Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang
tidak sedikit. Dalam pelaksanaannya diarahkan untuk berlandaskan kepada
kemampuan sendiri, disamping memanfaatkan dari sumber lainnya sebagai
pendukung. Sumber dari luar tidak mungkin selamanya diandalkan untuk
pembangunan. Oleh sebab itu, perlu ada usaha yang sungguh-sungguh untuk
mengarahkan dana investasi yang bersumber dari dalam yaitu tabungan
masyarakat, tabungan pemerintah ,dan penerimaan devisa. Untuk mengatasi
kelangkaan dana itu banyak Negara yang sedang berkembang terlibat dengan
pinjaman luar negeri. Meskipun disadari tabungan masyarakat di Negara sedang
berkembang masih rendah dibanding dengan negara-negara maju, tetapi yang
lebih penting dalam era pembangunan ini adalah mengusahakan efektifitas
pengerahan tabungan masyarakat itu kepada sektor-sektor yang produktif. Pasar
modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat
pembangunan suatu negara. Apabila pengarahan dana masyarakat melalui
lembaga-lemabaga keuangan maupun pasar modal sudah dapat berjalan dengan
baik, maka dana pembangunan yang bersumber dari luar negeri makin lama
makin dikurangi.
.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas dapat dirumusk
an rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian investasi dan jenis-jenisnya?
2. Apa pengertian dari pasar modal?
3. Bagaimana peran pasar modal di Indonesia?
4. Bagaimana sejarah pasar modal di Indonesia?
5. Apa saja macam-macam dari pasar keuangan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui Pengertian Investasi dan Jenisnya.
2. Untuk Mengetahui Pengertian Pasar Modal.
3. Untuk Mengetahui Peran Pasar Modal di Indonesia.
4. Untuk Mengetahui Sejarah Pasar Modal di Indonesia.
5. Untuk Mengetahui Macam-Macam dari Pasar Keuangan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN INVESTASI DAN JENIS-JENIS INVESTASI


Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktriva yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan
dimasa-masa yang akan datang. Keputusan penanaman modal tersebut dapat
dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang memiliki dana. Investasi dalam arti
luas memiliki 2 bagian utama yaitu: investasi dalam bentuk aktiva riil (real assets)
dan investasi dalam bentuk surat-surat berharga atau sekuritas (marketable securities
atau financial assets). Aktiva rill adalah aktiva berujud seperti emas, perak, intan,
barang-barang seni dan real estate. Sedangkan aktiva finansial adalah surat-surat
berharga dan pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva rill yang dikuasai oleh suatu
entitas. Diantara kedua jenis investasi tersebut, dalam buku ini hanya akan membahas
aktiva finansial saja.
Pemilikan aktiva finansial dalam rangka investasi pada sebuah entitas dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu: investasi langsung (direct investing) dan investasi
tidak langsung (indirect investing). Investasi langsung diartikan sebagai suatu
pemilikan surat-surat berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi
telah go public dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupa penghasilan
deviden dan capital gains. Sedangkan investasi tidak langsung terjadi bilamana surat-
surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi
(investment company) yang berfungsi sebagai perantara. Pemilikan aktiva tidak
langsung dilakukan melalui lembaga-lembaga keuangan terdaftar, yang bertindak
sebagai perantara atau intermediary. Dalam peranannya sebagai investasi tidak
langsung, pedagang perantara (pialang) mendapatkan deviden dan capital gain seperti
halnya dalam investasi langsung, selain itu juga akan memperoleh penerimaan berupa
capital gain atas hasil perdagangan portofolio yang dilakukan oleh perusahaan
perantara tersebut.

2.2 PENGERTIAN PASAR MODAL


Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang
terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga
perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.
Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang
dipersiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis surat
berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara perdagangan efek. Dalam

2
rangka memahami pasar modal, pembaca buku ini diharapkan tidak hanya melihat
bentuk pasar modal dengan wawasan sempit, tetapi dalam perspektif yang luas.
Berdasar pandangan yang luas, pembaca akan dapat memahami bagaimana sistem
keuangan dalam sautu negara beroperasi.
Pasar modal yang diuraikan dalam buku ini adalah tempat pertemuan antara
penawaran dengan permintaan surat berharga. Di tempat inilah para pelaku pasar
yaitu individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (sur plus
funds) melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten.
Sebaliknya, ditempat itu pula perusahaan (entities) yang membutuhkan dana
menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas
dipasar modal sebagai emiten. Dengan wawasan yang luas, proses transaksi pada
dasarnya oleh lokasi dan dinding gedung pasar modal, mengingat transaksi dapat
terjadi dimanapun juga. Meskipun demikian, dalam rangka menciptakan iklim usaha
yang sehat dan dapat dipercaya, maka transaksi diatur dalam kerangka sistem yang
terpadu dibawah kendali suatu pasar modal yang seacara legal dijamin oleh undang-
undang negara. Tanpa jaminan kepaatian hukum dari negara, maka transaksi investasi
tidak akan terlaksana dan tidak akan menghasilkan iklim yang kondusif. Jaminan
yang diberikan negara akan mendorong pasar modal menjadi efisien.
Transaksi investasi atau jual beli surat berharga di pasar modal dapat
berbentuk:
1. Utang Berjangka (Jangka Pendek/Panjang). Utang berjangka (jangka
pendek/panjang) merupakan salah satu bentuk pendanaan dalam suatu entitas
(badan usaha) yang dilakukan dengan menerbitkan surat berharga dan dijual
kepada pemilik dana ataupun para pemodal. Penerbitan surat berharga
tersebut, dilakukan dengan cara mengeluarkan janji secara tertulis (notes)
kepada para pihak untuk meminjam dana dengan disertai kewajban membayar
sejumlah balas jasa berupa bunga. Janji tertulis semacam itu dimungkinkan
dan dijamin Hukum Dagang dan Hukum Perdata yang berlaku sah pada suatu
negara. Disamping itu mekanisme yang berlaku dalam pasar modal
memberikan jaminan kepada para pemodal/investor, bahwa emiten
merupakan entitas yang dapat dipercaya keandalannya dalam melunasi
kewajiban tersebut. Dalam rangka pendanaan utang jangka panjang dikenal
dua macam surat berharga, yaitu:
a) Surat obligasi, merupakan surat pengakuan utang oleh suatu
entitas (biasnya berbentuk badan usaha perseroan terbatas) dengan
disertai janji memberikan imbalan bunga dengan rate tertentu.

