BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah factor penyakit infeksi dan kekurangan gizi. Beberapa penyakit saat
bulan pertama kelahiranya. Peluang tersebut dua puluh lima kali lebih
(UNICEF, 2006).
Sejak masa kehamilan janin menerima nutrisi dari ibu melalui plasenta.
Pada masa bayi di dalam tubuh ibu secara alami telah disediakan makanan
i
ii
Air susu ibu (ASI) nutrisi terbaik pada awal usia kehidupan bayi.
ASI ibarat emas yang diberikan gratis oleh Tuhan karena ASI adalah
memenuhi kebutuhan gizi bayi. Pemberian asi pada bayi merupakan cara
terbaik bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini yang
akan menjadi penerus bangsa. Air susu ibu merupakan makanan paling
sempurna bagi bayi. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang
formula meningak tiga kali lipat dari 10,3% menjadi 32,5%, sementara itu
ii
iii
isapan yang mengakibatkan putting terasa nyeri dan masih banyak lagi
masalah yang lain. Dalam proses laktasi seringkali terjadi kegagalan baik
dari bayi ataupun dari ibu. Salah satu factor dari ibu yaitu cara menyusui
yang tidak benar dapat menyebabkan putting susu nyeri atau lecet dan
menyusui.
lecet yang disebabkan oleh kesalah memposisikan bayi. Jika bayi melekat
teknik menyusui yang salah juga dapat menyebabkan ASI tidak keluar
enggan menyusu.
tahun 2011 dengan cakupan 63.8%, atau naik sebesar 49.7% dari tahun
iii
iv
berikutnya hingga mencapai 32.9% pada tahun 2014, dan di tahun 2015
F. Rumusan Masalah
G. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Selatan.
iv
v
2. Tujuan Khusus
Selatan.
H. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktisis
a. Sebagai masukan bagi para ibu agar dapat memberikan ASI secara
2. Manfaat Teoritis
ASI
v
vi
vi
vii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
suatu hal (Depdiknas, 2001). Pengetahuan juga dapat diartikan sebagai hasil
dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek
mulai dari tahap paling sederhana hingga tahap yang lebih lengkap, tahap
tesebut adalah:
1. Awareness (kesadaran)
2. Interest
3. Evaluation
diperolehnya
4. Trial
5. Adoption
vii
viii
Notoatmojo, 1997)
yaitu:
1. Tahu (know)
(recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau
2. Memahami (comprehension)
Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
3. Aplikasi (application)
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain
4. Analisis (analysis)
viii
ix
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitan satu sama lain.
5. Sintesis (synthesis)
yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk dapat
6. Evaluasi (evaluation)
1. Pengertian ASI
ASI adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi. ASI merupakan suatu
proses alamiah, namun ibu sering tidak berhasil atau berhenti menyusui bayi
lebih dini dari semestinya. Banyak alasan yang dikemukakan oleh ibu-ibu
Antara lain, ibu merasa bahwa ASI-nya tidak cukup, atau ASI tidak keluar pada
hari-hari pertama kelahiran bayi. Sesungguhnya hal itu tidak disebabkan karena
ix
x
ibu tidak memproduksi ASI yang cukup, melainkan karna ibu tidak percaya diri
menyusui yang benar dan baik belum menjangkau sebagian besar ibu.
2. Volume ASI
Dalam kondisi normal, kira-kira 100 ml ASI pada hari kedua setelah
minggu kedua. Secara normal, produksi ASI yang efektif dan terus-menerus akan
dicapai pada kira-kira 10-14 hari setelah melahirkan (Deddy Muchtadi, 1996:30).
Ukuran payudara tidak ada hubuganya dengan volume air susu yang dapat
sejumlah kecil ASI. Emosi, seperti tekanan atau kegelisahan, merupakan factor
pertama menyusui.
