Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelapa sawit adalah salah satu tanaman perkebunan yang memiliki peranan
sebagai sumber penghasilan devisa negara, selain tanaman perkebunan seperti
kopi, karet, kakao dan lainnya. Tanaman kelapa sawit didatangkan dari Afrika dan
masuk ke Indonesia pada tahun 1848 ditanam di kebun raya Bogor, selanjutnya
disebarkan ke Deli Sumatera Utara. Pengembangan perkebunan kelapa sawit di
Indonesia dirintis oleh Adrian Hallet seorang Belgia yang telah banyak
mempelajari tentang kelapa sawit. Kelapa sawit termasuk famili Palmae dan
tergolong dalam kelas Monocotiledonae dapat tumbuh subur di daerah tropis
dengan curah hujan merata sepanjang tahun. Tanaman kelapa sawit merupakan
tanaman yang dapat menghasilkan minyak, yang berasal dari daging buah yang
dikenal dengan Crude Palm Oil (CPO) sedangkan yang berasal dari inti sawit
dikenal dengan Palm Kernel Oil (PKO) atau kernel (Hartati, 2015).
Minyak sawit merupakan suatu produk yang dapat terus dikembangkan karena
bahan bakunya yaitu buah sawit merupakan sumber alam yang dapat diperbaharui.
Pengolahan minyak sawit menjadi produk oleokimia seperti minyak goring, mentega,
dn sabun berkembang dengan pesat pada masa sekarang dan semuanya membutuhkan
minyak sawit sebagi bahan bakunya dalam jumlah yang cukup banyak (Adiputra,
2011).
Kebutuhan akan kelapa sawit yang terus meningkat menyebabkan pelaku
usaha perkebunan kelapa sawit terus mengembangkan perkebunan dan
pabriknya. Pada saat ini Provinsi Riau terus mengembangkan perkebunan kelapa
sawit di hampir seluruh wilayahnya. Perkebunan kelapa sawit banyak terdapat di
provinsi Riau baik itu perkebunan yang dikelola oleh pihak pemerintah maupun
pihak swasta, dengan pengembangan tersebut berdampak kepada meningkatnya

1
produksi kelapa sawit, yang mana secara tidak langsung akan meningkatkan
pendapatan daerah dan peluang lapangan kerja di provinsi itu sendiri (Hartati, 2015).
Pulau Sumatera, khususnya di Propinsi Riau merupakan daerah yang banyak
terdapat tanaman kelapa sawit, sehingga banyak berdiri perusahaan perkebunan
kelapa sawit. Perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia dari tahun ke tahun
semakin meninggkat dengan bahan baku (kelapa sawit) semakin banyak maka
didirikan PT. Perkebunan Nusantara V Sei Pagar yang berkantor pusat di Pekanbaru.
PT. Perkebunan Nusantara V merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang didirikan pada tahun 1996 sebagai hasil konsolidasi dari kebun
pengembangan PTP II, PTP IV dan PTP V di Propinsi Riau. Pendirian perusahaan
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1996 tentang Penyetoran Modal
Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara
V dan Akte Notaris Harun Kamil No. 38 tanggal 11 Maret 1996 yang disahkan oleh
Menteri Kehakiman RI berdasarkan Surat Keputusan No. C2-8333H.T.01 tahun
1996.
PT. Perkebunan Nusantara V berkantor pusat di Jl. Rambutan No. 43, Kota
Pekanbaru dengan unit-unit usaha yang tersebar di beberapa kabupaten di Propinsi
Riau. Sampai dengan saat ini terdapat 51 satuan unit kerja yang dikelola yang terdiri
dari 1 Kantor Pusat, 4 Unit Bisnis Strategis, 25 unit Kebun Inti; 12 unit Pabrik
Kelapa Sawit; 1 Unit Pabrik Kernel Oil; 3 Unit Pabrik Pengolahan Karet dan 3
Rumah Sakit.
Perusahaan mengelola kebun dengan luas 161.617 Ha, terdiri dari 87.091 ha.
Kebun inti dan 74.526 ha kebun plasma. Kebun Sawit Sei Pagar dibangun pada tahun
1985, dengan luas areal 2.813 ha, dimana tanam pertama pada tahun 1986 dan panen
perdana pada tahun 1989. Pada tahun 1995 dibangun Pabrik Kelapa Sawit dengan
kapasitas 30 ton/jam.

2
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Tujuan Kerja Praktek di PT. Perkebunan Nusantara V Sei Pagar :
1. Mengetahui secara langsung proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak
sawit dan kernel .
2. Memahami proses yang terjadi selama pengolahan kelapa sawit dan prinsip
kerja alat yang digunakan.
3. Untuk menerapkan ilmu yang dipelajari di perkuliahan.
4. Untuk memperoleh pengalaman praktek di lapangan yang tidak diperoleh di
perkuliahan.
5. Untuk menambah wawasan tentang dunia kerja di industri.
6. Untuk meningkatkan kerjasama antara lembaga pendidikan, khususnya
Teknik Kimia Universitas Riau dengan PT. Perkebunan Nusantara V Sei
Pagar.

1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek


a. Ruang Lingkup Kerja Praktek Secara Umum
Ruang lingkup kerja praktek secara umum meliputi:
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan informasi sebanyak
mungkin tentang Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara V Sei
Pagar.
2. Mengadakan Komunikasi
Mengadakan komunikasi secara langsung dengan asisten pengendalian
mutu, asisten pengolahan, asisten teknik, mandor, operator dan
karyawan tentang jalannya proses, baik proses pengolahan Tandan Buah
Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel , perawatan
alat-alat pengolahan di pabrik, pengujian mutu di laboratorium,
adminitrasi dan organisasi perusahaan
.

3
3. Peninjauan langsung
Melihat langsung keadaan pabrik yang sebenarnya meliputi peralatan,
prinsip kerja, proses pengolahan, sarana pendukung, dan laboratorium
yang ada.
4. Pengumpulan Data
Mengumpulkan data-data yang ada dilapangan untuk menunjang
penulisan laporan praktek, baik langsung maupun tidak langsung,
tertulis maupun tidak tertulis.
5. Analisa Data
Melakukan analisa data yanng diperoleh berdasarkan teori-teori yang
telah dipelajari selama masa perkuliahan.
6. Evaluasi
Melakukan bentuk analisa akhir yang berbentuk kesimpulan,
rekomendasi dan revisi dari proses dan sistem yang telah dilakukan
selama ini.

b. Ruang Lingkup Kerja Praktek Tugas Khusus


Ruang Lingkup Kerja Praktek Tugas Khusus yaitu unit pengolahan
limbah, dengan cara pengamatan dari stasiun thresher, stasiun fruit elevator, stasiun
ripple mill, stasiun kernel, stasiun limbah, adapun tujuan tugas khusus ini untuk
mengetahui Pengolahan Limbah Padat Pada PT. Perkebunan Nusantara V Sei Pagar.

Anda mungkin juga menyukai