Anda di halaman 1dari 8

ETHICS, FRAUD, AND INTERNAL CONTROLS

A. Isu Etika dalam Bisnis


1. Etika Bisnis
Etika berkenaan dengan prinsip-prinsip prilaku individu gunakan dalam
memmbuat pilihan dan menuntun prilaku mereka dalam situasi yang
melibatkan konsep dari benar dan salah.
2. Membuat Keputusan Etis
Organisasi bisnis memiliki konflik di dalam proses pertanggungjawaban untuk
tenaga kerja, pemegang saham, pelanggan, dan publik. Setiap keputusan
utama memiliki konsekuensi yang berpotensi untuk merugikan dan
menguntungkan bagi konsekuennya. Mencari keseimbangan diantara
konsekuennnya merupakan tanggung jawab seorang manajer yang etis.
3. Etika Komputer
Penggunaan dari teknologi informasi dalam bisnis mempunyai dampak utama
pada masyarakat dan dengan demikian menimbulkan masalah-masalah etis
yang signifikan mengenai kejahatan computer, kondisi kerja, privasi, dan
masih banyak. Etika computer adalah analisis dari alam dan dampak soosial
dari teknologi computer dan sesuai formulasi dan kebenaran kebijakan untuk
pengguna etika seperti teknologi. Ini termasuk tentang software seperti
halnya hardware dan perhatian tentang sambungan jaringan computer
seperti halnya diri mereka.

B. Penipuan dan Akuntan


1. Definisi dari Penipuan
Penipuan / kecurangan (fraud) merujuk pada penyajian yang salah atas
suatu fakta yang dilakukan oleh suatu pihak ke pihak lain dengan tujuan
membohongi dan membuat pihak tersebut meyakini fakta tersebut walaupun
merugikannya. Berdasarkan hukum perdata, tindakan penipuan harus
memenuhi lima kondisi berikut ini yaitu, penyajian yang salah, fakta yang
material, niat, keyakinan yang dapat dijustifikasi, dan kerusakan atau
kerugian.
ETHICS, FRAUD, AND INTERNAL CONTROLS

2. Segitiga Penipuan
Segitiga penipuan terdiri atas tiga faktor yang berkontibusi atau
berhubungan dengan penipuan manajemen atau karyawan, yaitu:
(1) tekanan keadaan,
(2) peluang,
(3) karakteristik peribadi (integritas).
Berikut adalah yang menunjukkan ketiga hal diatas:

Figure: Fraud Triangle

Pressure Opportunity
No Fraud

Pressu

Ethics

Fraud
3. Kerugaian Keuangan Akibat Penipuan
ETHICS, FRAUD, AND INTERNAL CONTROLS

Penelitian yang dipublikasikan oleh ACFE (Association of Certified Fraud


Examiners) di tahun 2010 mengestimasikan kerugian dari penipuan dan
penyalagunaan adalah 5 persen pendapatan per tahun. Biaya sesungguhnya
dari penipuan sulit untuk diukur karena sejumlah alasan, seperti: tidak
semua penipuan terdeteksi, dari semua penipuan yang terdeteksi tidak
semua dilaporkan, dalam banyak kasus penipuan hanya dapat dikumpulkan
informasi yang tidak lengkap, informasi tidak disebarkan dengan benar ke
pihak manajemen atau ke badan penegak hukum, dan seringkali, perusahaan
memutuskan untuk tidak melakukan tuntutan hukum atau pengadilan
terhadap pelaku penipuan.
4. Pelaku Penipuan
a. Berdasarkan Posisi biasanya dilakukan oleh individu yang berada dalam
posisi yang paling tinggi dan memiliki akses terbesar atas dana dan
aktiva perusahaan.
b. Berdasarkan gender: walaupun gambaran demografis berubah, terdapat
lebih banyak pria daripada wanita yang menempati posisi berotoritas
dalam perusahaan, hingga memberikan pria akses yang lebih besar ke
aktiva.
c. Berdasarkan umur: karyawan yang lebih tua cenderung menempati
posisi yang lebih tinggi tingkatnya dan karenanya biasanya memiliki
akses yang lebih besar ke aktiva perusahaan.
d. Berdasarkan pendidikan: pada umumnya, mereka yang memiliki
pendidikan lebih tinggi menempati posisi yang lebih tinggi dalam
perusahaan, dan karenanya memiliki akses yang lebih besar atas dana
perusahaan dan aktiva perusahaan.
e. Berdasarkan Kolusi terjadi ketika orang-orang dalam posisi yang penting
berkolusi, mereka menciptakan peluang untuk mengendalikan atau
mendapatkan akses ke berbagai aktiva, yang tidak mungkin terjadi jika
tidak berkolusi.
5. Skema Penipuan
ETHICS, FRAUD, AND INTERNAL CONTROLS

