Anda di halaman 1dari 8

VALIDASI DALAM CLINICAL CHEMISTRY

Oleh : Bettia M Bermawi, dr., Sp.PK


PDS Patklin Jakarta
Presentasi PATELKI : 26 Juni 2010 (Seminar Nasional PATELKI 2010)

Pengertian
• Validasi adalah konfirmasi, dengan melakukan tindakan obyektif, bahwa suatu
kebutuhan untuk tujuan tertentu atau aplikasi telah terpenuhi.
• Istilah VALIDASI dijumpai pada dokumen Akreditasi dan Guidelines : KALK, ISO,
CLIA, CLSI

Lupakan sejenak tentang akreditasi, KARS, KALK, ISO…..


Apa sebenarnya yang mereka harapkan dari hasil lab ?

Lack of blanks between tests leads to false positive or inflated BAC results
www.paduiblog.com/tags/carryover-effect/

Mengapa validasi diperlukan ?


• Jika hasil suatu tes tidak dapat dipercaya, maka tesmenjadi tidak berharga dan tidak
akan digunakan.
• ISO 15189. 5.5.2. : Metode dan prosedur yang dipilih untuk penggunaan harus
dievaluasi dan diketahui memberi hasil yang memuaskan, sebelum digunakan untuk
pemeriksaan medik…
http://www.westgard.com/lesson20.htm

Ragam validasi dalam bidang kimia klinik


• Acuan : ISO 15189 :
• Validasi harus seluas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam penerapan
dan bidang penerapan yang ditetapkan
• Validasi prosedur & metoda pemeriksaan
• Validasi Klinis (Clinical Diagnostic)
• Validasi hasil

Apa yang anda harapkan untuk tes baru di lab?


• Akurat
• Reproducible
• Cepat
• Ketersediaan (reagen & kalibrator)
• Melewati uji pemantapan mutu
• ……..
• Bagaimana anda menguji karakter / performans tes?

Faktor kunci dalam seleksi dan validasi prosedur & metoda pemeriksaan
• Kegunaan klinis
• Analytical performans di laboratorium anda
• Beberapa syarat performans parameter harus ditetapkan dan terpenuhi sebelum
metoda dapat digunakan
• Faktor ekonomi:
• Saat seleksi peralatan, perlu diperhatikan unsur penggunaan energi dan limbah
• Biaya bukan pertimbangan utama, tetapi lingkungan adalah salah satu pembatasan
ekonomis.
• Peduli terhadap pelestarian lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja,
performans dan kualitas, laboratorium harus memilih prosedur paling "cost-effective"
sehingga laboratorium dapat menghasilkan pelayanan kualitas tinggi.

Validasi Prosedur
• ISO 15189. 5.5.2. : Laboratorium harus hanya menggunakan prosedur yang telah
divalidasi untuk menegaskan bahwa prosedur pemeriksaan sesuai untuk penggunaan
yang dimaksudkan. …
• Validasi prosedur merupakan kebutuhan penting dalam proses analitik.
• Maka laboratorium harus mempunyai tanggung jawab untuk menetapkan bahwa
proses analitik telah dilakukan benar, atau hasil menunjukkan sesuai untuk kebutuhan
(fitness for purpose).

Dokumentasi Validasi Prosedur / Metoda


• Deskripsi alat / kit tes / prosedur kerja.
• Spesifikasi rinci kebutuhan alat / kit tes.
• Tujuan validasi dan alasan menggunakan metoda tertentu, bukan metoda lain.
• Rincian metoda dapat meliputi :
- Jenis sampel yang diuji
- Tipe reagen dibandingkan dengan jumlah kebutuhan tes yang diperiksa
- Jumlah operator alat / analis
• Risk assessment.

Validasi metoda dilakukan untuk menilai :


• Peralatan (termasuk alat yang ada)
• Tes baru
• Kit tes baru
• Reagen baru
• Modifikasi dari prosedur lama (kecuali CE marked –prosedur CE marked test tidak
boleh diubah).
• Perubahan penggunaan alat (Contoh : dari alat analyzer menggunakan alat POCT)

Kapan validasi metoda dilakukan?


