Anda di halaman 1dari 9

1.

Peristiwa Tanjung Priok

Image By : www.kaskus.co.id

Peristiwa kerusuhan yang terjadi pada tanggal 12 September 1984 di Tanjung Priok,
Jakarta, Indonesia, yang mengakibatkan sebanyak 24 orang tewas, 36 orang luka berat
dan 19 luka ringan. Peristiwa ini berlangsung dengan latar belakang dorongan pemerintah
Orde Baru waktu itu agar semua organisasi masyarakat menggunakan azas tunggal yaitu
Pancasila. Penyebab peristiwa ini adalah tindakan perampasan brosur yang mengkritik
pemerintah pada saat itu di salah satu mesjid di kawasan Tanjung Priok dan penyerangan oleh
massa terhadap aparat.

2. Pelanggaran HAM di Daerah Operasi Militer (DOM),


Aceh

Image By : sekilasinfoaceh.blogspot.com

Peristiwa ini telah menimbulkan bentuk bentuk pelanggaran HAM terhadap penduduk sipil
yang berupa penyiksaan, penganiayaan, dan pemerkosaan yang berulang-ulang dengan pola
yang sama. Kasus-kasus dari berbagai bentuk tindakan kekerasan yang dialami perempuan
yang terjadi dari ratusan kekerasan seputar diberlakukannya Daerah Operasi Militer selama
ini tidak pernah terungkap.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan informasi ini tidak diketahui oleh masyarakat
luas dan dunia internasional seperti :

 Korban pemerkosaan terutama di Aceh, sering dianggap aib dan memalukan.


Akibatnya korban atau keluarga selalu berusaha untuk menutupi kejadian tersebut.
 Adanya ancaman dari pelaku untuk tidak "mengungkap" kejadian tersebut kepada
orang lain, karena pelakunya aparat yang sedang bertugas di daerah tersebut,
membuat korban/keluarga selalu berada dalam kondisi diintimidasi.
 Penderitaan dan trauma yang dialami oleh korban sangat mendalam, sehingga sangat
sulit bagi korban untuk menceritakan pengalaman buruknya, apalagi kepada orang
yang tidak terlalu dikenalnya.
 Adanya ancaman dari pihak-pihak tertentu terhadap orang ataupun LSM yang
mendampingi korban.

3. Sepanjang tahun 80-an

Image By : https://www.facebook.com/
Dalam rangka menanggulangi aksi-aksi kriminal yang semakin meningkat, telah terjadi
pembunuhan terhadap "para penjahat" secara misterius yang terkenal dengan istilah "petrus"
(penembakan misterius).
4. Tragedi Trisakti

Image By : www.kompasiana.com

Peristiwa penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998, pada saat
demonstrasi menuntut Soeharto mundur dari jabatannya. Dalam kasus ini menewaskan empat
mahasiswa Universitas Trisakti diantaranya : Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri
Hertanto (1977-1998), Hafidin Royan (1976-1998), dan Hendrawan Sie (1975-1998).
Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital
seperti kepala, tenggorokan, dan dada.

5. Tragedi Semanggi I dan II

Image By : toetoet.wordpress.com

Tragedi Semanggi menunjuk pada peristiwa protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan
agenda Sidang Istimewa MPR yang mengakibatkan tewasnya warga sipil kejadian yang
pertama di kenal dengan nama Tragedi Semanggi I yang terjadi pada tanggal 13
November 1998. Dalam kasus ini lima orang korban meninggal, yaitu Bernadus Irmawan,
Teddy Mahdani Kusuma, Sigit Prasetyo, Muzamil Joko Purwanto dan Abdullah.

Kemudian kejadian kedua di kenal dengan nama Tragedi semanggi II yang terjadi pada
tanggal 24 September 1999 yang mengakibatkan lima orang korban meninggal yaitu Yap
Yun Hap, Salim Ternate, Fadli, Denny Yulian dan Zainal.