3. Komposisi ASI
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garam-
garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu. Sebagai
1. Stadium laktasi
2. Ras
3. Keadaan nutrisi
4. Diet ibu
x
xi
Air susu ibu (ASI) menurut stadium laktasi dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Kolostrum
pada hari ke-1 sampai hari keempat sampai ketujuh berupa cairan
yang ideal untuk membersihkan zat-zat yang tidak terpakai dari usus
Karakteristik kolostrum:
2. ASI Transmisi/peralihan
meningkat.
xi
xii
3. ASI Mature
(2) pH 6,6-6,9
xii
xiii
2. Protein
keras bila bayi diberi susu sapi, sehingga sulit dicerna oleh enzim
3. Mineral
sering kencing.
4. Lemak
xiii
xiv
5. Vitamin
dan susu sapi agak berbeda. Kebutuhan vitamin untuk bayi dapat
jarang terjadi pada anak yang diberi ASI, bila kulitnya sering
kena matahari.
xiv
xv
1. Pengetahuan
Sebagian besar kejadian gizi buruk dapat dihindari apabila ibu cukup
xv
xvi
dan pengalaman cara pemberian ASI secara baik dan benar akan
sekarang. Dalam hal ini perlu ditumbuhkan motivasi dalam diri ibu
3. Pendidikan Ibu
xvi
xvii
akan manfaat ASI untuk anak, secara umum dinyatakan bahwa ibu
4. Sosial Budaya
diantaranya:
xvii
xviii
5. Pekerjaan Ibu
hanya tiga bulan. Seorang ibu bekerja dapat tetap memberikan ASI
xviii
xix
susu botol atau susu formula secara dini sehingga menggeser atau
Kemampuan ibu untuk menyusui berbeda antara ibu yang satu dengan
a. Produksi ASI
Keadaan puting susu yang datar atau masuk ke dalam, tetapi tetap
1. Pengertian Menyusui
xix
xx
Menyusui adalah proses pemberiana susu kepada bayi atau balita dengan
juga tidak merepotkan ibu, disamping praktis, higienis, murah dan bisa
dilakukan di mana saja dan kapan saja. Seorang ibu tidak perlu disibukan
toko karena air susu ibu tidak pernah ada habisnya. Seharusnya dengan
percaya diri yang tinggi karena dia mampu menyusui. Sang pencipta sudah
Agar hasil maksimal, jangan sepelekan cara menyusui yang benar. Berikut
Dekap bayi di pangkuan dengan posisi kepala bayi diantara lengan dan
payudara ibu, hal ini akan memudahkan bayi untuk memasukan areola
kedalam mulutnya.
xx
xxi
2. Jemari tangan ibu jangan dalam posisi menggunting karena hanya akan
keluar.
feedback.
bayi lahir
3. Perah sedikit kolostrum atau ASI dan oleskan pada daerah putting dan
sekitarnya
pada perut ibu, dagu bayi menempel pada payudara, telinga dan lengan
bayi berapa dalam satu garis lurus, mulut bayi terbuka lebar menutupi
xxi
xxii
6. Cara agar mulut bayi terbuka adalah dengan menyentuh puting susu
7. Setelah mulut bayi terbuka lebar, segera masukan puting susu dan
mulut bayi
payudara sebelahnya.
produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apa bila ibu telah
berikut:
xxii
xxiii
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
a. Tahu dalam penelitian ini adalah ibu menyusui dapat menyebutkan cara
Kriteria Obyektif
skor 0).
xxiii
xxiv
diberi skor 0)
0)
Kriteria Obyektif
skor 0).
diberi skor 0)
0)
xxiv
xxv
skor 0).
diberi skor 0)
0)
d. Proses menyusui dalam hal ini adalah kegiatan menyusui yang dilakukan
ibu
C. Hipotesis
xxv
xxvi
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Konawe Selatan pada tanggal ….. Maret 2017 sampai dengan tanggal ….
April 2017.
1. Populasi
xxvi