• Metoda baru
• Metode yang telah digunakan diganti untuk memperbaiki atau diperluas karena
dijumpai masalah baru
• Penetapan metoda pada laboratorium berbeda, analis berbeda atau alat berbeda.
• Memperlihatkan kesesuaian dari 2 metoda pemeriksaan: baru dan standar.
• Jika laboratorium menggunakan 2 alat untuk 1 pemeriksaan (main & backup), harus
ada agreement / "kesesuaian" dari performans tes kedua alat

Dokumentasi untuk validasi metoda


• Jenis alat
• Nomor lot reagen
• Nomor lot kalibrasi
• Waktu kalibrasi dan re-kalibrasi
• Prosedur preventive maintenance
• Perubahan metoda
• Tindakan koreksi

Metoda dengan lambang CE


• In-vitro Diagnostic Medical Devices Directive 98/79/EC diterapkan pada alat dan
aksesoris yang digunakan dalam bidang diagnostik.
• Umumnya metodologi yang dibeli oleh laboratorium mempunyai standar CE
sehingga untuk validasi data dianggap dapat menggunakan data yang tercantum dalam
kemasan.

Validasi metoda dan prosedur pemeriksaan dengan lambang CE


Laboratorium harus mempertimbangkan :
1. Apakah data validasi yang ada mencukupi kebutuhan atau membutuhkan validasi
lanjut?
2. Jika data validasi yang ada cukup, apakah laboratorium mampu mencapai tingkat
performans yang dicantumkan?

Apa yang dilakukan untukmenguji performans test?


• Akurasi : apakah tes menghasilkan hasil benar?
• Reproducibility/precision : Apakah hasil benar dihasilkan secara konsisten ?
• Robustness : Apakah semua analis yang menjalankan metoda ini sesuai jadwal?
• Nilai rujukan : apakah nilai rujukan populasi yang diberikan produsen sesuai
dengan populasi lab kita?
• Rencana kalibrasi : Apa yang direkomendasi produsen dan dapatkah kita lakukan?
• Rencana QC : bagaimana kita mendeteksi error yang bermakna?

Validasi Metoda pada prosedur Non-CE marked


• Masih banyak tes menggunakan prosedur bukan CE marked atau "in-house".
• Diperlukan validasi metoda yang tepat dan didokumentasi
• Menetapkan performans analitik dan klinik (diagnostik) dari tes agar dapat
diterapkan untuk kegunaannya.
• Uji verifikasi

Uji verifikasi
• Tujuan : untuk menetapkan analytical error pada tes, sehingga dapat mengenali
perubahan yang tidak dapat diterima

Uji :
• Akurasi
- Perbandingan metode tes : uji sensitivitas dan spesifisitas.
- linearitas
• Presisi
- Within-run (repeatability),
- Between-run ireproducibility)
• Analytical Sensitivity (detection limits)
• Analytical specificity
- interferensi & recovery

Pemantapanmutu Quality Assurance dan / QC internal harian adalah

Proses berkesinambungan yang meneguhkan verifikasi & validasi

You need to be in touch

Error…
Dua jenis error utama! (sebenarnya ada tiga…)
• Random error : peningkatan pada standard deviasi (sd)
• Systematic error : shift pada mean
Data dasar untuk mean dan sd ditetapkan pada uji verifikasi. Program QC dapat
memantau perubahan ini.

 Yang ketiga adalah sporadic error : hal yang terjadi pada suatu sekwens
pemeriksaan sampel pasien.

QC tidak dapat mendeteksi error ini, tetapi dikenali dari pengalaman dan
perbandingan delta check.

Total allowable error :….


