Talkshow Rabu 15 Februari 2017
Talkshow Rabu 15 Februari 2017
Talkshow I
Q: netizen biasanya di sosmed kalau ngomongin paslon nomor satu soal apa? Dua apa? Tiga?
Q: percakapan di sosmed maupun berita online saat ini siapa yang paling tinggi perbincangkan netizen?
Q: disosmed juga banyak masy mengangkat kembali isu2 agama menjelang pilkada dki 2017 ini.
Sebetulnya para pemilik akun memang paham soal isu tersebut atau culture shocked terhadap sosial
media aja?
Q: sosmed bisa menurunkan elektabilitas para paslon, black campaigns, berita hoax mudah diakses masy
luas. Melihat hal tersebut effort akun2 sosmed yang dikelola masing2 paslon bagaimana untuk
mengembalikan elektabilitas masing2 paslon?
Q: banyak gak sih fake account yang mengelola isu2 jelang pilkada. Sehinhga menurunkan elektabilitas
masing2 paslon?
Q: sentimen2 yang muncul di sosmed itu jadi bagian strategi masing2 paslon gak di dunia maya?
Q: masing2 paslon sebetulnya aktif gak di sosmed. Seperti memiliki followers, jumlah akun yang dimiliki,
sampai membalas cuitan atau komentar netizen?
Q: dalam pilkada terutama di DKI Jakarta sendiri sejauh mana sosmed berperan terhadap tiga paslon?
Talkshow II
Waktu: 13.00-14.30
Narsum: 3 pendukung paslon (Eko Patrio, Gading Martin, Panji) plus dua pengamat survei dari charta
politica dan smrc
Q: perasaannya gimana paslonnya (tinggi/rendah (ini tentative)) di quick count? Masih yakin menang?
Q: memang yang diharapkan apa kalau paslon yang dijagokannya menang? Kalau nyatanya kalah
gimana?
Q: hasil sementara quick count dari masing2 wilayah (jakbar, jakasel, jakut, jaktim, jakpus)?
Q: biasanya diangka berapa sih bisa dinyatakan bahwa ini representasi suara masy dki? Dan declared
paslon ini yang menang?
Q: (misal saat ini paslon A tinggi di daerah jakpus) masih ada potensi si paslon B tinggi di jakpus?
Q: hasil sementara quick count berdasarkan demografis bagaimana?
Q: hasil sementara quick count saat ini merepresentasikan basis dukungan partai paslon di masing2
wilayah?
Q: hasil sementara quick count saat ini berbanding lurus dengan elektabilitas yang pernah disebutkan?
Q: apa tingkat partisipasi masy untuk memilih besar dibanding pilkada 5 tahun yang lalu?
Q: kalau besar disebabkan oleh apa kira2 apakah figur dari para paslon?