3
Obligasi berjangka biasanya mempunyai tanggal jatuh tempo yang
relatif panjang, diatas tiga tahun.
b) Sekuritas lainnya, terdiri dari berbagai jenis sekuritas yang
biasanya disebut sekuritas kredit, misalnya: right, waran, opsi dan
future. Sekuritas kredit mempunyai tanggal jatuh tempo relatif
pendek, yang disebut berjangka menengah yaitu 1 sampai 3 tahun.
2. Penyertaan. Penyertaan merupakan salah satu bentuk penanaman modal pada
suatu entitas (badan usaha) yang dilakukan dengan menyetorkan sejumlah
dana tertentu dengan tujuan untuk menguasai sebagai hak pemilikan atas
perusahaan tersebut. Badan usaha yang membutuhkan pendanaan,
menerbitkan surat berharga dan dijual kepada pemodal yang mengakibatkan
para pemodal tersebut dapat memiliki sebagian perusahaan sebesar jumlah
surat berharga yang dikuasainya. Surat berharga semacam ini umumnya
disebut saham (share). Sebagai pemodal mereka berhak mendapat pembagian
keuntungan secara periodik dari perusahaan sebagaimana layaknya pemilik
mula-mula, yang disebut dengan dividen. Disamping hak yang terlekat dalam
kepemilikan atas saham, terletak pula kewajiban sebagai pemegang saham.
Proses transaksi surat-surat berharga tersebut di atas, dilakukan oleh lembaga
yang memberikan fasilitas jual beli saham ataupun obligasi yang disebut bursa.
Dibursa efek tersebut semua pihak yang ikut bermain didalamnya diatur, bagaimana
menjalankan transaksi bisnis di pasar tersebut. Pengaturan ini menyebabkan tidak
dengan sendirinya para emiten menawakan sahamnya dilantai bursa tanpa memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh pemegang otoritas pasar modal.

2.3 PERANAN PASAR MODAL


Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara yang pada
dasarnya mempunyai kesamaan antara satu negara dengtan negara lainnya. Hampir
semua negara di dunia ini mempunyai pasar modal, yang bertujuan menciptakan
fasilitas bagi keperluan industri dan keseluruhan entitas dalam memenuhi
poermintaan dan penawaran modal. Terkecuali dalam negara dengan perekonomian
sosialis ataupun tertutup, pasar modal bukanlah suatu keharusan.
Seberapa besar peranan pasar modal pada suatu negara dapat dilihat dari 5
sebagai berikut:
 Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dan penjual untuk
menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan. Ditinjau
dari segi lain, pasar modal memberikan kemudahan dalam melakukan
transaksi sehingga keduabelah puhak dapat melakukan transaksi tanpa

4
melalui tatap muka (pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung).
Pada dewasa ini kemudahan tersebut dapat dilakukan dengan lebih sempurna
setelah adanya sistem perdagangan efek melalui fasilitas perdagangan
berkomputer.
 Pasar modal memberi kesempatan kepada para pemodal untuk menentukan
hasil (return) yang diharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong
perusahaan (emiten) untuk memenuhi keinginan para pemodal. Pasar modal
menciptakan peluang bagi perusahaan (emiten) untuk memuaskanpara
keinginan pemegang saham, kebijakan deviden dan stabilitas harga sekuritas
yang relatif normal. Pemuasan yang diberikan kepada pemegang saham
tercermin dalam harga sekuritas. Tingkat kepuasan hasil yang diharapkan
akan menentukan bagaimana pemodal menanam dananya dalam surat
berharga atau sekuritas dan tingkat harga sekuritas di pasar mencerminkan
kondisi perusahaan.
 Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali
saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan beroperasinya
pasar modal para investor dapat melikuidasi surat berharga yang dimiliki
tersebut pada setiap saat. Apabila pasar modal tidak ada, maka investor
terpaksa harus menunggu pencairan surat berharga yang dimilikinya sampai
dengan saat likuidasi perusahaan. Keadaan semacam ini akan menjadikan
investor kesulitan menerima uangnya kembali, bahkan tertunda-tunda dan
berakibat menerima resiko rugi yang sulit diprediksi sebelumnya. Eksistensi
operasi pasar modal memberikan kepastian dalam menghindarkan resiko rugi,
yang pada dasarnnya tidak seorangpun investor yang bersedia menanggung
kerugian tersebut. Jadi, operasi pasar modal dapat menghindarkan
ketidakpastian dimasa yang akan datang dan segala bentuk risiko dapat
diantisipasi sebelumnya dengan baik.
 Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. Masyarakat
berpenghasilan kecil mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan
alternatif cara penggunaan uang mereka. Selain menabung, uang dapat
dimanfaatkan melalui pasar modal dan beralih keinvestasi yaitu dengan
membeli sebagian kecil saham perusahaan publik. Apabila sebagian kecil
saham tersebut sedikit demi sedikit berkembang dengan meningkat
jumlahnya maka ada kemungkinan bahwa msyarakat dapat memiliki saham
mayoritas.

5
 Pasar modal mengurangi biaya informasi informasi dan transaksi surat
berharga. Bagi para pemodal, keputusan investasi harus didasarkan pada
tersedianya informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Pasar modal dapat
menyediakan kebutuhan terhadap infomasi bagi para pemodal secara lengkap,
yang apabila hal tersebut harus dicari sendiri akan memerlukan biaya yang
sangat mahal. Dengan adanya pasar modal tersebut, biaya memperoleh
informasi ditanggung oleh seluruh pelaku pasar bursa, yang dengan
sendirinya akan jauh lebih murah. Biaya informasi tersebut diklasifikasikan
menjadi dua yaitu:
a. Biaya pencarian (search costs) informasi tentang perusahaan (emiten).
Termasuk didalamnaya adala biaya eksplisit, seperti biaya iklan untuk
mengumumkan jual/beli saham. Disamping itu, harus diperhitungkan
pula adanya biaya implisit, seperti waktu mencari calon pembeli atau
calon investor.
b. Biaya informasi termasuk mencari informasi tentang kelebihan atau
kelemahan surat berharga. Misalnya, dividen dari suatu saham
perusahaan. Dalam pasar modal yang efisien informasi itu semua
dicerminkan dalam harga saham.
Kelima aspek tersebut diatas memperlihatkan aspek mikro yang ditinjau dari
sisi kepentingan para pelaku pasar modal. Namun demikian, dalam rangka
perekonomian secara nasional (tinjauan secara Makro Ekonomi) atau dalam
kehidupan sehari-hari, pasar modal mempunyai peranan yang sangat luas
jangkauannya. Peranan pasar modal dalam suatu perekonomian negara adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi Tabungan (Savings Funtion)
Menabung dapat dilakuakan dibawah bantal, celengan atau di bank, tetapi
harus diingat nilai mata uang cenderung akan turun dimasa yang akan
datang. Bagi penabung, metode yang akan digunakan sangat dipengaruhi
oleh kemungkinan rugi sebagai akibat penurunan mata uang, inflasi,
resiko hilang, dll. Apabila seseorang ingin mempertahankan nilai sejumlah
uang yang dimilikinya, maka dia perlu mempertimbangkan agar keugian
yang bakal dideritanya tetap minimal. Dengan melihat gambaran tersebut,
para penabung perlu memikirkan alternatif menabung ke wilayah lain
yaitu investasi. Surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal
memberi jalan yang begitu murah dan mudah, tanpa resiko untuk
menginvestasikan dana. Dana tersebut dapat di gunakan untuk
memperbanyak jasa dan produk-produk di suatu perekonomian.