6. Kasus Pembunuhan Munir


Munir Said Thalib bukan sembarang orang, dia adalah aktifis HAM yang pernah menangani
kasus-kasus pelanggaran HAM. Munir lahir di Malang, tanggal 8 Desember 1965. Munir
pernah menangani kasus pelanggaran HAM di Indonesia seperti kasus pembunuhan
Marsinah, kasus Timor-Timur dan masih banyak lagi. Munir meninggal pada tanggal 7
September 2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia ketika ia sedang melakukan perjalanan
menuju Amsterdam, Belanda. Spekulasi mulai bermunculan, banyak berita yang
mengabarkan bahwa Munir meninggal di pesawat karena dibunuh, serangan jantung bahkan
diracuni. Namun, sebagian orang percaya bahwa Munir meninggal karena diracuni dengan
Arsenikum di makanan atau minumannya saat di dalam pesawat. Kasus ini sampai sekarang
masih belum ada titik jelas, bahkan kasus ini telah diajukan ke Amnesty Internasional dan
tengah diproses. Pada tahun 2005, Pollycarpus Budihari Priyanto selaku Pilot Garuda
Indonesia dijatuhi hukuman 14 tahun penjara karena terbukti bahwa ia merupakan tersangka
dari kasus pembunuhan Munir, karena dengan sengaja ia menaruh Arsenik di makanan Munir
dan meninggal di pesawat.

7. Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita, Marsinah


Marsinah merupakan salah satu buruh yang bekerja di PT. Catur Putra Surya (CPS) yang
terletak di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Masalah muncul ketika Marsinah bersama dengan
teman-teman sesama buruh dari PT. CPS menggelar unjuk rasa, mereka menuntut untuk
menaikkan upah buruh pada tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Dia aktif dalam aksi unjuk rasa buruh.
Masalah memuncak ketika Marsinah menghilang dan tidak diketahui oleh rekannya, dan
sampai akhirnya pada tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan meninggal dunia. Mayatnya
ditemukan di sebuah hutan di Dusun Jegong, Kecamatan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur
dengan tanda-tanda bekas penyiksaan. Menurut hasil otopsi, diketahui bahwa Marsinah
meninggal karena penganiayaan berat.

8. Penculikan Aktivis 1997/1998


Salah satu kasus pelanggaran HAM di Indonesia yaitu kasus penculikan aktivis 1997/1998.
Kasus penculikan dan penghilangan secara paksa para aktivis pro-demokrasi, sekitar 23
aktivis pro-demokrasi diculik. Peristiwa ini terjadi menjelang pelaksanaan PEMILU 1997 dan
Sidang Umum MPR 1998. Kebanyakan aktivis yang diculik disiksa dan menghilang,
meskipun ada satu yang terbunuh. 9 aktivis dilepaskan dan 13 aktivis lainnya masih belum
diketahui keberadaannya sampai kini. Banyak orang berpendapat bahwa mereka diculik dan
disiksa oleh para anggota militer/TNI. Kasus ini pernah ditangani oleh komisi HAM.

9. Pembantaian Santa Cruz/Insiden Dili


Kasus ini masuk dalam catatan kasus pelanggaran HAM di Indonesia, yaitu pembantaian
yang dilakukan oleh militer atau anggota TNI dengan menembak warga sipil di Pemakaman
Santa Cruz, Dili, Timor-Timur pada tanggal 12 November 1991. Kebanyakan warga sipil
yang sedang menghadiri pemakaman rekannya di Pemakaman Santa Cruz ditembak oleh
anggota militer Indonesia. Puluhan demonstran yang kebanyakkan mahasiswa dan warga
sipil mengalami luka-luka dan bahkan ada yang meninggal. Banyak orang menilai bahwa
kasus ini murni pembunuhan yang dilakukan oleh anggota TNI dengan melakukan agresi ke
Dili, dan merupakan aksi untuk menyatakan Timor-Timur ingin keluar dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dan membentuk negara sendiri.
10. Pembantaiaan Rawagede
Peristiwa ini merupakan pelanggaran HAM berupa penembakan beserta pembunuhan
terhadap penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang,
Jawa Barat) oleh tentara Belanda pada tanggal 9 Desember 1947 diringi dengan dilakukannya
Agresi Militer Belanda I. Puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang
kebanyakan dibunuh tanpa alasan yang jelas. Pada 14 September 2011, Pengadilan Den Haag
menyatakan bahwa pemerintah Belanda bersalah dan harus bertanggung jawab. Pemerintah
Belanda harus membayar ganti rugi kepada para keluarga korban pembantaian Rawagede.