• Total error adalah : Jumlah random error (sd) + systematic error
Jika total error dari metoda tes anda lebih besar dari
total (medically) allowable error, inilah bencana !
• Jadi Total error allowable (tEA)adalah …
- Perbedaan hasil yang akan memicu tindakan medik
- Jika %CV didapatkan di bawah regulasi CLIA untuk beberapa parameter kimia
klinik

Pendekatan untuk validasi metoda


• Uji statistik :
- Mean, sd, %CV
- Sensitivity, specificity
- Confidence intervals
- ROC curve untuk cutoff determination
- Agreement – kappa & Mc Nemar
• Menggunakan Method Decision Chart (Westgard)
• Menggunakan Six Sigma metrik : suatu tolok ukur universal untuk menguji berbagai
performans. Skala 2 –6.

Westgard Method Decision Chart

Hambatan dalam melakukan validasi metoda


• Uji validasi metoda sulit diinterpretasi
• Data besar.
• Pengujian berulang.
• Perlu berbagai perhitungan statistik dan grafik untuk mendapatkan kesimpulan.
• Biaya.

Sebelummengeluarkan hasil pasien, laboratoriumharus menetapkan karakteristik


performans tes.
• Accuracy
• Precision
• Reference and Reportable ranges
• Analytical sensitivity
• Analytic specificity
• Interfering substances
• Diagnostic (Clinical) Validity

Clinical (Diagnostic) Validation


Makna klinis dan kegunaan tes :
• Diagnosis penyakit atau beratnya penyakit (staging)
• Konfirmasi hasil dari tes lab lain atau diagnosis klinis
• Pemantauan dan penetapan perjalanan penyakit, prognosis atau resolusi
(penyembuhan)

Clinical (Diagnostic) Validation…


• Membandingkan tes pada gold standard
- Tes lain (kultur, EIA, FISH)
- Gambaran klinik atau respons terapi
• Gunakan nilai PPV dan NPV
• Perhatikan variasi etnik dan geografi :
- kasus DM banyak dijumpai di Manado
- Kasus Ca Nasofaring pada etnis Cina
• Telusuri kepustakan uji klinis (publikasi jurnal, penelitian)

Validasi Hasil
Tujuan validasi hasil:
• Menghindari memberikan hasil tes yang tidak sesuai pada klinisi.
Apa yang biasa kita hadapi?
• Dengan banyak penggunaan alat otomatis, error yang paling sering terjadi adalah
human error.
• Validasi sejumlah besar hasil tes dilakukan dengan inspeksi / pengamatan visual
(mata).

Validasi Hasil Pemeriksaan


• Pada beberapa laboratorium, pengamatan ini terbatas pada hasil abnormal atau
sangat abnormal (critical value).
• Hasil test disaring dengan informasi tes lain dan informasiklinis pasien (tetapi sering
tidak ada…)
• Hasil yang :
- "jika tertangkap mata" memberikan keraguan pada validator akan memicu
tindakan seperti pengulangan atau konsultasi pada ahli patologi klinik.
- Bila tidak ? …..

Pendekatan Total quality management dalambentuk tingkat validasi hasil


• Administratif:
- No ID Pasien, tanggal lahir, jenis kelamin,
- No ID sampel,
- Tanggal dan waktu sampel
• Teknis,
- Kalibrasi, Data quality-control harian, Usia reagen,
• Sampel,
- Jumlah tes,
- Jenis sampel,
- Volume sampel
• Pasien
- Plausibility of test results,
- Hasil Ekstrim
- Kemungkinan Carry over dari pasien sebelumnya
• Clinical validation
- Tes lanjutan,
- LDL-calculation check,
- SOP, protokol

Dokumentasi validasi hasil


Dokumentasi dengan :
• Semua hasil pemeriksaan
• Semua hasil di luar rentang yang diharapkan
• Setiap perbedaan hasil yang dihasilkan oleh analisberbeda
• Setiap kegagalan / kesalahan dari alat / kit tes / media /prosedur / listrik atau
komputer (hang)
• Log maintenance sesuai anjuran
• Hasil kalibrasi
• Pengamatan lain yang relevan
• Tindakan yang dilakukan pada hasil yang tidak diharapkan (incident report)

Jika anda telah lakukan semua dengan benar Seperti inilah perasaan anda …

Anda mungkin juga menyukai