LINGKUP PEKERJAAN
- Pekerjaan Pendahuluan
Semua pekerjaan yang ada hubungannya dengan pekerjaan yang akan
dilaksanakan, termasuk mobilisasi dan demobilisasi.
- Pekerjaan Baja
Baja tahan karat, baja karbon lapis galvanis
Tebal baja 5mm
Kuat tarik standar SNI.
- Unit Sedimentasi
- sebuah ruangan dengan ukuran ( 1.0 m x 1.10 m x 1,5 m )
- bahan adalah baja 5mm
- lapisan fiber
- finishing cat
- unit lamela – lamela
- jumlah lamela 6 unit
- ukuran lamela panjang 1 meter, lebar 0.8m, tinggi 0,75m
- Screen
- Bakteri aktif
ELEKTRIKAL
- Pompa air
- Pompa 1
Pompa air menggunakan sumber daya dari arus AC dengan voltase 220 volt
Head 2 s/d 3m
Putaran 1500 s/d 2000 RPM
Debit 2,5 s/d 3,5 GPM
- Pompa 2
Pompa air menggunakan sumber daya dari arus AC dengan voltase 220 volt
Head 1 s/d 1,5m
Putaran 1000 s/d 1500 RPM
Debit 0,5 s/d 1 GPM
Tenaga cadangan adalah dari UPS
Tenaga kerja, tenaga ahli yang memadai sepadan dengan jenis dan
lingkup pekerjaan.
Bahan, alas kerja dan segala keperluan yang berhubungan dengan
pelaksanaan pembuatan bangunan.
Serobong kerja untuk peralatan yang melakukan kerjanya sehubungan
dengan pekerjaan di lapangan dan biaya pembangunannya menjadi beban
pemborong.
Serobong kerja untuk menyimpan barang-barang dan Kantor sebagai
ruang kerja untuk para petugas yang ditunjuk oleh pemborong, mengenai
ukuran dan letaknya harus mendapat persetujuan dari direksi/pemberi
tugas.
Lapangan pekerjaan berupa daerah pernukiman dan kantor dengan kondisi tanah
berupa tanah lempung dan tanah gembur, di musim kemarau berdebu sedang pada
musim hujan becek dan lengket.
SITUASI
2.2 Lahan tanah datar perlu pembersihan lahan sekitar bangunan seperti dalam
peta situasi.
c. Pasir untuk urugan peninggian dan tujuan semacamnya harus bersih dari
kotorankotoran apapun.
d. Pasir untuk beton harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI 1971
a. Besi beton yang dipergunakan untuk bangunan ini harus memenuhi syaratsyarat
yang tercantum dalam PBI 1971.
b. Besi beton yang dipergunakan harus sesuai dengan gambar bestek konstruksi dan
perhitungan, dan tidak boleh menggunakan besi beton biasa.
c. Kawat pengikat besi beton, harus dari baja lunak yang sudah dipijarkan.
4.1 Pelaksanaan pekerjaan harus di sesuai dengan gambar bestek, gambar detail dan
gambar konstruksi, berdasarkan perhitungan tanpa harus mengurangi
kokohnya konstruksi secara keseluruhan.
4.2 Semua pekerjaan harus dilaksakan sesuai dengan ukuran-ukuran yang terteradalam
gambar bestek, gambar konstruksi.
4.3 Apabila ukuran-ukuran tersebut tidak ada gambar-gambar yang dimaksud, maupun
di syarat-syarat teknis dalam RKS maka pelaksana / PIHAK KE DUA tidak boleh
begitu saja mengukur dalam gambar yang ada. Pelaksana PIHAK KE DUA, wajib
melaporkan kepada direksi atau pengawasan lapangan untuk mendapatkan
penjelasan dan ketentuan semestinya.
5.1 Pelaksana / PIHAK KE DUA diwajibkan mempelajari seluruh gambar dan uraian
syarat teknis. Bila dalam rencana tersebut ada sesuatu perbedaan ukuran diantara
gambar, maka pemborong wajib melaporkan kepada direksi untuk mendapatkan
keputusan.
