Anda di halaman 1dari 7

KEUNIKAN STRUKTUR GEOLOGI PULAU SULAWESI

Oleh: 1.Arum Wahyuni

2. Jumatriani

ABSTRAK

Geologi yaitu suatu ilmu yang mempelajari material bumi secara menyeluruh, seperti: asal mula,
struktur, penyusun kerak bumi, berbagai macam proses yang sedang berlangsung setelah
pembentukannya, maupun yang sedang berlangsung, sampai dengan keadaan dari bumi saat
ini.Pulau Sulawesi merupakan pulau memiliki keunikan dalam proses geologinya. Dimana pulau
Sulawesi terbentuknya dipengaruhi oleh 3 lempeng dunia, dan 1 lempeng kecil yang
mengakibatkan pulau Sulawesi keadaannya sangat kompleks. Dimana kekomplekskan tersebut
akan mempengaruhi kondisi geomorfologinya yaitu memiliki relief yang kasar, memiliki jenis
tanah Vulkanis, Laterit, dan tanah Kapur. Kondisi hidrologi pulau Sulawesi sangat menarik yaitu
dilihat dari sungai besar yang mengalir di pulau Sulawesi yaitu : sungai Konawe, disungai ini
berdiri Bendungan Wawotobi yang mampu mengairi sawah seluas 18.000 Ha, sungai Lasolo,
sungai Roraya, sungai Sampolawa, sungai Wandasa, sungai Kabangka Balano, sungai Laeya dll.
Pulau Sulawesi juga memiliki iklim yang sama dengan daerah lain yaitu iklim tropis yang terdiri
dari dua musim, musim kemarau dan musim penghujan.Potensi fisik di pulau Sulawesi juga
cukup menarik karena merupakan daerah peralihan, potensi fisiknya yaitu : kenekaragaman flora
dan fauna, hasil tambang seperti Minyak Bumi, Batu Bara, Tembaga, perak, Emas, dll.

PENDAHULUAN

Pulau sulawei memiliki luas sekitar 172.000 km² , dan bila di gabung dengan pulau-pulau kecil
di sekitarnya kira-kira 188.000 km². Bentuknya menyerupai huruf K dengan empat cabang atau
lengan yang sempit, dipisahkan oleh teluk-teluk yang dalam, dan menyatu di bagian tengah
pulau.Di ketahui bahwa di pulau Sulawesi terdapat banyak sekali struktur geologi yang memiliki
keunikan.Struktur-struktur tersebut terbentuk tidak lain karena adanya pengaruh proses
orogenesa dan aktifitas lempeng yang terjadi bak dari dalam pulau Sulawesi maupun di sekitar
daerah tersebut.Penampakan strutur geologi tersebut dapat di lihat dari keunikan bentuk sesar-
sesar,rekahan dan beberapa gunung api yang ada di pulau Sulawesi.Sulawesi terletak pada
pertemuan tiga lempeng besar yaitu Eurasia,Pasifik,dan ,IndoAustralia serta lempeng kecil yaitu
lempeng Filipina yang menyebabkan kondisi geologi dan fisiknya sangat kompleks dan unik di
bandingkan pulau-pulau lain di Indonesia.

PEMBAHASAN

Dari sejarah geologi, daratan Sulawesi terbentuk akibat adanya aktivitas tektonik. Dengan
pengaruh pergerakan ketiga lempengan yang ada, membentuk struktur geologi dan pulau-pulau
yang begitu rumit dan beriringan. Dari sesar-sesar yang ada, terdapat sesar aktif yang sewaktu-
waktu bergerak. Aktifnya sesar ini apabila dipicu pergerakan lempeng yang melepaskan energi
relatif besar. Salah satunya akan berakibat terjadinya gempa tektonik yang kemudian disusul
tsunami.Dan berdasarkan proses tersebut di ketahui bahwa pulau Sulawesi terbentuk pada
zaman:

1. EOSEN ( 65-40 juta tahun yang lalu )

Proses pembentukan pulau Sulawesi yang unik telah melalui proses yang juga unik yaitu hasil
akhir dari sebuah kejadian apungan benua yang diawali 65 juta tahun lalu. Saat itu ada 2 daratan
yaitu cikal bakal kaki Sulawesi Tenggara dan Timur, dan cikal bakal kaki Sulawesi Selatan,
Barat dan Utara. Kedua apungan daratan itu terbawa bergerak ke barat menuju Borneo( sekarang
bernama Kalimantan ). Proses tumbukan akibat apungan lempeng benua itu menyebabkan kedua
daratan itu mulai terkumpul menjadi satu daratan baru.

