari bahwa setiap umat beragama di khandak, beliau pernah berniat hendak melakukan
Indonesia harus terjalin persaudaraan. Kesadaran perdamaian dengan suku ghatafan dengan imbalan
atas kesamaan kebutuhan, kepentingan, tidak men- sepertiga hasil buah madinah agar mereka tidak
jadikan kita saling menghancurkan, saling mem- berkomplot dengan Quraisy. (Hasyimi, 2009)
bunuh, merusak hanya akan menimbulkan kehan- Kata “mereka” dalam ayat musyawarah ter-
curan peradaban Indonesia. Perbedaan agama, kul- sebut di atas dapat ditafsirkan bahwa musyawarah
tur, etnik, menjadi salah satu faktor penyatu seka- dapat dilakukan dengan sesama kaum muslim,
ligus menjadi sebuah titik tolak terjadinya perpeca- maupun dengan kaum non muslim. Begitu agungnya
han bangsa. Kehancuran peradaban Bangsa cara musyawarah untuk mencapai sebuah tujuan
Indonesia akan mudah terjadi ketika setiap kom- sehingga musyawarah merupakan bagian dari
ponen bangsa mengutamakan garis-garis perbedaan

Lex Jurnalica Volume 9 Nomor 3, Desember 2012 168


Islam Dan Ideologi Pancasila, Sebuah Dialektika

perintah Allah Swt bagi kaum muslimin setelah dibarengi dengan sebuah pemahaman akan penge-
sholat. Allah Swt berfirman: tahuan serta dilaksanakan dengan bijaksana. Inilah
ideologi berdemokrasi bagi Bangsa Indonesia, bukan
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima dengan memaksakan kehendak karena ketakfaha-
(mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, man/ketidaktahuan akan nilai luhur berdemokrasi.
sedang urusan mereka (diputuskan) dengan Disinilah kemudian hukum diletakkan sebagai
musyawarat antara mereka; dan mereka pembatas untuk menghindari kebebasan tanpa batas
menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan tak bertanggungjawab. Inilah kesesuaian antara
kepada mereka.” (Qs. as-Syuura [42]: 38) Nomokrasi Islam dan demokrasi Pancasila, dimana
nilai Islam mewarnai warna demokrasi Indonesia.
Islam mewarnai nilai-nilai ideologi bangsa Konsep kebebasan liberal, dimana tak
melalui proses bermusyawarah dalam penyelesaian menghargai hak orang lain dalam berdemokrasi akan
setiap masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia. menciptakan konflik dan perpecahan antar umat, dan
Mengedepankan akal sehat dengan proses-proses membelah persaudaraan yang telah terjadi. Berbagai
dialog dibandingkan mengutamakan kekerasan yang konflik telah melanda Indonesia sejak digulirkannya
berdampak pada kehancuran. Proses nilai-nilai mu- reformasi tahun 1998. Pertikaian antar suku di
syawarah yang demokratis ditunjukkan oleh Ra- Kalimantan, Lampung, dan beberapa tempat di
sulullah Saw ketika menerima pendapat para sahabat Indonesia, pertikaian yang mengatasnamakan agama
Nabi karena para sahabat lebih mengetahui urusan- di Maluku, pertikaian vertikal akibat perbedaan
urusan tertentu dibandingkan Beliau sendiri. bahkan status ekonomi di beberapa kota besar di Indonesia
sikap demokratis Beliau juga diikuti oleh para adalah kesalahan dalam membaca arti demokrasi.
sahabat ketika melakukan proses pemilihan Khalifah Ketakfahaman, ketiadaan sikap yang bijaksana untuk