5.2 Pelaksana / PIHAK KE DUA tidak dibenarkan untuk melakukan perbaikan sendiri
yang terdapat dalam perencanaan tersebut. Akibat kelalaian dalam pelaksana /
PIHAK KE DUA seluruhnya menjadi tanggung jawabnya. Pelaksana PIHAK KE
DUA bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut ketentuan
peel-peel dan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan rencana
kerja dan syarat-syarat teknis. Pelaksana PIHAK KE DUA diwajibkan
mencocokkan seluruh ketentuan ukuran satu sama lainnya tiap pekerjaan dan
segera melapor kepada direksi seluruh keputusan dalam pembetulan harus
disetujui oleh direksi.
5.5 Segala persiapan pengukuran untuk pekerjaan (uitset ) dengan waterpas dan teodolit
menjadi tanggungjawab pelaksana.
6.1 Pelaksana / PIHAK KE DUA menclatang bahan yang diperlukan untuk proyek
tersebut.
6.2 Termasuk tenaga pembongkaran material dari mobil truk ke gudang penyimpanan
menjadi tanggung jawab kontraktor.
7.1. Lokasi bangunan dan halaman terlebih dahulu harus dibersihkan dari semak dan
pepohonan.
7.2 Apabila terdapat perbedaan level tanah pada posisi bangunan dan halaman maka
kontraktor harus membersihkan area tersebut dengan cara menggali / menimbun
sampai posisi tersebut rata kemudian pada area timbunan harus dipadatkan
menggunakan Stemper.
7.3 Hasil akhir dari pematangan lahan dalam bidang lahan yang datar dan telah
dipadatkan serta telah disetujui oleh direksi teknik.
8.2 Jika tanah galian tersebut bias dipergunakan sebagai bahan timbunan maka tanah
tersebut dapat distok ditempatkan agar jauh dari tempat bangunan dan apabila
tidak layak digunakan sebagai bahan timbunan maka tanah tersebut harus
dikeluarkan dari lokasi proyek.
9.1 Pekerjaan urugan tanah untuk pondasi adalah tanah bekas galian pondasi apabila
tanah tersebut layak digunakan atau diminta lain oleh direksi.
9.2 Urugan harus dipadatkan dengan cara manual atas persetujuan direksi teknik.
10.1Baja adalah dengan ketebalan 5mm dan telah sesuai dengan standar SNI
URUGAN PASIR
11.1 Urugan pasir baik bawah lantai / bawah pondasi menggunakan pasir urug
11.2 Tebal urugan disesuaikan pada gambar rencana atau atas perintah direksi teknik.
11.3 Urugan pasir harus dipadatkan dengan cara manual atau mekanis, kemudian
permukaan urugan dibuat rata.
PEKERJAAN LAYER DENGAN FIBER GLAS
13.2 Syarat material/bahan dan teknik pencampuran harus sesuai dengan pasal 3
Spesifikasi bahan bangunan yang telah disebutkan diatas.
13.3 Penyempurnaan permukaan beton akibat pembukaan cetakan harus ditutup spesi /
mortel semen. Menghaluskan / mengaci semua permukaan beton bila dikehendaki
oleh direksi teknik.
14.1 Syarat material/bahan dan teknik pencampuran harus sesuai dengan pasal 3
Spesifikasi bahan bangunan yang telah disebutkan diatas. Dengan komposisi
campuran berdasarkan gambar rencana dengan mutu beton K 250.
14.2 Baja tulangan untuk beton pekerjaan ini terdiri dari pengadaan, pembongkaran dan
penempatan batang baja tulangan dan penganyaman untuk penulangan beton,
sesuai dengan Spesifikasi dan gambar atau yang disetujui oleh direksi teknik. Jarak
antara penulangan yang sejajar dan tidak boleh kurang dari diameter batang atau
ukuran maksimum.
14.3 Cetakan untuk mencetak beton dan membuatnya menurut model yang dikehendaki
harus digunakan bila perlu cetakan dapat dibuat dari plywood, papan
diserut/diketam rata dan halus, dan dalam keadaan baik dan sebagaimana
dikehendaki untuk menghasilkan hasil yang sempurna. Semua cetakan harus
betul-betul teliti dan kuat kedudukannya sehingga tidak ada perubahan atau
gerakan lain selama penuangan beton. Penyanggah cetakan (perancah) harus
bersandar pads pondasi yang baik sehingga tidak ada kemungkinan penurunan
cetakan selama pelaksanaan.
