4.askep APP
4.askep APP
TINJAUAN TEORITIS
APPENDIKSITIS
A. Anatomi
Appendiks vermiformis( umbai cacing ) merupakan organ berbentuk tabung
yang terletak pada puncak caecum, pada pertemuan ketiga taenia coli (
taenialibera , mesocolica, danomentalis). Pangkalnya terletak di sebelah
posteromedial caecum kira-kira 2 cm dariileocecalis( bauhini) dan pada pangkal
appendiks terdapat valvula apendicularis ( Gerlahi ).
Panjang appendiks antara 7 – 10 cm ( rata – rata 8 cm ) dengan diameter 0,7 cm
(antara 0,5 – 1 cm ). Lumennya menjepit dibagian proximal dan melebar pada
bagian distal.
Posisi appendiks sangat bervaiasi , yaitu:
1. Retrocecal , merupakan variasi yang peling banyak dijumpai . Pada posisi ini
apendiks berputar ke atas di belakang caecum.
Pada wanita sangat berdekatan dengan tuba uterine dextra dan ovarium.
3. Antececal , bila appendiks berada di depan caecum.
B. ManifestasiKlinik
Keluhan appendiksitis biasanya bermula dari nyeri didaerah umbilicus atau
periumbilikus yang berhubungan dengan muntah . Dalam 2 – 12 jam nyeri akan
beralih kekuadran kanan bawah yang akan menetap dan diperberat bila berjalan
atau batuk. Terdapat juga keluhan anoreksia, malaise, dan demam yang tidak terlalu
tinggi. Biasanya juga terdapat konstipasi ,tetapi kadang-kadang terjadi diare, mual
dan muntah.
Pada permulaaan timbulnya penyakit belum ada keluhan abdomen yang menetap,
namun dalam beberapa jam nyari abdomen kanan bawah akan semakin progresif,
dan dengan pemeriksaan seksama akan dapat ditunjukan satu titik dengan nyeri
yang maksimal.
1
C. Etiologi
1. Obstruksi
Telurparasit
Pembesaranfolikelappendiks
Stenosis/obliterasiappendiks
Infeksi
Infeksi pada appendiks terjadi secara hematogen berasal dari tempat lain.
D. PemeriksaanLaboratorium
1. Hb,Hct normal
2. ALmeningkat
E. Penatalaksanaan
1. Sebelum operasi
a. Observasi
2
Dalam 8 – 12 jam setelah timbulnya keluhan tanda dan gejala appendiksitis
seringkali masih belum jelas
b. Intubasi bila perlu
c. Antibiotik
2. Operasi appendiktomi
3. Pascaoperasi
3
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pengkajian tanggal 3 November 2015 jam 07.00 wib
1. Identitas Diri Pasien
Nama : Ny, AT
Umur : 36Thn
Pekerjaan :-
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sirsak rt 02/03 Jenang
DiagnosaMedis : Appendiksitis
3. Riwayat Penyakit
KeluhanUtama :
Nyeri tekan perut kanan bawah sudah 1 minggu
RiwayatPenyakitDahulu
Klien mengatakan sering pusing,batuk, mual dan setelah berobat ke dokter
sembuh.
4. Pemeriksaan Fisik
Pengkajian dilakukan tanggal 3 November 2015 jam 07.00 WIB
4
Kepala
Bentuk : Mesochepal
Rambut : Hitam, distribusi merata bersih
Wajah : Simetris
Mata : Conjuntiva : tidak anemis +/+. Sclera : tidak icteric
Hidung : Tidak ada kelainan
Telinga : Fungsi pendengaran baik
Mulut : Mulut kering, kebersihan gigi baik
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Thorak
Paru
- Inspeksi : Simetris.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Pekak
- Auskultasi : Vesikuler tidak ada suara tambahan S1 S2 murni regular
Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
- Palpasi : Teraba Ictus Cordis IC 4 – 5
- Auskultasi : Terdengar bunyi jantung S1 & S2
Abdomen
- Inspeksi : Sufel tidak terdapat acites, hepar tidak membesar,tidak ada
distensi abdomen.