6
Hal tersebut akan mempertinggi standar hidup suatu masyarakat. Dengan
membeli surat berharga, masyarakat diharapkan bisa mengantisipasi
standar hidup yang lebih baik.
2. Fungsi Kekayaan (Wealth Function)
Pasar modal adalah suatu cara untuk menyimpan kekayaan dalam jangka
panjang dan jangka pendek sampai dengan kekayaan tersebut dapat
dipergunakan kembali. Cara ini lebih baik karena kekayaan itu tidak
mengalami depresiasi (penyusutan) seperti aktiva lain.
3. Fungsi Likuiditas (Liquidity Function)
Kekayaan yang disimpan dalam surat-surat berharga, bisa dilikuidasi
melalui pasar modal dengan resiko yang sangat minimal dibandingkan
dengan aktiva lain. Proses likuidasi surat berharga dengan biaya relatif
murah dan lebih cepat. Dengan kata lain, pasar modal adalah ready market
untuk melayani pemenuhan likuiditas para pemegang surat berharga.
Meskipun apabila dibandingkan dengan uang, masih likuid uang. Uang
mempunyai tingkat likuiditas yang paling sempurna, tetapi
kemampuannya menyimpan kekayaan lebih rendah dibandingkan surat
berharga. Bagaimanapun uang sebagai alat denominasi mudah terganggu
oleh inflasi dari waktu ke waktu. Hampir semua mata uang negara-negara
yang ada di dunia mengalami inflasi struktural, yang mengakibatkan daya
beli uang semakin lama akan semakin menurun (devaluasi). Oleh karena
itu, masyarakat akan lebih memilih instrumen pasar modal sampai mereka
memerlukan dana untuk dicairkan kembali.
4. Fungsi Pinjaman (Credit Funnction)
Selain persoalan-persoalan di atas, pasar modal pasar modal merupakan
fungsi pinjaman untuk konsumsi atau investasi. Pinjaman merupakan
utang kepada masyarakat. Pasar modal bagi suatu perekonomian negara
merupakan sumber pembiayaan pembangunan dari pinjaman yang
dihimpun dari masyarakat. Pemerintah lebih mendorong pertumbuhan
pasar modal untuk mendapatkan dana yang lebih mudah dan lebih murah.
Karena, melihat kenyataannya pinjaman dari bank dunia mempunyai rate
bunga yang sangat tinggi. Sedangkan, perusahaan-perusahaan juga
menjual obligasi di pasar modal untuk mendapatkan dana dengan biaya
bunga rendah dibandingkan dengan bunga dari bank. Ana tersebut dapat
dipakai untuk ekspensi atau sebagai jaminan dividen terhadap pemegang
saham.

7
2.4 MACAM-MACAM PASAR KEUANGAN
Pasar keuangan merupakan titik pertemuan penawaran permintaan aktiva
keuangan (financial asse). Pada umumnya, pasar keuangan merupakan pasar
terorganisasi agar pasar tersebut berlajan lancar. Ada dua cara untuk
mengklasifikasikan pasar keuangan, yaitu :
1. Berdasarkan tipe kewajiban. Sebagai contok pasar utang (debt market) atau
pasar surat berharga (equity marke).
2. Berdasarkan klasifikasi periode waktu jatuh tempo. Sebagai contoh, pasar
terhadap utang jangka pendek (short-trem debts) disebut pasar uang. Pasar
dana untuk jangka panjanga (longer maturity financial asset) disebut pasar
modal.

Dalam bab ini, penulis akan memusatkan perhaian dalam pasar


keuangan,sebagai berikut
a. Pasar uang (Money Market)
Pasar uang adalah iik pertemuan antara permintaan dana jangka pendek.
Pengertian jangka pendek secara konvensional ditafsirkan dalam kurun waktu satu
tahun atau kurang dari satu tahun.
b. Pasar modal (Capital Market)
Pasar modal dirancang untuk investasi jangka panjang. Pengguna pasar modal
ini adalah individu-individu, pemerinah, organisasi dan perusahaan. Nilai nominal
investasi bisa sama dengan pasar uang atau bisa lebih rendah atau lebih tinggi.yang
membedakan bukanlah nilai nominal invesasi tetapi jangka waktu penanaman
investasi.
KESAMAAN DAN PERBEDAAN PASAR UANG DAN PASAR MODAL
Pasar uang Pasar modal
Jangka panjang Jangka pendek biasanya di Jangka panjang
bawah satu tahun biasanya diatas sau
tahun
Tingkat bunga Tingkat bunga relatif tinggi Tingkat bunga relatif
rendah
Pihak yang terlibat Individu, bank-bank Investor baik secara
komersial dan institusi individual maupun
keuangan insiusi,
penjamin emisi,
pemerintah dan
perusahaan (emiten)

8
Pengawasan Pasar uang diawasi oleh Pasar modal diawasi
pemerintah bank sentral oleh pemerintah melalui
secara langsung badan yang berwenang
(di indonesia Bapepam-
LK)
Transaksi Merupakan transaksi kredit Merupakan ransaksi
dari masyarakat kredit dari masyarakat
Sirkulasi dana Merupakan transaksi kredit Merupakan transaksi
dan masyarakat kredi dari masyarakat
Pelaku pasar Pertemuan antara pihak Pertemuan antara pihak
yang memerlukan dana dan yang memerlukan dana
pihak yang kelebihan dana dan pihak yang
kelebihan dana
Tingkat risiko Ingkat resiko pasar uang Tingkat risiko pasar
relatif inggi oleh karena itu modal relaif rendah
sebagai kompetensi bunga
pasar uang relatif tinggi

