Kerangka Acuan Kerja PTMP Kaur 2017
Kerangka Acuan Kerja PTMP Kaur 2017
(KAK)
KABUPATEN KAUR
1. LATAR BELAKANG
Saat ini sampah menjadi salah satu permasalahan besar disetiap negara. Timbulan sampah akan terus
bertambah seiring dengan pertumbuhan populasi manusia serta semakin tinggi dan kompleksnya kegiatan
manusia. Timbunan sampah yang semakin besar dari hari ke hari akan mengurangi ruang dan mengganggu
aktivitas manusia sehingga menurunkan kualitas hidup manusia karena permasalahan timbulan sampah.
Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber
hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat
mempunyai nilai yang negatif karena dalam penanganannya, baik untuk membuang atau membersihkannya
Produktivitas sampah dari waktu ke waktu terus terjadi pertambahan volumenya. Sampah yang
diproduksi terdiri dari sampah yang dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang. Sampah yang
dapat didaur ulang secara alami tidak merusak lingkungan. Sampah yang tidak dapat didaur ulang secara
alami akan merusak lingkungan, untuk penanggulangannya perlu dilakukan pengolahan secara khusus.
Seiring dengan isu pemanasan global maka pengelolaan sampah dengan sistem open dumping sudah tidak
diizinkan lagi. Pengelolaan sampah dengan sistem open dumping menyebabkan polusi udara, air dan tanah.
Guna meminalisir dampak lingkungan dan memberikan nilai tambah pada masyarakat dan lingkungan
pengelolaan sampah dilakukan dengan beberapa sistem yang lebih aman diantaranya dengan sistem
sanitary landfill.
Masalah yang sering muncul dalam penanganan sampah Wilayah adalah masalah biaya operasional
yang tinggi dan semakin sulitnya ruang yang pantas untuk pembuangan. Sebagai akibat biaya operasional
yang tinggi, kebanyakan Wilayah- Wilayah di Indonesia hanya mampu mengumpulkan dan membuang
sekitar 60% dari seluruh produksi sampahnya. Dari 60% ini, sebagian besar ditangani dan dibuang dengan
cara yang tidak saniter, boros dan mencemari. Untuk mendapatkan tingkat efektifitas dan efisiensi yang
tinggi dalam penanganan sampah di Wilayah, maka dalam pengelolaannya harus cukup layak.
dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah sudah saatnya ditinggalkan dan
diganti dengan paradigma baru pengelolaan sampah. Paradigma baru memandang sampah sebagai sumber
daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan, misalnya, untuk energi, kompos, pupuk
ataupun untuk bahan baku industri (UU No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah).
dinyatakan bahwa masalah persampahan telah sepenuhnya menjadi tanggung jawab Daerah dan diwajibkan
untuk menyelenggarakan penanganan persampahan termasuk TPA secara lebih memadai, untuk kondisi
tertentu TPA regional juga wajib dilaksanakan. Berdasarkan PP 16/2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum yang merupakan amanat UU 7/2004 tentang Sumber Daya Air, mengutamakan
penanganan sampah dalam rangka perlindungan air baku air minum dan mensyaratkan dilakukannya
metode pembuangan akhir sampah dengan metode lahan urug terkendali (Wilayah sedang/kecil) dan lahan
urug saniter (Wilayah metropolitan dan besar) dengan mewajibkan zona penyangga di sekeliling TPA dan
persampahan yang seharusnya dimiliki oleh semua Wilayah /kabupaten khususnya Kabupaten Kaur sebagai
dasar pengelolaan baik untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Perencanaan tersebut
meliputi Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan (PTMP) yang dapat menggambarkan
perencanaan penanganan sampah jangka panjang dari sumber sampai TPA termasuk skenario
kelembagaan dan perkiraan biaya investasi, Studi Kelayakan untuk menilai kelayakan suatu kegiatan atau
program penanganan sampah dari segi teknis, ekonomis dan layak lingkungan serta Perencanaan Detail
Maksud dari kegiatan ini adalah menyiapkan Manajeman Persampahan, Perencanaan Teknis
Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah Manajemen Persampahan dan Perencanaan Teknis Persampahan,
dan terciptanya sistem Pemrosesan Akhir sampah ramah lingkungan di Kabupaten Kaur.
a. Tersedianya Bantuan Teknis dan Perencanaan Teknis di Kabupaten Kaur secara terpadu dan
b. Tersedianya kajian/telaahan rencana pengelolaan TPA sampah yang akan dijadikan Standard
4. DASAR HUKUM
g. Permen PU No. 19/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat
h. Permen PU No. 03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan sarana Persampahan dalam
penanganan Sampah Rumah tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
Pengguna Jasa Paket Perencanaan Teknis Dan Manajemen Persampahan (PTMP) Kabupaten Kaur
Tahun 2017 adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Kabupaten Kaur.untuk sub bidang jasa konsultansi memakai jasa perencanaan wilayah dengan kode
kegiatan PR.102.