sebagai pemimpin umat pengganti Rasulullah Saw. mau menerima setiap perbedaan yang ada disertai
Proses musyawarah yang demokratis tidak hilangnya nilai-nilai bermusyawarah telah menja-
sekedar mengutamakan suara rakyat semata-mata dikan Bangsa ini hampir saja terbelah dalam kehan-
tetapi juga mengedepankan penghormatan terhadap curan.
hukum. Demokrasi dalam Islam tidaklah berlaku Berbagai pertikaian dan sengketa yang
secara mutlak, karena nilai demokrasi dibatasi oleh terjadi di Indonesia pada umumnya adalah sebuah
supremasi hukum. Supremasi hukum menunjukkan cara keluar dari tekanan ekonomi yang menimpa
bahwa kedudukan penguasa maupun rakyat tinduk Bangsa ini. Islam bukanlah agama yang meng-
kepada hukum. Inilah konsep nomokrasi yang dianut utamakan kepentingan pribadi semata, tetapi lebih
di dalam Islam. Penguasa tunduk pada hukum de- jauh menjangkau keadilan bagi banyak pihak. Ke-
mikian pula rakyat, tidak ada satupun yang tak timpangan sosial dan ekonomi bangsa menjadi titik
terjangkau hukum. Hukumlah yang membatasi kembali kepada ideologi bangsa yaitu menciptakan
kebebasan individu yang tanpa batas, dan untuk itu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
ia dapat dianggap sebagai panglima.
Dalam konsep demokrasi suara rakyat ada- Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
ah suara Tuhan (vox populli vox dei), dan ini dapat Indonesia
menjadi persoalan ketika masing-masing pihak Keadilan sosial berkait dengan pemerataan
mengutamakan pendapatnya sebagai pendapat yang kesejahteraan bagi seluruh rakyat yang Indonesia,
paling benar karena pendapatnya mencerminkan dan Islam telah mencanangkan bentuk masyarakat
suara Tuhan. Ketika suara rakyat yang tanpa batas yang berkeadilan. Allah Swt berfirman dalam Qs.
menyeruak menjadi sebuah ideologi tanpa dapat Az-Dzariyat [51]:19:
dikendalikan oleh hukum, maka akan memunculkan
penghisapan oleh yang kuat terhadap yang lemah. “Dan pada harta-harta mereka, ada hak untuk
Dalam konsep nomokrasi, hukum akan berperan orang miskin yang meminta dan orang miskin yang
menjadi penjaga keutuhan negara. Dalam Undang- tidak mendapat bagian.”
undang Negara Republik Indonesia 1945 dinyatakan
secara tegas bahwa Indonesia adalah Negara Hukum. Berdasarkan ayat tersebut di atas maka harta
Nomokrasi Islam menghargai musyawarah harus beredar secara adil kepada masyarakat secara
bahkan mengharuskan dilaksanakannya musyawarah adil. Harta yang Allah Swt turunkan kepada setiap
sebagai bagian dari prinsip nomokrasi Islam. hambaNya juga dititpkan harta bagi orang miskin.
Musyawarah dalam negara Hukum Pancasila meng- Harta yang dititpkan menjadi hak orang miskin,
hendaki adanya sebuah hikmah (pemahaman) dan sehingga dalam penguasaan harta tidak dikenal pe-
sekaligus kebijkasanaan. Demokrasi yang diinginkan nguasaan harta secara mutlak. Harta yang didistri-
oleh para Bapak Bangsa adalah sebuah demokrasi busikan oleh manusia adalah harta milik manusia
yang dilaksanakan dengan cara bermusyawarah, lainnya. Konsep pemusatan harta hanya di tangan
Lex Jurnalica Volume 9 Nomor 3, Desember 2012 169
Islam Dan Ideologi Pancasila, Sebuah Dialektika