2.5 MACAM-MACAM PASAR MODAL


Umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis ataupun bentuk pasar
modaldimana sekuritas ersebut diperjual-belikan. Jenis-jenis pasar modal tersebut ada
beberapa macam, yaitu :
1. Pasar perdana (Primary Market)

Pasar perdana adalah penawaran saham dariperusahaan yang menerbitkan


saham (emitmen) kepada pemodal selama waku yang ditetapkan oleh pihak sebelum
saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Pengerian tersebut menunjukkan,
bahwa pasarperdana merupakan pasar modal yang memperdagangkan saham-saham
aau sekuritas lainnya yang dijual untuk pertama kalinya (penawaran umum) sebelum
saham tersebut dicatatkan dibursa. Harga saham di pasar perdana ditentukan oleh
penjamin emisi dan perusahaan yang akan go public (emiten), berdasarkan analisis
fundemental perusahaan yang bersangkutan.
2. Pasar sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati
masa penawaran pada pasar perdana. Jadi, pasar sekunder dimana saham dan
sekuritas dan diperjual-belikan secara luas, setelah mealui masa penjualan di pasar
perdana. Harga saham di pasar sekunder ditentukan leh permintaan dan penawaran

9
antara pembeli dan penjual. Besarnya permintaan dan penawaran ini di pengaruhi
oleh beberapa fakor yaitu :
a. Faktor internal perusahaan, yang berhubungan dengan kebbijakan
internalpada suatu perusahaan beserta kinerja yang telah di capai. Hal ini
berkaitan dengan hal-hal yang seharusnya dapat di kendalikan oleh
manajemen.
b. Fakor eksternal perusahaan, yaitu hal-hal di luar kemampuan perusahaan aau
di luar kemampuan manajemen untuk mengendalikan.

3. Pasar ketiga (Third Market)


Pasar ketiga adalah tempat pedagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa
(over the counter market). Bursa paralel merupakan suatu sistem perdangan efek
yang terorganisasi di luar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder yang di atur
dan di laksanakan oleh perserikatan perdangan uang dan efek dengan diawasi dan
dibina oleh Badan Pengawasan Pasar Modal Lembaga Keuangan.jadi, dalam pasar
ketiga ini tidak memiliki pusat lokasi perdangan yang dinamakan floor trading (lantai
bursa).

4. Pasar keempat (Fourth Market)


Pasar keempat merupakan bentuk perdangan efek antarpemodal atau dengan
kata lain pegalihan saham dari satu pemegang saham pemegang lainnya tanpa
perantara pedagang efek. Bentuk transaksi dalam perdangan semacam ini biasanya
dilakukan dalam jumlah besar (block sale).

2.6 PASAR MODAL DITINJAU DARI PROSES TRANSAKSI


Pasar modal seperti diuraikan dalam bab ini menekankan tempat kejadiannya
ransaksi. Di samping itu, pasar modaldapat pula dilihat dari proses penyelengaraan
ransaksi perdangan d antara pelaku pasar. Ditinjau dari proses penyelengaraan
transaksi, pasar modal erdiri dari empat kategori pasar, yaitu :
1. Pasar Spot
Adalah bentuk pasar keuangan yang memperdagangkan sekuritas atau jasa
keuangan unuk diserah-terimakan secara spontan. Artinya, kalau seseorang membeli
suatu jasa-jasa finansial, maka pada saat itu juga akan menerima jasa yang di beli
tersebut. Meskipun serah-terima sekuritas/jasa keuangan idak dapat dilakukan segera,
yang dipentingkan adalah proses transaksi tersebut menunjukkan saat terjadinya
pepindahan kekayaan di antara kedua belah pihak. Adapun penyerahan sekuritas/jasa-
jasa keuangan tersebut, sematamata hanya proses penyerahan saja.

10
2. Pasar Future atau Forwad
Adalah keuangan di mana sekurias atau jasa keuangan yang akan diselesaikan
pada kemudian hari atau beberapa waktu sesuai dengan ketentuan. Proses transaksi
memuat kesepakatan saat terajdi transaksi dan saat penyerahan harus dilakukan.
Dengan demikian perpindahan kekayaan dalam transaksi semacam ini memerlukan
jangka waku tertentu, dengan kata lain harga ransaksi ditentukan hari ini, sedangkan
penyerahan barang akan dilakukan di masa yang akan datang.
3. Pasar opsi
Meruapakan pasar keuangan yang memperdagangkan hak untuk menentukan
pilihan terhadap saham atau obligasi. Pilihan tersebu adalah perseujuan aau konrak
hak pemegang saham untuk membeli atau menjual dalam waktu terenu diantara entias
yang melakukan kontrak terhadap opsi diperjual-belikan.

2.7 SEJARAH PERKEMBANGAN SINGKAT PASAR MODAL


DI INDONESIA
Pasar modal di Indonesia yang sekarang ini kita kenal sebenarnya sudah ada
sejak jaman pemerintahan kolonial Belanda. Tujuan pemerintah kolonial Belanda
mendirikan pasar modal pada waktu itu adalah untuk menghimpun dana guna
menunjang ekspansi usaha perkebunan milik oràng-orang Belanda di Indonesia. Para
investor yang berkecimpung di bursa efek pada waktu itu adalah orang-orang Hindia
Belanda dan Eropa lainnya. Munculnya pasar modal di Indonesia secara resmi
diawali dengan didirikarinya Vereniging voor dt Effectenhandel di Jakarta pada
tanggal 14 Desernber 1912. Perkembangan pasar modal di Jakarta pada Waktu itu
cukup menggembirakan, sehingga pererintah kolonial Belanda terdorong untuk
membuka bursa efek dikota lain, yaitu di Surabaya pada tariggal 11 Januari 1925, dan
di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925.
Pada awal tahun l939 terjadi gejolak politik di Eropa yang mempengaruhi
perdagangan efek di Indonesia. Melihat situasi yang tidak menguntungkan ini,
pemerintah kolonial Belanda menutup bursa efek di Surabaya maupun di Semarang
yang kemudian memusatkan perdagangan efek di Jakarta. Kemudian, pada tanggal 10
Mei 1940 bursa efek di Jakarta juga ditutup, yang disebabkan oleh Perang Dunia II.
Dengan penutupan ketiga bursa efek tersebut, maka kegiatan perdagangan efek di
Indonesia menjadi terhenti.
Tanggal 1 September 1951, setelah adanya pengakuan kedaulatan dan
pemerintah Hindia Belanda, pemerintah mengeluarkan uridang-undang darurat No.
13 tentang bursa untuk mengaktifkan kembali bursa efek Indonesia. Berdasarkan
undang-undang tersebut, kemudian ditetapkan sebagai Undangundang No.15 táhun