Tiga kategori umum skema penipuan adalah: laporan tipuan, korupsi,


penyalaginaan aktiva.
a. Laporan Tipuan
1) Masalah yang Mendasari
Rangkaian peristiea yang diwakili oleh jatuhnya Enron, Worldcom
dan Adelphia menyebabkan banyak pertanyaaan apakah hukum
sekuritas federal yang ada memadai untuk memastikan
pengungkapan keuangan secar penuh dan wajar oleh perusahaan
publik. Berbagai dasar masalah berikut ini adalah akar
permasalahan.
2) Undang-Undang Sarbanes-Oxley
Aturan pertama ini akan secara fundamental mengubah cara
perusahaan publik menjalankan bisnis dan bagaimana profesi
akuntansi melakukan fungsi pembuktiannya. Hukum tersebut
memberikan kerangka kerja untuk memodernisasi serta aturan audit
perusahaan publik. Perubahan utama yang dibuat berkaitan dengan
(1) pembuatan komite audit, (2) independensi auditor, (3) tata
kelola perusahaan dan tanggung jawab perusahaan, (4) keharusan
untuk pengungkapan, (5) penalti untuk penipuan dan berbagai
pelanggaran lainnya.
b. Korupsi
Korupsi melibatkan eksekutif, manajer, atau karyawan perusahaan dalam
bentuk kolusi dengan pihak luar. Penelitian oleh ACFE
mengidentifikasikan empat jenis umum korupsi:
1) Penyuapan. Penyuapan melibatkan pemberiaan, penawaran,
permintaan, atau penerimaan berbagai hal yang bernilai untuk
memengaruhi seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban
utamanya.
2) Hadiah Ilegal. Hadiah ilegal melibatkan pemberian, penerimaan,
penawaran, atau permintaan atas sesuatu yang bernilai karena
tindakan resmi yang telah dilakukan.
ETHICS, FRAUD, AND INTERNAL CONTROLS

3) Konflik Kepentingan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang


karyawan bertindak atas nama pihak ketiga melaksanakan
kewajibannya atau memiliki kepentingan pribadi dalam aktivitas
yang dilakukan.
4) Pemerasan Secara Ekonomi, yaitu penggunaan (atau mengancam
menggunakan) tekanan (termasuk sanksi ekonomi) oleh seseorang
atau perusahaan untuk mendapatkan sesuai yang bernilai.
c. Penyalagunaan Aktiva
Contoh berbagai skema penipuan yang melibatkan penyalagunaan aktiva
dijelaskan dalam bagian berikut ini.
1) Pembebanan ke Akun Beban. Pencurian aktiva menciptakan
ketidakseimbangan dalam persamaan akuntansi, yang harus
disesuaikan oleh pelaku kejahatan tersebut jika ingin pencuri itu
tidak terdeteksi; cara yang paling umum dilakukan untuk menutupi
ketidakseimbangan tersebut adalah membebankan aktiva ke akun
beban serta mengurangi ekuitas dalam jumlah yang sama.
2) Gali Lubang Tutup Lubang. Ini melibatkan penggunaan cek para
pelanggan,yang diterima untuk pembayaran tagihan mereka, untuk
menutupi uang yang sebelumnya dicuri oleh karyawan.
3) Penipuan Transaksi, ini melibatkan penghapusan, pengubahan, atau
penambahan transaksi yang tidak benar untuk mengalihkan aktiva
ke pelaku penipuan.

