1. Kesetimbangan Dinamis
Reaksi yang berlangsung setimbang bersifat dinamis, artinya reaksinya berlangsung
terus-menerus dalam dua arah yang berlawanan dan dengan laju reaksi yang sama. Contoh
kesetimbangan dinamis dalam kehidupan sehari-hari dapat digambarkan pada proses penguapan
air. Bila air dipanaskan dalam wadah tertutup rapat, airnya lama kelamaan akan habis berubah
menjadi uap air. Tetapi belum sempat habis, uap air yangnaik ke atas mengalami kejenuhan
sehingga akan jatuh kembali menjadi embun. Apabila dibiarkan terus-menerus, kecepatan
menguapnya air akan sama dengan kecepatan mengembunnya uap air menjadi air. Pada saat itu,
tercapai keadaan setimbang dimana tidak nampak lagi adanya perubahan ketinggian air dalam
wadah tertutup tersebut.
Karena kesetimbangan bersifat dinamis, maka suatu reaksi yang berada dalam keadaan
setimbang dapat mengalami gangguan oleh faktor-faktor tertentu yang mengakibatkan terjadi
pergeseran kesetimbangan.
2. Reaksi Dapat Balik
Sebenarnya semua reaksi dapat balik. Misalnya bila bensin bakar akan menghasilkan gas
CO2 dan H2O disertai dengan energi yang besar. Dalam kondisi yang luar biasa, bila orang mau
mengeluarkan energi yang sangat besar dan melalui prosedur yang sempurna maka sangatlah
mungkin membuat bensin dari gas-gas yang dihasilkan itu. Kenyataan menunjukkan bahwa
upaya demikian tidak ekonomis, tidak praktis, dan tidak mempunyai nilai tambah. Dalam
laboratorium beberapa hasil reaksi dapat langsung direaksikan menjadi reaktan kembali. Semua
reaksi yang hasilnya dapat dikembalikan ke pereaksi semua disebut reaksi dapat balik.
3. Keadaan Setimbang atau Kesetimbangan
Bagaimana jika reaksidiatas dilakukan dalam ruang tertutup? Reaksi akan segera terjadi
pada saat gas H2 dan bijih besi Fe3O4 dipanaskan dan terjadi Fe dan uap H2O. Tetapi segera
setelah uap H2O dan Fe terbentu atau terjadi reaksi yang lambat. Makin banyak uap H2O dan Fe
terjadi makin cepat pula terjadi Fe3O4 dan gas H2O . Suatu saat akan terjadi, yaitu laju reaksi
kedua reaksi tersebut di atas menjadi sama. Pada saat itu pula konsentrasi-konsentrasi Fe3O4.,H2,
Fe, dan H2O tidak berubah tau tetap. Pada keadaan semacam itu terjadilan kesetimbangan kimia.
Dengan demikian, apa bila suatu reaksi dapat balik dan reaksi maju dan reaksi balik berlangsung
dengan laju yang sama maka terjadilah keadaan reaksi yang disebut kesetimbangan kimia.
Demi praktisnya maka kedua reaksi diatas dapat ditulis dengan menggunakan 2 arah
panah.
FE3O4(s) + 4H2(g) ↔ 3FE(s) + 4 H2O(g)
Reaksi ke kanan disebut reaksi maju.Reaksi ke kiri disebut reaksi balik. Secara
makroskopik pada keadaan setimbang tidak terlihat terjadi perubahan, konsentrasi zat-zat tidak
berubah, karena laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik. Tetapi, secara mikroskopik pada
keadaan setimbang pembentukan Fe(s) dan H2O dan pembentukan FE3O4 (s) dan H2(g) selalu
terjadi. Keadaan seperti itu disebut kesetimbangan kimia.
Pada saat reaktan berkurang laju reaksi maju menurun sedang pada saat itu hasil reaksi
bertambah dan laju reaksi balik naik. Pada saat reaksi mencapai titik tertentu yang menunjukkan
laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik maka kesetimbangan kimia terjadi.
B. Tetapan kesetimbangan
Kesetimbangan homogen adalah suatu kesetimbangan yang hanya terdiri atas satu fasa
atau reaksi dalam dimana semua spesies pereaksi ada dalam fase yang sama . Salah satu contoh
kesetimbangan homogen yaitu :
H2O + I2 ↔2HI
2SO2 + O2 ↔ 2SO3
Gas A dan B bereaksi membentuk C dan D. Pada saat setimbang, kecepatan reaksi
pembentuk gas C dan D adalah sama dengan pembentukan gas A dan B. Reaksi ini dapat
dinyatakan dengan persamaan :
A(g) + B(g) ↔ C(g) + D(g)
V1 adalah kecepatan reaksi pembentukan gas C dan D. V2 adalah kecepatan reaksi pembentukan
gas A dan B.
Pada saat setimbang :
[C][D]
K = [A][B]
Harga K adalah tetap pada temperatur tertentu yang sama. Untuk reaksi pada temperatur tetap,
secara umum dinyatakan dengan persamaan :
mA + nB ↔ pC + qD
[𝐂]𝐩 [𝐃]𝐪
Kc= [𝐀]𝐦 [𝐁]𝐧
1. Hubungan Kp dan Kc
Persamaan keadaan gas ideal dapat ditulis sebagai berikut :
P = ( n/V ) RT
Karena ( n/V ) = konsentrasi (C), maka P = CRT
Untuk reaksi A(g) + B(g) ↔ C(g) + D(g)
Harga Kp menjadi :
Kp = Kc x (RT)∆n