- Auskultasi : Peristaltik 16 x/mnt
- Palpasi : Nyeri tekan pada daerah perut kanan bawah
- Perkusi : Hepar tympani
Ektremitas : atas turgor kulit elastis, tidak ada odema, tidak ada kelemahan
Status Psikososial
- Pasien bertanya tentang operasi
- Pandangan kosong
5
Pemeriksaan Laboratorium
5. Persiapan Operasi
Pasien puasa 8 jam sebelum operasi di bangsal
Mencocokan identitas pasien ( nama, nomor medikal rekord).
Hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi.
Pastikan inform consent dengan baik, persetujuan operasi dan persetujuan
anestesi lengkap.
Pasien dimasukan diruang terima dan dilakukan serah terima pasien anatara
perawat bangsal dan perawat IBS
Memeriksa dan menyatakan kembali apakah pasien masih memakai perhiasan
dan gigi palsu.
Diruang terima baju pasien diganti dan memakai topi khusus.
Dari bangsal pasien telah di pasang infus RL di tangan kiri.
Loding cairan RL 500 ml.
Pasien dimasukan ke ruangan operasi dan di pindahkan dari brankard ke meja
operasi.
6
B. Analisa Data
- Klien mengulang
pertanyaan yang sama
tentang prosedur operasi.
Do :
- Pandangan kosong
- TD : 143/82 mmHg
- N : 88 x/mnt.
- R : 18 x/mnt
7
AsuhanKeperawatanPreoperatif
PadaPasienAppendiktomi
Nama : NY. AT
Umur : 35 th Diagnosa Medis : Appendeksitis
8
Asuhan Keperawatan Intra Operatif
1. Pengkajian
a. Persiapan Anestesi.
Alat :
Jarum spinal No. 27 : 1 buah
Jarum spinal No. 29 : 1 buah
Sarung tangan steril : 1 buah
Spuit 3 cc : 2 buah
Spuit 5 cc : 1 buah
Spuit 10 cc : 1 buah
Kom betadin : 1 buah
Kain kasa lipat steril : 5 buah
Intubasi set : 1 set
Selang oksigen nasal : 1 buah
Monitor pasien : 1 buah
Mesin anestesi
Obat :
Obat spinal anestesi (lidodex 5 % 100 mg): 1 ampul
Obat vasopresure (ephedrin) : 1 ampul
Aqua for injeksi : 2 flas
Cairan infus kristaloid : 5 flas
Cairan infus koloid : 2 flas
Obat anti muntah(ondansentron 4 mg)
Analgetik non narktik (ketorolac 30 gm)
Analgetik non narkotik
Obat emergensi
Obat anti kolinergik (sulfas atropin)
Obat induksi ( propofol, ketamin)
Obat anti depresan (Midozolam, diazepam)
Gas anestesi.
9
b. Persiapan Pasien.
Pasien ditidurkan dalam posisi supinasi dan selanjutnya dilakukan
pemasanganmonitor.
Posisi dirubah dari supinasi duduk.
d. Evaluasi.
Operasi berjalan lancar.
Tim operasi tetap menjaga kesterilan dan keamanan pasien.
Selama operasi pasien tampak tidur tenang’\.