14.4 Pekerjaan tidak boleh dicor sebelum semua cetakan, baja tulangan beton,
penyokong dan pengikat dan penyiapan-penyiapan permukaan yang berhubungan
dengan pengecoran yang telah disetujui oleh direksi teknik. Setiap lapisan harus
dipadatkan sampai kepadatan maksimum yang dimungkinkan, sehingga terbebas
dari kantong-kantong kerikil dan udara. Dalam pemadatan dari beton, kepala alat
penggetar (vibratory) harus dapat menembus dan menggetar kembali beton pada
bagian atas dari lapisan yang berada di bawah, tetapi jangan sampai alat penggetar
tersebut bersentuhan dengan besi tulang karena kondisi tersebut akan membuat
besi tulangan bernah posisi dan akan tertarik.
14.5 Perawatan beton harus tetap basah paling sedikit 14 hari terus menerus (segera
setelah beton cukup keras untuk mencegah kerusakan) dengan cara
menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau cara-cara yang disetujui.
17.7 Contoh pemeriksaan dan pengujian dari semua semen harus dilaksanakan oleh
Direksi, dan contoh pemeriksaan dan pengujian demikian harus sesuai dengan
N.1.8.
17.9 Direksi dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada setiap waktu
sebelum dipergunakan. Semen yang tidak dapat diterima oleh Direksi maka harus
tidak dipergunakan atau diafkir.Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan dan
telah dipergunakan untuk beton, spesi atau spesi injeksi, maka hasil pekerjaan
tersebut harus dibongkar kembali dan diganti dengan bangunan yang memakai
semen yang telah disetujui, semua biaya atas beban Pelaksana.
17.10 Silinder-silinder atau kubus-kubus untuk memeriksa, dari beton atau adukan yang
dipakai dalam pekerjaan sewaktu-waktu dapat dibuat oleh Direksi untuk tujuan
pemeriksaan mutu beton yang dikehendaki seperti tercantum di atas. Pelaksana
harus menyediakan semua semen dan beton yang dibutuhkan untuk pemeriksaan
tanpa pembebanan biaya pada pemberi proyek.
B. Tempat Penyimpanan
17.2.1 Pelaksana harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk semen pada
tempat-tempat yang baik yang memudahkan pengangkutan ke lokasi pekerjaan
dan semen tiap saat harus dengan cermat terlindung terhadap kelembaban dan
mendapat udara. Gudang-gudang semen harus terlindung terhadap iklim, harus
berlantai kuat dibuat dengan jarak minimal 30 cm dari tanah, harus cukup besar
untuk memuat semen dalam jumlah cukup untuk pekerjaan tersebut. Penggunaan
semen harus sesuai dengan urutan datangnya semen, semen yang lama harus
digunakan dahulu daripada yang barn datang.Hendaknya semen dalam sak jangan
sampai ditumpuk lebih tinggi dari 2 meter.
17.2.1 Timbangan-timbangan yang baik clan diteliti harus diadakan oleh Pelaksana
untuk menimbang semen di dalam gudang atau dimanapun dan juga harus
melengkapi segala timbangan untuk keperluan penyelidikan.
17.2.2Pelaksana harus menunjuk penguasa gudang yang cakap, yang mengawasi
gudang-gudang semen dan mengadakan catatan-catatan yang sesuai dengan
penerimaan dan pemakaian semen seluruhnya.
Pekerjaan
17.3.1Semua bahan pasir kerikil dan bahan-bahan bangunan tembok yang dipakai untuk
semua bangunan dan pekerjaan yang akan dilaksanakan termasuk dalam Dokumen
Kontrak, dan untuk semua tujuan yang bersangkutan dan yang mungkin
dikehendaki oleh direksi, harus terdiri dari bahan-bahan yang diperinci dan harus
sesuai dengan berkas permintaan yang diberikan Direksi.
17.4.1 Pelaksana harus mengangkut, membongkar, dan menimbun semua pasir, kerikil
dan bahan-bahan bangunan lainnya sebagaimana diminta untuk melaksanakan
pekerjaan.
17.4.2 Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus mendapat
persetujuan dari Direksi. Pelaksana harus membersihkan bahkan
membuat/memperbaiki saluran pembuang air, pada semua tempat untuk
penimbunan bahan bangunan.
17.4.3 Pelaksana harus mengatur semua pekerjaan penimbunan pasir, kerikil dan batu
belah, sehingga tidak mengganggu kegiatan lain dan tidak terganggu oleh
timbunan hasil galian saluran atau tidak saling mencampur dengan bahan
bangunan lain.