11
1952. Sejak itu, bursa efek dibuka kembali, dengan memperdagangkan efek yang
diperdagangkan adalah efek yang dikeluarkan sebelum PD II. Namun, keadaan ini
hanya berlangsung sampai dengan tahun 1958. Pada tanggal 10 Agustus 1977,
Presiden Republik Indonesia secara resmi membuka kembali pasar modal di
Indonesia yang ditandai dengan go public PT Semen Cibinong. Penutupan bursa efek
saat itu berlatarbelakang politis, terutama agar sistem perekonomian nasional Iebih
mengarah ke sistem sosial.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat
sebagal berikut:
• 14 Desember 1912: Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh
Pemerintah Hindia Belanda.
• 1914— 1918: Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I.
• 1925— 1942: Bursa Efek di ,Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di
Semarang dan Surabaya. Awal tahun 1939: Karena isu politik (Perang Dunia II)
Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup.
• 1942 —1952: Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
• 1952: Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal
1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata) dan Menteri
keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang diperdagangkan:
Obligasi Pemerintah RI (1950).
• 1956: Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif.
• 1956— 1977: Perdagangan di Bursa Efek vakum.
• 10 Agustus 1977: Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ
dijalankan di bawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10
Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini
juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama.
• 1977—1987: Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987
baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan
dibandingkan instrumen Pasar Modal.
• 1987: Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran
Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.
• 1988 — 1990: Paket deregulasi di bidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan.
Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.
• 2 Juni 1988: Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh
Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan
organisasinya terdiri dan broker dan dealer.

12
• Desember 1988: Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang
memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain
yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.
• 16 Juni 1989: Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh
Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
13 Juli 1992: Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
22 Mel 1995: Sistem Otomasi peidagangan di BEJ dilaksanakan dengan
sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).
10 November1995: Pemerintah mengeluarkan Undang—Undang No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai
Januari 1996.
• 1995: Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
• 2000: Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di
pasar modal Indonesia.
• 2002: BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading).
• 2007: Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan
berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sejak diaktifkan kembali kegiatan pasar modal Indonesia pada tanggal 10


Agustus 1977, bursa efek mulai terus berkembang. Pemerintah memberi beberapa
kemudahan yang mengatur operasional tentang pelaksanaan bursa efek. Terakhir,
pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah
menyusun Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal. Dengan
lahirnya undang-undang ini, mekanisme transaksi bursa efek di Indonesia beserta
lembaga-lembaga penunjangnya memperoleh kepastian hukum dalam menjalankan
misinya.
Bahkan pemerintah dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan efek telah
melakukan perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 perubahan
tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal, dengan mengeluarkan
peraturan pemerintah romor 12 tahun 2004, pada tanggal 2 Maret 2004.
Perkembangan pasar modal Indonesia setelah tahun 1988 menunjukkan
jumlah perkembangan yang sangat signifikan. Bahkan pernah dikatakan bahwa
pasar modal Indonesia merupakan bursa berkembang tercepat di dunia, meskipun
hal tersebut belum pernah dibuktikan secara empiris. Apabila pada tahun 1988
hanya terdapat 24 emiten yang tercatat, pada akhir 1994 meningkat menjadi 217

13
emiten. Dan sampai dengan data per bulan Juli 2004 seluruhnya telah tercatat
sebanyak 317 emiten hingga 15 Oktober 2010 ada 409 saham yang tercatat BEI.
Adanya perkembangan tersebut perdagangan dengan cara manual sudah tidak
relevan lagi. Sehingga mengharuskan Bursa Efek Indonesia untuk mengotomatisasi
operasi perdagangan efek terpadu. yaitu sistem perdagangan efek berbasis komputer
yang disebut dengan Jakarta Automated Trading System (JATS). Implementasi JTS
dilaksanakan mulai tanggal 22 Mel 1995. Dengan sistern perdaangan yang baru dan.
bersifat otomatis ini, akan memberikan fasilitas yang memungkinkan frekuensi
perdagangan saham yang lebih besar, sehingga akan tercapai praktik pasar yang
lebih transparan karena dengan sistem ini memungkinkan distribusi informasi yang
lebih akurat dan kepada pelaku pasar dengan efisien dan real time.
Berbagai upaya terus dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia untuk
meningkatkan pelayanan kepada para pelaku pasar modal. Salah satu upaya tersebut
adalah menyusun format standar laporan emiten ke BEI dengan tujuan
penyeragaman penyampaian laporan serta kelengkapan informasi. Pada tahap ini
emiten akan mengirimkan laporan sesuai dengan format dalam bentuk hard copy
(kertas), sekarang ini ditingkatkan dalam bentuk laporan secara elektronik.
Selanjutnya mengarah kepada sistem administrasi tanpa kertas (paperless).
Jadi semua laporan harus disampaikan melalui komputer. Dengan demikian
informasi yang disampaikan akan real time, informasi yang real time akan semakin
berharga.
Bahkan saat ini BEI telah memanfaatkan teknologi informasi yang baik yaitu
dengan diterapkannya online trading yang memungkinkan pemodal melakukan
transaksi atau order tidak hanya melalui komputer secara otomatis tetapi bisa
memanfaatkan teknologi yang tersedia, seperti misalnya ATM, ponsel, dan Internet.

2.8 INDIKATOR-INDIKATOR EKONOMI


Perubahan atau perkembangan yang terjadi pada berbagai variabel ekonomi
suatu negara akan memberikan pengaruh kepada pasar modal. Apabila suatu
indikator ekonomi makro jelek maka akan berdampak buruk bagi perkembangan
pasar modal. Tetapi apabila suatu indikator ekonomi baik maka akan memberi
pengaruh yang baik pula terhadap kondisi pasar modal.
Sebagai contoh, APBN merupakan anggaran (budget) pemerintah di dalam
memungut pajak dan menentukan alokasi penggunaan dana tersebut untuk
kepentingan pembangunan. Alokasi dana dilakukan untuk berbagai proyek yang
telah direncanakan oleh pemerintah dalam berbagai sektor industri. Sehingga secara
logika, emiten yang mempunyai hubungan dengan alokasi dana pembangunan