C. Konsep dan Prosedur Pengendalian Internal


Sistem pengendalian internal terdiri atas berbagai kebijakan, praktik, dan
prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan umum
yaitu Menjaga aktiva perusahaan, Memastikan akurasi dan keandalan catatan
serta informasi akuntansi, Mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan,
dan Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh
pihak manajemen.
1. Memodifikasi Asumsi
ETHICS, FRAUD, AND INTERNAL CONTROLS

Empat asumsi dasar tambahan yang membimbing para desainer serta


auditor sistem melakukan pengendalian internal:
a. Tanggung Jawab Manajemen. Konsep ini meyakinkan bahwa pembuatan
dan pemeliharaan sistem pengendalian internal adalah tanggung jawab
manajemen.
b. Jaminan yang Wajar. Sistem pengendalian internal harus menyediakan
jaminan yang wajar bahwa keempat tujuan umum pengendalian internal
terpenuhi secara efektif dari segi biaya.
c. Metode Pemrosesan Data. Prosedur pengendalian digunakan untuk
d. Keterbatasan. Setiap pengendalian internal memiliki keterbatasan dalam
efektifitasnya. Hal ini meliputi kemungkinan kesalahan, pelanggaran,
pelanggaran manajemen, berubahnya kondisi.
2. Eksposur dan Resiko
Keberadaan atau kelemahan pengendalian disebut sebagai eksposur.
Eksposur, yang diilustrasikan sebagai celah dalam pelindung pengendalian
dalam figur dibawah, meningkatkan resiko perusahaan mengalami kerugian
keuangan atau kerugian akibat peristiwa yang tidak diinginkan. Kelemahan
dalam pengendalian internal dapat mengekspos perusahaan ke satu atau
lebih jenis resiko berikut ini yaitu penghancuran aktiva, pencurian aktiva,
kerusakan informasi atau sistem informasi, gangguan sistem informasi.

3. Model Pengendalian Internal untuk Pencegahan-Pendeteksian-Perbaikan


a. Pengendalian Pencegahan, yaitu teknik pasif yang didesain untuk
mengurangi frekuensi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
ETHICS, FRAUD, AND INTERNAL CONTROLS

b. Pengendalian Pemeriksaan, yang membentuk lini pertahanan kedua. Ini


adalah berbagai bentuk alat, teknik, dan prosedur yang didesain untuk
mengidentifikasi serta mengekspos berbagai peristiwa yang tidak
diinginkan dan yang lepas dari pengendalian pencegahan.
c. Pengendalian Perbaikan, yaitu tindakan yang diambil untuk membalik
berbagai pengaruh kesalahan yang terdeteksi dalam tahap sebelumnya.

D. COSO Pengendalian Internal


COSO framework terdiri dari lima komponen; lingkungan kontrol, resiko tugas,
informasi dan komunikasi, monitoring, dan aktivitas kontrol.
1. Lingkungan Kontrol
Lingkungan kontrol adalah fondasi untuk empat komponen kontrol lainnya.
Element paling penting dari lingkungan kontrol adalah:
a. Nilai integritas dan etika dari manajemen.
b. Struktur organisasi.
c. Partisipasi dari Board Of Directors organisasi dan audit committee, jika
seseorang keuar.
d. Filosofi manajemen dan model operasi.
e. Prosedur untuk mendelegasi tanggung jawab dan otoritas.
f. Metode manjemen untuk meilai kinerja.
g. Pengaruh eksternal seperti pemeriksaan oleh lembaga legulator.
h. Kebijakan organisasi dan praktek untuk mengolah sumber daya manusia.
ETHICS, FRAUD, AND INTERNAL CONTROLS

2. Resiko Tugas
Organisasi harus melakukan sebuah penilaian resiko untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengelolah resiko berhubungan untuk pelaporan
keuangan.
3. Informasi Dan Komunikasi
System informasi akuntansi terdiri dari catatan dan metode digunakan untuk
memulai, mengidentifikasi, menganalisis, mengklasifikasi, dan mencatat
transaksi organisasi dan perhitungan terkait dengan aset dan kewajiban.
4. Monitoring
Manajemen harus menetukan bahwa kontrol internal adalah fungsi
sebagaimana dimaksudkan. Monitoring adalah proses dengan kualitas dari
design kontrol internal dan aperasi dapat dinilai.
5. Aktivitas Kontrol
Kontrol aktivitas adalah kebijakan dan prosedur digunakan untuk memastikan
bahwa sesuai perlakuan diambil untuk persettujuan dengan diidentifikasinya
resiko organisasi.

Anda mungkin juga menyukai