2. MIOSEN ( 40-20 juta tahun yang lalu )

Pada zaman ini pergerakan lempeng kearah barat disertai dengan persesaran yang
menyebabkan mulai terjadi perubahan ekstrim bentuk daratan. Bagian tengah ketiga daratan itu
tertekuk akibat benturan atau pergeseran, sebuah proses yang lebih kuat dibandingkan apa yang
terjadi di kedua ujung atas dan bawahnya ( daratan utara dan selatan ). Proses tektonik
berlangsung kuat di daerah yang tertekuk itu sehingga menyebabkan pencampur-adukan jenis-
jenis batuan yang berasal dari lingkungan pengendapan yang berbeda.

3.PLIOSEN ( 15-6 juta tahun yang lalu )

Hingga zaman ini proses penumbukan kedua daratan itu terus berlangsung, bahkan apungan
hasil tumbukan terus bergerak hingga mendekat ke daratan Kalimantan lalu berhenti di sana.
Persesaran yang telah mulai sejak zaman Miosen masih terus berlangsung, bahkan berdampak
apada pemisahan kelompok batuan dari kawasan di sekitar danau Poso dan kelompok batuan
sekitar danau Matano. kedua kelompok batuan ini meski lokasinya berdampingan, namun
memperlihatkan asosiasi batuan yang berbeda.

4. PLITOSEN ( 4-2 juta tahun yang lalu )

Pada zaman ini mulai berlangsung fenomena baru, yaitu proses pemekaran dasar samudra di laut
antara Kalimantan dan Sulawesi ( sekarang dikenal dengan selat Makasar ). Pemekaran dasar
samudra ini menyebabkan cikal bakal atau pulau Sulawesi purba. Dan pulau Sulawesi purba ini
kembali bergerak ke timur menjauhi Kalimantan. kecepatan gerakan apungan di atas lempeng
benua adalah peristiwa yang berlangsung perlahan namun konsisten dengan laju beberapa
centimeter pertahun.

Secara geologi, sulawesi merupakan wilayah yang geologinya sangat komplek, karena
merupakan perpaduan antara dua rangkaian orogenesa( Busur kepulauan Asia timur dan system
pegunungan sunda). Sehingga, hampir seluruhnya terdiri dari pegunungan, dan merupakan
daerah paling berpegunungan di antara pulau-pulau besar di Indonesia.