14
tersebut akan terkena dampak dan proyek pemerintah, sehingga secara langsung
akan meningkatkan kemampuan emiten yang bersangkutan untuk memperoleh
keuntungan walaupun dalam jangka waktu panjang. Sehingga informasi ini akan
secara Iangsung tercermin pada kenaikan saham yang mempunyai dampak proyek
pemerintah tersebüt ini merupakan salah satu faktor pendorong kenaikan saham.
Contoh lain adalah dengan adanya tingkat inflasi yang tinggi, di mana harga-
harga akan naik secara terus-menerus. Meningkatnya inflasi secara relatif adalah
signal negatif bagi para investor. Dilihat dari segi konsumen, iriflasi yang tinggi
akan mengakibatkan daya beli konsumen (masyarakat) menurun. Jika dilihat dari
segi perusahaan, inflasi dapat meningkatkan pendapatan dan biaya perusahaan. Jika
peningkatan biaya faktor produksi lebih tinggi dan peningkatan harga yang dapat
dinikmati oleh perusahaan, profitabilitas perusahaan akan menurun.
Inflasi berdampak meningkatkan tingkat bunga. Meningkatnya tingkat bunga
secara langsung akan meningkatkan beban bunga. Perusahaan yang mempunyai
leverage yang tinggi akan mendapatkan dampak yang sangat berat terhadap
kenaikan tingkat bunga. Harga bahan baku juga akan meningkat, barang-barang
kebutuhan administrasi seperti alat-alat tulis juga akan meningkat. Jika kenaikan
biaya ini, tidak dapat diserap oleh harga jual kepada konsumen, maka profitabilitas
perusahaan akan menurun. Menurunnya profitabilitas ini, akan mengakibatkan
dampak yang sangat signifikan terhadap pendapatan dividen yang harus diterima
oleh investor, yang gilirannya investasi pada saham dipasar modal menjadi hal yang
kurang menarik. Pada akhirnya investor akan berpindah ke jenis investasi yang lain,
yang memberikan return yang lebih balk dalam hal ini bunga yang tinggi, deposito
misalnya. Untuk itu perubahari-perubahan yang terjadi pada berbagai kondisi
ekonomi perlu diketahui. Dengan mengetahui tanda-tanda tentang keadaan
perekonomian atau data indikator-indikator ekonomi dapat dimanfaatkan di dalam
kaitannya dengan pasar modal sehingga memberikan hasil yang optimal.
Ringkasan.mengenai beberapa variabel indikator ekonomi dan dampaknya pada
pasar modal, dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Variabel Ekonomi dan Pengaruhnya Terhadap Pasar Ekuitas
No Variabel Ekonomi Penjelasan
1 Pertumbuhan GDB Meningkahiya PDB akan berpengaruh positif
terhadap pendapatan konsumen karena dapat
meningkatkan parmintaan terhadap produk
perusahaan, hal ini akan memberikan optimisme
yang tinggi dan juga memacu sentimen pasar

15
sehingga mempunyai pengaruh yang positif
terhadap pasar ékuitas
2 Pertumbuhan produksi Naiknya indeks produksi yang terus menerus,
Inflasi menunjukkan suatu tanda kekuatan, sehingqa akan
memberikan pengaruh positif terhadap pasar.
3 Inflasi Infiasi yang tinggi menyebabkan menurunnya
profitabilitas suatu perusahaan, sehingga akan
menurunkan pembagian dividen dan daya beli
masyarakat juga menurun. Sehingga Infiasi yang
tinggi, mempunyai hubungan negatif dengan pasar
ekuitas.
4 Tingkat bunga Meningkatnya tingkat bunga akan meningkatkan
harga kapital sehingga memperbesar biaya
perusahaan, sehinga terjadi perpindahan investasi
dari saham ke deposito atau fixed investasi lainnya.
Apabila faktor-faktor lain dianggap tetap (cateris
paribus) profitabilitas perusahaan akan menurun.
Tingkat bunga yang tinggi adalah signal negatif bagi
harga saham
5 Kurs Rupiah Menurunnya kurs dapat meningkatkan biaya impor
bahan baku dan meningkatkan suku bunga
walaupun dapat meningkatkan nilal ekspor.
Menurunnya kurs rupiah terhadap mata uang asing
memiliki pengaruh negatif terhadap ekonomi dan
pasar modal.
6 Pengangguran Meningkatnya pengangguran berarti bisnis mulai
melemah, berarti dunia usaha menjadi kurang
menarik bagi investor. Sehingga membeiri dampak
yang negatif terhadap harga saham.
7 Anggara Defisit Anggaran defisit mendorong konsumsi dan investasi
pemerintah sehingga dapat meningkatkan
permintaan terhadap produk perusahaan. Akan
tetapi, anggaran defisit akan meningkatkan jumlah
uang yang beredar, akibatnya akan mendorong
infiasi.

16
Selain berbagai indikator ekonomi di atas, ada hal lain yang harus
diperhatikan yaitu bursa-bursa regional, utamanya adalah Amerika Serikat yang
mempunyai industri pasar modal terbesar di dunia, sehingga dijadikan sebagai
indikator perkembangan bursa yang lain. Bursa-bursa lain seperti Indonesia,
Philipina, Thailand dan lain-lain sangat dipengaruhi oleh perkembangan bursa-bursa
AS, yang mana rentan terhadap perubahan kebijakan moneter maupun fiskal. Sub bab
berikut uraian singkat kondisi ekonomi Indonesia dan bursa regional di dunia.

2.9 SEKILAS KONDISI EKONOMI DAN BURSA INDONESIA


Kondisi perekonomian Indonesia dalam tahun 2003 menunjukkan
perkembangan yang cukup baik. Hal tersebut terlihat relatif stabilnya fluktuasi nilai
tukar rupiah terhadap dolarAS. Pergerakan nilal tukar rupiah terhadap dolar AS
berada pada kisaran Rp 8.420 dolar AS, sedang pada posisi akhir Desember 2002
masih berada pada kisaran Rp 8.950 dolar AS. Begitu pula cadangan devisa
pemerintah sebagai alat stabilisasi nilai tukar rupiah yang berada pada posisi US$
35,85 bilion per Desember 2003. Disämping itu, indikator ekonomi Indonesia seperti
Gross Domestic Bruto (GDP) yang pada tahun 2003 menunjukkan peningkatan
7,06% dibanding derigan GOP pada periode yang sama tahun 2002 (kuartal I s.d Ill).
Tabel 2.2. Sekilas Beberapa Perkembangan Indikator Makro Ekonomi
Indonesia 2002 -2003
Indikator Ekonomi 2002 2003
Gross Domestic Bruto (triliun Rp) 1.206,40 1.291,60
Cadangan Devisa ( Juta US$ ) 32.037,04 35.849,10
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar 8.950,00 8.420,10
( Rupiah/ dolar AS )
Nilai Ekspopr ( Juta US$ ) 47.861,00 61.023,00
Nilai Impor ( Juta US$ ) 25,72 5,06
Inflasi ( persentase ) 8,72 5,06
Tingkat Suku Bunga (SBI 1 Bulan – 12,93 8,31
persentase