Dana untuk pelaksanaan kegiatan berasal dari APBD Tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Kaur, dengan
7. LINGKUP KEGIATAN
A. Pengumpulan Data
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pengumpulan data adalah pengumpulan data primer dan
data sekunder.
langsung ke lapangan.
2) Pengumpulan data sekunder diperoleh dari data yang telah ada di Pemerintahan Kabupaten
lokasi dan data-data yang diperlukan untuk kegiatan. Selain itu data-data dari lembaga lain
juga dibutuhkan untuk menambah dan memperkaya kegiatan agar dapat menjadi applicable
B. Survey
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap survey adalah melakukan pengecekan dan pengukuran
lapangan dari data sekunder yang ada dan melakukan pendataan terhadap kondisi existing dan
Lokasi
Luas
Batas-batas
Kondisi tanah
Produksi Sampah
Persebaran sampah
c. Membuat gambar detail instalasi pengolahan air limbah di TPA sebelum dibuang ke alur atau
tempat lain.
f. Menyusun SOP.
Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan perencana harus menyediakan tenaga yang memenuhi
ketentuan, baik ditinjau dari segi lengkap (besar) maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. Tenaga-tenaga
ahli yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan minimal terdiri dari (kualifikasi masing-masing tenaga ahli
Ketua Tim, berbasis keilmuan Planologi atau Ilmu Geodesi yang berpengalaman dan ahli dalam
pengalaman 3 (Tiga) tahun dibidang tata lingkungan, mempunyai sertifikat ahli perencanaan wilayah/
dan mempunyai pengalaman sebagai ketua tim serta memahami proses Perencanaan Teknis dan
Manajemen Persampahan dengan segala permasalahannya, dan dapat memimpin tim perencanaan
Sarjana Teknik Sipil minimal Strata1 (S1) dengan pengalaman minimal 5 (Lima) tahun dibidang
penanganan masalah lingkungan, mempunyai pengalaman sebagai tim serta memahami proses survey
Sarjana ilmu/teknik Lingkungan atau ilmu Biologi minimal Strata1 (S1) dengan pengalaman 10
(sepuluh) tahun atau S2 dengan pengalaman 5 tahun dibidang penanganan masalah persampahan
,serta mempunyai pengalaman sebagai tim dengan kemampuan memahami proses survey yang
berkaitan dengan masalah persampahaan .Jumlah ahli ilmu/teknik lingkungan atau ahli biologi
Sarjana Ekonomi pembangunan atatau ilmu sosiologi minimal Strata1 (S1) dengan pengalaman
minimal 5 (lima) tahun dibidang penanganan masalah social dan ekonomi, mempunyai pengalaman
sebagai tim serta memahami masalah yang berkaitan dengan social dan ekonomi. Jumlah ahli sosail
Agar tujuan ini berhasil maka penyedia jasa konsultansi harus menyerahkan beberapa laporan yaitu :
1) Laporan Pendahuluan
Berisikan maksud dan tujuan, gambaran umum proyek, serta metodologi Perencanaan Teknis
tertulis pada laporan pendahuluan diserahkan paling lambat 30 (Tiga Puluh ) hari sejak dikeluarkan
SPMK.
2) Laporan Antara
keseluruhan maupun per kegiatan, masalah-masalah yang dihadapi dan rencana kerja berikutnya. Selain
itu diuraikan juga hambatan-hambatan yang dihadapi dan rencana penyelesaiannya. Laporan ini antara
3. Foto-foto lokasi
Laporan Antara dibuat pada kertas HVS berukuran A4 diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku
laporan harus dilaporkan paling lambat 60 (Enam Puluh) hari sejak dikeluarkan SPMK.
3) Laporan Akhir
Laporan akhir ini merupakan laporan final yang berisi hasil perbaikan dan penyempurnaan dari
laporan antara dan hasil dari penataan kawasan. Laporan Akhir dibuat pada kertas HVS berukuran A4,
dan untuk gambar dari hasil perencanaan dillampirkan dalam kertas A3. CD / DVD gambar dan laporan
diterbitkan sebanyak 5 (lima) CD / DVD dan buku laporan harus dilaporkan paling lambat 90 (Sembilan
dengan tim teknis Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Kaur/Direksi
untuk mencapai hasil yang maksimal dan setiap laporan hasil pekerjaan diadakan pembahasan laporan
Untuk menghasilkan perencanaan yang baik dan ideal maka dilakukan persentasi oleh penyedia
jasa yaitu persentasi laporan pendahuluan, persentasi laporan antara dan persentasi laporan akhir
dimaksudkan sebagai bahan masukan dalam tahapan jasa konsultasi dari Dinas/Instansi yang terkait.
5) Waktu Pelaksanaan
Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan pekerjaan adalah 90 (Sembilan Puluh) hari Kalender.
JADWAL KEGIATAN
PERENCANAAN TEKNIS DAN MANAJEMEN PERSAMPAHAN (PTMP)
KABUPATEN KAUR
Waktu : 90 ( Sembilan Puluh ) Hari Kalender
6) Keluaran (Output)
Output/Keluaran Konsultan berupa hasil karya yang berupa Dokumen Perencanaan dan