1. Lengan Utara Sulawesi.


Pada lengan ini, fisiografinya terbagi menjadi tiga bagian berdasarkan aspek geologinya, ketiga
bagian tersebut adalah :
a. Seksi Minahara, merupakan ujung timur dari lengan utara sulawesi dengan arah timur laut
barat daya yang bersambung dengan pegunungan sangihe yang di dirikan oleh aktifitas vulkanis
pegunungan soputan.
b. Seksi Gorontalo, merupakan bagian tengah dari lengan utara sulawesi dengan arah timur ke
bawah, namun aktifitas vulkanis sudah padam yang lebar daratanya sekitar 35 – 110 km, tapi
bagian baratnya menyempit 30 km ( antara teluk dondo dipantai utara dan tihombo di pantai
selatan ). Seksi ini dilintasi oleh sebuah depresi menengah yang memanjang yaitu sebuah jalur
antara rangkaian pegunungan di pantai utara dan pegunungan di pantai selatan yang disebut zone
limboto
c. Jenjang Sulawesi Utara, merupakan lengan utara sulawesi yang arahnya dari utara ke selatan
dan terdapat depresi ( lanjutan zone limboto di gorontalo ) yang sebagian besar di tutup oleh
vulkan – vulkan muda, sedangkan antara lengan utara dan lengan timur di pisahkan oleh teluk
tomini yang lebarnya 100 km di bagian timur dan sampai 200 km di bagian barat sedangkan
dasar teluknya semakin dangkal kea rah barat ( ( kurang dari 2000 meter ) dan di bagian tengah
teluk tomini tersebut terdapat pegunungan di bawah permukaan air laut dengan bagian tinggi
berupa kepulauan togian.
2. Lengan Timur
Lengan timur sulawesi arahnya timur laut barat daya dan dapat di bedakan menjadi tiga bagian.
Tiga bagian tersebut adalah :
a. Bagian Timur, berupa semenanjung Bualeno yang di pisahkan dengan bagian tengah oleh
tanah genting antara teluk poh dan teluk besama
b. Bagian tengah, dibentuk oleh pegunungan Batui dengan pegunungan Batulumpu yang arahnya
timurlaut-baratdaya yang berangsur-angsur lenardari 20 km di timur sampai 80 km di utara
Bunku.
c. Bagian barat, merupakan pegunungan tinggi yang membujur antara garis ujng Api sampai
Teluk Kolokolo bagian timur dan garis Lemoro sampai teluk Tomini di barat dan lebarnya
sekitar 75-100 km ( Sutardji, 2006 : 101 )
3. Lengan Tenggara
Batas antara lengan tenggara dengan bagian tengah sulawesi adalah berupa tanah gentingantara
teluk Usu dengan teluk Tomori yang lebarnya 100 km. Sedangkan lengan tenggara Sulawesi
dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Bagian Utara, berupa massip-mass Peridotit dari pegunungan Verbeek yang di tengahnya
terdapat dua graben yaitu danau Matana dan Danau Tomini yang letaknya berada antara teluk
Palopo ( Ujung utara teluk Bone ) dengan Teluk Tolo.
b. Bagian Tengah, berupa Pegunungan Mekongga di sebelah barat dan sediment peridorit di
sebelah timur yang di batasi oleh Pegunungan Tangeasinua, sedangkan antara kedua pegunungan
tersebut terdapat basin yang dialiri sungai Konewha, sedangkan kea rah tenggara jalur ini
tenggelam dan membentuk teluk-teluk dan pulau-pulau kecil serta berkelanjutan sampai
kepulauan Manui
c. Bagian Selatan, merupakan suatu depresi yang membujur dari arah barat ke timur yang
membentang antara Kendari dan Kolaka yang diisi dataran Aluvial yang berawa sedangkan di
bagian selatannya berupa pegunungan dan bukit-bukit yang teratur dengan membujug barat ke
timur.
4. Lengan Selatan
Bagian sulawesi selatan merupakan daerah yang dibatasi oleh garis Tenggara-Barat Lauit dari
muara sungai Karama sampai Palopo. Batas lengan utara dari garis Timur Laut-Barat Daya dari
palopo sampai teluk Mandar. Namun secara geologis bagian barat lengan sulawesi tengah
termasuk Pegunungan Quarles yang lebih dekat hubungnnya dengan bagian selatan dengan
lemngan selatan ( Sutardji, 2006 : 103 ). Fisiografi lengan selatan berupa pegunungan seperti
pegunungan yang ada di antara Majene yang membujur utara-selatan, antara pegunungan
Quarles dengan pegunungan Latimojong dipisahkan oleh lembah Sadang dan diantara lembah
Sadang dan teluk Bone terdapat Pegunungan Latimojong yang membujur dari utara ke selatan
dengan ketinggian sekitar 3000 mdpl.Pada bagian utara dan selatan lengan ini dipisahkan oleh
depresi dengan arah baratlau-tenggara yang terdapat danau-danau seperti Tempe, Sidenreng, dan
danau Buaya. Pada bagu\ian selatannya lengan ini mempunyai ketinggian yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan bagian utara.
Di daerah ini ada dua jalur pegunungan yaitu di bagian barat dengan ketinggian diatas
1000 mdpl dan bagian timur dengan ketinggian 800 mdpl yang dipisahkan oleh lembah Sungai