Disamping itu, faktor lainnya yang mendorong maraknya industri pasar modal
adalah semakin menurunnya tingkat suku bunga SBI satu bulan. Pada akhir
Desember 2002 SBI -1 bulan masih sebesar 12,93% sedang pada bulan Desember
2003 berada pada level di bawah dua digit yaitu 8,31%. Perkembangan indikator-
indikator tersebut akan lebih meningkatkan kepercayaan pemodal dalam
menginvestasikan dananya di pasar modal Indonesia.

17
Hal tersebut tercermin dari indeks harga saham gabungan (HSG)
menunjukkan perkembangan yang meningkat. Sampai akhir tahun 2003 bahkan
sempat mencapai posisi tertinggi 693,033 pada tanggel 29 Desember 2003. Indeks
pada akhir tahun ditutup pada posisi 691,895 atau menguat 266,950 (62,810%)
dibanding tahun sebelumnya yaltu sebesar 424,945.
Meskipun demikian indeks sempat mencapai posisi terendah pada tanggal 11
Maret 2003 yaitü pada level 379,351. Begitu pula perdagangan saham berlangsung
dengan nilal rata-rata perdagangan saham cukup rendah yaitu dalam kisaran Rp250
miliar. Hal tersebut antara lain dipengaruhi oleh kekhawatiran melemahnya kinerja
bursa global yang terkait dengan perang USA - Iraq. Sementara itu, perkembangan di
Bursa Efek Surabaya dalam tahun 2003 menunjukkan peningkatan dibanding tahun
2002. Indeks harga saham gabungan (IHSG) meningkat 48,5% dan 250,51 menjadi
375,02. Nilai rata-rata perdagangan atas obligasi perusahaan naik 6,6% menjadi
Rp14,41 triliun dan Surat Utang Negara (SUN) harian mengalami peningkatan
45,69% menjadi Rp19,56 triliun, namun nilai rata-rata perdagangan saham harian di
BES mengalami penurunan dan Rp46,99 miliar menjadi 1,83 miliar. Sementara itu,
nilai kapitalisasi pasarnya dalam tahun 2003 sebesar Rp397,81 triliun atau naik 48,%
dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp268,42 triliun.
Namun demikian, perekonomian Indonesia masih mempunyai beberapa
kendala yang dihadapi antara lain: belum pulihnya investasi, belum sepenuhnya pulih
fungsi intermediasi perbankan serta masih terbatasnya stimulus fiskal karena beratnya
beban keuangan pemerintah untuk memenuhi kewajiban pembayaran internal. Dalam
upaya turut memberikan kontribusi dalam peningkatan ketahanan ekonomi serta
mendukung program pemerintah di sektor keuangan pasca Letter of Intent dan IMF
pasar modal Indonesia telah menyusun program restrukturisasi dan reformasi di
sektor pasar modal sebagaimana yang tertuang dalam White Paper. Kebijakan pasar
modal tersebut antara lain: Restrukturisasi perusahaan efek dan lembaga bursa efek;
Peningkatan pengaturan dan pengawasan industri Reksa Dana; Peningkatan kualitas
penerapan Good Corporate Governance oleh pelaku pasar terutama emiten;
Pengembangan produk pasar modal; serta Reorganisasi Bapepam-LK.

3.0 BURSA REGIONAL DAN INDONESIA


Pasar modal Indonesia mendapat angin segar, yaitu dengan membaiknya
peringkat Indonesia yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga jasa penasihat investasi
yang terkenal seperti Moody’s, Standard Poor, serta Fitch Rating akan membantu
perbaikan bagi perekonomian Indonesia terutama dalam menurunkan premium risk

18
Indonesia, sehinga Indonesia menjadi Iebih kompetitif dibandingkan dengan negara-
negara lain.
Kenaikan peringkat tersebut didasarkan atas berbagai keberhasilan pemerintah
khususnya dalam mengurangi defisit anggaran pemerintah, menurunkan jumlah utang
pemerintah Indonesia, maupun kestabilan ekonorni makro. Pada bulan Oktober
Moody’s Investor Service, menaikkan peringkat utang Pementah RI dan “83”
menjadi “82” dan Standard and Poor’s (SEP) menaikkan peringkat utang jangka
panjang Indonesia dalam mata uang lokal dan asing. Kemudian, pada tanggal 20
November 2003 Fitch Rating menaikkan peringkat utang Pemerintah Indonesia dari
“B” menjadi “B+”.
Membaiknya perekonomian dunia akan mempunyai dampak terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama dalam kegiatan ekspor maupun aliran
modal masuk baik investasi Iangsung maupun portofolio. Dan Tabel 2.3 teriihat
bahwa pertumbuhan ékonomi duriia memperlihatkan kecenderungan meningkat
sehingga diharapkan perekonomian Indonesia serta minat pemodal asing untuk
berinvestasi di Indonesia akan semakin meningkat.
Dan tabel indikator bursa-bursa regional yang tersaji, seluruh bursa regional
termasuk bursa Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Dibandingkan dengan bursa regional Iainnya, bursa Indonesia mencatat
persentase kenaikan yang besar setelah bursa Thailand dalam hal pertumbuhan nilai
kapitalisasi pasar serta nilai perdagangan sahamnya masing-masing sebesar 6,8% dan
71,51%. Sementara dan perbandingan antara nilai kapitalisasi pasar terhadap PDB
harga berlaku memperlihatkan bahwa bursa Indonesia hanya mencapai rasio 30,66%
sernentara sebagian besar bursa lain nya mempunyai rasio di atas 1%. Namun
demikian rasio tersebut meningkat 47,75% bila dibandingkan dengan periode yang
sama dan tahun sebelumnya yaitu sebesar 20,75%. Hal ini menunjukkan bahwa
potensi untuk menggerakkan dunia usaha daIam memanfaatkan sumber pembiayaan
melalui pasar modal masih perlu ditingkatkan Iagi.
Semakin membaiknya kondisi Indonesia baik dari sisi perekonomian maupun
stabilitas politik, keamanan Indonesia serta membaiknya bursa global mampu
mendorong para pemodal lokal maupun asing untuk kembali bertransaksi di bursa
Indonesia. Hal tersebut mampu mengangkat kinerja bursa efek Indonesia yang terlihat
semakin meningkatnya pergerakan indeks sampai akhir tahun 2003, indeks tersebut
merupakan posisi terbaik kedua bila dibandingkan dengan bursa regional setelah
bursa Thailand.
Ketahanan pasar modal Indonesia juga telah mengalami peningkatan.
Sementara itu, dan sisi pemodal terdapat peningkatan minat pemodal asing