17.4.4 Pelaksana diminta untuk menanggung sendiri segala biaya untuk pengolahan
kembali pasir, kerikil ataupun bahan pasangan batu, yang terpisah atau kotor
karena timbunan yang tidak sempurna dan lalai dalam pencegahan yang cukup.
17.4.5 Pelaksana harus mengatur semua pekerjaan penimbunan dengan cara yang
sedemikian dengan menaruh semua bahan langsung ditimbun di atas bahan
terakhir dan dengan lapisan tidak lebih dari 1,25 m.
17.4.6 Pasir, kerikil dan bahan batu tidak boleh dipindahkan dari timbunan, kecuali bila
dipakai dan diperlukan untuk meratakan jalan yang dapat dilalui oleh truk, untuk
menempatkan lapisan-lapisan berikutnya.
17.4.7 Pengangkutan bahan jangan menimbulkan dampak negatif terhadap arus lalu
lintas di jalan, Kontraktor supaya mengatur arus pengangkutan barang pada
waktu-waktu arus lalu lintas sepi.
PEKERJAAN PENGECATAN
20.1 Untuk pekerjaan pengecatan terlebih dahulu harus di amplas atau dihaluskan
dengan rata, yang merata pada bidang yang dilapisi.
21.1 Pekerjaan instalasi listrik harus sesuai dengan gambar rencana dan dikerjakan oleh
tenaga ahli yang telah memiliki sertifikat AKLI.
21.2 Semua kabel harus dibungkus dengan pipa PVC khusus kabel atau kabel khusus.
21.3 Pemasangan Lampu, Lampu yang digunakan adalah lampu lampu TL dan XL Watt,
ditempatkan sesuai dengan gambar rencana.
21.4 Semua bahan yang digunakan harus baru dan dalam kondisi baik dan dapat
diterima oleh direksi teknik.
21.5 Setelah instalasi terpasang maka harus dilakukan testing, apabila dalam testing
tersebut ada instalasi ada gangguan maka perbaikan tersebut menjadi jawab awab
kontraktor pelaksana.
BLOWER
Pekerjaan blower bersamaan dengan pengerjaan daerah flotasi
POMPA AIR
Pompa air menggunakan jenis pompa yang tahan asam dan mendapatkan referensi dari
pihak terkait atau yang di setujui oleh pihak owner.
INTALASI AIR
Instalasi air limbah mwenggunakan pipa 2” dari pipa baja tahan asam atau galvanis dan
pipa
PVC.
PENUTUP
5.1 Apabila dalam bestek (syarat–syarat pekerjaan) ini untuk uraian dan bahan–bahan
serta pekerjaan tidak disebut dalam perkataan atau kalimat diselenggarakan oleh
Pemborong” maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.
5.2 Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik bila ada bagian–bagian yang nyata
termasuk dalam pekerjaan ini tapi tidak dimasukan kata demi kata dalam bestek ini
maka harus dilaksanakan oleh Pemborong dan diterima sebagai hal yang
disebutkan.
5.3 Hal–hal lain yang belum tercantum dalam peraturan dan syarat–syarat ini akan diatur
kemudian secara musyawarah berdasarkan peraturan–peraturan lain yang lazim
dipergunakan dalam suatu pekerjaan pemborongan bangunan sepanjang tidak
bertentangan dengan rencana – rencana kerja dan syarat–syarat ini.
5.4 Selama masa operasional maka cost / pengeluaran ditanggung oleh pihak kontraktor
sampai dengan alat dinggap bisa operasi, melalui test sesuai dengan SK Gubernur
tentang Baku Mutu Limbah cair.
5.5 Semua pekerjaan dinyatakan selesai dan di terima apabila telah lulus uji baku
mutu dari pihak terkat dan kredibel atau yang ditunjuk oleh pihak direksi teknik atau
owner.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Penyediaan Fasilitas seperti :
1. Direksikeet/Kantor Lapangan
2. Gudang
3. Bengkel
4. Laboratorium
5. Mobilisasi
6. Papan Nama Proyek
7. Rambu-rambu Lalulintas
2. Pra Konstruksi
Kegiatan Pra Konstruksi dilakukan sebelum pekerjaan-pekerjaan konstruksi dilakukan.
Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu diantaranya :
a. PCM (Pre Construction Meeting)
b. Field Engineering (FE)
Urutan atau langkah dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
2. Galain Biasa
Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklarifikasikan sebagai galian
batu, galian struktur, galian sumber bahan dan galian perkerasan beraspal. Pekerjaan pada
paket ini dilakukan untuk pekerjaan perataan dan perapihan pada permukaan bahu jalan
dan pekerjaan lainnya.
Adapun asumsi pekerjaan, bahan dan alat yang digunakan beserta metoda
pelaksanaannya adalah sebgai berikut :
1. Asumsi pekerjaan secara manual. Faktor pengembangan bahan adalah 1,20.
2. Bahan yang digunakan : tidak ada bahan yang dipergunakan.
3. Alat yang digunakan : penggalian menggunakan alat bantu biasa berupa cangkul,
singkup, belincong dan roda dorong dan untuk pembuangan hasil galian menggunakan
Dump Truck kap. 3-4 m3.
4. Metoda pelaksanaannya sebagai berikut :
· Sebelum melakukan pekerjaan pembongkaran harus dibuat gambar request dan
diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui
· Tanah digali dengan menggunakan alat bantu biasa berupa cangkul, singkup,
belincong dan roda dorong.
3. Baja Tulangan U 24
Pekerjaan ini mencangkup pengadaan dan pemasangan baja tulangan untuk jalan masuk
ke jalan desa.
Tahapan Pekerjaan :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request dan diserahkan kepada
direksi untuk disetujui.
b. Baja tulangan dipotong dengan alat berbanding set dan dirangkai sesuai gambar
rencana.
c. Baja Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga beton yang menutupi bagian
luar baja tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah atau yang lainnya.
4. Beton K-250
Pekerjaan ini untuk Plat Dekert (Plat pada saluran) untuk jalan masuk desa.
Pelaksanaannya adalah sebagai berikut : Agregat Kasar dipilih sedemikian sehingga
ukuran partikel terbesar tidak lebih dari ¾ dari jarak minimum antara baja tulangan
dengan kayu acuan.
1. Beton K-250 dilaksanakan untuk plat deker (pada saluran).
2. Bahan material yang digunakan adalah agregat kasar, agregat halus dan air.
3. Lokasi pekerjaan disesuiakan dengan gambar rencana.
4. Prosedur pekerjaan :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request dan diserahkan kepada
direksi untuk disetujui.
b. Menyerhakan hasil pengujian material (mix design) Beton K-250 yah akan digunakan
dan harus sesuai dengan Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
c. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
5. Tahapan Pekerjaan :
· Bahan material yang akan digunakan Agregat Kasar, Agregta Halus dan Semen.
· Material tersebut dicampur dengan menggunakan concrete mixer dan diberi air yang
telah disediakan dengan alat water tank truck.
· Komposisi campuran sesuai dengan spesifikasi teknik
· Sebelum pemasangan harus dibuatkan bekisting dengan menggunakan kayu perancah
dan profil terlebih dahulu untuk memudahkan pemasangan sesuai dengan gambar.
· Setelah bekisting dan tulangan ssudah dipasang, maka pengecoran dilaksanakan dan
pemadatannya menggunakan alat concrete vibrator agar beton padat dan karakteristik
(kuat tekan) beton tercapai.
· Dalam proses pengecoran harus dibuatkan benda uji kubus beton untuk dilakukan
pengetesan dilaboratorium.
8. Timbunan Biasa
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai timbunan dasar sebelum timbunan pilihan
dilaksanakan yang mana diperlukan untuk mengisi celah pada pekerjaan pasangan batu
atau pekerjaan TPT selesai dilaksanakan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
· Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi
untuki untuk disetujui.
· Material dihampar dengan tenaga manusia.
· Hamparan timbunan disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum
pemadatan) dan dipadatkan lapis demi lapis dengan menggunakan stamper.
§ Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat Bantu.
9. Timbunan Pilihan
Pekerjaan Timbunan Pilihan digunakan sebagai timbunan pada pekerjaan Tembok
Penahan Tanah setelah timbunan biasa terlebih dahulu sudah dilaksananakan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
· Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi
untuki untuk disetujui
· Material dihampar dengan tenaga manusia.
· Hamparan timbunan disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum
pemadatan) dan di padatkan lapis demi lapis dengan menggunakan vibratory roller atau
stamper.
· Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi tepi hamparan dan
level permukaan dengan menggunakan alat bantu