Anda di halaman 1dari 2

Ceriakan Setiap Harimu dengan Memberi Senyum dan Memberi Pertolongan ke Sesama Teman

sebagai Wujud Penerapan Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah

Oleh: Putri Annisa Tyara Anggie


Kelas: 7C
E-mail: annisa.putri2012@gmail.com

Keberkahan dalam setiap aktivitas sehari-hari adalah tujuan setiap


orang, khususnya umat muslim. Keberkahan membawa perasaan tentram
dan memiliki nilai balasan (pahala) yang baik di sisi Tuhan. Jika tidak
berkah, hidup terasa kacau dan hati menjadi galau. Ketidakberkahan juga
mempengaruhi tingkah laku dan pola berpikir seseorang.

Siswa yang sering nakal disekolah atau suka mengganggu temannya,


boleh jadi, ada ketidak berkahan dalam hidupnya. Dan ketidakberkahan
itu harus segera diselidiki dan dituntaskan agar siswa tersebut tidak
menjadi siswa yang buruk perangainya.

Pergaulan sehari-hari dengan sesama teman, dapat kita arahkan


dengan mengacu pada enam nilai Penguatan Pendidikan Karakter yang
disingkat dengan Relina Mandigo Insan (Religius, Nasionalis, Mandiri,
Gotong Royong, Integritas dan Santun) untuk menjadi pergaulan yang
penuh dengan keberkahan.

Secara religius, menurut agama saya, kita dianjurkan untuk memberi


senyuman kepada setiap orang.
Karena di dalam senyuman ada nilai
ibadah dan nilai sedekah. Senyuman
memberi energi positif dari satu orang
ke orang yang lain. Secara psikologis,
orang yang diberi senyuman akan
merasa aman, dihormati dan dikasihi. Pun, dengan orang yang
membenci atau memusuhi kita, dalam agama saya, tetap
dianjurkan untuk berbuat baik kepada mereka.

Bentuk kasih sayang lebih lanjut adalah dengan memberikan jabatan tangan. Eits, tapi tunggu
dulu ya.... Karena kita hampir semuanya sudah melewati tanda kedewasaan (baligh istilahnya dalam
agama saya), maka, khusus untuk yang lain jenis dan bukan bersaudara, tidak
diperbolehkan bersentuhan secara langsung. Hal ini baik, kok. Karena, secara
ilmiah, jabat tangan dengan lawan jenis, dapat meningkatkan ketertarikan
dengan lawan jenis. Hal itu sangat berbahaya dan dapat mengantarkan menuju
ke perbuatan dosa. Dan perbuatan dosa, adalah jauh dari keberkahan. Oleh
karena itu, tidak diperbolehkan.

Dijelaskan dalam agama saya,efek dari memberi atau saling berjabat tangan adalah merontokkan
dosa yang terjadi pada kedua pihak yang bersalaman. Secara psikologis, orang yang bersalaman akan
merasa adanya ikatan yang kuat dalam diri mereka. Mereka merasa dalam hubungan yang aman,
harmonis dan saling menghargai.

1
Baiklah, kita lanjtkan dengan nilai selanjutnya, yaitu nasionalis.Nilai ini harus kita miliki dan kita
sadari. Karena kebanggaan akan berbangsa Indonesia, juga berarti menerima adanya keanekaragaman
suku, budaya dan agama yang ada di Indonesia. Menjalin pergaulan
tanpa memandang dari mana asal usul mereka dan status sosialnya
merupakan wujud dari nilai nasionalis. Kalau kita mau berfikir sih,
itu semua Tuhan yang mengatur. Kita dilahirkan di suku apa, kita
tidak akan pernah tahu. Dan tidak pernah ada salahnya, kalau
misalnya seseorang jika dilahirkan dari suatu suku tertentu, dia akan
mendapatkan sifat negatif, seperti yang sudah ditempelkan orang
secara umum.

Dalam tinjauan agama saya, Tuhan menciptakan manusia dalam berbagai suku bangsa dengan
tujuan untuk saling mengenal dan bekerjasama. Dengan mengenal dan bekerjasama, terbangunlah
suatu keberkahan. Jika saling menghujat dan bahkan saling berseteru, ketidakberkahan yang akan
diterima.

Nilai selanjutnya adalah Mandiri. Meski kita memiliki teman, kewajiban dan tanggung jawab kita,
harus kita kerjakan sendiri. Jangan sampai dibebankan ke teman kita. Bisa jadi akan menambah beban
seseorang. Dan itu menjadi suatu ketidakberkahan dalam hidup, akibat menyusahkan orang lain.
Jikapun, akhirnya membutuhkan bantuan kepada seseorang, terutama teman kita, kita dapat meminta
ijin dan menanyakan kesanggupan teman kita dalam memberi bantuan kepada kita.

Nilai Gotong Royong dan Integritas didalam suatu pergaulan,


boleh jadi seseorang merasa aman dalam suatu komunitasnya. Dia
akan merasa kuat kalau dalam lingkungan gang atau komunitasnya.
Namun, jika dalam posisi sendiri, dia merasa tidak berdaya. Kekuatan
dalam suatu komunitas, bisa jadi digunakan untuk melakukan hal
yang negatif, seperti pengeroyokan dan mem-bully seseorang. Hal ini
tidak membawa keberkahan. Kerjasama dari komunitas banyak teman,
diarahkan untuk melalukan hal-hal yang positif, seperti bakti sosial ke
daerah bencana atau ke seseorang yang membutuhkan.

Dalam Nilai Santun, setiap perbuatan, kata-kata dan tingkah laku harus sesuai dengan norma atau
aturan yang diterapkan pada setiap daerah. Bisa jadi, norma di daerah tertentu, akan tidak sama
dengan daerah yang lain. Kita wajib mengetahui latar belakang dan budaya yang dimiliki oleh teman
kita, sebelum kita melakukan komunikasi dan kerjasama dengan mereka.

Itulah tinjauan pergaulan sesama teaman yang dapat dilihat dari masing-masing nilai dari
penerapan penguatan pendidikan karakater. Marilah kita jaga, pergaulan kita dengan sesama, menjadi
harmonis dan penuh keberkahan.

Salam Literasi.

Anda mungkin juga menyukai