19
berinvestasi di pasar modal terlihat dari kenaikkan nilai perdagangan saham yang
dilakukani oleh pemodal asing di Bursa Efek Indonesia. Nilai perdagangan saham
pemodal asing mengalami kenaikan sekitar 264,66% dan Rp9,65 triliun di tahun 2002
menjadi Rp35,19 triliun di tahun 2003, sementara capital inflow juga mengalami
peningkatan sebesar 24,91% dan Rp7,91 triliun menjadi Rp9,88 trlliun.

RINGKASAN
Para pembaca perlu mengetahui sejarah dan perkembangan pasar modal di
Indonesia. Selain itu perlu dipahami beberapa indikator-indikator ekonomi makro dan
pengaruhnya terhadap pasar modal Indonesia, misalnya pertumbuhan Gross Domestic
Bruto (GOB), pertumbuhan produksi industri, inflasi, kurs rupiah, pengangguran dan
defisit anggaran.
Disamping berbagai variabel atau indikator-indikator ekonomi makro di atas,
penting sekali bagi pembaca mengetahui perkembangan bursa regional. Karena
membaiknya perekonomian dunia akan mempunyai dampak terhadap pertumbuhan
ekonorni Indonesia. Terutama dalam kegiatan ekspor dan aliran modal masuk baik
investasi langsung maupun portofollo.

Grafik 2.1

Perkembangan Inflasi dari Tingkat Suku


Bunga SBI 1 bulan
20

15

10

0
Juni Juli Agust Sept Oktc Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust

inflasi/Inflation SBI 1 Bulan / 1moth SBI rate

Sumber : Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik

20
Grafik 2.2

Table : Real GDP


7

6
Percent (%) Change

0
2001 2002 2003 2004

Advanced Economies Emergening Asia

Tabel 2.3 Perkembangan Indikator Bursa Regional


Perusahaa Perbandinga
n yang n antara
Nilai Nilai sahamnya Nilai
Indikator/Indicato Kapitalisasi1 Perdagangan tercatat di Kapitalisasi
Indeks/ 2
r / / Market / Bursa / Pasar dan
Index
Negara/Country Capitalizatio Transaction Number of PDB harga
n Value1 Values2 Listed berlaku (%)3/
Companie Market Cap
s ro GDP3
Indonesia
2002 424,945 268,42 120,76 330 30,66
2003 491,895 460,37 125,46 333
∆% 42,82 71,51 3,69 0,90
Malaysia
2002 646,32 481,62 131,86 868 198,65
2003 793,94 640,28 206,34 906
∆% 22,84 32,94 56,48 4,38
Singapura
2002 1.341,07 291,27 112,71 501 301
2003 1.764,52 389,47 153,05 551
∆% 31,58 33,71 35,79 9,98

21
Thailand
2002 356,48 1.896,24 2.047,44 348 75,38
2003 772.15 4.789,86 4.670,20 385
∆% 116,60 152,60 128,09 10,63
Philipina
2002 1.018,41 990,24 159,73 235 39,24
2003 1.442,37 1.286,72 145,36 236
∆% 41,63 29,94 (8,99) 0,43
Jepang
2002 8.578,95 242.939,14 164.561,74 1.495 82,66
10.676,6
2003 309.290,03 211.866,15 1.530
4
∆% 24,45 27,31 28,74 2,34
Taiwan
2002 4.452,45 9.094,94 21.873,93 638 157,47
2003 5.890,69 12.867,83 20.333,23 669
∆% 32,30 41,48 (7,04) 4,86
Hongkong
2002 9.321,29 3.559,10 1.599,06 812 528,13
12.575,9
2003 5.477,67 2.545,68 852
4
∆% 34,92 53,91 59,20 4,93

Sumber / source: Bloomberg, Stock Exchange, Web Site, Economy Web Site, dan
World Federation pf exchange Web Site
1) Dalam miliar rupiah/in bilions ol local currencies
2) Dalam miliar rupiah/in bilions ol local currencies
3) Data Nilai Kapitalisasi pasar dan PDB – September 2003 / Market
Capitalization and DGP as of September.

22
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas,dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Keberadaan pasar modal tetap dibutuhkan oleh suatu Negara.
2. Pasar modal merupakan sarana yang baik untuk pemenuhan modal jangka panjang
perusahaan.
3. Manfaat pasar modal dirasakan oleh :
· Investor
· Lembaga penunjang
· pemerintah
4. masing-masing instrument pasar modal merupakan alternative investasi yang bisa
dipilih investor dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
5. Efisiensi pasar modal menyangkut informasi yang ada di pasar modal dan
kepercayaan investor terhadap informasi tersebut dan hal ini menyangkut kepentingan
banyak pihak.
6. Analisis efisiensi pasar modal dapat dilakukan dalam 3 bentuk yaitu :
· Bentuk lemah (weak-form)
· Bentuk semu kuat (semistrong-form)
· Bentuk kuat (strong –form)
7. Untuk mengefisienkan pasar modal adalah dengan cara mengembalikan
kepercayaan investor dan informasi yang ada di pasar modal adalah informasi yang
sejujur-jujurnya mengenai “isi perut” emiten,selengkap-lengkapnya,relavan,dan
akurat.
8. Perkembangan pasar modal di Indonesia menunjukkan pasang surut perkembangan
ini tergantung pada banyak factor termasuk factor efisien tidaknya pasar modal
tersebut.
9. Indeks harga saham seringkali dipakai sebagai tolak ukur untuk melihat kondisi
perekonomian dan pasar modal.
10. Untuk mengurangi resiko kerugian investor maka investor dapat menggunakan
portofolio investasi.
11. Untuk memilih investasi yang aman dan menguntungkan,investor dapat melakukan
analisis investasi dengan analisis fundamental,teknikal,ekonomi,dan rasio keuangan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Sunariyah.2010.Pengetahuan Pasar Modal.Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan

24

Anda mungkin juga menyukai