Selama operasi :
Tekanan darah dan nadi di monitor setiap lima menit sekali :
Lima meni I : 140/84 mmHG, nadi 86 x/menit SpO2 98 %
Lima ment II : 134/88 mmHg, nadi 89 x/menit, SpO2 100 %
Lima menit III : 136/80 mmHg, nadi 85 x/menit SpO2 100%
Lima menit IV : 120/78 mmHg, nadi 90 x/menit, SpO2 99 %
Lima menit V : 126/76 mmHg, nadi 79 x/menit, SpO23 99 %
Lima menit VI : 129/89 mmHg, nadi :78x/menit, SpO2 100%
Lima menit VII : 123/80 mmHg, nadi : 90 x/menit SpO2 99 %
Lima menit VIII : 118/82 mmHg, nadi : 77 x/menit, SpO2 98%
Lima menit IX : 122/78 mmHg, nadi 87 x/menit, SpO2 99 %
Lima menit X : 124/78 mmHg, nadi 77 x/menit,SpO2 100 %
Lima menit Xi : 127/83mmHg, nadi 79x/menit, SpO2 99%
10
Lima menit XII : 119/85 mmHg, nadi 81 x/menit , SpO2 99%
Lima menit XIII : 115/77 mmHg, nadi 89 x/ menit , SpO100%
Lima menit XIV : 121/78mmHg, nadi 91x/menit, SpO2 100%
Lima menit XV : 117/67 mmHG, nadi 88x/menit, SpO2 100%
Lima menit XVI : 119 mmHg, nadi 78 x/menit, SpO2 99 %
Respirasi rate 16-20 x/menit
Terpasang oksigenasi nasal 3 lpm.
Jumlah urine dalam urine bag 100 cc
Perdarahan selama operasi lebih kurang 150 cc
Pasien tidak tampak hipoksia.
Pembedahan dilakukan selama 80 menit dan membuat luka insisi
diabdomen sepanjang 6 – 8 cm.
Perfusi jaringan baik
Tidak tampak sesak
Tidak tampak tanda-tanda hipovolemia
Terpasang IVFD : RL : Asering 2500 cc
e. Analisa data
f. Diagnosa keperawatan
11
Asuhan Keperawatan Intra Operatif Appendiktomi
Nama : Ny. AT
Umur : 23 Th. Diagnosa medis : appendiksitis
Hari/ Diagnosa Tujuan dan Intervensi Implementasi Evaluasi
tgl Keperawatan kriteriah asil
Selasa 3 09.13 09.18
Novemb Resiko - Setelah - Mengobseva - Mengobservas S:-
er 2015 terjadinya dilakukan si tanda- i tanda vital, O : Tanda-tanda
hipovolemik, tindakan tanda vital : TD, nadi, vital:
kardiogenik keperawatan TD, nadi, produksi urine. -TD : 95/56 mmhg
berhubungan tidak terjadi dan produksi - Menghtung -Nadi : 88 x/menit
dengan Tanda syok urine. input dan -Caira nmasuk
preosedur an hipovolemik - Hitung input output pasien. 2500 cc kristaloid
estesi spinal dan dan output - Mengevaluasi - Perdarahan 150
kardiogenik pasien. turgor kulit, cc
dengan - Evaluasi kelembaban - Urine 100 cc
kriteria hasil turgor kulit, membrane - Turgor kulitbaik
- Tanda-tanda kelembaban mukosa mulut. A : Masalah
vital dalam membrane ikancairanintra
batas normal mukosa vena
mulut. - Memberikan
- Pemberian cairan Keperawatan
cairan intravena potensial
intravena sesuai terjadinya syok
sesuai indikasi. tidak terjadi.
Indikasi P : Lanjutkan
intervensi yang
belum
dilaksanakan
12
Asuhan Keperawatan Post Operatif
1. Pengkajian
Status Sirkulasi.
TD : 124/89 mmHg
Nadi : 84 x/menit.
Respirasi : 18 x/menit.
Tidak tampak adanya sianosis, turgor kulit baik, akral hangat.
Status Respirasi.
RR 18x/menit teratur tidak sesak, perjalanan pasien sejak dari kamar operasi keruang
RR tidak menggunakan oksigen, kepala hanya di beri bantal dan
pasienmengatakan tidak sesak.
Status Neurologis.
Pasien masih belum bisa menggerakan ektremitas bawah, dan pasien
menggatakan kedua kakinya masig terasa berat.
Bromage Score.
0 : seluruh tungkai kaki dapat di gerakan.
1 : Tidak mampu mengekstensikan tungkai.
2 : tidak mampu memfleksikan lutut.
3 : tidak mampu memfleksikan pergelangn kaki.
13
2. Analisa Data
3. Diagnosa Keperawatan
14
15