golongan tertentu tidak dapat diterima, karena akan ideologi bangsa Indonesia. Perdebatan antara golo-
menimbulkan ketimpangan ekonomi yang menja- ngan Islam dan golongan Nasionalis harus menya-
dikan jurang pemisah antara kaya dan miskin se- dari bahwasanya Islam dan Pancasila mampu
makin lebar. Keadilan sosial adalah tujuan tercip- menciptakan proses dialogis, sehingga tak perlu lagi
tanya keadilan dalam Islam, Islam menolak konsep dibenturkan dalam dua ideologi yang saling bertolak
kapitalisme yang memusatkan harta hanya di tangan belakang sekaligus berhadap-hadapan. Kemampuan
para pemilik modal. Islam adalah agama adil, karena para Bapak Bangsa dalam meletakkan fondasi
keadilan adalah sifat Tuhan dan berbuat akan men- ideologi bangsa yaitu Pancasila mulai dengan
dekatkan diri setiap hamba kepada Tuhan. fondasi tauhid sebagai sokoguru utama Pancasila
Konsep keadilan sosial dalam Islam juga yang mewarnai sila-sila dalam Pancasila mengakhiri
berbeda dengan keadilan sosial dalam sistem sosia- benturan tersebut.
lisme. Keadilan sosial dalam Islam memiliki basis
tauhid, dimana Allah Swt sebagai Maha Pencipta Daftar Pustaka
menciptakan segala benda bagi kesejahteraan umat Adan Buyung Nasution, “Aspirasi Pemerintahan
manusia. Harta diyakini sebagai karunia Tuhan Yang Konstitusional di Indonesia” Studi Sosio-
Maha Esa dan setiap orang berhak untuk memper- Legal atas Konstituante 1956-1959,
oleh karunia ciptaanNya tersebut. Jika diruntut Penerbit Grafiti, Jakarta, 1995.
keadilan sosial Islam dengan Pancasila sila Kelima,
maka Sila Pertama Pancasila (tauhid) mewarnai Adian Husaini, “Pancasila Bukan untuk Menindas
setiap sila, maka sebagai Bangsa kita meyakini bah- Hak Konstitusional Umat Islam.
wa harta yang kita peroleh adalah karunia Tuhan Kesalahpahaman dan Penyalahpahaman
Yang Maha Esa dan untuk itu maka kekayaan negara terhadap Pancasila 1945-2009”, Penerbit
harus dirasakan oleh setiap warga Bangsa Indonesia. Gema Insani Press, Jakarta, 2009.
Konsep keadilan sosial dalam Islam diterap-
kan secara konkrit dalam bentuk zakat. Zakat adalah Ahmad Sukardja, “Piagam Madinah dan Undang-
bentuk nyata dari tebaran kesejahteraan bagi umat. Undang Dasar NRI 1945”, Kajian
Harta didistribusikan kepada segenap masyarakat, Perbandingan tentang Dasar Hidup
dan zakat adalah bersifat wajib mengandung makna Bersama dalam Masyarakat yang
pembersihan menuju kesucian. Harta diperoleh Majemuk, Sinar Grafika, Jakarta, 2012.
dengan cara-cara yang dibenarkan oleh Islam serta
disitribusikan secara adil. Pada ayat yang lain Allah Azhary. Negara Hukum, “suatu Studi tentang
Swt berfirman: Prinsip-prinsipnya, dilihat dari Segi
Hukum Islam, Implementasinya pada
“Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia Periode Negara Madinah dan Masa Kini”,
bahagian tertentu, bagi orang (miskin) yang Penerbit Bulan Bintang, Jakarta, 1992.
meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa
(yang tidak mau meminta).” (Qs. al-Ma’rij [70]:24- Muhammad Ali al-Hasyimi. “Musyawarah dalam
25) Islam”, terjemahan oleh Muzafar Sahidu.
Islam House, Jakarta, 2009.
Ayat tersebut di atas menegaskan kembali
Quran Surah 51:19 bahwa setiap tetesan harta yang Philip K. Hitti, “History of The Arabs”, cet.II.
diturunkan Tuhan kepadanya terdapat bagian milik Terjemahan oleh Cecep Lukman Yasin dan
orang miskin. Penerapan keadilan sosial haruslah Dedi Slamet Riyadi, Penerbit Serambi,
dimaknai bukan hanya sekedar membangun lem- Jakarta, 2010.
baga-lembaga keuangan yang berbasis Islam (sya-
riah), akan tetapi keadilan sosial adalah pendis- Soediman Kartohadiprojo, “Pancasila sebagai
tribusian kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Pandangan Hidup Bangsa”, Gatra Pustaka,
Jakarta, 2010.
Kesimpulan
Islam dan Pancasila bukanlah dua ideologi Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009-2014.
yang saling berbenturan. Islam adalah sebuah ajaran Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan
yang utuh, yang mengedepankan nilai-nilai Ketuha- Bernegara. Sekretariat Jenderal MPR RI,
nan sekaligus kemanusiaan dan kemasyarakatan. Jakarta, 2012.
Khazanah Islam telah diletakkan sebagai fondasi
dalam ideologi Pancasila. Islam bukanlah Pancasila, Yudi Latif, “Negara Paripurna, Historisitas, dan
akan tetapi nilai-nilai Islam telah masuk ke dalam Aktualitas Pancasila”, Gramedia, Jakarta,
Pancasila yang hingga kini digunakan sebagai 2011.

Lex Jurnalica Volume 9 Nomor 3, Desember 2012 170

Anda mungkin juga menyukai