Walaneia. Kedua jalur pegunungan tersebut di sebelah selatan pegunungan Bontorilni, bersatu
sebagai hulu sungai Walaneia yang mengalir ke utara tertutup oleh vulkan besar Lampobatang.
Sedangkan di luar pantai Makasar terdapat dangkalan Spermonde dengan rangkaian karang, dan
di luar pantai Watampone terdapat dangkalan dengan rangkaian karang, laut dangkal dan sebelah
baratnya menurun sampai palung Bone.
5. Sulawesi Tengah
Keempat lengan dari pulau Sulawesi bertemu di bagian tengah. Bagian ini di batasi oleh garis
yang melalui Donggala-parigi_Lemore Teluk Tomini dari lengan utara dan timur, garis dari
Mojene_palopor Dongi sampai teluk Temori membatasi dengan lengan selatan dan tenggara.
Bagian tengah sulawesi terbagi dalam tiga zona yang memiliki perkembangan Geologi yang
berbeda dan mengarah utara-selatan .
Ketiga zona tersebut adalah :
a. Zona Palu, merupakan busur dalam vulkanis, tetapi telah padam, zona ini bersatu ke utara
dengan Sulawesi utara dan selatan dengan Sulawesi selatan Batuan utama seperti grafik.
b. Zona Poso, merupakan palung antara yang seperti Granit dan endapan sedimen pantai batuan
metamosif dengan endapan konglomerat, batu pasar dan letaknya tidak selaras diatas batuan
metamotif.
c. Zona Kolondale, merupakan busur luar dengan dicirikan oleh batuan ultra basa, batuan
segimen yang terdiri dari gamping dan batu api usia mesozaikum.
Berdasarkan geologinya, lengan timur dan tenggara di dominasikan oleh batuan malihan dan
afiolit yang terobdaksi pada miosen ke atas. Mandala timur, Benua mini banggai-Sulawesi
berasal dariAustralia dan berumur Palezoikum-Mesozoikum .Sedangkan pada lengan selatan di
dominasi oleh batuan gunung api dan lengan selatan di dominasik oleh batuan gunung api dan
terobosan Miosen lebih muda yang membentuk sabuk lipatan diatas tepi bagian timur daratan
sunda.
Pada bagian tengah pulau Sulawesi didominasi batuan yang berasal dari aktivitas volkanik
seperti granit. Sedangkan pada lengan utara di dominasi oleh batuan metamorf seperti Sekis
Kristalin dan Phelit. Dilihat dari Geologi regional di lengan selatan pulau Sulawesi yang terdapat
formasi latimojong yang terdiri atas batuan batu lava, batu pasir termetakan, batuan sabak, filit
dan sekis merupakan formasi batuan yang mirip dengan geologi Kalimantan Barat yaitu tepian
benua yang terbentuk oleh proses penunjaman. Sehingga diperkirakan Sulawesi dan Kalimantan,
dulunya merupakan satu kesatuan daratan lempeng Eurasia.Pulau Sulawesi mempunyai bentuk
yang berbeda dengan pulau lainnya. Apabila melihat busur-busur disekelilingnya. Benua Asia,
maka bagian convaknya mengarah ke Asia tetapi Pulau Sulawesi memiliki bentuk yang justru
convaknya yang menghadap ke Asia dan terbuka ke arah Pasifik, oleh karena itu Pola Sulawesi
sering disebut berpola terbalik atau inverted arc. Pulau Sulawesi terletak pada zone peralihan
antara dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul dan dikelilingi oleh laut yang dalam. Dibagian
utara dibatasi oleh Basin Sulawesi ( 5000 – 5500 m ). Di bagian Timur dan Tenggara di batasi
oleh laut Banda utara dan Laut Banda Selatan dengan kedalaman mencapai 4500 – 5000m.
Sedangkan untuk bagian Barat dibatasi oleh Palung Makasar (2000-2500m). Sebagian besar
daerahnya terdiri dari pegunungan dan dataran rendah yang terdapat secara sporadik, terutama
terdapat disepanjang pantai. Dataran rendah yang relatif lebar dan padat penduduknya adalah
dibagian lengan Selatan.
KESIMPULAN

1.Geologi yaitu suatu ilmu yang mempelajari material bumi secara menyeluruh, seperti: asal
mula, struktur, penyusun kerak bumi.

2. Berdasarkan proses tersebut di ketahui bahwa pulau Sulawesi terbentuk pada zaman:

 EOSEN ( 65-40 juta tahun yang lalu )


 MIOSEN ( 40-20 juta tahun yang lalu )
 PLIOSEN ( 15-6 juta tahun yang lalu)
 PLITOSEN ( 4-2 juta tahun yang lalu )

3.Secara geologi, sulawesi merupakan wilayah yang geologinya sangat komplek, karena
merupakan perpaduan antara dua rangkaian orogenesa( Busur kepulauan Asia timur dan system
pegunungan sunda). Sehingga, hampir seluruhnya terdiri dari pegunungan, dan merupakan
daerah paling berpegunungan di antara pulau-pulau besar di Indonesia.

4. Pada bagian tengah pulau Sulawesi didominasi batuan yang berasal dari aktivitas volkanik
seperti granit. Sedangkan pada lengan utara di dominasi oleh batuan metamorf seperti Sekis
Kristalin dan Phelit.

Anda mungkin juga menyukai