11. peristiwa 27 juli

Peristiwa ini disebabkan oleh para pendukung Megawati Soekarno Putri yang menyerbu dan
mengambil alih kantor DPP PDI di Jakarta Pusat pada tanggal 27 Juli 1996. Massa mulai
melempari dengan batu dan bentrok, ditambah lagi kepolisian dan anggota TNI dan ABRI
datang berserta Pansernya. Kerusuhan meluas sampai ke jalan-jalan, massa mulai merusak
bangunan dan rambu-rambu lalu-lintas. Dikabarkan lima orang meninggal dunia, puluhan
orang (sipil maupun aparat) mengalami luka-luka dan sebagian ditahan. Menurut Komnas
Hak Asasi Manusia, dalam peristiwa ini telah terbukti terjadinya pelanggaran HAM.
12. Pembantaian Massal Komunis (PKI) 1965
Pembantaian ini merupakan peristiwa pembunuhan dan penyiksaan terhadap orang yang
dituduh sebagai anggota komunis di Indonesia yang pada saat itu Partai Komunis Indonesia
(PKI) menjadi salah satu partai komunis terbesar di dunia dengan anggotanya yang berjumlah
jutaan. Pihak militer mulai melakukan operasi dengan menangkap anggota komunis,
menyiksa dan membunuh mereka. Sebagian banyak orang berpendapat bahwa Soeharto
diduga kuat menjadi dalang dibalik pembantaian 1965 ini. Dikabarkan sekitar satu juta
setengah anggota komunis meninggal dan sebagian menghilang. Ini jelas murni terjadi
pelanggaran Hak Asasi Manusia.

13. Kasus Dukun Santet di Banyuwangi


Peristiwa beserta pembunuhan ini terjadi pada tahun 1998. Pada saat itu di Banyuwangi lagi
hangat-hangatnya terjadi praktek dukun santet di desa-desa mereka. Warga sekitar yang
berjumlah banyak mulai melakukan kerusuhan berupa penangkapan dan pembunuhan
terhadap orang yang dituduh sebagai dukun santet. Sejumlah orang yang dituduh dukun
santet dibunuh, ada yang dipancung, dibacok bahkan dibakar hidup-hidup. Tentu saja polisi
bersama anggota TNI dan ABRI tidak tinggal diam, mereka menyelamatkan orang yang
dituduh dukun santet yang masih selamat dari amukan warga.

14. Penembakan Misterius (Petrus)


Diantara tahun 1982-1985, peristiwa ini mulai terjadi. ‘Petrus’ adalah sebuah peristiwa
penculikan, penganiayaan dan penembakan terhadap para preman yang sering menganggu
ketertiban masyarakat. Pelakunya tidak diketahui siapa, namun kemungkinan pelakunya
adalah aparat kepolisian yang menyamar (tidak memakai seragam). Kasus ini termasuk
pelanggaran HAM, karena banyaknya korban Petrus yang meninggal karena ditembak.
Kebanyakan korban Petrus ditemukan meninggal dengan keadaan tangan dan lehernya diikat
dan dibuang di kebun, hutan dan lain-lain. Terhitung, ratusan orang yang menjadi korban
Petrus, kebanyakan tewas karena ditembak.
18. Kasus-kasus TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di luar
negeri

Ada beberapa kasus pelanggaran HAM yang menimpa beberapa TKI yang bekerja di luar
negeri. Telah terjadi banyak penganiayaan, seperti dipukul, disetrika, diestrum listrik,
pelecehan seksual, pemerkosaan, bahkan pembunuhan terhadap para tenaga kerja Indonesia,
meskipun sudah ada Undang-Undang dari Pemerintah yang mengatur tentang perlindungan
atas TKI yang bekerja di luar negeri.
Kasus-kasus Pelanggaran HAM

Di Indonesia

NAMA KELOMPOK :

1. PUTU ANDRE
2. CRISTINA DESRIANA PUTRI
3. JENNI WIDIYASTUTI
4. IVANA RINI
5. PIERRE ROLAND C.

SMA N 5 KNDARI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai